Anda di halaman 1dari 7

SLEEP PARALYSIS DAN TERAPI

Zainul Muhlisin¹, Junuda RAF2

1
Program Studi Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo
2
Bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo

Corresponding Author e-mail :

ABSTRAK
Pendahuluan. . Tidur merupakan suatu keadaan bawah sadar yang di alami
seseorang, yang dapat digunakan kembali dengan indra atau ruangan yang cukup. Gangguan
tidur merupakan suatu kumpulan kondisi yang dicirikan dengan adanya gangguan jumlah,
kualitas, atau waktu tidur pada seorang individu. Gangguan tidur dapat dipengaruhi oleh
beberapa hal, antara lain obat-batan, pola tidur, gaya hidup, lingkungan yang tidak nyaman,
emosi yang tidak stabil, latihan fisik dan kelelahan, serta asupan makanan dan kalori.
Pembahasan. Menurut American Psychiatric Association, gangguan tidur adalah gangguan
utama pola tidur normal yang menyebabkan distress dan mengacaukan fungsi tubuh pada
siang hari. Sleep paralysis merupakan suatu fenomena yang banyak dialami oleh berbagai
kalangan masyarakat diseluruh dunia khususnya terjadi pada seseorang yang sedang
mengalami stress. Sleep paralysis terjadi sebesar 7,6% pada populasi umum dan lebih sering
terjadi pada remaja (28,3%) dan pasien psikiatri (31,9%). Prevalensi kejadian pertama
tindihan dilaporkan mulai meningkat di sekitar usia 14 tahun dan memuncak di usia 17-19
tahun.

Kata Kunci: Tidur, gangguan tidur, sleep paralysis,


SLEEP PARALYSIS AND TERAPY

Zainul Muhlisin1Junuda RAF²

1
Medical Profession Study Program, Faculty of Medicine, Halu Oleo University
2
Psychiatry Section, Faculty of Medicine, Halu Oleo University
Corresponding Author e-mail :

ABSTRACT
Introduction. . Sleep is a subconscious state experienced by a person, which can be reused
with the senses or sufficient space. Sleep disorders are a collection of conditions
characterized by disturbances in the amount, quality, or timing of sleep in an individual.
Sleep disturbances can be influenced by several things, including drugs, sleep patterns,
lifestyle, uncomfortable environment, unstable emotions, physical exercise and fatigue, as
well as food and calorie intake. Discussion. According to the American Psychiatric
Association, sleep disorders are the main disturbances of normal sleep patterns that cause
distress and disrupt body functions during the day. Sleep paralysis is a phenomenon that is
experienced by many people around the world, especially when someone is experiencing
stress. Sleep paralysis occurred in 7.6% of the general population and was more common in
adolescents (28.3%) and psychiatric patients (31.9%). The prevalence of first squeezing is
reported to start increasing around the age of 14 years and peaking at the age of 17-19 years.

Key words: Sleep, sleep disturbances, sleep paralysis,


Pendahuluan yang sedang mengalami stres. Seseorang
Tidur merupakan kebutuhan dasar
yang mengalami stres cenderung tidak
yang dibutuhkan oleh semua orang. Untuk
mendapatkan tidur yang berkualitas atau
dapat berfungsi secara optimal, maka
setiap orang memerlukan tidur yang berpotensi dapat mengalami gangguan
cukup. Tidur merupakan suatu keadaan
tidur2.
bawah sadar yang di alami seseorang, yang
Sleep paralysis menurut Cheyne
dapat digunakan kembali dengan indra
atau ruangan yang cukup.2 (2005) merupakan suatu keadaan saat
Gangguan tidur merupakan suatu
individu tidur nyenyak, kemudian
kumpulan kondisi yang dicirikan dengan
terbangun secara tiba-tiba dan tidak bisa
adanya gangguan jumlah, kualitas, atau
waktu tidur pada seorang individu. menggerakkan anggota tubuh. Usia rata-
Gangguan tidur dapat dipengaruhi oleh
rata orang pertama kali mengalami
beberapa hal, antara lain obat-batan, pola
gangguan tidur ini adalah 14- 18 tahun.
tidur, gaya hidup, lingkungan yang tidak
nyaman, emosi yang tidak stabil, latihan Sleep paralysis bisa terjadi pada laki-laki
fisik dan kelelahan, serta asupan makanan
atau perempuan. Sesuai pernyataan
dan kalori.
Cheyne (1999) yang mengatakan bahwa
Menurut American Psychiatric
30% sampel yang dilakukan pernah
Association, gangguan tidur adalah
mengalami setidaknya satu kali kejadian
gangguan utama pola tidur normal yang
Sleep paralysis selama hidupnya..3
menyebabkan distress dan mengacaukan
Slep paralysis ditandai dengan
fungsi tubuh pada siang hari. Gangguan
terhambatnya gerakan otot sadar pada
tidur dapat dialami oleh semua lapisan
waktu yang relatif singkat, namun gerakan
masyarakat. Sleep paralysis merupakan
mata, pernafasan, dan sensori masih
suatu fenomena yang banyak dialami oleh
normal. mata, pernafasan, dan sensori
berbagai kalangan masyarakat diseluruh
masih normal. Kejadian ini dapat terjadi
dunia khususnya terjadi pada seseorang
ketika mulai tidur atau saat bangun, dan
paling sering terjadi ketika individu tidur kecemasan umum. Studi menunjukkan

dalam posisi terlentang. Kejadian sleep bahwa dari 27,8% hingga 76% pasien yang

paralysis dikaitkan dengan kondisi seperti didiagnosis dengan PTSD mengalami

narkolepsi, hipertensi, gangguan kejang, setidaknya satu kelumpuhan tidur dalam

serta terkait dengan kurangnya tidur, hidup mereka.4

gangguan tidur, jetlag, status mahasiswa,


Pembahasan
dan shift kerja1
Sleep paralysis merupakan suatu
Prevalensi sleep paralisys
keadaan saat individu tidur nyenyak,
bervariasi tergantung pada faktor budaya
kemudian tersentak dan terbangun secara
dan sosial dan status kesehatanya. Hasil
tiba-tiba. Saat itulah seseorang merasa
penelitian juga mengungkapkan bahwa
lumpuh dan kebingungan pada saat tidur.
variabel gaya hidup, tidur, kebersihan,
Akan tetapi, perubahan tahapan tidur
stres, dan kerentanan genetik dapat
secara tiba-tiba akibat gangguan siklus
dikaitkan dengan lebih sering terjadinya
tidur menyebabkan seseorang tersadar.
sleep paralisys. Sebuah tinjauan literatur
Meskipun seseorang tidak dapat membuat
2011 dari 35 studi menunjukkan bahwa
gerakan tubuh, tetapi mereka masih dapat
sekitar 8% dari populasi umum pernah
membuka mata mereka dan melihat
mengalami setidaknya satu episode sleep
lingkungan mereka. Oleh karena itu
paralysis di beberapa titik dalam hidup
kadang-kadang mereka merasakan
mereka, seperti yang terjadi pada 28%
halusinasi yang menakutkan pada saat
siswa, dan 32% pasien psikiatri .
onset sleep paralysis tersebut
Gangguan mental yang paling umum yang
Berdasarkan gelombang otak, tidur
menyertai sleep paralisys adalah pasca-
terbagi dalam 4 tahapan. Tahapan tidur
trauma gangguan stres (PTSD), gangguan
menurut Perry dan Potter (2005) adalah
panik, fobia sosial, dan gangguan
Non Rapid Eye Movement 1 (tahap tidur
paling ringan), Non Rapid Eye Movement Penelitian faktor analisis

2 (tahap tidur yang lebih dalam), Non mengklasifikasikan sleep paralysis

Rapid Eye Movement 3 (tahap tidur paling menjadi tiga, yaitu :

dalam), dan Rapid Eye Movement (pada 1) Intruder

tahap inilah mimpi terjadi). Sleep paralysis


Jenis intruder biasanya diikuti
terjadi saat seseorang tiba-tiba tersadar
dengan perasaan takut dan cemas,
sebelum siklus REM berakhir sehingga
adanya kehadiran roh halus,
mengalami kesulitan bergerak dan
halusinasi auditori dan halusinasi
berbicara. Sleep Paralysis dapat
visual. Menurut Cheyne, et all (1999,
disebabkan oleh buruknya kualitas dan
dalam Murphy & Egan, 2010),
kuantitas tidur. faktor-faktor yang dapat
intruder dimulai dengan aktifasi
memengaruhi kualitas dan kuantitas tidur
amygdalar. Para peneliti tersebut
antara lain penyakit, lingkungan,
berargumen bahwa halusinasi terjadi
kelelahan, gaya hidup, tingkat kecemasan,
di tahap REM.8
motivasi, dan obat-obatan.2
2) Incubus
American Sleep Association (ASA)
Jenis ini disertai dengan
pada tahun 2005 mengembangkan teori
kesulitan bernafas, merasakan
mengenai jenis-jenis sleep paralysis
tekanan pada dada (sensasi
(Larasaty, 2012). Cheyne, Reuffer dan
tercekik), dan rasa sakit dan itu
Clarke (dalam Murphy & Egan, 2010)
konsisten dengan penyerangan
mengembangkan pengalaman yang terkait
fisik. Intruder ataupun incubus,
dengan sleep paralysis. Cheyne
keduanya cukup berkolerasi
menggunakan Waterloo Unusual Sensory
dengan satu sama lain dan
22 Experiences Survey pada seluruh
dikaitkan dengan perasaan takut
sampel untuk menilai frekuensi kejadian.
secara intens).8
3) Unusual Bodily Experiences Pada banyak episode sleep paralysis,

khususnya di kejadian pertama, pasien


Seseorang mengalami perasaan
merasakan cemas yang ekstrim seperti
mengambang, terbang, jatuh atau
takut mati.9 .
berputar, perasaan arwah tertarik
Kesimpulan
keluar dari tubuh (out of body) dan
. Seseorang yang mengalami kejadian
melihat tubuh sendiri (autoscopy). sleep paralysis menggambarkan kualitas tidur

Sleep paralysis umumnya tidak yang buruk, dengan kecemasan dan khawatir


yang berlebihan. Sleep paralysis membuat
termasuk sebagai kondisi medis. Tapi jika
individu merasa kelelahan, mengalami
kondisi ini sudah mengganggu rutinitas kesulitan berkonsentrasi dan penurunan

seseorang, konsultasi ke dokter mungkin memori. Sleep paralysis merupakan gejala


atau pertanda dari narkolepsi selain halusinasi
diperlukan.Dokter dapat melakukan
hypnogogic/hynopompic, hipersomnolen, dan
langkah-langkah pemeriksaan di bawah cataplexy. Sleep paralysis juga dapat terjadi
tanpa adanya narkolepsi, namun biasanya
ini untuk menentukan diagnosis sleep
ditemukan gangguan tidur lain, seperti sleep
paralysis;9
apnea, kurang tidur, dan terganggunya
Sleep paralysis merupakan sirkardian. Selain itu, sleep paralysis
menyebabkan konsekuensi yang relevan,
pengalaman buruk saat mengantuk atau
seperti takut tidur dan kecemasan sebelum
bangun dari tidur. Di kasus ini, Dokter tidur

akan menanyakan pada pasien tentang Daftar Pustaka


1. Tias, N. K. D. H., Utami, D. K. I.,
pasien yang merasa lumpuh (paralysis),
& Marita, A. (2019). Prevalensi Dan
tidak mampu menggerakkan anggota Karakteristik Kejadian Sleep Paralysis
badan, sulit bicara, atau harus bernapas Pada Remaja Sekolah Menengah Atas
(Sma) Negeri Di Denpasar. E-Jurnal
dalam-dalam. Pasien sepenuhnya sadar,
Medika Udayana, 8(10).
ingat yang dialami, dan bisa

menceritakannya di waktu lain. Tapi, 2. Permata, K. A., & Widiasavitri, P. N.


(2019). Hubungan antara kecemasan
kondisi ini seringkali disertai halusinasi.
akademik dan sleep paralysis pada
mahasiswa Fakultas Kedokteran PONDOK PESANTREN DARUL
Universitas Udayana tahun ULUM JOMBANG (Doctoral
pertama. Jurnal Psikologi Udayana, 6(01), dissertation, Untag Surabaya).
1. 9. Afif, Z. (2020). NARKOLEPSI:

3. Zami, A. H. A. (2019). Hubungan PATOFISIOLOGI, DIAGNOSIS DAN


MANAJEMEN. Jurnal Kedokteran, 9(1),
Tingkat Stres Dengan Kejadian Sleep
1-12.
Paralysis Pada Mahasiswa Fikes
Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta (Doctoral dissertation,
Universitas' Aisyiyah Yogyakarta).
5. Wróbel-Knybel, P., Flis, M., Rog,
J., Jalal, B., Wołkowski, L., &
Karakuła-Juchnowicz, H. (2022).
Characteristics of sleep paralysis and
its association with anxiety
symptoms, perceived stress, PTSD,
and other variables related to lifestyle
in selected high stress exposed
professions. International journal of
environmental research and public
health, 19(13), 7821.
6. Sharpless, B. A. (2016). A
clinician’s guide to recurrent isolated
sleep paralysis. Neuropsychiatric
disease and treatment, 12, 1761.
7. Zaini, N.B. 201. Apa Itu
Insomnia. Bagian SMF Psikiatri
Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana/ Rumah Sakit Umum Pusat
Sanglah Denpasar.
8. Faizah, R. D. N.
(2014). HUBUNGAN ANTARA
STRES DENGAN SLEEP
PARALYSIS PADA SANTRI

Anda mungkin juga menyukai