Penelitian ini menyelidiki akan pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas proses, kualitas kolaborasi, kualitas layanan, kualitas individu dan kinerja kelompok kerja terhadap organisasi selama pandemi covid-19. Dimana seiring dengan kemajuan Teknologi Informasi (TI), sistem akuntansi manual menjadi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk proses pengambilan keputusan. Organisasi sekarang di seluruh dunia menyadari perlunya Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang sukses sehingga dapat membantu mereka memenuhi tujuan bisnis dan strategis. 2. Mengapa masalah/pertanyaan itu penting? Untuk mengevaluasi efektifitas sistem informasi akuntansi pada tingkat organisasi dengan memperluas model keberhasilan DeLone dan McLean di negara berkembang seperti Yordanisa. Evaluasi efektivitas SIA sangat penting untuk pemahaman organisasi tentang nilai investasi dan manfaat aktualnya. Karena AIS adalah kelas SI, gagasan teoritis tentang efektivitas atau keberhasilan SI adalah dasar untuk penelitian ini. Meskipun studi awal oleh para peneliti telah mengadopsi beberapa ukuran keberhasilan IS, arti sebenarnya dari keberhasilan IS selalu ambigu dan tetap menjadi isu kontroversial di kalangan peneliti IS. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) memiliki peran penting dalam memproses transaksi baik non-keuangan maupun keuangan untuk menghasilkan informasi berkualitas tinggi untuk mengelola kegiatan bisnis, perencanaan, pengendalian, pemantauan, koordinasi dan evaluasi kinerja. Selain itu, sistem ini mengurangi biaya organisasi, meningkatkan efisiensi proses bisnis, menyediakan data realtime yang andal sesuai permintaan dan memfasilitasi pengetahuan global dan alat pelaporan baru, serta integrasi dan kolaborasi antara area risiko dan operasi bisnis 3. Pendekatan penulis untuk memecahkan masalah Sebuah survei yang dikelola sendiri digunakan untuk mengumpulkan data dari 104 manajer akuntansi yang beroperasi di perusahaan Yordania yang terdaftar di Bursa Efek Amman (ASE). Metode pemodelan persamaan struktural kuadrat terkecil parsial digunakan untuk analisis data. Penelitian ini menghilangkan faktor-faktor keberhasilan SI dari model karena pengguna tidak memiliki sistem alternatif dalam pengaturan wajib untuk melakukan tugas-tugas mereka, dan juga kepuasan adalah sikap yang datang dari dalam ketika penggunaan sistem bersifat sukarela daripada dipaksa. Lebih khusus lagi, seperangkat konstruk independen yang terbatas adalah salah satu keterbatasan dalam model keberhasilan. Oleh karena itu, faktor keberhasilan lebih lanjut dipertimbangkan dalam penelitian ini, termasuk kualitas proses dan kualitas kolaborasi, yang awalnya diusulkan oleh Urbach et al. (2010). Kualitas proses dan kualitas kolaborasi ditetapkan berbeda dari kualitas sistem; oleh karena itu, mereka harus dilihat sebagai faktor kualitas tambahan. Dalam hal ini, beberapa peneliti telah mengakui kekuatan kualitas proses dan faktor kualitas kolaborasi dalam menentukan keberhasilan SI dalam penelitian sebelumnya. Penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas proses, kualitas kolaborasi dan kualitas layanan merupakan penentu kinerja individu, dimana kinerja individu adalah pengaruh langsung dan tidak langsung dari kinerja kelompok kerja. dan kinerja organisasi.