Anda di halaman 1dari 9

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Jurnal Politeknik Negeri Batam (PoliBatam)

Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Article History


Vol. 5, No. 2, December 2017, 204-212 Received October, 2017
E-ISSN: 2548-9836 Accepted November, 2017

PERBEDAAN PERSEPSI TENTANG ETIKA BISNIS PADA


MAHASISWA YANG BELUM DAN SUDAH MEMPELAJARI
MATA KULIAH ETIKA BISNIS PADA PRODI AKUNTASI
DI PERGURUAN TINGGI KOTA BATAM

Dinda Anastasyah 1), Hajan Hidayat 2)


1) JurusanManajemen Bisnis,Politeknik Negeri Batam, Batam 29461, email: hajan@polibatam.ac.id
2) Jurusan Manajemen Bisnis,Politeknik Negeri Batam, Batam 29461, email:
dindatasyah12@gmail.com

Abstrak

Etika bisnis merupakan pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang
memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal dan secara ekonomi atau sosial. Penerapan
norma dan moralitas ini menunjang maksud dan tujuan kegiatan dalam bisnis. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi tentang etika bisnis antara mahasiswa yang belum dan sudah
mempelajari mata kuliah etika bisnis prodi akuntansi pada perguruan tinggi di kota Batam. Sampel pada
penelitian ini adalah 185 mahasiswa kelas reguler pagi prodi akuntansi pada perguruan tinggi terakreditasi di
kota Batam. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan alat uji statistik Independent sampel T-Test
yang terdapat pada SPSS 22.0 dan hasilnya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan persepsi tentang etika bisnis
antara mahasiswa yang belum dan sudah mempelajari mata kuliah etika bisnis. Penelitian ini menunjukkan
bahwa pendidikan etika bisnis mempengaruhi persepsi mahasiswa sehingga mahasiswa yang sudah mengikuti
mata kuliah etika bisnis mempunyai persepsi berbeda dengan mahasiswa yang belum mengikuti mata kuliah
etika bisnis. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sampel yang digunakan hanya mahasiswa program studi
akuntansi di Batam saja. Pendidikan etika bisnis sangat penting untuk menjadi bekal bagi mahasiswa dan harus
lebih dimaksimalkan kurikulumnya. Saran untuk penelitian selanjutnya sebaiknya sampel yang diteliti diperluas,
seperti dengan menggunakan mahasiswa program studi akuntansi yang ada di Kepulauan Riau dan juga
menambah variable-variabel lain dalam penelitian.

Kata kunci: etika bisnis, persepsi tentang etika bisnis

Abstract

Business ethics is the knowledge about the procedures for setting up and managing ideal business into
consideration the norms and morality universally applicable and economically or socially. The application of
these norms and morality support the purpose and goals in business activities. This study aims to determine
whether there are differences between the perceptions of business ethics and students who have already studied
the subjects of business ethics in the accounting department of a university in the city of Batam. Samples are 185
regular grade student accounting Prodi morning at an accredited university in the city of Batam. Testing the
hypothesis in this study using a statistical test Independent sample T-test contained in SPSS 22.0 and the results
show that there are differences between the perceptions of business ethics and students who have already studied
the subjects of business ethics. This study shows that business ethics education affects the perception of students
so that students who have followed the course of business ethics have a different perception of students who have
not followed the course of business ethics. Limitations of this study is the sample used only students of
accounting in Batam alone. Business ethics education is very important to be a provision for students and should
be maximized curriculum. Suggestions for further research should be expanded samples studied, such as using
student of accounting in Riau Islands and also add other variables in the study.

Keywords: business ethics, perception toward business ethic

204 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 5, No. 2, Dec 2017, 204-213 | E-ISSN: 2548-9836
1. Pendahuluan laporan keuangan pada tahun 2006 (Prabowo, 2006).
PT Megarsari Makmur tahun 2006 melakukan
Menghadapi MEA negara-negara ASEAN harus pelanggaran etika bisnis dengan melakukan
mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang penggunaan zat aktif yang dapat mengakibatkan
trampil, cerdas, dan kompetitif sebagai calon tenaga gangguan kesehatan. Zat tersebut digunakan dalam
kerja. Tidak semua calon tenaga kerja bisa produk HIT sebagai obat anti nyamuk (Muchamad,
mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan 2006). Pada tahun 2006 perusahaan PJTKI yang
keinginannya. Hanya mereka yang siap, yang melanggar prinsip pertanggungjawaban melakukan
mempunyai sikap profesional, dan bekal yang penipuan kepada para calon TKI dengan menjanjikan
memadai yang bisa bersaing pada dunia kerja saat ini keberangkatan namun tidak kunjung direalisasikan
dan masa yang akan datang. (Hardum, 2014).

Profesional tidak hanya didasarkan pada keahlian Institusi pendidikan menyelenggarakan pendidikan
seorang individu saja tapi mencakup bagaimana ia etika bisnis dengan tujuan untuk mengurangi dan
bisa berperilaku sesuai dengan standar moral dan mencegah pelanggaran etika bisnis. Pendidikan etika
etika. Menurut Ifada dan Ja’far (2005), bisnis dianggap efektif dalam meningkatkan sikap
Profesionalisme secara umum dapat dikatakan sebagai yang beretika. Penelitian Al-shaikh et al., (2012)
tanggung jawab individu untuk berperilaku yang lebih menyimpulkan bahwa responden laki-laki dan
baik dari sekedar mematuhi undang-undang dan perempuan berbeda dalam sikap mereka terhadap
peraturan masyarakat yang ada. Profesionalisme etika bisnis, namun dengan adanya pendidikan etika
merupakan elemen dari motivasi yang memberikan bisnis di kurikulum pendidikan yang menekankan
sumbangan pada seseorang agar mempunyai kinerja pentingnya berperilaku etis dengan orang tua, keluarga
tugas yang tinggi. Etika merupakan seperangkat dan masyarakat membuat laki-laki dan perempuan
aturan, norma atau pedoman yang mengatur perilaku tidak memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal
manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang sikap mereka terhadap etika bisnis.
harus ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok atau
segolongan masyarakat atau profesi (Maryani dan Penelitian Sari (2009) menyimpulkan bahwa ada
Tikollah, 2006). pengaruh pemberian muatan etika dalam pendidikan
akuntansi dengan persepsi etika mahasiswa yang
Menurut Juliarta et al., (2015) etika dalam diproksikan dengan pemahaman akuntansi keuangan
perkembangannya sangat mempengaruhi kebutuhan dan etika dalam sebuah profesi. Mengacu pada
manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana penelitian persepsi mahasiswa berdasarkan perbedaan
ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan demografi siswa dan karakteristik profesional, yang
sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk dilakukan Al-shaikh et al., (2012) dan penelitian Sari
mengambil sikap dan tindakan secara tepat dalam (2009) yang mengacu pada pemberian muatan etika.
menjalankan hidup ini. Etika pada akhirnya membantu Perbedaan penelitian ini dengan penelitian
kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa sebelumnya adalah peneliti tidak memasukkan
yang perlu kita lakukan dan yang perlu kita pahami mahasiswa kelas karyawan atau mahasiswa yang
bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam sudah bekerja seperti penelitian sebelumnya dengan
segala aspek atau sisi kehidupan kita. Dapat maksud agar dapat melihat apakah pendidikan etika
disimpulkan bahwa etika dalam suatu pekerjaan akan bisnis yang selama ini diajarkan kepada mahasiswa
membentuk sikap etis seorang professional. sudah efektif atau belum sehingga terlihat ada
perbedaan antara mahasiswa yang belum dan sudah
Etika bisnis merupakan pengetahuan tentang tata cara mendapat pendidikan etika bisnis atau justru
ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang sebaliknya tidak terdapat perbedaan.
memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku
secara universal dan secara ekonomi atau sosial.
Penerapan norma dan moralitas ini menunjang 2. Landasan Teori dan Pengembangan
maksud dan tujuan kegiatan dalam bisnis. Dalam Hipotesis
penerapan etika bisnis, maka bisnis mesti
mempertimbangkan unsur norma dan moralitas yang Persepsi
berlaku di dalam masyarakat. Di samping itu etika Menurut Slameto (2010) persepsi dimulai dengan
bisnis dapat digerakkan dan dimunculkan dalam masuknya pesan atau informasi kedalam otak
perusahaan sendiri karena memiliki relevansi yang manusia, melalui persepsi manusia terus menerus
kuat dengan profesionalisme bisnis (Untung, 2012). mengadakan hubungan dengan lingkungannya.
Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera
Contoh pelanggaran etika bisnis yang dilakukan oleh pengelihat, pendengar, peraba, perasa, dan pencium.
perusahaan yaitu PT KAI yang melakukan manipulasi

205 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 5, No. 2, Dec 2017, 204-213 | E-ISSN: 2548-9836
Menurut Philip (1993) persepsi adalah proses cara yang dapat memberi manfaat sebesar-
bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur masukan- besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang
masukan informasi untuk menciptakan gambaran tidak membahayakan dan dengan biaya
keseluruhan yang berarti. Persepsi merupakan suatu serendah-rendahnya.
proses kategorisasi dan interpretasi yang bersifat
selektif. Adapun faktor yang mempengaruhi persepsi 2. Individual Rights Approach: Konsep etika yang
seseorang adalah katakteristik orang yang dipersepsi menyatakan suatu tindakan adalah normal jika
dan faktor situasional. mendukung kepentingan jangka panjang individu
yang akhirnya mengarah kepada kebaikan yang
Menurut Vincent (1997) Faktor-faktor yang lebih besar. Para individu menghitung manfaat
mempengaruhi persepsi: jangka panjang terbaik yang mereka peroleh
sebagai ukuran dari keberhasilan sebuah
1. Pengalaman masa lalu bisa mempengaruhi keputusan. Setiap orang dalam tindakan dan
seseorang karena manusia biasanya akan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus
menarik kesimpulan yang sama dengan apa yang dihormati.
ia lihat, dengar, dan rasakan pada masa lalu yang
berpengaruh dengan masa sekarang. 3. Justice Approach: Konsep etika yang
memandang bahwa keputusan-keputusan moral
2. Keinginan dapat mempengaruhi persepsi adalah keputusan yang tidak melanggar hak
seseorang dalam hal membuat keputusan. sosial dari mereka yang dipengaruhi oleh
Manusia cenderung menolak tawaran yang tidak keputusan tersebut. Maka keputusan benar secara
sesuai dengan apa yang ia harapkan dan memilih etika jika keputusan tidak melanggar hak asasi
apa yang menjadi harapannya. dari mereka yang kena dampak keputusan itu.
Para pembuat keputusan mempunyai kedudukan
3. Pengalaman dari teman-teman, dimana mereka yang sama, dan bertindak adil dalam
akan menceritakan pengalaman yang telah memberikan pelayanan .
dialaminya. Hal ini jelas mempengaruhi persepsi
seseorang, karena seseorag akan mempunyai Menurut Keraf (1998) prinsip etika bisnis terdiri dari:
percaya yang lebih kepada temen-temannya
sehingga apa yang diceritakan oleh temannya 1. Prinsip Otonomi, sikap manusia untuk mengambil
dianggap benar. keputusan dan bertindak berdasarkan
kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik
untuk dilakukan dan tidak melakukan tindakan
Etika Bisnis yang buruk. Orang yang mandiri berarti orang
Menurut Hill dan Jones (1998) setiap pelaksanaan yang dapat mengambil suatu keputusan dan
bisnis harus menyelaraskan proses bisnis tersebut melaksanakan tindakan berdasarkan kemampuan
dengan etika bisnis yang telah disepakati secara umum sendiri sesuai dengan apa yang diyakininya, bebas
dalam lingkungan tersebut. Etika bisnis merupakan dari tekanan, hasutan, dan ketergantungan kepada
ajaran untuk membedakan mana yang salah dan mana pihak lain. Oleh karena itu, syarat mutlak yang
yang benaruntuk memberikan pembekalan kepada harus diciptakan untuk membentuk sikap mandiri
setiap pemimpin perusahaan ketika adalah mengembangkan suasana kebebasan dalam
mempertimbangkan untuk mengambil keputusan. berpikir dan bertindak. Namun harus disadari
bahwa kebebasan dalam hal ini harus disertai
Menurut Yosephus (2010) etika bisnis secara hakiki dengan kesadaran akan pentingnya memupuk rasa
merupakan etika terapan. Etika bisnis merupakan tanggung jawab. Kebebasan tanpa rasa tanggung
wilayah penerapan prinsip-prinsip moral umum pada jawab akan memunculkan manusia pengecut dan
wilayah tindak manusia di bidang ekonomi, khususnya munafik, sedangkan kebebasan disertai tanggung
bisnis. Jadi, secara hakiki sasaran etika bisnis adalah jawab akan menumbuhkan “sikap kesatria”, yaitu
perilaku moral pebisnis yang berkegiatan ekonomi. sikap berani bertindak dan mengatakan hal yang
benar sekaligus berani dan berjiwa besar
Menurut Embse dan Wagley (1988) terdapat tiga mengakui suatu kesalahan, serta berani
pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku menanggung konsekuensinya.
etika bisnis, yaitu:
Prinsip Kejujuran, bisnis tidak akan bisa bertahan
1. Utilitarian Approach: Konsep etika yang lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas
menyatakan bahwa perilaku-perilaku moral harus kejujuran.
menghasilkan kebaikan terbesar bagi kelompok
mayoritas. Dengan pendekatan ini, seorang
pengambil keputusan diharapkan untuk
mempertimbangkan akibat dari setiap alternatif
yang diambil terhadap semua pihak. Dalam
bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-
206 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 5, No. 2, Dec 2017, 204-213 | E-ISSN: 2548-9836
Baik jujur dalam pemenuhan syarat-syarat Perusahaan perlu dijalankan dengan tetap
perjanjian dan kontrak, jujur dalam penawaran bersikap tanggap, peduli, dan bertanggung jawab
barang atau jasa dengan mutu dan harga yang atas hak dan kepetingan banyak pihak
sebanding, dan jujur dalam hubungan kerja intern lainnya,termasuk di dalamnya lingkungan sekitar
dalam suatu perusahaan. Prinsip kejujuran atau masyarakat sekitar.Tanggung jawab sosial
menjadi persyaratan untuk membangun jaringan perusahaan sesungguhnya mengacu pada
bisnis dan kerja tim yang dilandasi oleh rasa kenyataan bahwa perusahaan tidak bisa hidup,
saling percaya dengan semua mitra usaha dan beroperasi, dan memperoleh keuntungan bisnis
mitra kerja. tanpa pihak.

2. Prinsip Keadilan, menanamkan sikap untuk Pendidikan Etika Bisnis


memperlakukan semua pihak secara adil (fair), Menurut Gaa dan Thorne (2004) etika bisnis
yaitu suatu sikap yang tidak membeda-bedakan merupakan mata kuliah yang diajarkan di lingkungan
dari berbagi aspek, baik dari aspek ekonomi pendidikan tinggi yang menawarkan program
(menyangkut distribusi pendapatan), aspek pendidikan bisnis dan manajemen. Pendidikan
hukum (dalam hal perlakuan yang sama di mata akuntansi selama ini memfokuskan pada dimensi
hukum), maupun aspek lainnya seperti: agama, pilihan kebijakan tetapi tidak memperhatikan nilai dan
ras, suku, dan jenis kelamin. Setiap orang harus kredibilitas yang mempengaruhi pilihan tersebut.
diperlakukan adil sesuai kriteria yang rasional
obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan. Menurut pasal 1 UU RI No. 22 tahun 1961, pengertian
perguruan tinggi adalah lembaga ilmiah yang
3. Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan dan
Principle), menanamkan kesadaran bahwa pengajaran di atas perguruan tingkat menengah, dan
berbisnis perlu ditanamkan prinsip win-win yang memberikan pendidikan dan pengajaran
solution, artinya dalam setiap keputusan dan berdasarkan kebudayaan kebangsaan Indonesia dan
tindakan bisnis harus diusahakan agar semua dengan cara ilmiah. Dapat diartikan juga bahwa
pihak merasa diuntungkan. Prinsip ini melandasi perguruan tinggi atau universitas merupakan sebuah
lahirnya konsep stakeholders dalam proses lembaga pendidikan perguruan tinggi dan penelitian,
keputusan dan tindakan bisnis. yang memberikan gelar akademik dalam berbagai
bidang ilmu pengetahuan seperti ilmu ekonomi,
filsafat, hukum, pemerintahan, ilmu eksakta,
4. Prinsip Integritas Moral, prinsip untuk tidak
kedokteran dan lain sebagainya. Perguruan tinggi atau
merugikan orang lain dalam segala keputusan
yang lebih dikenal dengan istilah universitas memiliki
dan tindakan bisnis yang diambil. Prinsip ini
beberapa tujuan yang digunakan sebagai salah satu
dilandasi oleh kesadaran bahwa setiap orang
pedoman mendasar dalam program pelaksanaan
harus dihormati harkat dan martabatnya.
pendidikan. Tujuan perguruan tinggi atau universitas
menurut pasal 22 UU RI No. 22 tahun 1961 yaitu
Menurut Embse dan Wagley (1988) etika bisnis dalam
sebagai berikut:
perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu
1. Membentuk manusia susila yang berjiwa
agar perusahaan mempunyai kemampuan menciptakan
Pancasila dan bertanggung-jawab akan
nilai (value-creation) yang tinggi, suatu landasan yang
terwujudnya masyarakat sosialis Indonesia yang
kokoh untuk membentuk suatu perusahaan yang kuat
adil dan makmur, materiil dan spiritual.
dan memiliki daya saing yang tinggi.
2. Menyiapkan tenaga yang cakap untuk
memangku jabatan yang memerlukan pendidikan
Menurut Keraf (1998) dalam menciptakan etika bisnis
tinggi dan yang cakap berdiri sendiri dalam
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
memelihara dan memajukan ilmu pengetahuan.
3. Melakukan penelitian dan usaha kemajuan dalam
1. Pengendalian Diri
lapangan ilmu pengetahuan, kebudayaan dan
Pengendalian diri dimana pelaku-pelaku bisnis
kehidupan kemasyarakatan.
dan pihak yang terkait mampu mengendalikan
diri mereka masing-masing untuk tidak
Menurut Loeb (1992) pada saat ini pengintegrasian
memperoleh apapun dari siapapun dan dalam
etika ke dalam program akuntansi pada perguruan
bentuk apapun dan pelaku bisnis sendiri tidak
tinggi masih dalam taraf minimum, dan
mendapatkan keuntungan dengan jalan main
merekomendasikan perlunya peningkatan program
curang serta penggunaannya juga harus
etika dalam akuntansi.
memperhatikan kondisi masyarakat sekitarnya.

2. Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (Social


Responsibility)

207 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 5, No. 2, Dec 2017, 204-213 | E-ISSN: 2548-9836
Tujuan pendidikan etika bisnis adalah agar mahasiswa ada perbedaan yang signifikan antara persepsi
memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang mahasiswa akuntansi perguruan tinggi negeri dengan
konsep-konsep dasar etika bisnis dan agar mahasiswa mahasiswa akuntansi perguruan tinggi swasta terhadap
mampu menerapkan etika bisnis dalam situasi muatan etika bisnis dan profesi dalam kurikulum
sesungguhnya. Materi pendidikan etika bisnis antara akuntansi. Penelitian Pratomowati (2012) menemukan
lain: bahwa terdapat perbedaan persepsi etika antara
1. Kode etik profesi akuntan. mahasiswa Fakultas ekonomi bisnis dengan Fakultas
2. Etika dilingkungan kerja dan sosial. ilmu budaya. Penelitian Martadi dan Suranta (2006)
3. Prinsip-prinsip etika bisnis. menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi
yang signifikan antara akuntan pria, akuntan wanita,
Pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku mahasiswa akuntansi, mahasiswi akuntansi, dan
etika bisnis yaitu etika yang menyatakan bahwa karyawan bagian akuntansi terhadap etika bisnis.
perilaku-perilaku moral harus menghasilkan kebaikan
terbesar bagi kelompok mayoritas dan tindakan Mubarok et al., (2010) menunjukkan perbedaan
dikatakan normal jika mendukung kepentingan jangka persepsi tentang etika bisnis antara mahasiswa yang
panjang individu yang akhirnya mengarah kepada belum bekerja dan mahasiswa yang sudah pernah
kebaikan yang lebih besar serta keputusan yang dibuat bekerja secara statistik tidak signifikan. Praktik kerja
tidak melanggar hak sosial dari mereka yang yang dihadapi juga tidak mempengaruhi persepsi
dipengaruhi oleh keputusan tersebut. Etika bisnis tentang etika bisnis. Penelitian suradi et al., (2010)
mempunyai prinsip bahwa sikap manusia untuk menemukan bahwa persepsi integritas moral,
mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kompetensi, tanggung jawab, kejujuran dan keadilan
kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik secara simultan berpengaruh terhadap etika bisnis dan
untuk dilakukan dan tidak melakukan tindakan yang etika akuntan pada mahasiswa program studi
buruk. Selain itu, prinsip kejujuran menjadi Akuntansi di Perguruan tinggi Surakarta. Penelitian
persyaratan untuk membangun jaringan bisnis dan Charismawati (2011) menemukan bahwa terdapat
kerja tim yang dilandasi oleh rasa saling percaya hubungan antara tingkat love of money pada
dengan semua mitra usaha dan mitra kerja serta mahasiswa akuntansi dengan persepsi etis dan jenis
menanamkan sikap untuk memperlakukan semua kelamin tidak mempengaruhi tingkat love of money
pihak secara adil. Prinsip etika bisnis lain yaitu pada mahasiswa namun berpengaruh terhadap tingkat
menanamkan kesadaran bahwa berbisnis perlu persepsi etis mahasiswa.
ditanamkan prinsip win-win solution, artinya dalam
setiap keputusan dan tindakan bisnis harus diusahakan Pendidikan yang berkualitas merupakan bagian dari
agar semua pihak merasa diuntungkan dan kesadaran kebutuhan peningkatan sumber daya manusia pada
bahwa setiap orang harus dihormati harkat dan masa mendatang. Warna yang diberikan oleh dunia
martabatnya. pendidikan akan ikut mewarnai perilaku masyarakat.
Oleh karena itu pembangunan dunia pendidikan yang
Akman (2011) di Turkei menyimpulkan bahwa etis dan bermoral menjadi sangat penting dalam
pekerjaan, sektor, jenis kelamin, dan usia berkorelasi rangka membentuk masyarakat yang madani (Utami,
positif dengan persepsi etika bisnis dan tidak ada 2005). Pendidikan etika bisnis mengajarkan
korelasi signifkan yang ditemukan antara pendidikan. pengetahuan apa itu etika, bagaimana beretika yang
Al-shaikh et al., (2012) menyimpulkan bahwa baik di tempat kerja, seperti apa norma-norma dalam
responden laki-laki dan perempuan berbeda dalam dunia kerja, apa yang termasuk pelanggaran etika
sikap mereka terhadap etika bisnis, namun dengan bisnis, dan ini akan mempengaruhi pola pikir
adanya pendidikan etika bisnis pada kurikulum mahasiswa itu sendiri serta menumbuhkan kesadaran
bangku kuliah dengan menekankan pentingnya etis dan perilaku etis melalui apa yang mereka serap
berperilaku etis dengan orang tua keluarga, pada pembelajaran etika bisnis tersebut.
masyarakat dan kemudian dalam praktek bisnis yang Memasukkan aspek etika langsung pada mata kuliah
mengakibatkan ketika memasuki tenaga kerja, laki- akuntansi akan sangat membantu mahasiswa untuk
laki dan perempuan tidak memiliki perbedaan yang mempertajam moral perception dan moral judgement
signifikan dalam hal sikap mereka terhadap etika dari topik-topik yang dibahas. Banyak contoh kasus
bisnis. etika yang disajikan dalam text book dapat digunakan
sebagai bahan diskusi, di samping itu juga dibahas
Silanont (2012) menunjukkan bahwa peserta yang kasus dalam konteks Indonesia (Sari, 2012).
memiliki pelatihan etika di tempat kerja akan memiliki
perilaku yang lebih etis. Penelitian Svanberg (2013) Penelitian mengenai pendidikan etika bisnis pada
yang meneliti persepsi karyawan pada etika bisnis di mahasiswa masih memberikan hasil yang berbeda.
organisasi menemukan bahwa tidak ada hubungan Akman (2011) di Turkey menyimpulkan bahwa
signifikan antara persepsi karyawan tentang etika pekerjaan, sektor, jenis kelamin, dan usia berkorelasi
bisnis dan usia mereka di organisasi serta jenis positif dengan persepsi etika bisnis dan tidak ada
kelamin mereka. Maulina (2011) menemukan bahwa korelasi signifkan yang ditemukan antara pendidikan.

208 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 5, No. 2, Dec 2017, 204-213 | E-ISSN: 2548-9836
Al-shaikh et al., (2012) menyimpulkan bahwa pembelajaran etika bisnis sehingga hipotesis dalam
responden laki-laki dan perempuan berbeda dalam penelitian ini adalah:
sikap mereka terhadap etika bisnis, namun dengan
adanya pendidikan etika bisnis pada kurikulum H1: terdapat perbedaan persepsi etika bisnis
bangku kuliah dengan menekankan pentingnya antara mahasiswa yang sudah mendapat
berperilaku etis dengan orang tua keluarga, pembelajaran etika bisnis dengan mahasiswa yang
masyarakat dan kemudian dalam praktek bisnis yang belum mendapat pembelajaran etika bisnis.
mengakibatkan ketika memasuki tenaga kerja, laki-
laki dan perempuan tidak memiliki perbedaan yang
signifikan dalam hal sikap mereka terhadap etika
bisnis. 3. Metode Penelitian

Silanont (2012) menunjukkan bahwa peserta yang Jenis dan Sumber Data
memiliki pelatihan etika di tempat kerja akan memiliki
perilaku yang lebih etis. Penelitian Svanberg (2013) Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian
yang meneliti persepsi karyawan pada etika bisnis di kuantitatif, karena data yang diperoleh nantinya
organisasi menemukan bahwa tidak ada hubungan berupa angka. Dari angka yang diperoleh akan
signifikan antara persepsi karyawan tentang etika dianalisis lebih lanjut dalam analisis data dan penulis
bisnis dan usia mereka di organisasi serta jenis menggunakan data primer berupa data dari kuesioner
kelamin mereka. Maulina (2011) menemukan bahwa yang dibagikan kepada mahasiswa program studi
ada perbedaan yang signifikan antara persepsi akuntansi perguruan tinggi di Batam. Peneliti
mahasiswa akuntansi perguruan tinggi negeri dengan menggunakan data interval dengan metode penskalaan
mahasiswa akuntansi perguruan tinggi swasta terhadap untuk instrument yang digunakan adalah skala ratih
muatan etika bisnis dan profesi dalam kurikulum yaitu skala likert (Likert scale).
akuntansi. Penelitian Pratomowati (2012) menemukan
bahwa terdapat perbedaan persepsi etika antara Lokasi dan Objek Penelitian
mahasiswa Fakultas ekonomi bisnis dengan Fakultas
ilmu budaya. Penelitian Suranta (2006) menemukan Penelitian dilakukan di Perguruan tinggi terakreditasi
bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi yang di Batam yang mempunyai program studi akuntansi.
signifikan antara akuntan pria, mahasiswa akuntansi, Obyek penelitian yaitu mahasiswa program studi
akuntan wanita, mahasiswi akuntansi, dan karyawan akuntansi kelas reguler siang yang terdaftar sebagai
bagian akuntansi terhadap etika bisnis. mahasiswa aktif untuk tahun ajaran 2015/ 2016.
Mahasiswa yang diteliti adalah mereka yang belum
Mubarok et al., (2010) menunjukkan perbedaan mendapat pembelajaran etika bisnis dan yang sudah
persepsi tentang etika bisnis antara mahasiswa yang mendapat pelajaran etika bisnis.
belum bekerja dan mahasiswa yang sudah pernah
bekerja secara statistik tidak signifikan. Praktik kerja
Teknik Penarikan Sampel
yang dihadapi juga tidak mempengaruhi persepsi
tentang etika bisnis. Penelitian suradi et al., (2010)
Pada penelitian ini teknik penarikan sampel yang
menemukan bahwa persepsi integritas moral,
digunakan adalah pengambilan secara bukan random
kompetensi, tanggung jawab, kejujuran dan keadilan
(acak) atau non probability sampling. Teknik ini
secara simultan berpengaruh terhadap etika bisnis dan
menarik sampel dengan kriteria atau penilaian
etika akuntan pada mahasiswa program studi
tertentu. Kriteria dipilih berdasarkan pertimbangan
Akuntansi di Perguruan tinggi Surakarta. Penelitian
(judgment) yaitu dimaksudkan agar kriteria sampel
Charismawati (2011) menemukan bahwa terdapat
yang dipilih benar-benar sesuai dengan penelitian
hubungan antara tingkat love of money pada
yang akan dilakukan. Sampel penelitian yaitu
mahasiswa akuntansi dengan persepsi etis dan jenis
mahasiswa jurusan akuntansi yang belum mendapat
kelamin tidak mempengaruhi tingkat love of money
pembelajaran etika bisnis dan mereka yang sudah
pada mahasiswa namun berpengaruh terhadap tingkat
mendapat pembelajaran etika bisnis kelas regular pagi
persepsi etis mahasiswa.
saja.
Pendidikan etika akan mempengaruhi persepsi etika
Teknik Pengolahan Data
bisnis seorang mahasiswa, karena apa yang dia
pelajari dalam kurikulum etika bisnis akan Pada penelitian ini penulis menggunakan data primer
mempengaruhi pengetahuan dan juga pola pikir yang diperoleh dari kusioner yang disebarkan kepada
mahasiswa tentang bagaimana etika bisnis yang responden. Prosedur penelitian data yang dilakukan
seharusnya, bagaimana bersikap dalam dunia kerja, dalam penelitian ini adalah menentukan variabel-
apa saja yang baik dan buruk dalam beretika, variabel yang akan dimasukkan dalam tabel frekuensi.
bagaimana mengambil keputusan yang tepat dengan
mempertimbangkan lingkungan dan sebagainya.
Karena itu diperkirakan adanya perbedaan antara
mahasiswa yang belum mendapat pembelajaran etika
bisnis dengan mahasiswa yang sudah mendapat
209 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 5, No. 2, Dec 2017, 204-213 | E-ISSN: 2548-9836
Selanjutnya tahap editing yaitu dengan membaca ditolak) apabila t hitung > t tabel. Tabel distribusi t
kembali data yang telah terkumpul melalui dicari pada (α) 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan
kuesioner, untuk melihat apakah ada hal-hal yang derajat kebebasan (df) n-2 atau 185 - 2 = 183.
meragukan dalam pengisian kuesioner dengan Dengan pengujian dua sisi (signifikansi = 0,025)
tujuan memperbaiki kualitas data. Tahap coding hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 1,9730. Nilai t
juga perlu dilakukan yaitu dengan member kode hitung > t tabel yaitu 7,591 > 1,973 maka terdapat
pada data data terkait jawaban dari reponden untuk perbedaan bermakna atau dengan kata lain H1
mempermudah peneliti dalam menganalisis data didukung.
serta tahap tabulasi yaitu untuk menyajikan data-
data yang diperoleh ke dalam tabel (Hartono, 2004). Penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan etika
Data yang diperoleh dijadikan sampel ke dalam bisnis mempengaruhi persepsi etika bisnis
Microsoft Office Excel 2010. Data yang telah mahasiswa. Informasi-informasi tentang etika bisnis
ditabulasi ke dalam Microsoft Office Excel 2010 dan apa yang dia pelajari dalam kurikulum etika
kemudian diolah dengan menggunakan alat bisnis akan mempengaruhi pengetahuan serta pola
pengolahan data SPSS. pikir mahasiswa. Menurut Philip (1993) persepsi itu
sendiri adalah proses seseorang menyeleksi,
4. Hasil dan Pembahasan mengatur masukan-masukan informasi untuk
menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti.
Pengujian hipotesis dengan menggunakan alat uji Persepsi merupakan suatu proses kategorisasi dan
statistik Independent sampel T-Test untuk interpretasi yang bersifat selektif. Salah satu faktor
membuktikan adanya perbedaan persepsi yang mempengaruhi persepsi adalah faktor
mahasiswa yang sudah mendapat pembelajaran fisiologis yaitu informasi yang masuk melalui
etika bisnis dan mahasiswa yang belum mendapat indera selanjutnya akan mempengaruhi dan
pembelajaran etika bisnis dapat dilihat pada tabel melengkapi usaha untuk memberikan arti terhadap
dibawah ini. sesuatu.

MAHASISWA N Mean t Sig.(2- Mata kuliah etika bisnis memuat materi tentang
tailed) kode etik profesi akuntan, etika dilingkungan kerja
Sudah 94 64.73
mendapat
dan sosial serta prinsip-prinsip etika bisnis, apa
MAHASISWA N Mean t Sig.(2-
pembelajaran tailed) yang dipelajari dalam mata kuliah etika bisnis inilah
etika bisnis
Sudah 94 64.73 yang mempengaruhi persepsi mahasiswa sehingga
mendapat
Belum 91 59.20 mahasiswa yang sudah mendapat pembelajaran
pembelajaran
mendapat etika bisnis lebih memahami etika bisnis itu sendiri
etika bisnis
pembelajaran serta apa yang mahasiswa pelajari dalam kurikulum
etika bisnis
Belum 91 59.20 etika bisnis akan mempengaruhi pengetahuan dan
mendapat
Equal variances
pembelajaran
7.591 0.000 juga pola pikir mahasiswa tentang bagaimana etika
assumed bisnis seharusnya, bagaimana bersikap dalam dunia
etika bisnis
kerja, apa saja yang baik dan buruk dalam beretika,
Equal variances 7.591 0.000
assumed bagaimana mengambil keputusan yang tepat dengan
mempertimbangkan mana yang benar dan salah
dalam mengambil keputusan sesuai dengan ajaran
etika bisnis itu sendiri seperti yang di ungkapkan
oleh Hill dan Jones (1998) etika bisnis merupakan
ajaran untuk membedakan mana yang salah dan
Uji Independent Sample T-test
mana yang benar untuk memberikan pembekalan
Sumber: Pengolahan Data kuesioner SPSS 22.00 kepada setiap pemimpin perusahaan ketika
mempertimbangkan untuk mengambil keputusan.
Hasil uji independent sample t-test dilihat dari tabel
diatas menunjukkan rata-rata sampel mahasiswa 5. Simpulan
yang sudah mendapat pembelajaran etika bisnis dan
mahasiswa yang belum mendapat pembelajaran
etika bisnis adalah 64.73 dan 59,20 serta standar Penelitian ini bertujuan menganalisis dan
devisiasi mahasiswa yang sudah mendapat membuktikan secara empiris mengenai perbedaan
pembelajaran etika bisnis 3,418 dan standar persepsi mahasiswa program studi akuntansi di
devisiasi mahasiswa yang belum mendapat
Batam yaitu antara mahasiswa yang belum
pembelajaran etika bisnis 6,159. Hipotesis
penelitian rata-rata persepsi mahasiswa yang sudah mempelajari etika bisnis dan mahasiswa yang sudah
mendapat pembelajaran etika bisnis lebih besar dari mempelajari etika bisnis. Hasil dari penelitian ini
pada dan mahasiswa yang belum mendapat menunjukkan bahwa terdapat perbedaan persepsi
pembelajaran etika bisnis. Pengambilan keputusan antara mahasiswa yang belum mempelajari etika
analisis dilihat dari perbandingan t hitung dan t bisnis dengan mahasiswa yang sudah mempelajari
tabel, apabila t hitung positif seperti yang terlihat di mata kuliah etika bisnis.
tabel 4.10 maka terdapat perbedaan bermakna (Ho
210 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 5, No. 2, Dec 2017, 204-213 | E-ISSN: 2548-9836
Pengetahuan yang didapat dalam mata kuliah etika of International Conference on Business,
bisnis mempengaruhi persepsi mahasiswa. Persepsi itu Economics, and Behavioral Sciences.
sendiri dipengaruhi oleh informasi-informasi yang [5] Bertens, K. (1999). Pengantar Etika Bisnis.
didapat seseorang, mahasiswa yang sudah mendapat Yogyakarta: Kanisius.
pembelajaran etika bisnis akan mendapat informasi- [6] Charismawati, C. (2011). Analisis Hubungan
informasi serta pengetahuan. Mahasiswa akan Antara Love of Money Dengan Persepsi Etika
mendapat pengetahuan tentang bagaimana bersikap Mahasiswa Akutansi. Semarang: Perguruan tinggi
dalam dunia kerja, apa saja yang baik dan buruk Diponegoro.
dalam beretika, bagaimana mengambil keputusan [7] Embse, Von der & Wagley, R.A.(1988).
yang tepat dengan mempertimbangkan mana yang Managerial Ethics Hard Decisions on Soft
benar dan salah dalam mengambil keputusan sesuai Criteria. Journal of Advance Managemen.
dengan ajaran etika bisnis sehingga mahasiswa yang [8] Emerson, M., Jones, K., Lancaster, L., &
sudah mendapat pembelajaran etika bisnis lebih Whilden, T. (2010). Undergraduate Ethics: A
memahami etika bisnis itu sendiri. Comparative Analysis Of The Ethical Framework
Of Business Students From Different
Generations. Journal of Northwest Nazarene
Keterbatasan dan Saran University.
Penelitian ini terdapat keterbatasan yaitu sampel yang [9] English, D., Manton, E., & Walker, J. (2006).
digunakan tidak terlalu luas hanya mahasiswa Have Business Communication Instructors
program studi akuntansi di Batam saja. changed their perception of business ? A
Comparative Study. Journal of Organizational
Hasil penelitian ini menunjukkan ada perbedaan Culture, Communications and Conflict.
persepsi antara mahasiswa yang sudah mendapat [10] Hardum, S. E. (2014, febuari 28). Berita satu.
pembelajaran etika binis dengan mahasiswa yang Retrieved 3 10, 2016, from Suara Pembaruan:
belum mendapat pembelajaran etika bisnis. Hal ini http://www.beritasatu.com/hukum/168736-pjtki-
menunjukkan pendidikan etika bisnis sangat penting harus-setorkan-deposito-minimal-rp-10-
untuk menjadi bekal bagi mahasiswa dan harus lebih miliar.html
dimaksimalkan kurikulumnya. Pada dasarnya
mahasiswa sudah mengetahui dasar etika bisnis itu [11] Hartono, J. (2004). Metedeologi Penelitian Bisnis.
sendiri, namun untuk lebih mempersiapkan sumber Yogyakarta: BPFE.
daya manusia yang lebih siap dimasa yang akan
datang, maka pemberian materi lebih mendalam [12] Hill, Charles W.L., & Jones Gareth R. (1998).
seputar etika bisnis dan juga pembelajaran tentang Strategic management Theory: An
etika bisnis perlu. Hal ini perlu menjadi pertimbangan Integrated Approach. Fourth Edition,
bagi perguruan tinggi dan pemerintah sehingga ke Houghton Mifflin, Boston.
depannya masalah-masalah etika bisnis yang [13] Ifada & M. Ja’far. (2005). Pengaruh Sikap
belakangan ini marak terjadi di Indonesia tidak Profesionalisme Internal Auditor terhadap
terulang kembali di masa yang akan datang. Peranan Internal Auditor dalam Pengungkapan
Temuan Audit.Jurnal Bisnis, Manajemen dan
Saran untuk penelitian selanjutnya sebaiknya sampel Ekonomi. Vol.7 No. 3
yang diteliti diperluas, seperti dengan menggunakan [14] Juliarta, G., Herawati, N. T., & Sulindawati, N. G.
mahasiswa program studi akuntansi yang ada di (2015). Persepsi Mahasiswa Jurusan Akuntansi
Kepulauan Riau dan juga menambah variabel-variabel dan Akuntan Publik Terhadap Etika Bisnis dan
lain dalam penelitian. Etika Profesi Akuntan. e-Journal S1 Ak
Perguruan tinggi Pendidikan Ganesha.
Referensi [15] Keraf, A. Sonny. (1998). Etika Bisnis: Tuntutan
dan Relevansinya. Yogyakarta: Kanisius.
[1] Agoes, S., & Ardana, I. C. (2009). Etika Bisnis [16] Loeb, Stephen E. & Joanne, R. (1992).
dan Profesi. Jakarta: Salemba Empat. Accounting Ethics and Education: A
[2] Akman, V. (2011). Empirical Look at the Factors Response. Journal of Bussiness Ethics.
Affecting Perception of Business Ethics in [17] Ludigdo & Tikollah. (2006). Pengaruh
Turkey. Boykent University. Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional,
[3] Ali. (2015, april 1). Pembahasan Mengenai dan Kecerdasan Spritual Terhadap sikap Etis
Pengertian Etika Menurut Pakar. Retrieved Mahasiswa Akuntansi. Jurnal Bisnis.
januari 10, 2016, from Pengertian Etika
MenurutPakar:
http://www.pengertianpakar.com/2015/04/pengert
ian-etika-menurut-pakar.html?m=1#_`1
[4] Al-shaikh, F. N., Elian, M. I., & Tahat, L. H.
(2012). Business Studentds Attitudes towards
Business Ethics: Evidence from Kuwait. Journal
211 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 5, No. 2, Dec 2017, 204-213 | E-ISSN: 2548-9836
[28] Silanont, S. P. (2012). Business Ethics Perception
[18] Martadi, I. F., & Suranta, S. (2006). Presepsi of Thai Workforce: A Study of Age, Gender,
Akuntansi,Mahasiswa Akuntans, dan Karyawan Education, Management Experience and Ethics
Bagian Akuntansi Dipandang Dari Segi Gender Training. School of Business and Technology of
Terhadap Etika Bisnis dan Etika Profesi. Webster University.
Simposium Nasional Akuntansi.
[29] Simanjuntak, I. I., & Sinarti. (2013). Presepsi
[19] Maulina, D. R. (2011). Persepsi Mahasiswa Mahasiswa Akuntansi dan Alumni Program Studi
Akuntansi Terhadap Muatan Etika Bisnis dan Akuntansi Politeknik Negeri Batam yang Telah
Profesi Dalam Kurikulum Akuntansi. Jember: Bekerja Terhadap Etika Bisnis. Batam: Politeknik
Perguruan tinggi Jember. Negeri Batam.

[20] Mubarok, A., Mahben, & Jalil. (2010). Persepsi [30] Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Pancasakti Tegal Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Yang Belum Mempunyai Pengalaman Kerja dan
Yang Sudah Mempunyai Pengalaman Kerja [31] Svanberg, J. (2013). The Perception of
Terhadap Etika Bisnis. Jurnal Cermin, Perguruan Employees on Business Ethics In An
tinggi Pancasakti Tegal. Organization. Journal of Business Ethics and
Corporate Social Responsibility.
[21] Muchamad, N. (2006, juni 17). Produsen HIT
Dilaporkan ke Polisi. Retrieved maret 10, [32] Utami, W. (2005). Etika Dan Pengembangan
2016,fromtempo.co:https://m.tempo.co/read/news Pengajaran Akuntansi. BULLETIN
/2006/06/17/05779031/produsen-hi dilaporkan- penelitian. No08, hal 1-12.
ke-polisi
[33] Vincent. (1997). Manajemen Bisnis Total dalam
[22] Phillips, J.J. (1991). Handbook of training Era Globalisasi. Jakarta: Gramedia.
evaluation and measurement methods.
Houson: Gulf Publishing Company.
[34] Yosephus, S. (2010). Etika Bisnis: Pendekatan
Filsafat Moral terhadap Perilaku Pembisnis
[23] Prabowo, A. A., & Haris, A. (2006, agustus 10).
Kontemporer. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor.
Kasus Perselisihan PT KAI Dibawa ke BPK.
Retrieved 3 10, 2016, from Liputan6:
http://www.liputan6.com/read/127216/kasus-
perselisihan-pt-kai-dibawa-ke-bpk

[24] Pratomowati, R. F. (2012). Peran Pendidikan


Bisnis Terhadap Persepsi Etika. Semarang:
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Perguruan tinggi
Diponegoro Semarang.

[25] Preble, J.F., & Reichel, A. (1998). Attitude


toward business ethics of future managers in the
USA and Isreal . Journal of Business Ethics.

[26] Presiden Republik Indonesia. BIBLIOGRAPHY


(1961). Retrieved from Undang-Undang Republik
Indonesia Nomer 22 Tahun 1961 tentang
Perguruan Tinggi:
http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_22_1961.htm

[27] Sari, L. P. (2012). Pengaruh Muatan Etika dalam


Pendidikan Akuntansi Terhadap Persepsi Etika
Mahasiswa. Jurnal Akuntansi Multiparadigma
JAMAL, 334-501.

212 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 5, No. 2, Dec 2017, 204-213 | E-ISSN: 2548-9836

Anda mungkin juga menyukai