Anda di halaman 1dari 9

MKM Vol. 08 No.

02 Juni 2014


PENOLAKAN SUKU BADUY DALAM DAN AMISH TERHADAP MODERNISASI:
KAITAN DENGAN GEJALA SKIZOID

Indra Yohanes Kiling1, Beatriks Novianti Bunga2

Abstract: Human is an individual being and also a social one. Not every human is able to
function as a social being and tends to reject social life and prefer more solitary life. This is
more familiar in psychology by word “schizoid”. Jungian psychology explains that there is a
possibility of a human group to have a similar behavior with another human group even though
they are different by culture and location. The purpose of this article is to present living pattern
of Baduy Dalam tribe and Amish, also discuss their rejective behaviour for modernisation, with
a perspective from psychopathology field. This article further discuss the slow change of Baduy
tribe’s behavior over time.

Key words: skizoid, Baduy Dalam, Amish

PENGANTAR abad kemudian, mereka masih berjuang


Dibungkus dengan kain kuning khas sukunya. untuk melindungi cara mereka hidup.
Diana (laki-laki) duduk dengan pasif di
sebuah pematang di sebuah lembah daerah Di negara terpadat nomor empat di dunia,
Jawa Barat, Indonesia. Namun rasa dimana hampir 90 persen penduduknya
penasaran dari Diana tak bisa dibohongi, beragama Islam, tekanan yang sangat besar
terlihat dari matanya, ketika menatap suatu dirasakan Baduy untuk mengasimilasikan diri
pemandangan yang tak biasa di depannya. mereka ke komunitas yang lebih luas. Dan
Diana akan mengalami pengalaman pertama selalu ada ancaman dari kelompok dan
dalam seumur hidupnya. Dia harus menjawab otoritas sekitar yang ingin akses kepada
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh sumber daya alam yang terletak pada 12.300
sekelompok orang Eropa yang duduk acre lahan dari suku Baduy.
menghadap dia, semua tidak sabar ingin
bertanya mengenai gaya hidup kesukuan Pertemuan dengan Diana diadakan di dalam
Diana yang unik. Namun sangat nampak sebuah pematang tradisional khas Baduy
bahwa sekarang Diana juga memiliki rasa yang terbuat dari bambu. Suku Baduy telah
penasaran yang sama dengan mereka. Dia membuka komunikasi dengan masyarakat
ingin tahu mengapa para orang asing ini sekitar mereka dan pemerintahan. Anggota
datang. suku berharap bahwa dengan memfasilitasi
pemahaman yang mutual akan bisa membuat
"Kalian memiliki rumah beton yang indah dan mereka mempertahankan lahan dan gaya
mobil-mobil mewah, mengapa kalian ingin hidup mereka yang dilambangkan dengan
mengetahui tentang kami? Kami tidak kepercayaan relijius mereka. (Cerita dikutip
memiliki apa-apa,” Ujar Diana, berbicara dari hasil asesmen Eileen McBride, pada
dalam bahasa Sundanya yang kental. tahun 1998).

Diana adalah seseorang dari suku Baduy – Peta Wilayah Masyarakat Baduy
sebuah suku yang rekslusif yang hidup Wilayah Kanekes secara geografis terletak
terisolasi sejak pertengahan 1500-an, ketika pada koordinat 6°27’27” – 6°30’0” LS dan
itu anggota suku Baduy mengungsi ke 108°3’9” – 106°4’55” BT. Mereka bermukim
lembah di sebelah selatan Jakarta untuk tepat di kaki pegunungan Kendeng di desa
menghindari penyebaran agama Islam yang Kanekes, Kecamatan Leuwidamar,
sedang terjadi di seluruh Indonesia. Empat Kabupaten Lebak-Rangkasbitung, Banten,
berjarak sekitar 40 km dari kota
1) Staf pengajar FK Undana
2) Staf pengajar PS. PAUD FKIP Undana


Penolakan Suku Baduy Dalam Dan Amish Terhadap Modernisasi: Kaitan Dengan Gejala Skizoid

Rangkasbitung. Wilayah yang merupakan pertahun. Hal ini menjadi permasalahan yang
bagian dari Pegunungan Kendeng dengan besar, mengingat luasan wilayah masyarakat
ketinggian 300 – 600 m di atas permukaan Baduy tetap (Senoaji, 2010). Para ‘Bule’
laut (DPL) tersebut mempunyai topografi menyebut mereka Indonesian Amish (Amish
berbukit dan bergelombang dengan adalah suatu sekte di Ohio, USA yang
kemiringan tanah rata-rata mencapai 45%, memiliki ciri mirip dengan Baduy Dalam)
yang merupakan tanah vulkanik (di bagian (McBide, 1998).
utara), tanah endapan (di bagian tengah), dan
tanah campuran (di bagian selatan). suhu Mata pencaharian utama masyarakat Baduy
rata-rata 20 °C (Adimihardja, 2000). adalah berladang padi tanah kering. Sistim
perladangannya adalah berladang berpindah
Batas-batas wilayah Baduy sebelah Utara dengan masa bera (mengistirahatkan lahan),
berbatasan dengan Desa Bojongmenteng, selama 5 tahun. Mata pencaharian
Desa Cisimeut, dan Desa Nayagati sampingan saat menunggu waktu panen atau
Kecamatan Leuwidamar; sebelah Barat waktu luang adalah membuat kerajinan
berbatasan dengan Desa Parakanbeusi, tangan dari bambu (asepan, boboko, nyiru,
Desa Keboncau, dan Desa Karangnunggal dll), membuat koja (tas dari kulit kayu), masuk
Kecamatan Bojong Manik; sebelah Selatan ke dalam hutan mencari rotan, pete, ranji,
berbatasan dengan Desa Cikate Kecamatan buah-buahan dan madu, berburu, membuat
Cijaku; dan sebelah Timur berbatasan atap dari daun kirai, membuat alat pertanian
dengan Desa Karangcombong dan Desa seperti golok dan kored. Perempuan Baduy,
Cilebang Kecamatan Muncang. Sedangkan selain membantu suaminya di ladang
batas-batas alamnya sebelah Utara adalah kegiatan di waktu luangnya adalah bertenun.
Sungai Ciujung, sebelah Selatan Sungai Mereka menenun kain menggunakan alat
Cidikit, sebelah Barat Sungai Cibarani, dan sederhana yang dibuatnya sendiri. Bagi
sebelah Timur Sungai Cisimeut (Pemda Baduy Luar selain kegiatan tersebut, mata
Kabupaten Lebak, 2001). pencaharian lainnya adalah menyadap nira
untuk membuat gula, bertani tanaman
Masyarakat Baduy semusim seperti kopi dan cengkeh, menanam
Jumlah penduduk Baduy di wilayah Desa kayu sengon, berdagang, dan menjadi buruh.
Kanekes sampai dengan bulan Juni 2009 Pekerjaan yang dilakukan hanya semata-
adalah 11.172 jiwa terdiri dari 2.948 Kepala mata untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
Keluarga (KK) yang tersebar di 58 kampung. dan dilarang memproduksi berlebihan.
Berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk
laki-laki 5.624 jiwa, dan perempuan 5.548 Masyarakat Baduy tidak mengenal sistem
jiwa (Pemerintah Desa Kanekes, 2009). pendidikan atau sekolah formal. Adat
melarang warganya untuk bersekolah.
Struktur masyarakat Baduy dibedakan Mereka berpendapat bila orang Baduy
menjadi dua kelompok besar (Senoaji, 2003), bersekolah akan bertambah pintar, dan orang
yaitu masyarakat Baduy-Dalam (Baduy pintar hanya akan merusak alam sehingga
Tangtu) dan Masyarakat Baduy-Luar (Baduy akan merubah semua aturan yang telah
Panamping). Wilayah Baduy-Dalam luasnya ditetapkan oleh karuhun. Walaupun tidak
sekitar 1.975 hektar dengan jumlah penduduk berpendidikan formal, masyarakat Baduy ada
1.083 orang (281 KK) yang tersebar di tiga yang mengenal baca, tulis dan berhitung.
kampung; sedangkan wilayah Baduy-Luar Mereka belajar dari orang luar yang datang
luasnya 3.127 hektar dengan jumlah ke lingkungannya. Pendidikan informal yang
penduduk 10.089 (2.667 KK) tersebar di 55 diperoleh masyarakat Baduy dilakukan
kampung. Laju pertumbuhan penduduk melalui ujaran-ujaran yang disampaikan oleh
masyarakat Baduy mulai dari tahun 1988 orang tuanya, terutama buyut karuhun
sampai dengan 2009 adalah 1,69 % (larangan leluhur) tentang bagaimana

163

MKM Vol. 08 No. 02 Juni 2014

memanfaatkan alam lingkungannya. para pimpinan adat memiliki peranan dan


kekuasaan luas terhadap keseluruhan sistem
Kepercayaan orang Baduy disebut agama sosial budayanya. Wewenang dan kedudukan
sunda wiwitan, yaitu percaya serta yakin itu sudah ditentukan oleh karuhun dengan
adanya satu kuasa, yakni Batara Tunggal, maksud untuk menyelamatkan taneuh titipan
yang tidak bisa dilihat dengan mata tetapi yang merupakan intinya jagat.
bisa diraba dengan hati, maha segala tahu
yang bergerak dan berusik di dunia ini. Pikukuh itu harus ditaati oleh masyarakat
Sebutan lain bagi batara tunggal adalah Baduy dan masyarakat luar yang sedang
Nungersakeun (Yang Maha Menghendaki), berkunjung ke Baduy. Ketentuan-ketentuan
dan Sang Hiyang Keresa (Yang itu diantaranya adalah : (1) Dilarang merubah
menghendaki). Masyarakat Baduy juga jalan air, misalnya membuat kolam ikan,
percaya adanya hidup, mati, sakit, dan nasib, mengolah sawah, mengatur drainase, dan
yang semua itu berada pada kekuasaan Sang membuat irigasi. Sistem pertanian padinya
Hyang Batara Tunggal. Dalam keyakinannya adalah padi ladang; pertanian padi sawah
merekapun mempunyai nabi yaitu Nabi dilarang di komonitas masyarakat Baduy; (2)
Adam. Selain kepercayaan kepada Batara Dilarang mengubah bentuk tanah, misalnya
Tunggal, masyarakat Baduy juga menggali tanah untuk membuat sumur,
mempercayai bahwa untuk mengayomi dan meratakan tanah untuk pemukiman, dan
menjaga terhadap ciptaan Batara Tunggal itu mencangkul tanah untuk pertanian; (3)
ada pula kekuatan gaib dari roh nenek Dilarang masuk hutan titipan (leuweung
moyang mereka yang disebut karuhun/leluhur titipan) untuk menebang pohon, membuka
(Senoaji, 2010). ladang atau mengambil hasil hutan lainnya.;
(4) Dilarang menggunakan bahan kimia,
Kepercayaan dan Norma Masyarakat seperti : pupuk, pestisida, minyak fosil, sabun,
Baduy ditergen, pasta gigi, dan racun ikan; (5)
Masyarakat Baduy mempercayai bahwa Dilarang menanam tanaman budidaya
mereka diciptakan untuk mengelola tanah perkebunan seperti : kopi, kakao, cengkeh,
suci (taneuh titipan) yang menjadi pusat bumi. kelapa sawit, dan sebagainya; (6) Dilarang
Sebagai pusat bumi, tanah larangan Baduy memelihara binatang ternak kaki empat,
tidak boleh rusak; gunung tidak boleh dilebur, seperti kambing dan kerbau; (7) Dilarang
hutan tidak boleh dirusak, aliran air tidak berladang sendiri-semdiri, harus sesuai
boleh diganggu dan lembah tidak boleh dengan ketentuan adat, (8) Dilarang
dirusak (Rangkuti, 1988). Segala gerak laku berpakaian sembarangan. Baduy- Dalam
masyarakat Baduy harus berpedoman berpakaian putih-putih dengan ikat kepala
kepada buyut karuhun yang telah ditentukan putih; Baduy-Luar berpakaian hitam dengan
dalam bentuk pikukuh karuhun (ketentuan ikat kepala hitam.
atau larangan adat). Dalam kehidupannya
puun sebagai pimpinan tertinggi adat Baduy Buyut dan Pikukuh karuhun dilafalkan dengan
adalah keturunan batara serta dianggap bahasa sunda kolot dalam bentuk ujaran
sebagai penguasa agama sunda wiwitan yang selalu disampaikan pada saat upacara-
yang harus ditaati segala perintah dan upacara adat atau akan diceritakan oleh
perkataannya. Rukun agama sunda wiwitan orang tua kepada anaknya (Senoaji, 2010).
(rukun Baduy) yang terdiri dari : ngukus,
ngawalu, muja, ngalaksa, ngalanjak, Masyarakat Baduy juga berpegang teguh
ngapundayan, dan ngareksakeun sasaka kepada pedoman hidupnya yang dikenal
pusaka; harus ditaati oleh seluruh masyarakat dengan dasa sila, yaitu (Djoewisno, 1987) :
Baduy. Aturan dan tata cara pelaksanaan (1) Moal megatkeun nyawa nu lian (tidak
rukun Baduy ini dipimpin oleh puun sebagai membunuh orang lain); (2) Moal mibanda
ketua adat masyarakat Baduy. Kedudukan pangaboga nu lian (tidak mengambil barang

164

Penolakan Suku Baduy Dalam Dan Amish Terhadap Modernisasi: Kaitan Dengan Gejala Skizoid

orang lain) ; (3) Moal linyok moal bohong dengan pakaian dan lebih penting lagi,
(tidak ingkar dan tidak berbohong); (4) Moal penggunaan uang, dimana penggunaan uang
mirucaan kana inuman nu matak mabok hanya berdasarkan kebutuhan saja. “Kami
(tidak mabuk-mabukan); (5) Moal midua ati ka tahu uang memiliki banyak fungsi. Kami
nu sejen (tidak menduakan hati pada yang menggunakan uang untuk menambah suplai
lain/poligami); (6) Moal barang dahar dina makanan dan juga untuk membeli pakaian
waktu nu ka kungkung peting (tidak makan serta obat-obatan,” ujar Diana (McBride,
malam hari ); (7) Moal make kekembangan 1998).
jeung seuseungitan (tidak memakai wangi-
wangian); (8) Moal ngageunah-geunah Ukke Rukmini Kosasih, seorang Antropolog di
geusan sare (tidak melelapkan diri dalam Universitas Indonesia, dan salah seorang dari
tidur); (9) Moal nyukakeun ati ku igel, hanya dua Antropolog di Indonesia yang
gamelan, kawih, atawa tembang (tidak mempelajari Baduy, berkata bahwa aktivitas
menyenangkan hati dengan tarian, musik, perdagangan telah menjadi faktor utama yang
atau nyanyian); (10) Moal make emas atawa memicu perubahan pada suku Baduy. “Untuk
salaka (tidak memakai emas atau permata) memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka,
suku Baduy harus meningkatkan relasi
Dasar aturan inilah yang melekat pada diri mereka dengan masyarakat sekitar. Dalam
masyarakat Baduy, menyatu dalam jiwa dan aktivitas ini, mereka acap kali diharuskan
menjelma dalam perbuatan, tidak pernah untuk memanipulasi identitas etnik mereka
tergoyah dengan kemajuan zaman. karena status minoritas mereka di komunitas
Hubungan dengan alam, hubungan antara yang lebih besar. Dalam kata lain untuk
masyarakat dengan masyarakat, hubungan mendapatkan posisi yang lebih baik ketika
antara laki-laki dengan perempuan, diatur tawar menawar dalam aktivitas ekonomi
dengan jelas dan tegas dan dipahami oleh mereka harus melanggar tabu mereka. Levis
semua masyarakat Baduy. Pelanggaran dan T-shirt merupakan alat mereka untuk
terhadap ketentuan-ketentuan tersebut survive ketika berinteraksi dengan komunitas
berupa hukuman oleh ketua adatnya, mulai luar,” ujar Kosasih (McBride, 1998).
dari hukuman disuruh kerja, diasingkan ke
suatu tempat atau bahkan sampai Ancaman yang lebih besar pada Baduy
dikeluarkan dari komunitas masyarakat terletak pada permasalahan lahan dan teritori.
Baduy. Namun demikian, sejalan dengan Don Hasman, seorang jurnalis yang memiliki
perkembangan zaman dan pesatnya hubungan dekat dengan suku Baduy selama
pengaruh dari luar, mulai terjadi pelonggaran 23 tahun, percaya bahwa kekurangan lahan
terhadap aturannya. Masyarakat Baduy yang secara perlahan mulai bertambah seiring
semula hanya satu komunitas akhirnya dibagi dengan bertambah besarnya jumlah warga
menjadi dua, yakni Baduy-Dalam yang harus Baduy. Masalah ini membuat banyak
tetap berpegang pada aturan adat dan keluarga Baduy yang terpikat oleh tawaran
Baduy-Luar yang sudah mulai ada relokasi dari pemerintah.
kelonggaran-kelonggaran aturan adat; yang
selanjutnya dikenal juga Baduy-Muslim, yakni Program pemerintah ini menawarkan lawan
masyarakat Baduy yang keluar dari seluas 0,8 hektar pada keluarga suku Baduy
komunitasnya dan bergabung dengan yang setuju untuk memeluk agama Islam dan
masyarakat luar (Senoaji, 2003). menyekolahkan anak-anak mereka. Namun
pihak pemerintah bahwa program ini secara
Dampak Perdagangan spektakular telah gagal. Dari 80 keluarga
Lambat laun perkembangan dan modernisasi yang mengikuti program ini, akhirnya hanya
semakin memiliki dampak terhadap budaya tersisa 6 keluarga yang bertahan. Pemerintah
Baduy. Suku tersebut telah meringankan ingin membawa Baduy ke peradaban, namun
beberapa tabu mereka seperti yang terkait

165

MKM Vol. 08 No. 02 Juni 2014

buktinya Baduy sudah cukup berada Amish, cerminan Baduy di bumi belahan
(McBride, 1998). barat
Di tengah-tengah padatnya populasi
Kosasih percaya bahwa ada ancaman masyarakat di bagian timur United States, di
langsung pada kultur Baduy berdatangan dari area pedalaman sebelah tenggara negara
komunitas sekitar mereka, dimana incarannya bagian Pennsylvania, terdapat sebuah grup
adalah kayu dan hasil hutan dari daerah sekte yang hidup dengan kebudayaan dan
Baduy. Namun walaupun ancaman muncul cara hidup yang jauh berbeda dibanding
dari berbagai arah, para ahli yakin bahwa kebudayaan Amerika Serikat pada umumnya.
masa depan suku Baduy tetap aman. Kosasih Sekte ini disebut Amish, sebuah dunia aneh
berkata bahwa agama Baduy adalah inti dari yang dibangun dari kebiasaan-kebiasaan,
indentitas etnis mereka. Sisanya sama sekali nilai-nilai, serta kepercayaan-kepercayaan
tidak penting. Selama lahan Baduy masih yang telah diwariskan turun-temurun sejak
cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari abad ke-18 (Smith, 1958).
mereka, Baduy memiliki mekanisme kultur
dan kekuatan sosial yang cukup untuk Sejarah mencatat bahwa Amish muncul dari
mempertahankan identitas etnik mereka pertentangan kepercayaan di Swiss pada
(McBride, 1998). tahun 1693 yang berbuntut pada lahirnya
sekte baru yang dipimpin pendeta Jakob
Dinamika sosial budaya masyarakat Baduy Ammann, dari sinilah pengikutnya disebut
yang telah terjadi dan mempengaruhi Amish (Hurst & McConnell, 2010). Pada awal
kehidupannya serta tata cara pengelolaan abad ke 18, banyak orang Amish yang
lahan, hutan, dan lingkungannya adalah berimigrasi ke daerah Pennsylvania dengan
(Senoaji, 2010) : (1) Masyarakat Baduy-Luar berbagai alasan. Hingga saat ini, masyarakat
telah berpakaian seperti halnya masyarakat Amish masih menggunakan bahasa
umum. Pakaian berwarna hitam-hitam hanya Pennsylvania German, namun dialek Swiss
dipakai jika bepergian ke luar atau upacara- German masih mendominasi di beberapa
upacara adat. (2) Masyarakat Baduy-Luar komunitas Amish seperti di negara bagian
telah menggunakan bahan dan peralatan Indiana (Global Anabaptist Mennonite
rumah tangga buatan pabrik, seperti : piring, Encyclopedia Online, 2011).
gelas, panci, kasur, sabun, minyak tanah, dan
sebagainya. (3) Masyarakat Baduy-Luar telah Jumlah masyarakat Amish sampai pada
mengolah lahan di luar wilayah Baduy tahun 2008 berdasar peneliti dari
dengan sistem bagi hasil dan atau sewa serta Elizabethtown College, berkisar 227.000 jiwa,
telah menanami berbagai jenis tanaman meningkat sebanyak 123.000 jiwa sejak
perkebunan seperti kakao, cengkeh, kopi, penelitian terakhir pada tahun 1992, hal ini
dan karet. (4) Perubahan masa bera lahan; memberi kesimpulan bahwa selama 16 tahun,
yang semula di atas 7 tahun sekarang ini jumlah populasi dari masyarakat Amish
hanya 5 tahun, bahkan ada yang 3 tahun. berlipat menjadi dua kali lebih banyak (USA
5) Masyarakat Baduy-Luar telah menanami today, 2008).
tanaman kayu di areal ladangnya seperti :
sengon, mahoni, dan kayu afrika. (6) Kepercayaan Amish
Masyarakat Baduy-Luar telah menggunakan Amish memiliki dasar kepercayaan dan nilai-
kendaraan bermotor sebagai alat transportasi nilai yang hampir mirip dengan Baduy,
di luar wilayah Baduy. (7) Masyarakat Baduy- beberapa diantaranya adalah kepercayaan
Luar telah menggunakan paku, kayu yang bahwa tanah dan air itu adalah suci sehingga
dihaluskan, dan tanah yang di datarkan saat harus dijaga dan tidak boleh dicemari dengan
membuat rumah. penggunaan teknologi, penduduk memiliki
mata pencaharian utama sebagai petani,
menjahit pakaian mereka sendiri dengan pola

166

Penolakan Suku Baduy Dalam Dan Amish Terhadap Modernisasi: Kaitan Dengan Gejala Skizoid

yang berbeda dengan kelompok manapun, pengalamannya waktu masih kecil, Jung yang
hidup terpisah dengan masyarakat lain, tidak orang Eropa membuat mainan orang-orangan
menggunakan benda-benda dengan teknologi yang dia simpan di kotak pensilnya. Hal ini
tinggi, menekankan kesederhanaan, serta dikatakannya untuk membuat pikiran dan
tidak menganggap pendidikan itu penting jiwanya menjadi tenang. Belakangan saat
(Sommers & Napier, 1993; Zercher, 1999). dewasa, Jung menyadari bahwa ada suku di
Australia yang memiliki totem dengan model
Peraturan gereja Amish, yang disebut yang serupa, dengan alasan pembuatan yang
Ordnung, harus diserap dan dipraktikkan mirip pula, yakni untuk memberikan rasa
dalam kehidupan sehari-hari oleh para damai pada masyarakat suku tersebut (1954).
anggota Amish, peraturan ini mencakup
hampir keseluruhan aspek kehidupan sehari- Skizoid dan perilaku menghindar Baduy/
hari, dan termasuk di antaranya larangan Amish
atau batasan dalam penggunaan listrik, Skizoid dalam kamus Oxford diartikan
telefon, otomobil, serta peraturan dalam sebagai penolakan atau memiliki tipe
berpakaian. Banyak dari anggota Amish tidak kepribadian dengan karakteristik hidup soliter
akan membeli asuransi maupun menerima dan ekspresi emosi yang dingin dan datar.
bantuan dari pemerintah USA seperti Social Buku Diagnostic and Statistic Manual of
Security. Sebagai kaum Anabaptists (doktrin Mental Disorders fourth edition, mengartika
bahwa baptis hanya diperuntukkan bagi skizoid sebagai (dalam Axis II Cluster A):
individu dewasa yang percaya), gereja Amish
menolak untuk melayani pemerintah di dalam A. Sebuah pola pervasif untuk memisahkan
kemiliteran karena kepercayaan mereka yang diri dari hubungan sosial dan terbatasnya
menolak kekerasan dan menganut prinsip jenis ekspresi emosi dalam hubungan
tidak melawan (non-resistance) (National interpersonal, dimulai dari dewasa awal (usia
Geographic, 2011). delapan belas tahun atau lebih tua) dan hadir
dalam berbagai macam konteks, yang
Bagi anggota yang tidak taat terhadap diindikasikan oleh empat (atau lebih)
peraturan ini dan tidak bisa dibuat untuk karakter/perilaku berikut:
bertobat akan dihukum dengan tidak diajak 1. Tidak menginginkan dan menyukai
berkomunikasi atau bahkan diasingkan. hubungan yang dekat dan intim,
Keanggotaan ditandai dengan baptis, yang termasuk menjadi bagian dalam sebuah
biasanya dimulai pada umur 16 tahun, dan keluarga.
pendidikan hanya diberikan sampai pada 2. Hampir selalu memilih aktivitas soliter.
umur tersebut dimana setelah itu pendidikan 3. Memiliki sedikit bahkan tidak memiliki
dihentikan karena individu dianggap sudah ketertarikan untuk melakukan aktivitas
memiliki cukup pengetahuan untuk memilih seksual dengan orang lain.
masuk Amish (Genome news, 2004). 4. Hanya menyukai sedikit aktivitas atau
bahkan tidak suka melakukan apa-apa.
Perilaku Amish dan Baduy Dalam yang 5. Kekurangan teman dekat kecuali
serupa dapat dijelaskan oleh teori keluarga inti.
ketidaksadaran kolektif dari Jung (1954), 6. Tidak menunjukkan emosi apapun
yang menyebutkan bahwa ada bagian dari terhadap pujian atau kritik dari orang lain.
ketidaksadaran yang berasal dari memori dan 7. Menunjukkan emosi yang dingin atau
pengalaman nenek moyang yang umum memiliki emosi yang datar.
untuk semua umat manusia. Ketidaksadaran
ini yang menyebabkan adanya kesamaan B. Tidak muncul secara ekslusif ketika
perilaku untuk beberapa kelompok manusia sedang menderita skizofrenia, gangguan
meskipun mereka sangat berbeda latar mood dengan ciri psikotik, gangguan psikotik
belakang. Hal ini disadari Carl Jung karena lain, atau gangguan perkembangan pervasif

167

MKM Vol. 08 No. 02 Juni 2014

dan tidak disebabkan oleh efek fisiologis dari hal itu diambil dari dia, maka harapan hidup
kondisi medis umum. dari Sadim pun hilang sehingga mengalami
‘mati jiwa’ terlebih dahulu sebelum meninggal
Dalam draft DSM-V (2011), telah diajukan secara jasmani. Hal ini dikonfirmasi oleh
bahwa gangguan kepribadian skizoid harus wawancara terhadap Sandra yang mengaku
didiagnosa dengan menggunakan kombinasi bahwa reliji Baduy adalah satu-satunya yang
dari kerusakan inti di fungsi kepribadian dan dia miliki, maka jika diambil, dia tidak akan
trait kepribadian patologis yang spesifik, tidak memiliki apa-apa lagi (McBride, 1998).
lagi didiagnosa sebagai tipe gangguan yang
spesifik. Sistim kepercayaan yang sangat kuat dalam
Baduy Dalam dan dalam Amish telah menjadi
Andreas Meyer-Linderberg dan John McGrath sebuah hirarki sosial yang mengarah ke
memberikan bukti dalam reviu jurnal Kirkbride kepribadian skizoid dan ujung-ujungnya
(2009) bahwa hierarki sosial mempengaruhi skizofren dari anggota sukunya. Ketakutan
jaringan syaraf, dan bahwa isolasi sosial lebih Baduy Dalam sendiri bisa dicurigai sebagai
mendorong tercetusnya skizofrenia. Satu takut akan perubahan, dimana seperti
fakta lagi yang memperlihatkan gejala dijelaskan penelitian Adler (2006) bahwa
skizofrenia akibat hirarki sosial yang skizoid ketakutan akan perubahan dan kesuksesan
pada masyarakat Baduy Dalam, yang dapat mendorong penolakan yang ekstrim
dikarenakan ketatnya peraturan adat mereka terhadap hal apapun yang akan masuk dan
adalah adanya kasus pembunuhan oleh berpotensi merubah sesuatu.
masyarakat Baduy Dalam atas nama Sadim
terhadap masyarakat di luar komunitas Langkah-langkah prevensi dari menguatnya
mereka yang diduga karena halusinasi yang perilaku skizoid yang bisa berdampak ke
disebabkan skizofrenia. Perilaku membunuh skizofrenia dan perilaku psikopat serta
dari Sadim menunjukkan bukti bahwa ada antisosial yang memungkinkan pada suku
korelasi yang sangat signifikan antara Baduy Dalam adalah dengan memperlunak
gangguan kepribadian skizoid dan gangguan sistim mereka terutama pada masyarakat
kepribadian psikopat dan antisosial (Kosson Baduy Luar, karena masyarakat Baduy Luar
et al, 2008). Sadim yang tertekan oleh karena bisa menjadi buffer atau tameng sekaligus
tekanan untuk menghidupi keluarganya penyeimbang antara lestarinya sistim
memutuskan untuk bekerja kepada orang luar kepercayaan Baduy dan berkurangnya
komunitas sebagai buruh tani, namun ketika dampak-dampak negatif dari sistim
hari upacara adat Baduy, Sadim diminta kepercayaan Baduy. Sedangkan pada Amish,
untuk bekerja oleh tuannya, dan hal ini pun prevensi bisa dilakukan dengan melakukan
menjadikan tekanan yang sangat besar transmigrasi penduduk Amish ke daerah yang
sehingga Sadim pun membunuh majikan dan lebih bisa menerima kepercayaan serta
anak majikannya. Dianalisa oleh psikolog perilaku mereka, seperti misal menyebar ke
forensik, ketika membunuh Sadim Amerika Serikat bagian barat dimana belum
menunjukkan gejala skizofrenia, sehingga terlalu banyak kepercayaan tersebut.
pengadilan negeri pun memutuskan untuk Peningkatan taraf kualitas hidup masyarakat
mengembalikan Sadim untuk diadili oleh kedua kelompok tersebut juga bisa menjadi
hukum adat Baduy. Sadim pun divonis solusi untuk prevensi perilaku skizoid.
diasingkan dari Baduy Dalam, dan dalam Peningkatan rasa optimisme serta
kurun waktu 2 tahun, Sadim pun meninggal kepercayaan terhadap kemampuan sendiri
dunia dalam pengasingannya. bisa dibangun melalui berbagai kegiatan
rekreasi maupun terapi kelompok sehingga
Meninggalnya Sadim menunjukkan bahwa akan meningkatkan kualitas hidup
sangat mengakarnya sistim kepercayaan masyarakat tersebut (Kiling, 2011).
Baduy Dalam dalam dirinya sehingga ketika

168

Penolakan Suku Baduy Dalam Dan Amish Terhadap Modernisasi: Kaitan Dengan Gejala Skizoid

SIMPULAN sungai, Jurnal Antropologi Indonesia,


Suku Baduy Dalam adalah salah satu bukti 24,61, 47-59.
keanekaragaman dari suku bangsa di Negara Adler, S. K. (2006). “My graduation is my
Kesatuan Republik Indonesia. Perbedaan mother’s funeral”: Transformation from
yang dimiliki Baduy Dalam dibanding dengan the paranoid-schizoid to the depressive
suku lain memiliki dampak positif maupun position in fear of success, and the role
negatif. Merupakan tanggung jawab dari kita of the internal saboteur. International
sebagai warga negara Indonesia untuk Forum of Psychoanalysis, 15, 117-130.
melestarikan budaya dari Indonesia, dalam Amish population nearly doubles in 16 years,
hal ini kita dapat membantu untuk diakses pada 27 Juni 2011 dari
meningkatkan hal positif yang ada dalam http://www.usatoday.com/news/nation/20
suku Baduy seperti prinsip melestarikan alam, 08-08-20-3770622862_x.htm
dan juga membantu mencegah dan Amish-Rumspringa, diakses pada 27 Juni
mengobati hal-hal yang merusak seperti 2011 dari http://channel.national
kecenderungan skizoid dan skizofren dari geographic.com/series/inside/3660/amish
masyarakat Baduy Dalam yang disebabkan -rumspringa, diakses 27 Juni 2011
oleh hirarki sosial yang terlalu kaku. Berne, Indiana, Old Order Amish Settlement,
diakses pada 27 Juni 2011 dari
Memberikan suplai makanan dan obat-obatan http://www.gameo.org/encyclopedia/cont
serta mencegah pihak-pihak tidak ents/B4762.html
bertanggung jawab yang mencoba mencuri Hurst, C. E. & McConnell, D. L. (2010). An
hasil hutan adalah salah satu cara untuk Amish Paradox: Diversity and Change in
menurunkan pressure yang dirasakan oleh the World’s Largest Amish Community.
warga Baduy Dalam, sehingga Baltimore: The Johns Hopkins University
kecenderungan untuk mengalami gangguan Press.
kepribadian skizoid pun dapat menurun. Djoewisno, MS. (1987). Potret Kehidupan
Melakukan hal yang membangun akan lebih Masyarakat Baduy. Percetakan Setia
bermanfaat daripada sibuk mendebatkan Offset: Jakarta.
apakah Baduy Dalam harus segera menerima American Psychiatric Association. (2000).
modernisasi atau tidak, seperti yang penulis Diagnostic and Statistical Manual of
lakukan ketika berdebat mengenai Baduy Mental Disorders Fourth edition Text
Dalam di lomba BATIC Psychodebate di Revision (DSM-IV-TR). American
Fakultas Psikologi Universitas Pelita Harapan Psychiatric Association: Washington DC.
Karawaci pada tahun 2010. DSM-V Revision diakses pada 18 Mei 2011
dari http://www.dsm5.org/Proposed
Penelitian maupun artikel berikutnya Revisions/Pages/proposedrevision.aspx?
sebaiknya mempertimbangkan perilaku suku rid=14
lain yang mengisolir maupun terisolir dari Genomics in Amish Country, diakses pada 27
kesatuan bangsa untuk kemudian Juni 2011 dari http://www.genome-
menganalisa dampak-dampak psikologis dan newsnetwork.org/articles/2004/07/23/sids
kesehatan mental dari perilaku tersebut. .php
Kajian lebih lanjut dari sudut pandang Kirkbride, J. B. & Scoriels, L. (2009). Review
kesehatan lain juga disarankan untuk of the 6th symposium for the search for
memperkaya kasanah tentang suku Baduy the causes of schizophrenia, Sao Paulo,
Dalam. Brazil, 3-6 February 2009. Eur Arch
Psychiatry Clin Neurosci, 25,9, 505-509.
DAFTAR PUSTAKA Jung, C. G. (1954). The Collected Works of
Adimihardja, K. (2000). Orang Baduy di C.G. Jung Vol. 9: Archetypes and the
Banten Selatan: Manusia air pemelihara Collective Unconscious. London:
Routledge.

169

MKM Vol. 08 No. 02 Juni 2014

Kiling, I. Y. (2011). Faktor-faktor Internal dan


Eksternal pada Kualitas Hidup Lansia.
Tesis. Yogyakarta: Universitas Gadjah
Mada.
Kosson, D. S. Et al. (2008). Assessing
Interpersonal Aspects of Schizoid
Personality Disorder: Preliminary
Validation Studies. Journal of Personality
Assessment, 90,2, 185-196.
McBride, E. (1998). Indonesia's `Amish' live
outside economy. Christian Science
Monitor, 90,38, 2-6
Pemerintah Desa Kanekes, (2009).
Rekapituasi Buku Induk Desa Kanekes.
Kanekes, Leuwidamar, Lebak.
Pemerintah Daerah Kabupataten Lebak,
(2001). Peraturan Daerah No.32 tahun
2001 tentang Perlindungan atas Hak
Ulayat Masyarakat Baduy.
Rangkasbitung.
Rangkuti, N. (1988). Sehari bersama Orang
Baduy dalam Baduy dari Inti Jagad.
Bentara Budaya, Harian Kompas,
Etnodata Prosindo, Yayasan Budhi
Dharma Pradesa, Yogyakarta.
Senoaji, G. (2003). Kearifan Lokal
Masyarakat Baduy dalam mengelola
Hutan dan Lingkungannya. Tesis.
Yogyakarta: Pasca Sarjana Universitas
Gadjah Mada.
Senoaji, G. (2010). Dinamika Sosial dan
Budaya Masyarakat Baduy Dalam dalam
mengelola hutan dan lingkungan. Jurnal
Bumi Lestari, 10,2, 302-310.
Smith, E. L. (1958). Personality Differences
between Amish and Non-Amish Children.
Rural Sociology, 23,4, 371-376.
Sommers, D. (1993). Comparison of Amish
and Non-Amish Farmers: A
Diffusion/Farm-Structure Perspective.
Rural Sociology, 58,1, 130-145.
Zercher, D. (1999). Putting the Amish to
Work: Mennonites and the Amish Culture
Market, 1950-1975. The American
Society of Church History, 68,1, 87-117.

170

Anda mungkin juga menyukai