Anda di halaman 1dari 24

JURUSAN TEKNIK SIPIL

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL


Jl. Penghulu KH Hasan Mustapa No. 23
Telp 022-7272215 Fax 022-7202892
BANDUNG-40124
2013
1
KATEGORI BANGUNAN
1. Gedung
(rumah tinggal, kantor, sekolah, RS, ruko)
2. Fasilitas Transportasi (jembatan,
terowongan, landasan pesawat terbang)
3. Fasilitas sumber daya air (bendungan,
bendung, krib, struktur pelabuhan laut)
4. Fasilitas geoteknik (terowongan bawah
tanah/laut, fondasi, basement)
5. Monumental (patung, gapura, tempat
ibadah, museum)

2
KOMPONEN BANGUNAN GEDUNG

1. Fondasi
2. Lantai dasar
3. Lantai tingkat
4. Dinding
5. Balok
6. Kolom
7. Pelat
8. Atap

3
Sumber : [28]

Gambar 3.1.a: Contoh denah dan tampak rumah tinggal


4
4
Atap

Dinding

Gambar 3.1.b: Contoh tampak rumah tinggal


5
Nama

Handout Kuliah KTS-123 Menggambar Rekayasa . Bandung: Itenas.


komponen
obyek

Sumber: [24] Sukmana, N.P. 1996 .


Elevasi

Judul Ukuran
gambar
Garis
Skala
ukuran 6
Gambar 3.1.c: Komponen keterangan gambar 6
Lantai dasar Fondasi batu pecah

Gambar 3.1.d: Potongan memanjang rumah tinggal


7
7
Detail fondasi

Gambar 3.2.a: Gambar skematis fondasi batu pecah


Pasangan
batu pecah

Sumber: [15, p. 59] Sabaruddin, Arief . 2008 .


8

Membangun Rumah Sederhana Sehat Tahan Gempa .


Jakarta : Penebar Swadaya . p. 32, 36
Fondasi batu pecah
dan sloof

Membangun Rumah Sederhana Sehat Tahan Gempa .


Sloof

Sumber: [15, p. 60] Sabaruddin, Arief . 2008 .


Angker
Sengkang

Jakarta : Penebar Swadaya . p 60


atau tulangan transversal
Tulangan longitudinal
atau tulangan pokok

Gambar 3.2.b:
Gambar skematis
fondasi batu pecah
+ sloof

9
Gambar 3.2.c: Contoh dimensi sengkang, sistem angker pada fondasi batu
pecah [25, p. 18]
Sumadyo, Amin . 2008 . Rumah Tanggap Gempa . Boyolali : Pandu Pustaka Utama .
p. 18, 64, 65
10
Rangka atap

Balok

Kolom

Gambar 3.3: Komponen


portal + rangka atap

11
Kuda-kuda kayu Ikatan angin,
60/120 mm
Dinding
sopi-sopi

Sumber: [15, p. 64] Sabaruddin, Arief . 2008 .


Membangun Rumah
Gambar 3.4: Contoh
sistem rangka atap
12
Sumber: [15 p. 64] Sabaruddin, Arief . 2008 .
Membangun Rumah Sederhana Sehat Tahan Gempa .
13

Jakarta : Penebar Swadaya .


Gording, 60/120 mm

rangka penutup atap


20/30 atau 30/40 mm

Contoh sistem
Gambar 3.5:
Kaso, 50/70 mm
Reng,
(a) (b)

Gambar 3.6.a: Detail balok lintel dengan kolom eksterior [ 25, p. 56]
Gambar 3.6.b: Detail balok dengan kolom interior [25, p. 56]
Sumadyo, Amin . 2008 . Rumah Tanggap Gempa . Boyolali : Pandu Pustaka Utama .
p. 18, 64, 65

14
Gambar 3.7: Penempatan dan penjangkaran tulangan longitudinal
hubungan antara balok dengan kolom eksterior [25, p. 62]
15
Sumadyo, Amin . 2008 . Rumah Tanggap Gempa . Boyolali : Pandu Pustaka Utama .
p. 18, 64, 65
Gambar 3.8: Jarak antar sengkang
hubungan antara balok dengan kolom eksterior [25, p. 62]
Sumadyo, Amin . 2008 . Rumah Tanggap Gempa . Boyolali : Pandu Pustaka Utama . 16
p. 18, 64, 65
Gambar 3.9: Penempatan dan penjangkaran tulangan longitudinal
hubungan antara balok dengan kolom eksterior [16, p. 24]
[16] Siddiq, Suwandojo . 1993 . Struktur Beton Bertulang Daktail dan Ketentuan Menurut Standar Tata Cara Penghitungan Struktur Beton
untuk Gedung 1991 SK SNI T-15 1991-03 . Bandung : Puslitbang Permukiman – Departemen PU . p.24.

17
Gambar 3.10: Penempatan dan penjangkaran tulangan longitudinal
hubungan antara balok dengan kolom eksterior [16, p. 24]
[16] Siddiq, Suwandojo . 1993 . Struktur Beton Bertulang Daktail dan Ketentuan Menurut Standar Tata Cara Penghitungan Struktur
Beton untuk Gedung 1991 SK SNI T-15 1991-03 . Bandung : Puslitbang Permukiman – Departemen PU . p. 24.

18
Gambar 3.11: Penempatan dan penjangkaran tulangan longitudinal
hubungan antara balok dengan kolom eksterior [16, p. 24]
[16] Siddiq, Suwandojo . 1993 . Struktur Beton Bertulang Daktail dan Ketentuan Menurut Standar Tata Cara Penghitungan Struktur
Beton untuk Gedung 1991 SK SNI T-15 1991-03 . Bandung : Puslitbang Permukiman – Departemen PU . p. 24.

19
Gambar 3.12:
Detail tulangan
pengekang pada
join
hubungan antara
balok dengan
kolom interior
[20, p. 40]
[20] Siddiq, Suwandojo. 1992.
Perencanaan Gempa –
Materi Kursus Singkat Standar
Konstruksi Bangunan Indonesai
Konstruksi Beton dan Baja .
Bandung : Laboratorium
Mekanika Struktur –
Pusat Antar Universitas –
Ilmu Rekayasa –
Institut Teknologi Bandung .
p. 40.
20
Gambar 3.13:
Detail
penjangkaran dan
sambungan
tulangan
hubungan antara
balok ujung atas
dengan kolom
eksterior
[20, p. 43]

[20] Siddiq, Suwandojo. 1992.


Perencanaan Gempa –
Materi Kursus Singkat Standar
Konstruksi Bangunan Indonesai
Konstruksi Beton dan Baja .
Bandung : Laboratorium
Mekanika Struktur –
Pusat Antar Universitas –
Ilmu Rekayasa –
Institut Teknologi Bandung .
p. 43. 21
Gambar 3.14:
Detail tulangan
hubungan antara
balok ujung atas
dengan kolom
eksterior
[20, p. 45]

[20] Siddiq, Suwandojo. 1992.


Perencanaan Gempa –
Kursus Singkat Standar
Konstruksi Bangunan Indonesai
Konstruksi Beton dan Baja .
Bandung : Laboratorium
Mekanika Struktur –
Pusat Antar Universitas –
Ilmu Rekayasa – Institut
Teknologi Bandung .
p. 45.

22
Gambar 3.15:
Detail
penjangkaran
tulangan
hubungan antara
balok ujung atas
dengan interior
[20, p. 46]

[20] Siddiq, Suwandojo.


1992. Perencanaan Gempa –
Materi Kursus Singkat Standar
Konstruksi Bangunan
Indonesai Konstruksi Beton
dan Baja .
Bandung : Laboratorium
Mekanika Struktur –
Pusat Antar Universitas –
Ilmu Rekayasa –
Institut Teknologi Bandung .
p. 46.

23
Gambar 3.16:
Detail pertemuan
sudut antara
balok
dengan
kolom eksterior
[20, p. 47]

[20] Siddiq, Suwandojo.


1992. Perencanaan Gempa –
Materi Kursus Singkat Standar
Konstruksi Bangunan Indonesai
Konstruksi Beton dan Baja .
Bandung : Laboratorium
Mekanika Struktur –
Pusat Antar Universitas –
Ilmu Rekayasa –
Institut Teknologi Bandung .
P. 47.

24

Anda mungkin juga menyukai