SUKU BADUY
Oleh:
Ahmad Wildan
Ferdian Faqih
Ferari
Suku Baduy
Suku Baduy salah satu suku asli Banten. Jumlahnya
pendududuk suku baduy sekitar 5.000 – 8.000
orang.
Lokasi Suku Baduy tepatnya berda di kaki
pegunungan
Kendeng di desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar,
Kabupaten Lebak-Rangkasbitung,
Banten, berjarak sekitar 40 km dari kota
Rangkasbitung.
Wilayah suku baduy terbagi kedalam 2 daerah yaitu
suku baduy dalam dan baduy luar. Foto Masyarakat Baduy
Suku baduy dalam merupakan suku baduy yang
masih menjaga pikukuhnya sedangkan suku baduy
luar merupakan suku baduy yang sudah berbaur
dengan masyarakat sekitarnya.
Bahasa Suku Baduy
Bahasa yang digunakan ialah bahasa
Sunda dengan dialek Sunda Banten
untuk melakukan komunikasi dengan
penduduk luar, mereka juga bisa bahasa
Indonesia meski mereka tidak
mendapatkan pengetahuan dari
sekolah. Masyarakat Kanekes dalam
tidak mengenal budaya tulis, sehingga
membuat adat istiadat, agama dan
cerita nenek moyang hanya tersimpan
dalam tutur lisan.
Sistem Pendidikan Suku Baduy
Orang Kanekes tidak mengenal sekolah,
karena pendidikan formal berlawanan
dengan adat-istiadatmereka.
Mereka menolak usulan pemerintah
untuk membangun fasilitas sekolah
di desa-desa mereka. Akibatnya,
mayoritas orang Kanekes tidak dapat
membaca atau menulis.
Mata Pencaharian Suku Baduy
Mata pencarian masyarakat Baduy yang
paling utama adalah bercocok tanam padi
huma dan berkebun serta membuat
kerajinan koja atau tas dari kulit kayu,
mengolah gula aren, tenun dan sebagian
kecil telah mengenal berdagang
(4). Peralatan lainnya, seperti totok (pelita dari bambu yang bahan Foto Peralatan Hidup Suku Baduy
bakarnya minyak picung), kélé (tempat air dari bambu), tomo (periuk
tanah tempat menyimpan air matang), siwue (alat penyiduk air),
lodong (tempat air nira atau tuak dari bambu), koja (tas yang
dirajut), nyiru (alat penampi gabah), pakara (alat tenun) Di
Penampang terdapat cermin, kenceng (tempat penggorengan),
sendok, garpu, piring, gelas, radio, lampu minyak tanah, lampu
senter, tape recorder bahkan handphone saat ini walaupun dipakai
secara sembunyi-sembunyi jika ada orang Tangtu datang ke tempat
tinggal mereka.
Sistem Kemasyarakatan Suku Baduy
1. Kelompok Tangtu (baduy dalam) 2. Kelompok masyarakat panamping (baduy Luar)
Suku Baduy Dalam bermukim di Baduy Luar bermukim di desa Cikadu,
pedalaman hutan yang terisolasi serta Kaduketuk, Kadukolot, Gajeboh, Cisagu, yang
belum terpengaruhi oleh kebudayaan mengelilingi wilayah Baduy dalam. Masyarakat
luar. Masyarakat Baduy Dalam Baduy luar sudah berbaur dengan masyarakat
merupakan masyarakat yang patuh pada luar dan dengan kebudayaan luar.
seluruh ketentuan maupun aturan-
aturan yang telah ditetapkan oleh Pu’un
(Kepala Adat). Masyarakat Baduy dalam
tinggal di 3 kampung yaitu Cibeo,
Cikartawana, dan Cikeusik.