Hal 38-46
ABSTRAK— Pada era globalisasi serta revolusi industri implementation, and evaluation. The purpose of writing this
4.0 menuntut inovasi dan pemanfaatan teknologi dalam article are: 1) Developing handout digital using Anyflip on
pembelajaran secara optimal. Penelitian ini dilatarbelakangi the subject matter of analyzing clothing waste with the sub-
dari hasil pengembangan handout digital pada materi theme of outer origami rabbit zero waste, 2) Knowing the
menganalisis limbah busana sub tema outer origami rabbit feasibility of the validator for handout digital using Anyflip on
zero waste. Tahapan penilaian dan pengembangan handout the subject matter of analyzing clothing waste with the sub-
digital menggunakan model pengembangan ADDIE dengan theme of outer origami rabbit zero waste. The research
tahap analysis, design, development, implementation, dan instrument used in the form of a validation sheet and for data
evaluation. Tujuan penulisan artikel ini adalah: 1) Melakukan analysis using descriptive analysis with a percentage. The
pengembangan handout digital menggunakan Anyflip pada conclusions of the results of this study are 1) The development
materi pokok mengalisis limbah busana dengan sub tema of handout digital using Anyflip on the subject matter of
outer origami rabbit zero waste, 2) Mengetahui kelayakan analyzing clothing waste with the sub-theme of the outer
dari validator terhadap handout digital menggunakan Anyflip origami rabbit zero waste can be used as a learning medium
pada materi pokok mengalisis limbah busana dengan sub at SMK Tata Busana, 2) The results of the feasibility
tema outer origami rabbit zero waste. Instrumen penelitian validation assessment of handout digital using Anyflip on the
yang digunakan berupa lembar validasi dan untuk analisis subject matter of analyzing clothing waste with the sub-theme
data menggunakan analisis deskriptif dengan persentase. of outer origami rabbit zero waste of language experts 81,8%,
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah 1) Pengembangan media experts 81,6%, and theory experts 94.5%. With the
Handout digital menggunakan Anyflip pada materi pokok results of this study, handout digital are stated to be very
mengalisis limbah busana dengan sub tema outer origami good to used as an efficient and easy to use learning medium.
rabbit zero waste dapat digunakan sebagai media
pembelajaran pada SMK Tata Busana, 2) Hasil penilaian
validasi kelayakan handout digital menggunakan Anyflip Keywords: handout digital, zero waste, teaching
pada materi pokok mengalisis limbah busana dengan sub material development.
tema outer origami rabbit zero waste yaitu ahli bahasa 81,8
%, ahli media 81,6%, dan ahli materi 94,5%. Dengan hasil
penelitian tersebut handout digital dinyatakan sangat baik I. PENDAHULUAN
digunakan sebagai media pembelajaran yang efisien dan
Ilmu teknologi khususnya dunia internet berkembang
mudah digunakan
dengan sangat pesat pada era globalisasi dan revolusi
industri 4.0. Salah satu bidang yang menerima dampak
Kata Kunci: handout digital, zero waste, dari perkembangan teknologi ini adalah bidang
pengembangan bahan ajar. pendidikan. Pemanfaatan perkembangan teknologi
dengan baik akan membantu peserta didik dalam
pembelajaran dan membatu guru untuk memberikan
pembelajaran yang efektif dan menarik untuk peserta
ABSTRACT— In the era of globalization and the industrial didik. (Sungkowo 2010:4).
revolution 4.0, it demands innovation and optimal use of Perpustakaan yang dilengkapi dengan berbagai buku
technology in learning. This research is motivated by the merupakan hal yang penting sebagai sumber belajar
results of the development of handout digital on the material
yang dibutuhkan oleh guru dan peserta didik dalam
of analyzing clothing waste in the sub-theme of the outer
origami rabbit zero waste. The stages of assessment and proses pembelajaran. Tetapi dengan semakin
development of this handout digital refer to the ADDIE berkembangnya teknologi, tidak menuntut kemungkinan
development model which analysis, design, development, dunia pendidikan untuk menyesuaikan perkembangan
38
e-Journal Volume 10 Nomor 02 Tahun 2021. Edisi Yudisium Periode Juli 2021. Hal 38-46
teknologi terhadap proses pembelajaran. Demikian pula 15% limbah dari total keselurahan kain yang digunakan.
dengan media pembelajaran lainya. Saat ini media Hal inilah yang menyebabkan industri fashion
pembelajaran yang berupa media cetak secara berkala merupakan salah satu penyumbang limbah terbesar di
mulai beralih ke media digital. dunia. Hal tersebut juga yang mendasari para pelaku
Multimedia merupakan penggabungan antara audio, fashion berupaya mencari solusinya, salah satu solusi
teks, animasi, gambar, dan video sehingga dapat yang dihasilkan dan dipandang efektif adalah dengan
berinteraksi, berkarya, dan berkomunikasi. Kemajuan teknik zero waste fashion design.
teknologi informasi membawa manfaat pada proses Zero waste fashion design merupakan metode
pembelajaran secara langsung maupun pembelajaran perancangan dan pembuatan pakaian yang tidak banyak
secara mandiri. Pembelajaran dengan menggunakan dalam menghasilkan limbah (McQuillan dan
teknologi dapat dibedakan menjadi dua yaitu Rissane,2016:11). Dengan berkembangnya teknik zero
pembelajaran menggunakan media digital dan waste fashion design, maka banyak desainer luar negeri
pembelajaraan berbasis komputer. Beberapa media yang mendalami serta mengembangkanya seperti Timo
pembelajaran berbasis digital adalah e-book, e- Rissanen, Holly McQuillan, Julian Robert, dan mark
magazine, e-learning, Modul digital, handout digital, Liu. Di Indonesia sendiri masih belum banyak yang
PPT, Video, Web Based Learning, Games, dll. Menurut mengembangkan teknik zero waste fashion. seperrti
Prisma (2020:1) Penggunaan multimedia interaktif pada yang dikatakan oleh Aryani Widagdo (2017) dalam situs
proses pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar https://www.jawapos.com bahwa belum banyak
dan kemampuan berfikir kritis peserta didik. desainer Indonesia yang menghasilkan pola zero waste
Media pembelajaran yang menarik akan dan zero waste sendiri baru dikenal di Indonesia 10
meningkatkan minat belajar peserta didik. Salah satu tahun terakhir.
media yang digunakan peserta didik dalam Selain Pengamat fashion, peserta didik SMK Tata
pembelajaran adalah handout. Handout merupakan Busana juga perlu memahami dan mengetahui tentang
bahan ajar yang memuat informasi mengenai materi zero waste, karena peserta didik SMK Tata Busana juga
yang diberikan oleh guru kepada peserta didik sebagai merupakan salah satu pencipta fashion. Berdasarkan
pegangan untuk peserta didik selama pembelajaran, oleh wawancara dengan salah satu guru Tata Busana
Prastowo (dalam Mayangsari, 2018:71). pengampuh mata pelajaran Teknologi Menjahit pada
Pada masa pandemi covid-19, pemerintah SMK Negeri 1 Sambeng, sampai saat ini peserta didik
menentapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor SMK Tata Busana hanya belajar mengenai bagaimana
21 Tahun 2020 tentang PSBB (Pembatasan Sosial mengolah limbah busana pada materi menganalisis
Berskala Besar) bahwa dalam rangka untuk menangani limbah busana, tanpa mempelajari bagaimana
percepatan penanganan virus corona salah satunya yaitu menciptakan sebuah busana yang menyisakan sedikit
dengan cara meliburkan sekolah, sehingga peserta didik limbah atau nol limbah. Salah satu kendala yang
diwajibkan untuk belajar dari rumah. Dengan adanya dihadapi kenapa peserta didik SMK Tata Busana tidak
belajar dari rumah tersebut, pembelajaran melalui digital mempelajarai zero waste pada materi menganalisis
merupakan salah satu alternatif dalam dunia pendidikan. limbah adalah masih kurangnya materi-materi zero
Usaha yang dapat dilaksanakan untuk mengatasi waste yang ada. Seperti yang dikatakan oleh Aryani
permasalahan tersebut yaitu dengan menggunakan Widadgo (2017) dalam situs https://www.jawapos.com
bahan ajar yang ringkas salah satunya adalah handout jika di Indonesia masih jarang desainer yang
digital. Yang mana handout ini dapat diakses oleh menciptakan pola zero waste, maka buku serta informasi
peserta didik melalui smartphone. Peserta didik juga zero waste juga masih sangat langkah untuk ditemui.
dapat belajar secara mandiri tanpa batasan waktu. Berdasarkan uraian tersebut maka sangat perlu
SMK Tata Busana merupakan salah satu pendidikan dikembangkan sumber-sumber informasi mengenai
formal yang memfokuskan peserta didik untuk belajar zero waste dan langkah-langkah dalam pembuatan
mengenai fashion, mulai dari membuat desain, membuat busana zero waste agar peserta didik SMK Tata Busana
pola dan menjahit pakaian. Tetapi tidak bisa dipungkiri dapat mempelajari dan memahami busana zero waste.
bahwa fashion merupakan salah satu penyumbang Penggunaan handout digital berpeluang untuk
limbah terbesar didunia. Menurut McQuillan dan memudahkan peserta didik dalam belajar dari rumah
Rissanen (2016:10), Data pada tahun 2015 menyatakan sesuai dengan anjuran pemerintah pada kondisi sekarang
bahwa dari 400 milyar meter persegi kain yang ini, karena handout ini dapat dibuka dimana saja dan
digunakan untuk memproduksi pakaian, terdapat 60 kapan saja. Berdasarkan uraian tersebut peneliti
milyar meter persegi limbah kain atau setara dengan melaksanakan penelitian dengan judul “Pengembangan
39
e-Journal Volume 10 Nomor 02 Tahun 2021. Edisi Yudisium Periode Juli 2021. Hal 38-46
Handout Digital Anyflip Pada Materi Menganalisis electronik/-digital memiliki keunggulan jika
Limbah Busana Sub Tema Outer Origami Rabbit Zero dibandingkan handout konvensional. Handout digital
Waste”. dapat memudahkan peserta didik dalam mengakses
Berikut kajian teori yang berkaitan dengan penjelasan pembelajaran sewaktu-waktu, baik melalui laptop,
mengenai: handout, pembelajaran berbasis digital, dan komputer, maupun smartphone. (Asiyani 2019:22).
penilaian kualitas handout. Karakteristik bahan ajar berbasis TIK adalah sebagai
Handout berikut:
Widadi (2012:19) mengemukakan bahwa handout 1. Memanfaatkan kecanggihan komputer dengan
merupakan uraian materi yang berfungsi untuk memanfaatkan digital media atau jaringan
melancarkan kegiatan belajar mengajar. Abdul dalam komputer.
Asiyani (2019:12) menjelaskan bahwa handout 2. Memanfaatkan multimedia (teks, gambar, audio,
merupakan bahan ajar yang diambil dari beberapa video, grafik, dan animasi) dengan baik. Sehingga
literatur yang relevan dengan materi, guna memperkaya pembelajaran lebih menarik.
pengetahaun peserta didik. Sedangkan menurut Raharjo 3. Memanfaatkan kecanggihan elektronik, sehingga
(2013:25) handout merupakan selebaran berisi materi, memudahkan komunikasi antara guru dan peserta
kutipan, dan tabel yang dibagikan kepada peserta didik. didik.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan 4. Bahan ajar dapat disimpan secara mandiri pada
bahwa handout merupakan rangkuman atau uraian media elektronik sehingga peserta didik dapat
materi yang berfungsi untuk membantu peserta didik mengakses kapan saja dan dimana saja.
dalam memahami pelajaran. 5. Bahan ajar dapat dilihat maupun disimpan setiap
Pada dasarnya handout dan modul memiliki saat dengan memanfaatkan pertukaran data.
perbedaan. Yang membedakanya adalah modul (Sungkowo 2010:8).
berfungsi sebagai bahan ajar yang bertujuan untuk Beberapa keunggulan pembelajaran berbasis digital
membantu pencapaian tujuan pembelajaran sedangkan adalah:
handout berfungsi untuk melengkapi dan memberikan 1. Pembelajaran berbasis digital dapat membantu
materi, konsep, ataupun masalah yang belum dibahas peserta didik yang lamban dalam menerima
pada modul, sehingga handout tidak selengkap modul. pelajaran, dikarenakan program pembelajaran
(Alkatiri 2012:17). tersebut sangat sabar, tidak pernah bosan, dan tidak
Unsur-unsur yang harus ada dalam penyususnan pernah lupa sehingga dapat dijalankan sesuai
handout terdiri dari: dengan intruksi peserta didik.
1. Standar Kompetensi 2. Pembelajaran berbasis digital dapat merangsang
Standar kompetensi berisi deskripsi kemampuan peserta didik semangat dalam belajar dikarenakan
penguasaan dari pengetahuan dan keterampilan tersedianya animasi, grafik, warna, dan gambar.
yang harus dicapai oleh peserta didik. 3. Kendali berada pada tangan peserta didik, sehingga
2. Kompetensi Dasar kecepatan belajar peserta didik dapat disesuaikan.
Pengetahuan dan ketrampilan yang harus dicapai (Azhar Arsyad 2014:55).
peserta didik setelah pembelajaran.
3. Ringkasan Materi Penilaian Kualitas Handout
Uraian materi yang akan dipelajari dan difahami Penilaian kelayakan bahan ajar pada Sekolah
oleh peserta didik. Menengah Kejuruan mengacu pada beberapa komponen
4. Soal yaitu:
Permasalahan yang diberikan kepada peserta didik 1. Materi
untuk diselesaikan setelah memahami pelajaran Sub komponen untuk menentukan kelayakan materi
yang telah disampaikan. mengacu pada kesesuaiaan uraian materi dengan
5. Sumber Bacaan standar kompetensi dan kompetensi dasar, relevansi
Daftar rujukan dari materi yang digunakan. (kesesuaian antara materi dengan teori pendidikan),
(Raharjo, 2013:28). keakuratan materi, materi pendukung, penyajian
pembelajaran, dan teknik penyajian.
Pembelajaran Berbasis Digital 2. Bahasa
Pembelajaran yang memanfaatkan media elektronik Sub komponen untuk menentukan kelayakan
atau internet sebagai sarana pembelajaran dikenal bahasa yang digunakan adalah komunikatif
dengan Electronic Learning (E-learning). Handout (keterbacaan pesan, ketepatan struktur kalimat,
40
e-Journal Volume 10 Nomor 02 Tahun 2021. Edisi Yudisium Periode Juli 2021. Hal 38-46
keefektifan kalimat), tata bahasa, ejaan, istilah, dan Dari data kriteria angket validasi para ahli, media
simbol yang digunakan. handout digital dikategorikan layak jika mendapatkan
3. Media persentase kelayakan lebih dari atau sama dengan 61%.
Sub komponen untuk menentukan kelayakan media
mengacu pada ukuran bahan ajar, desain isi bahan III. PEMBAHASAN
ajar, desain sampul bahan ajar, dan pengembangan Penelitian ini menghasilkan handout digital
media. (BNSP, 2012). menggunakan Anyflip pada materi Menganalisis Limbah
Busana kelas X SMK Tata Busana. Pengembangan
II. METODE handout digital melalui beberapa tahapan yaitu:
Metode penelitian yang digunakan merupakan 1. Analysis (analisis)
metode penelitian dan pengembangan. Metode Analisis Kerja dan analisis kebutuhan merupakan
penelitian pengem-bangan merupakan metode yang langkah pertama untuk mengembangkan handout
digunakan untuk menguji keefektifan dari digital. Analisis kerja dilakukan untuk mengetahui
pengembangan suatu produk yang telah dihasilkan. dan mengidentifikasi materi apa yang diajarkan
Pengembangan yang dilakukan dalam penelitian ini kepada peserta didik SMK Tata Busana Kelas X
menghasilkan suatu produk berupa handout digital. pada materi menganalisis limbah busana dan
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini permasalahan apa yang dihadapi selama proses
merupakan model pengembangan ADDIE yang pembelajaran. Setelah melakukan analisis kerja
dikembangkan oleh Dick dan Carry. Model pada guru Tata Busana SMK Negeri 1 Sambeng,
pengembangan tersebut memiliki lima tahapan yaitu dihasilkan bahwa selama ini materi yang diajarkan
analysis, design, development, implementation, dan pada materi pokok menganalisis limbah busana
evaluation. adalah memanfaatkan kain perca. Tetapi materi ini
Menurut Sugiyono (dalam Prisma 2020:3) untuk dinilai masih kurang dalam menambah wawasan
menghasilkan sebuah produk yang layak digunakan oleh peserta didik mengenai limbah busana. Pengajar
peserta didik, perlu dilakukan validasi oleh beberapa berharap selain mengetahui cara mengolah kembali
ahli untuk memberikan penilaian, masukan, dan saran limbah busana, peserta didik juga dapat
pada produk yang dihasilkan. Pada penelitian ini, uji mempelajari bagaimana cara menghasilkan busana
validasi materi dilakukan oleh pemilik Aryani Creativity yang hanya meninggalkan sedikit limbah atau nol
Nest yaitu ibu Aryani Widagdo, uji validasi media limbah, yaitu dengan busana zero waste. Tetapi hal
dilakukan oleh guru Tata Busana SMK Negeri 1 tersebut masih belum bisa terlaksana dikarenakan
Sambeng yang ahli dalam bidang media, dan uji validasi beberapa kendala, salah satunya terkendala dengan
bahasa dilakukan oleh guru bahasa indonesia SMK materi zero waste yang saat ini masih sulit untuk
Negeri 1 Sambeng. ditemui.
Instrumen peneilian yang digunakan berupa lembar Selanjutnya tahap analisis kebutuhan bahan ajar
validasi handout digital berdasarkan panduan dari yang digunakan guru dan peserta didik Tata Busana
Badan Standart Nasional Pendidikan (BNSP). Untuk SMK Negeri 1 Sambeng. Bahan ajar yang
analisis data yang digunakan pada penelitian ini digunakan sebelum adanya pandemi covid-19 dan
menggunakan analisis deskriptif dengan persentase. sesudah adanya pandemi covid-19 ini sangat
Kriteria kelayakan handourt digital mengacu pada tabel berbeda. Buku, handout, dan modul cetak
di bawah ini. merupakan bahan ajar yang biasa digunakan oleh
Tabel I. guru dan peserta didik Tata Busana SMK Negeri 1
Kriteria Angket Validasi Sambeng, namun pada kondisi sekarang ini bahan
NILAI KRITERIA ajar tersebut kurang efektif digunakan, karena
81%-100% Sangat Baik proses pembelajaran saat ini sudah melalui media
61%-80% Baik online atau jarak jauh. Sehingga penggunaan bahan
41%-60% Kurang Baik ajar berupa buku, handout, dan modul cetak sulit
21%-40% Tidak Baik dilakukan.
0%-20% Sangat Tidak Baik Berdasarkan analisis kerja dan kebutuhan
(Arikunto, 2010:57) tersebut peneliti tertarik untuk melaksanakan
penelitian pengembangan media pembelajaran
berupa handout digital mengenai outer origami
41
e-Journal Volume 10 Nomor 02 Tahun 2021. Edisi Yudisium Periode Juli 2021. Hal 38-46
3. Development (pengembangan)
Tahap pengembangan berikutnya adalah
pembuatan handout digital menggunakan sebuah
website pengubah file PDF menjadi HTML5,
website tersebut bernama Anyflip. Pada penelitian
ini akan ditampilkan beberapa langkah dalam
pembuatan handout digital outer origami rabbit
zero waste. Berikut langkah-langkah dalam
pembuatan handout outer origami rabbit zero
Gambar 2. Membuat Materi Handout Pada waste:
1) Mengupload file PDF pada website anyflip
Microsoft Word
42
e-Journal Volume 10 Nomor 02 Tahun 2021. Edisi Yudisium Periode Juli 2021. Hal 38-46
2) Merubah background, pemberian nama yang telah dikembangkan, dilakukan uji validasi
handout, pemberian kata kunci handout, dan oleh para ahli sampai handout digital outer origami
menambahkan fitur-fitur yang diperlukan pada rabbit zero waste dinyatakan layak untuk peserta
didik. Rincian penjelasan hasil uji validasi para ahli
handout digital.
adalah sebagai berikut:
1) Validasi Ahli Bahasa
Kelayakan bahasa pada handout digital
dilakukan dengan melihat ejaan, bahasa,
istilah, dan simbol yang digunakan pada
handout digital yang telah dibuat.
Tabel II.
Hasil Uji Validasi Ahli Bahasa
No Aspek Jumlah Skor Persen
Penilaia Nilai Maksi tase
Gambar 6. Merubah Handout Menjadi Handout n Tiap mal
Digital Aspek
1. Komuni 13 16 81,25
katif %
2. Tata 23 28 82,1%
Bahasa,
ejaan,
istilah
Jumlah Skor 36
Jumlah Skor
44
Maksimal
Persentase
81,8%
Validitas
Gambar 7. Halaman sampul Handout Digital Kategori Sangat Baik
43
e-Journal Volume 10 Nomor 02 Tahun 2021. Edisi Yudisium Periode Juli 2021. Hal 38-46
44
e-Journal Volume 10 Nomor 02 Tahun 2021. Edisi Yudisium Periode Juli 2021. Hal 38-46
45
e-Journal Volume 10 Nomor 02 Tahun 2021. Edisi Yudisium Periode Juli 2021. Hal 38-46
46