Anda di halaman 1dari 2

PELAYANAN RESEP KHUSUS

(AUTOMATIC STOP ORDER)


No Dokumen No Revisi Halaman
1004/SOP/UPT RSUD Siwa
No. Dokumen Unit 00 1/2
091/IFRS/UPTRSUDSIWA
UPT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIWA
Diarsipkan oleh : Disetujui oleh : Ditetapkan oleh :
Nama apt. Rizki Yulianti R, S.Farm Nama apt. Hj. Hartati M., S.Si. Direktur
NIP 19930714 202012 2 002 NIP 19781007 200903 2 001
Jabatan Apoteker Pertama Jabatan Kepala Instalasi Farmasi

Tanda Tanda
Tangan Tangan dr. H. Gusaidi, S.Ked.M.Kes
NIP.19680104 200604 1 004
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit : Unit Kerja :
03 Januari 2022 Instalasi Farmasi
PROSEDUR
Pengertian :
Automatic Stop Order (ASO) adalah penghentian penggunaan obat yang diberikan kepada pasien secara
otomatis. Farmasi akan dengan sendirinya menghentikan obat tersebut apabila lama terapi yang ditentukan
terlewati. Ketentuan ini diterapkan pada obat-obat kategori tertentu yang dianggap sebagai obat yang
kuat/potent dan obat-obat yang memerlukan review regular. Misal : antiinfeksi, antiviral, antifungi, narkotik,
dan kortikosteroid. Jadi pengobatan atau peresepan yang tidak disebutkan secara khusus tentang jumlah
obat atau lama hari pengobatan, maka akan dikenai kebijakan automatic stop order.
Tujuan :
Untuk memastikan pemberian obat yang aman melalui proses stop order, terutama untuk beberapa obat yang
harus dievaluasi dan ditinjau secara konsisten, serta pemberitahuan informasi tersebut kepada dokter.
Kebijakan :
1. Kebijakan direktur UPT RSUD Siwa, Kabupaten Wajo No. 029 Tahun 2022 Tentang Pelayanan Kefarmasian
dan Pengelolaan Obat
Prosedur :
1. Automatic Stop Order diterapkan sebagai berikut, kecuali terdapat protokol spesifik tentang lama terapi yang
dikehendaki oleh dokter.
2. Pemesanan obat juga akan otomatis dihentikan ketika pasien :
a) Dipindahkan ke atau dari ruang intensif (HCU)
b) Dipindahkan ke atau dari pelayanan medis lain (misalkan dari departemen Bedah ke Penyakit Dalam)
c) Dikirim ke ruang operasi
3. Apoteker akan mengingatkan dokter dan perawat jika mendapati suatu pengobatan yang hampir mencapai
batas pemberian yang aman. Pengobatan akan dilanjutkan setelah dinyatakan secara tertulis oleh dokter yang
bersangkutan.
4. Identifikasi dan komunikasi terkait automatic stop order akan disampaikan 48 jam sebelum lama terapi habis
5. Apoteker akan mengirim peringatan tentang automatic stop order yang akan dilakukan
6. Peringatan akan ditandai dengan stempel. Kalimat yang digunakan adalah “Berdasarkan kebijakan automatic
stop order, pemesanan obat berikut akan berakhir pada …….(meliputi tanggal dan waktu).
7. Komunikasi tersebut ditempatkan pada CPPT dan bagian pemesanan obat di rekam medis.
PELAYANAN RESEP KHUSUS
(AUTOMATIC STOP ORDER)
No Dokumen No Revisi Halaman
/SOP/UPT RSUD Siwa
No. Dokumen Unit 00 2/2
/IFRS/UPTRSUDSIWA
UPT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIWA
Diarsipkan oleh : Disetujui oleh : Ditetapkan oleh :
Nama apt. Rizki Yulianti R, S.Farm Nama apt. Hj. Hartati M., S.Si. Direktur
NIP 19930714 202012 2 002 NIP 19781007 200903 2 001
Jabatan Apoteker Pertama Jabatan Kepala Instalasi Farmasi

Tanda Tanda
Tangan Tangan dr. H. Gusaidi, S.Ked.M.Kes
NIP.19680104 200604 1 004
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit : Unit Kerja :
03 Januari 2022 Instalasi Farmasi
PROSEDUR
DAFTAR OBAT AUTOMATIC STOP ORDER DAN
PERINGATAN ASSESSMENT ULANG PENGOBATAN
(Medication Reassessment Alerts)

BATASAN
JENIS OBAT WAKTU STOP KETERANGAN
ORDER
Ketorolak (oral dan parenteral) 5 hari - IV : Maksimal 120 mg/hari
Untuk mencegah adverse effect pada ginjaldan
saluran gastrointestinal
Antikoagulan (low molecularweight 7 hari - Assessment ulang berdasarkan responklinik
heparin, heparin, pasien.
fondaparinux)

Antiinfeksi : 7 hari - Pemberian lanjutan diberikan bila tersedia hasil

- oral dan parenteral, kecuali kultur, respon klinis yang baik, atau ada
antituberkulosis persetujuan dari KPRA dan KFT.

- antiviral, kecuali amantadin - Bila respon klinik membaik, hendaknya


dan oseltamivir diberikan dilakukan assessmentuntuk switch dari
sesuai protokol
parenteral ke oral.
Antiinfeksi (topikal/mata/telinga) 10 hari Assessment ulang berdasarkan respon klinik
Antifungi oral, topikal pasien.

Narkotik 10 hari - Assessment ulang berdasarkan respon


Kortikosteroid, topikal klinik pasien.

Kortikosteroid (ophthalmic dan 7 hari Assessment ulang berdasarkan respon klinik


oral) pasien.

Obat-obat penyakit kronik (DM, 30 hari Assessment ulang berdasarkan respon klinik
HT, Jantung, Psikiatri, dll) pasien.

Unit Terkait :
1. Instalasi Farmasi
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Rawat Intensif
5. Instalasi Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai