Tugas Bu Septia
Tugas Bu Septia
Seorang Apoteker baru ditunjuk untuk untuk mensupervisi Apoteker yang lebih tua
dan berpengalaman
Kepala Instalasi : Selamat sore teman-teman, berhubung ini sudah jam 4 sore, saya
pamit pulang dulu. Ohh iyaa berhubung besok hari jumat, seperti biasa kita akan mengadakan
rapat mingguan ya teman-teman untuk membahas masalah selama satu minggu ini.
TTK Ranap : mohon maaf pak, bisa saya minta waktunya sebentar, saya ada beberapa
pesan dari temen-temen di depo Ranap dan Rajal.
Kepala Instalasi : silahkan dek, emangnya ada masalah apa ?
TTK Ranap : maaf pak, teman-teman dari depo rawat inap dan rawat jalan mengeluhkan
jadwal rapat mingguan kita pak, rapat ini menurut kami menyita waktu pelayanan, sehingga
ada beberapa pekerjaan menumpuk dan tidak dapat diselesaikan tepat waktu. pelayanan tidak
maksimal setelah menjalaninya selama 3 bulan terakhir ini.
Kepala Instalasi : hmm….. begini ya dek, saya membuat rapat ini menjadi mingguan
karena saya ingin komunikasi kita lebih baik satu sama lain, selain itu saya ingin masalah kita
yang muncul tidak menumpuk dan bisa diselesaikan segera.
TTK Rajal : mohon maaf pak, saya sangat berterima kasih pada bapak atas usahanya,
namun tetap hal ini membebani pekerjaan pelayanan kami kepada pasien. Kami harap bapak
untuk mempertimbangkan hal ini
Kepala Instalasi : oke, kalau begitu, mungkin kita bisa bahas besok saja dek, pada rapat
mingguan, mau dibawa kemana jadwal rapat kita. Akan lebih baik jika semua dapat
berpatisipasi dalam rapat ini, tolong disampaikan kepada teman-temannya yah.
3. Apoteker klinik visite ke bangsal dan membutukan data nilai VAS pasien untuk
memantau efektivitas obat. Saat ke ruangan, pasien dalam keadaan kesakitan,
kemudian marah ke apoteker dan tidak ingin diganggu
Ruangan bangsal
Apoteker : Selamat pagi ibu, betul dengan ibu Marie?
Apoteker : Saya Husnul, apoteker klinik di ruang rawat ini. Boleh minta ketersediaan waktu
ibu sebentar? (Tanya apoteker ramah)
Pasien : maaf mba, saya lagi tidak ingin diganggu, saya butuh istirahat mba (jawab pasien
dengan raut wajah jutek)
Apoteker : baik ibu, tapi mohon maaf sebelumnya, kalau boleh tau, Bagaimana keadaan ibu
sekarang? Membaik? Atau ada keluhan lain? (dengan ekspresi wajah dan intonasi suara tetap
ramah)
Pasien : Membaik dari mananya?, saya sudah minum obat, bukannya membaik, malah
lambung saya ikut terasa nyeri. Sepertinya obat yang diberikan dokter tidak cocok untuk saya
(jawab pasien kesal sambil menahan rasa sakit)
Pasien : oh begitu yah (jawab pasien dengan raut wajah kesal sedikit mereda)
Apoteker : iyya ibu....Apakah ibu sudah minum obat maagnya? (tanya apoteker dengan
ramah)
Pasien : saya belum minum, karena sebelumnya saya fikir, saya tidak punya penyakit maag,
jadi untuk apa saya minum obatnya.
Apoteker : oh seperti itu, baik ibu, sekarang ibu boleh minum obat maagnya saat perut dalam
keadaan kosong atau 30 menit sebelum makan, jika ibu sudah makan, obatnya bisa diminum
1 atau 2 jam setelah ibu makan.
Pasien : baik mba (jawab pasien dengan raut wajah sedikit mulai terlihat tenang)
Apoteker : Baik kalau begitu, mohon maaf sebelumnya karena sudah mengganggu waktu
istirahatnya ibu, silahkan ibu kembali beristirahat, semoga lekas sembuh.
Narator: Seorang Pasien sedang di rawat di RS dengan keluhan sakit gastritis yang dijaga
oleh anaknya. Obat telah diserahkan namun belum disampaikan terkait informsi obat di awal.
Apoteker Klinik: Assalamualaikum, perkenalkan saya apoteker Sri penanggung jawab hari
ini, Maaf dek, apakah ibunya sudah minum obat?
Apoteker Klinik: Maaf, kenapa informasi obat lambat diberikan kepada pasien, anak dari
pasien ibu Debi telah mengeluhkan sakitnya.
Apoteker PIO: Maaf karena tidak adanya aplikasi softwere untuk pencarian informasi obat
yang lebih kompleks sehingga obat masih dicari secara manual, mungkin baiknya nanti
diangkat saja topik ini di rapat bulanan nantinya ya?.
Narator: Setelah pemberian Obat kepada pasien yang menanyakan obat tadi, .....selanjutnya
masuk pada suasana sedang berlangsung rapat bulanan rumah sakit yang dihadiri oleh
Apoteker Klinik, Apoteker PIO, dan Pimpinan.
Pimpinan: Terima kasih atas kehadiran teman-teman pada rapat bulanan pada hari ini,
mungkin ada saran dan masukan terkait pelayanan di rumah sakit saat ini.
Apoteker Klinik: Mungkin banyaknya pasien yang mengeluhkan keterlambatan obat, saya
mengeluhkan kinerja dari apoteker PIO yang sangat lambat dalam penyerahan obat.
Apoteker PIO: Saya perwakilan dari apoteker PIO, ingin memberikan saran untuk pencarian
obat bisa menggunakan aplikasi softwere agar pencarian obat lebih cepat lagi saat pelayanan
farmasi, mohon dipertimbangkan pimpinan.
Pimpinan: Benar, saya sudah mendapatkan beberapa keluhan dari pasien/ beberapa teman
Apoteker yang lainnya terkait permasalahan ini, tetapi untuk pengadaan softwere, saat ini kas
di RS kurang memadai, selanjutnya saran saudara akan saya masukkan pada list pengadaan
aplikasi softwere, Terima kasih.
5. TTK mengeluh apoteker penangungjawab depo ranap sering terlambat masuk kerja.
TTK : selamat pagi ibu, maaf ibu kemarin di bangsal rawat inap ada keluarga pasien yang
sedang mencari ibu.
Apt : selamat pagi, maaf kemarin saya terlambat dating jadi, jadi tidak tau kalau ada
keluarga pasien yang mencari
TTK : iya bu, kemarin juga kit acari di ruangan ibu, tapi ibu nggak ada. Waktu dihubungi
melalui telpon juga tidak diangkat
Apt : oh iya itu saya sedang di perjalanan.
TTK : maaf ibu, hanya ingin memberi saran. Sebaiknya untuk hal – hal seperti ini untuk
tidak terulang Kembali bu. Karena akan ada merugikan banyak pasien yang ingin konsultasi
bu.
Apt : iya, saya juga punya banyak urusan sehingga datangnya telat, mungkin kalian juga
sebagai Tenaga teknis bisa membantu untuk menangani pasien yang ingin datang konsultasi
terlebih dahulu.
TTK : tapi ibu tetap sebaiknya datang tepat waktu, karena yang wajib melakukan visit dan
counselling adalah tugas utama ibu sebagai apoteker. Dan jika ibu ada urusan mendadak
mungkin ibu bisa menghubungi rekan kerja ibu untuk menggantikan posisi ibu sementara
Apt : iyaa baik, terima kasih untuk sarannya mbak, sekali lagi saya mohon maaf atas
kelalaian saya. Kedepannya saya akan usahakan untuk datang tepat waktu.