CV. SUARIADIPRAJA
LAPORAN
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Penyelesaian Program Praktik Kerja Lapangan
pada Kompetensi Keahlian Teknik Desain Pemodelan Dan Informasi Bangunan
Oleh :
Oleh :
Mengetahui,
Ketua Kompetensi Keahlian Teknik Desain Pemodelan Dan
Informasi Bangunan
SMK Negeri 9 Garut
Oleh :
Nama : Sulhan Mahmud
NISN : 002953241
Kelas : XII DPIB 2
Pembimbing Industri,
Mengetahui,
Risa Suriadiprraja
Service & Part General Manager
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, assalamu’alaikum wR. wB.
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya, sehingga mampu menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan di CV.
SURIADIPRAJA dengan tema ”Analisis Survey & Revitalisasi Pemagaran”. Shalawat dan salam
senantiasa selalu tercurahkan kepada Rasululloh Muhammad SAW.
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini disusun seabagai salah satu syarat untuk mengikuti
ujian sidang PKL pada Kompetensi Keahlian Teknik Desain Pemodelan Dan Informasi
Bangunan di SMKN 9 Garut. Pelaksanaan Prakerin berlokasi di CV SURIADIPRAJA Jl. Perum
Bumi Jaya Asri 2 Blok a No.37, Tarogong Kidul, Garut.
1. Bapak Dra, Neti Achlan , M.Pd, selaku Kepala SMK Negeri 9 Garut yang mengantarkan kami
mengenal dunia industri.
2. Bapak Budi Nurdiansah, S.Pd, selaku WKS Hubungan Industri dan Ketua Panitia Praktik
Kerja Lapangan yang telah membantu proses administrasi selama Prakerin.
3. Bapak Hendi Hidayat, S.Pd, selaku Ketua Kompetensi Keahlian Teknik Desain Pemodelan
Dan Informasi Bangunan SMKN 9 Garut yang telah merekomendasikan dalam penyusunan
laporan dan menguji sidang Prakerin.
4. Bapak Asep Endang S, S.T, selaku Guru Monitoring dan Guru Pembimbing penyusunan
laporan Prakerin yang telah membimbing dan memberikan masukan yang berharga demi
kemajuan isi laporan.
5. Bapak Risa Suriadipraja, selaku direktur cv. suriadipraja, yang telah mengijinkan praktikan
untuk melaksanakan PKL di perusahaan yang dipimpinnya.
6. Bapak, ST, Technician Supervisor yang membimbing bekerja di kantor.
7. Seluruh Guru SMKN 9 Garut yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan teknologi selama
pembelajaran.
8. Rekan praktikan di cv. suriadipraja, yang saling membantu dan memberi semangat.
9. Ibunda, Ayahanda, Kakanda dan Adinda tercinta yang memberikan dorongan moril -
materiil dan selalu mendoakan praktikan.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan Prakerin dan penyusunan laporan
Prakerin ini.
Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada praktikan, baik materi dan non
materi, menjadi pahala yang tercatat dan digandakan di sisi Alloh SWT. Harapan kami semoga
Laporan Prakerin bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi praktikan dan pembaca.
Semoga hidup kita senantiasa dalam bimbingan Alloh SWT.
Penyusun
Sulhan Mahmud
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................………................................................................................................. i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. ... 1
A. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan
B. Dasar Hukum
C. Tujuan Praktik Kerja Lapangan
D. Manfaat Praktik Kerja Lapangan
E. Metode dan Peserta Kegiatan Praktik Lapangan
F. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Prakta Lapangan
G. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Lapangan
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Program PKL sangat penting dalam rangka memberikan bekal kemampuan lai-
nilai postif kepada peserta didik. Oleh karena tu pertu dibuat sesuatu pedoman yang
betul-betul dapat dijadikan acuan oleh semua yang terlibat dalam pelaksanaannya,
sesuai dengan pernyataan pada Pasal 4 Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
yang dinyatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran di DUDI berupa Praktk Kena
Lapangan di atur lebih lanjut oleh Direktorat Jendral terkat
B. Dasar Hukum
1. Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan pemenntah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagai mana telah beberapa kali diubah terakhir dengan peraturan Pemerintah
Nomor 12 Tahun 2013 tentang perubahan sedua atas peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Pemanntah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang
pengelolaan dan penyelenggaraan Pendidikan sebagai mana telah diubah
dengan peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010
Tentang perubahan atas peraturan Pemenan Nomor 17 Tahun 2010 tentang
pengelolaan dan penyelenggaraan Pendidikan.
4. Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2015
tentangpembengunan Sumber Daya Industri.
5. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang kerangga Kualifikasi Nasional
indonesia (KKNI).
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2017 tentang
penguatan pendidikan karakter.
7. Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2016 tentang Revitalisas Sekolah Menengah
Kejuruan dalam rangka peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya
Manusia Indonesia.
8. Peraturan Mantri Perindustrian Nomor 03/M-NDFER/1/2017 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruanberbasis
Kompetensi yang Link dan Match dengan industri.
9. Peraturan Mentri Tenaga Kerja Nomor 33 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan
Pemagangan di dalam Negeri.
10. Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2010 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan.
11. Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 12 tentang Standar isi
Pendidikan Menengan Kejuruan Tahun 2017.
12. Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2017 tentang
Standar Proses Pendidikan Menengah Kejuruan.
13. Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2017 tentang
Standar Penilaian Pendidikan Menengah Kejuruan.
14. Peraturan Menth Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan / Madrasah Aliyah Kejuruan.
15. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud
Nomor 4678/D/KEP/MK/2016 Tentang Spektrum Keahlian Pendidikan.
16. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud
Nomor 1300/KEP/R/2017 tentang Setruktur Kurikulum Pendidikan Menengah
Kejuruan.
a. Metode
Sistemasi penulisan laporan praktik kerja lapangan terdiri dari empat bab,
diantaranya :
BAB I PENDAHULUAN
BAB II
KAJIAN PERUSAHAAN
Pada tahun 2014 komunitas ini sudah membentuk komunitas dengan nama GCC
(Garut Creative Comumnity) yang terdiri dari orang – orang yang benar- benar memiliki
daya kreativitas yang cukup baik. Awal bangkit nya memiliki inisiatif untuk
memberikan yang terbaik untuk garut dengan konsep tanpa ingin di bayar.
Dengan mendengar respon bupati Garut akan hal baik yang di lakukan GCC
tersebut, GCC merasa cukup bangga dengan apa yang di ucapkan bupati bahwa
komunitas ini memiliki jati diri menjadi konsultan di Garut yang tidak hanya ada di kota
Bandung dan yang lainya.
1.Visi
Menjadi perusahaan yang terus berkembang dan menguntungkan serta
menjunjung tinggi Profesionalisme, menjadikan perusahaan yang memberikan
kepuasan kepada pelanggan/pemberi kerja.
2.MISI
Secara konsisten menjalankan manajemen mutu, dengan:
a) Bekerja dengan penuh tanggung jawab (profesionalisme).
b) Bekerja dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten didalam
bidangnya.
c) Bekerja selalu berpedoman kepada Standart Konstruksi dan SOP (Standart
Operational Procedure).
d) Bekerja selalu berkomitmen kepada Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
3.MOTO
CV. SURIDIPRAJA memiliki moto yaitu TAAT, yang memiliki kepanjangan
sebagai berikut:
a. Tepat waktu, pada setiap penyelesaian pekerjaan sesuai target yang
ditentukan.
b. Andal, berpedoman kepada standart konstruksi pada setiap
melaksanakan pembangunan/pemasangan jaringan Distribusi.
c. Aman, berkomitmen pada setiap melaksanakan pekerjaan selalu
memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja (K3), sehingga
aman terhadap Sistem Operasi Jaringan Distribusi, aman terhadap
manusia, dan aman terhadap lingkungan.
d. Tertib, administrasi pada setiap kegiatan pelaksanaan proyek, dan
pengendalian dokumen untuk Laporan dan Evaluasi.
C. Struktur Organigram CV. SURIADIPRAJA
CV. SURIADIPRAJA
Direktur Utama
Risa Suriadiraja
Sekertaris
Rina Oktavia
Gynan Mega
Rizan Raida
Rina
Ari Reza
Yuda
Usep
Tanti
BAB III
TINJAUAN TORITIS DAN ANALISIS KASUS MASALAH
A. Pelaksanaan Kegiatan PKL di CV. SURIADIPRAJA
Kegiatan saya ketika melakukan PKL yaitu pertama-tama saya melakukan
perkenalankepada selurus kariawan di tempat PKL adapun beberapa pekerjaan yang
saya lakukan selama melaksanakan Praktik Kenja Lapangan di CV. MESA CIPTA
SELARAS yaitu:
1. Pekerjaan menggambar/drafting
2. Pengawasan Lapangan
3. Pekerjaan pengadaan alat dan bahan (belanja alat&bahan)
4. Pekerjaan pelayanan marketing terhadap konsumen
Dari beberapa pekerjaan yang saya laksanakan selama Praktik Kerja Lapangan
di CV. SURIADIPRAJA saya akan mengambil materi mengenai pelaksanaan pekerjaan
konstruksi dinding. Hal tersebut akan dibahas lebih lanjut pada poin selanjutnya.
Balok Ring
Balok ring adalah struktur bangunan terbuat dari beton bertulang yang
terletak tepat di atas tembok. Fungsi balok ring adalah menstabilkan posisi
dinding di bawahnya dan mengokohkan bagian atas kolom.
Lantai
lantai adalah bagian konstruksi bagian bawah digunakan untuk pijakan
berupa luasan yang dibatasi oleh dinding-dinding. Fungsi utama lantai adalah
sebagai tempat melakukan aktivitas dan meletakan perabotan rumah. Umumnya
lantai saat terbuat dari semen, keramik, marmer, batu alam dan lain-lain.
Pintu
Pintu adalah sebuah bukaan pada dinging yang berfungsi untuk
menghubungkan antara ruangan. Selain itu pintu berfungsi sebagai privasi
keamanan ruangan dan penghuninya. Pada hunian rumah umumnya pintu
terbuat dari kayu. Sebagian lainnya pintu dibuat dari kaca, alumunium atau PVC.
Jendela
Jendela adalah lubang pada dinding bangunan yang diberi penutup berfungsi
sebagai pengatur pencahayaan rumah atau hunian. Umumnya jendela terbuat
dari kombinasi kayu dengan kaca atau alumunium dengan kaca.
Ventilasi
Ventilasi berfungsi untuk sara pertukaran udara dari luar ke dalam rumah
atau hunian. Peranan ventilasi sangat penting, selain membuat rumah selalu
memiliki udara segar ventilasi juga mempengaruhi kesehatan penghuninya.
Kuda-kuda
2) Konstruksi Dinding
a) Definisi Dinding
Dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi dan kadang
melindungi suatu area. Umumnya, dinding membatasi suatu bangunan dan
menyokong struktur lainnya, membatasi ruang dalam bangunan menjadi
ruangan-ruangan, atau melindungi atau membatasi suatu ruang di alam terbuka.
b) Macam-macam Dinding
Dinding Batako
Batako pres dibuat dari campuran semen PC dan pasir atau abu
batu. Jenis dinding ini ada yang dibuat secara manual (menggunakan
tangan), ada juga yang menggunakan mesin. Pembuatannya
menggunakan cetakan yang dipres secara maksimal, dan dibakar dengan
tungku khusus, dengan panas yang tinggi. Ukuran harus tepat sehingga
pemasangannya tidak perlu diadakan plesteran.
Kelebihan dari dinding batako pres yaitu:Pemasangan batako
lebih cepat, Kedap air sehingga sangat kecil terjadinya rembesan
air,Penggunaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9 – 12 m2.
Namun dinding batako pres memiliki kekurangan:Kekurangan
dinding batako pres:Harga relatif lebih mahal dibanding batako tras,
Mudah terjadi retak rambut pada dinding,Mudah dilubangi karena
terdapat lubang pada bagian sisi dalamnya.
Dinding Partisi
Sesuai dengan namanya dinding partisi memang dikhususkan
untuk sekat antar ruang. Karena di desain sebagai sekat antara ruang
satu dan yang lain, dinding ini memiliki desain konstruksi yang lebih
praktis dan ringan dibanding dengan konstruksi dinding yang lain.
Bahan partisi untuk dinding jenis ini termasuk bagus dan murah.
Sayangnya dinding ini tidak bisa digunakan untuk dinding luar
(eksterior). Ini disebabkan sifat bahannya yang kurang menjamin faktor
keamanan dari gangguan luar. Disamping tidak cocok untuk konstruksi
terbuka, dinding jenis ini juga tidak dirancang untuk memikul beban
yang berat.
Dinding macam ini banyak digunakan sebagai bahan penyekat
ruangan, terutama di perkantoran. Bahan yang dipakai umumnya terdiri
dari lembaran multiplek atau papan gipsum dengan ketebalan 9-12 mm.
Dari segi beban terhadap bangunan, dinding partisi dapat diabaikan.
1. Macam Retak
a. Retak Struktur
Retak struktur merupakan jenis retak yang berbahaya terhadap
kekokohan bangunan. Terdapat ciri tertentu seperti lebar retakan lebih dari
2 mm dan tembus pada sisi dinding lannya. Faktor utama pemicunya
biasanya terjadi karena pergeseran pada fondasi karena daya dukung tanah
yang kurang baik,” ungkap Denny.
Retak struktural merupakan indikasi paling rawan dari kondisi sebuah
bangunan. Retak struktural dapat disebabkan oleh pengaruh lentur, geser,
dan torsi. Kondisi tersebut dapat terlihat pada elemen struktural seperti
balok, kolom, dan pelat lantai. Retak struktur dapat dibagi 2 macam yaitu:
Retak Tarik
Retak jenis ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya
penurunan permukaan tanah. Penurunan permukaan yang terjadi
tidak secara serentak mengakibatkan perubahan elevasi pada
bangunan Retak tarik juga bisa dipengaruhi erosi tanah karena air di
bawah fondasi. Adanya pergerakan tanah atau gempa ringan juga
bisa menambah risiko keretakan pada dinding
Retak Tekan
Jenis retak yang satu ini terjadi karena adanya tekanan dari atas
dan dari bawah dinding. Retak tekan diawali karena kolom pada
bangunan yang tidak bisa bekerja maksimal sehingga keretakan bisa
mempengaruhi dinding dengan berbeda-beda, retakan di satu bagian
lebih kuat daripada retakan pada bagian dinding yang lain.
b. Retak Non-Strukur
Meski tidak terlalu membahayakan, retak non struktur dapat
mengurangi nilai estetis dan sebuah bangunan Kualitas material yang
kurang bagus ditambah cuaca ekstrem yang terjadi menjadi penyebab dan
ketiga jenis retak non struktur di bawah ini:
Map Crazing
Retak yang termasuk dalam jenis non struktur ini diakibatkan
terlalu banyaknya penggunaan semen dan plesteran yang terlalu cepat
mengering Pola retakannya menyerupai alur peta, membentuk
hexagonal dengan jarak hingga 200 mm, dan strukturya cenderung lebih
dalam dan bersambung Lakukan penyiraman pada permukaan dinding
plester dengan air sebelum dilakukan pengacian.
D. Pemecah Masalah
Ada beberapa hal yang harus dilakukan ketika proses pelester, dan pengacian,
tujuannya agar tidak terjadi peretakan pada dinding dan tidak membahayakan
penghuni.
B. Rekomendasi
1) Untuk Pihak Sekolah
a. Pelaksanaan kegiatan PKL praktik kerja lapangan harus di persiapkan dan
jauh-jauh han agar siswa yang melaksanakan praktik kerja lapangan bisa
menyiapkan dulu.
b. Selama 3 bulan siswa melakukan praktik kerja lapangan pembimbing harus
melakukan monitoring minimal 3 kali supaya siswa bisa terkontrol oleh
pembimbing.
3) Untuk Siswa
a. Siswa prakerin harus melakukan prakerin selama 3 bulan terkecuali sakit
dan izin jangan sampai tidak ada keterangan.
b. Siswa harus bisa mempelajari ilmu yang diberikan oleh pembimbing yang
ada di industri.