Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 2

PENGANTAR BISNIS

Oleh :

Nama : Kayla Audia Nadiva

NIM : 044062475

Kelas : EKMA4111

MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TERBUKA SEMARANG

Jl. Pantura Semarang - Kendal No. Km 14,,5, Mangkang Wetan, Kec. Tugu,

Kota Semarang, Jawa Tengah 50156


1. Bentuk kepemilikan bisnis adalah bentuk kegiatan dilihat dari siapa pemilik atau
pendirinya, sumber modalnya, apa tujuannya, sehingga dapat bermacam-macam bentuk
kepemilikan bisnis. Jelaskan klasifikasi bisnis berdasarkan kegiatannya.
2. Perusahaan biasanya menyusun tujuan jangka menengah ini pada beberapa bidang atau
departemen, seperti pemasaran keuangan, sumber daya manusia, Operasional, dan
sebagainya. Sementara tujuan jangka pendek merupakan tujuan yang harus dicapai
dalam jangka waktu satu tahun. Sama halnya dengan tujuan jangka menengah tujuan
jangka pendek juga disusun untuk berbagai bidang. Setelah tujuan dan sasaran
perusahaan tersusun, perusahaan kemudian menyusun Strategi untuk mencapai tujuan
tersebut. Jelaskan mengenai strategi dan tiga tipe strategi perusahaan.
3. Untuk mengetahui kualitas atau mutu sebuah barang maupun jasa dapat melihat dari
standar mutu yang dimiliki perusahaan. Sebagai organisasi global, ISO menjadi standar
untuk jaminan mutu produk. Jelaskan perbedaan standar ISO 9000 dan ISO 14000.

JAWABAN!

1. Klasifikasi bisnis berdasarkan kegiatannya dibagi menjadi 7 yakni :


➢ Manufaktur, klasifikasi manufaktur berdasarkan kegiatannya yaitu dengan
memproduksi dari barang yang berasal dari bahan baku atau komponen.
Contoh bisnis manufaktur di Indonesia :
- Industri otomotif
- Perusahaan tekstil atau garmen
- Industri elektronik
- Bisnis makanan dan minuman
- Industri kayu, kulit dan kertas contohnya Alam Karya Tunggal TBK
- Industri minyak, kimia dan plastik yaitu HOLCIM Industry TBK.
Indocement Tunggal Prakarsa
➢ Bisnis pengecer dan Distributor, klasifikasi bisnis pengecer dan distributor
berdasarkan kegiatannya adalah berperan sebagai perantara antara produsen
dengan konsumen.
Contoh bisnis pengecer dan distributor di Indonesia :
- PT Indofood, memproduksi makanan seperti mie instan
- Gudang garam, memproduksi rokok
- Perusahaan Gas Negara (PGN)
- Uniliver, memproduksi barang serbaguna untuk keperluan rumah
tangga
- Produk semen
- PT Indomarco Prismatama yang bergerak sebagai produk kebutuhan
rumah tangga dan makanan.
➢ Bisnis pertanian, klasifikasi bisnis pertanian berdasarkan kegiatannya meliputi
segala macan aktivitas manusia dalam memanfaatkan sember daya hayati yang
tersedia untuk dijadikan sebagai bahan pangan, sumber energi, pengelolaan
lingkungan hidup, dan pengadaan bahan baku industri.
Contoh dari bisnis pertanian yang bisa ditemukan di Indonesia :
- Bisnis bibit tanaman
- Budidaya rempah-rempah
- Bisnis buah dan sayuran organik
- Bisnis budidaya tanaman hias
- Bisnis tanaman obat-obatan
➢ Bisnis pertambangan, klasifikasi bisnis pertambangan berdasarkan kegiatannya
meliputi usaha pencarian, penyelidikan, penambangan, pengelolaan dan
penjualan barang tambang.
Contoh dari bisnis pertambangan yang bisa di temukan di Indonesia :
- PT. Pertamina (Persero) memproduksi bahan bakar minyak, pelumas,
gas, dan sebagainya
- PT. Kaltim Prima Coal produksi batu bara
- PT. Vale Indonesia, TBK produksi nikel
- PT. Indo Tambangraya Megah TBK (ITMG) batu bara
➢ Bisnis finansial, klasifikasi bisnis finansial berdasarkan kegiatannya meliputi
pinjaman tunai, koperasi simpan pinjam, perusahaan leasing dan kredit barang,
dan sebagainya.
Contoh bisnis finansial yang bisa ditemukan di Indonesia :
- PT Bank Mandiri (Persero) TBK
- PT Bank Central Asia TBK
- PT Mandiri Taspen
- PT Bank BNI Syariah
- PT Bank BRI Syariah TBK
➢ Bisnis Jasa, klasifikasi bisnis jasa berdasarkan kegiatannya meliputi bidang
bisnis yang menjual dan menawarkan produk dalam bentuk pelayanan jasa.
Contoh dari bisnis jasa yang bida ditemukan di Indonesia :
- Jasa fotografi
- Jasa babysiter
- Jasa les privat
- Event organizer
- Wedding organizer
- Jasa freelance
➢ Bisnis Real Estate atau properti, klasifikasi bisnis real estate atau properti
berdasarkan kegiatannya meliputi kegiatan jual beli tanah sekaligus bangunan
yang ada di atasnya.
Contoh dari bisnis jasa real estate atau properti yang bisa ditemukan di
Indonesia :
- Bekasi Asri Pemula, Tbk
- Binakarya Jaya Abadi, Tbk
- Bumi Citra Permai, Tbk
- Alam Sutera Reality, Tbk
- Agung Podomoro Land, Tbk
2. Strategi adalah langkah yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk mendukung
aktivitas produksinya demi mencapai hasil yang menguntungkan.
Berikut adalah tipe-tipe strategi perusahaan :
➢ Tipe-tipe strategi menurut David (2009) :
1. Strategi Integrasi
- Integrasi ke depan (forward integration)
Integrasi ke depan (forward integration) adalah upaya memiliki atau
meningkatkan kendali atas distributor atau pengecer. Saat ini semakin
banyak perusahaan manufaktur (pemasok) yang menjalankan strategi
integrasi ke depan dengan cara mendirikan situs web untuk menjual
produk-produk mereka secara langsung kepada konsumen. Strategi
tersebut menyebabkan gejolak di sejumlah industri.
- Integrasi ke Belakang (Backward integration)
Integrasi ke belakang (Backward Integration) adalah strategi untuk
mencoba memiliki atau meningkatkan kontrol terhadap perusahaan
pemasok. Strategi ini sangat tepat di gunakan ketika perusahaan
pemasok saat ini tidak dapat diandalkan, terlalu mahal, atau tidak dapat
memenuhi kebutuhan mereka.
- Integrasi Horizontal (Horizontal integration)
Strategi pertumbuhan integrasi horizontal dilakukan melalui akuisisi
perusahaan pesaing yang memiliki line of business yang sama. Yang
dapat dilakukan dalam strategi ini adalah dengan meningkatkan ukuran
perusahaan, meningkatkan penjualan, keuntungan dan pasar potensial
dari perusahaan.
2. Strategi Intensif
- Penetrasi pasar (Market Penetration)
Strategi penetrasi pasar berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk
produk dan jasa yang sudah ada di pasar melalui usaha pemasaran yang
gencar. Strategi ini sering digunakan sendirian atau di kombinasikan
dengan strategi lainnya.
- Pengembangan Pasar (Market Development)
Pengembangan pasar terdiri dari upaya memperkenalkan produk atau
jasa yang ada ke wilayah geografis baru. Berikut ini adalah panduan
mengenai kapan pengembangan pasar dapat menjadi strategi yang
efektif :
• Ketika ada saluran-saluran distribusi baru yang dapat
diandalkan, murah, dan bermutu baik.
• Ketika organisasi sangat berhasil dalam hal yang di kerjakannya.
• Ketika organisasi mempunyai modal maupun sumber daya
manusia yang diperlukan untuk mengelola operasi yang semakin
besar.
• Ketika ada pasar baru yang belum dimanfaatkan dan belum
jenuh.
• Ketika organisasi mempunyai kapasitas produksi yang
berlebihan.
- Pengembangan Produk (product Development)
Pengembangan produk adalah strategi yang berupaya meningkatkan
penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk/jasa yang
sudah ada. Berikut hal yang bisa dijadikan pedoman untuk menerapkan
strategi pengembangan produk secara efektif :
• Ketika para pesaing utama menawarkan produk dengan mutu
lebih baik dan harga yang sebanding.
• Ketika organisasi bersaing dalam industri yang tumbuh cepat.
• Ketika organisasi mempunyai kemampuan penelitian dan
pengembangan yang sangat kuat.
• Ketika organisasi bersaing dalam industri dimana perkembangan
teknologi terjadi sangat cepat.
3. Strategi diversifikasi
- Diversifikasi konsentris
Berikut hal yang bisa menjadi pedoman kapan diversifikasi konsentris
tetap dilakukan :
• Ketika organisasi bersaing dalam industri yang tidak tumbuh
atau pertumbuhannya lambat.
• Ketika produk baru, namun masih terkait, dapat ditawarkan
dengan harga yang sangat bersaing.
• Ketika produk-produk organisasi saat ini dalam tahap daur hidup
produksi yang menurun.
• Ketika organisasi mempunyai tim manajemen yang kuat.
- Diversifikasi Horizontal (Horinzontal Deversification)
Menambah produk atau jasa baru yang tidak terikat untuk pelanggan
yang sudah ada disebut diversifikasi horizontal. Risiko strategi ini tidak
sebesar diversifikasi konglomerat karena perusahaan pasti sudah
mengenal pelanggan yang sudah ada.
- Diversifikasi konglomerat (conglomerate diversification)
Menurut purwanto (2008:120) “strategi ini dilakukan dengan cara
mengakuisisi perusahaan lain yang memiliki line of busines yang sama
sekali berbeda.”
4. Strategi defensif
- Rasionalisasi biaya (Retrenchement)
Rasionalisasi biaya terjadi ketika suatu organisasi melakukan
restrukturisasi melalui penghematan biaya dan aset untuk meningkatkan
kembali penjualan dan laba yang sedang menurun.
- Divestasi (Divestiture)
Menjual suatu divisi atau bagian dari organisasi disebut divestasi.
Divestasi sering digunakan untuk meningkatkan modal yang selanjutnya
akan digunakan untuk akuisisi atau investasi strategi lebih lanjut.
- Likuidasi (Liquidation)
Likuidasi adalah menjual semua aset sebuah perusahaan secara bertahap
sesuai nilai nyata aset tersebut. Likuidasi merupakan pengakuan
kekalahan dan akibatnya bisa merupakan strategi yang secara emosional
sulit dilakukan.

3. Perbedaan antara ISO 9000 dan ISO 14000 adalah dari kandungan dan penerapan
ISO tersebut. ISO 9000 tentang mutu sedangkan ISO 14000 tentang lingkungan. ISO
adalah kependekan dari The Internasional Organization for Standardization atau dalam
bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai Organisasi Standar Internasional.

Anda mungkin juga menyukai