SALBUTAMOL
1. Mekanisme kerja:
Agonis adrenoseptor beta-2 selektif menghasilkan bronkodilatasi. Agonis adrenoseptor beta-2 selektif
kerja pendek digunakan untuk menghilangkan gejala asma dengan segera sedangkan agonis
adrenoseptor beta-2 selektif kerja panjang biasanya ditambahkan pada kortikosteroid inhalasi untuk
pasien yang memerlukan terapi profilaksis.
2. Indikasi:
asma dan kondisi lain yang berkaitan dengan obstruksi saluran napas yang reversibel.
3. Bentuk Sediaan yang tersedia dan dapat diberikan pada pasien anak.
- Tablet 2 mg dan 4 mg
1. Dewasa dan anak (usia 12 tahun lebih): dosis awal 2-4 mg 3-4 kali sehari dan
tidak lebih dari 32 mg dalam sehari
2. Anak-anak 6-12 tahun: 2 mg sebanyak 3 atau 4 kali sehari
3. Pasien lanjut usia dan sensitif terhadap stimulan β adrenergik: dosis awal 2
mg, 3 atau 4 kali sehari. Jika bronkodilatasi tidak tercapai, dosis dapat
ditingkatkan menjadi 8 mg, 3 atau 4 kali sehari
1. Dewasa dan anak (usia 12 tahun lebih): dosis yang direkomendasikan adalah
8 mg setiap 12 jam
2. Anak-anak 6-12 tahun: dosis yang direkomendasikan adalah 4 mg setiap 12
jam
- Sirup 5 mg/ml
1. 2-6 tahun: 1-2 mg
2. > 6-12 tahun: 2 mg
3. > 12 tahun: Sama dengan dosis dewasa. Dosis diberikan tiga atau empat kali
sehari
- Aerosol bertekanan multidose dengan dosis 100 mcg per tiupan diberikan 4 sampai 6
kali sehari
- Nebulisasi (nebula) yang berisi 2,5 ml dengan 1 atau 2 mg/ml salbutamol dan diberikan
setiap 4 atau 8 jam sesuai kebutuhan. Penggunaan pada ekaserbasi asma 2.5-5 mg
setiap 20 menit untuk 3 dosis, kemudian 2.5-10 mg setiap 1 sampai 4 jam sesuai yang
dibutuhkan, atau 10 sampai 15 mg/jam dengan nebulisasi selanjutnya
- Formulasi untuk injeksi, 50 mcg/ml (5 ml) dan 50 mcg/ml (1 ml), dan infus intravena 1
mg/ml (5 ml) dengan dosis pada bronkospasme berat dan serangan asma dosis awal 5
mcg/menit kemudian dapat dinaikkan sampai 10-20 mcg/menit pada interval 15 sampai
30 menit sesuai yang dibutuhkan
6. Efek samping:
Efek samping dari agonis adrenoseptor beta-2 termasuk tremor (terutama di tangan),
ketegangan, sakit kepala, kram otot, dan palpitasi. Efek samping lain termasuk takikardi,
aritmia, vasodilatasi perifer, gangguan tidur dan tingkah laku. Bronkospasme paradoksikal,
urtikaria, angiodema, hipotensi, dan kolaps juga telah dilaporkan. Agonis adrenoseptor beta-2
menyebabkan hipokalemi pada dosis tinggi. Nyeri dapat terjadi pada pemberian injeksi
intramuskular.
7. Instruksi khusus/peringatan:
Jangan mengkonsumsi Salbutamol Sirup jika:
- memiliki riwayat hipertiroidisme, aneurisma, diabetes mellitus, glaukoma sudut tertutup
- konsultasi ke dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan berikut:
1. Peningkatan risiko edema paru dengan kortikosteroid
2. Dapat melawan efek anti-diabetes
3. Efek dapat diubah oleh guanethidine, reserpin, methyldopa, TCAs dan MAOIs
4. Peningkatan risiko efek kardiovaskular dengan agen simpatomimetik lain
5. Efek antagonis dengan penyekat β
I