Suku Badui merupakan masyarakat adat dan sub-etnis dari suku Sunda di
wilayah pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Suku Badui adalah
suku yang menetap, meski pada awalnya mereka hidup nomaden. Suku Badui
tersebar paling banyak di Cikeusik, Cikertawana, dan Cibeo Banten.
Populasi mereka saat ini sekitar 26.000 orang, mereka merupakan salah satu
kelompok masyarakat yang menutup diri mereka dari dunia luar. Sebenarnya,
Badui termasuk dalam suku Sunda, mereka dianggap sebagai suku Sunda yang
belum terpengaruh modernisasi atau kelompok yang hampir sepenuhnya
terasing dari dunia luar.
Orang Badui atau disebut Orang Kanekes tidak mengenal sekolah, karena
pendidikan formal berlawanan dengan adat-istiadat mereka. Masyarakat Badui
cara mereka sendiri untuk belajar, yakni mengamati alam sekitar, teman-teman.
Suku Badui terbagi menjadi tiga kelompok sosial tangtu, panamping, dan
dangka .
Sebagian peraturan yang dianut oleh Orang Kanekes Dalam antara lain:
Masyarakat Kanekes Luar terdiri dari kelompok panamping dan dangka yang
berciri khas mengenakan pakaian dan ikat kepala berwarna biru gelap (warna
tarum).
Badui Kanekes Luar inilah yang banyak berkomunikasi dengan orang luar,
menggunakan teknologi, dan bersekolah.
Orang Badui adalah keturunan Suku Sunda asli yang tidak terpengaruh agama
hindu-buddha dan islam selama zaman kerajaan.