Anda di halaman 1dari 2

Menyontek

Oleh : Baku Nindra, 17 Januari 2022

"Kringgg....." Teriakan jam weker membangunkan Raja dari tidurnya. Dengan badan yang masih
terbaring dikasur, tangannya bergerak mencari dimana letak jam weker untuk mematikan bunyi yang
sangat mengganggu. Beberapa menit kemudian sesosok manusia masuk, raut wajahnya tampak sinis
dengan sedikit menggerutu ia langsung menumpahkan air yang dibawanya dimuka Raja.

"Hei! Raja!! sudah jam berapa ini?! cepat bangun!" Bak singa mengaum orang itu meneriaki Raja. Suara
itu membuat Raja segera bangkit. "Loh udah jam tujuh???" "Memangnya mau jam berapa?! Ayo mandi
ibu antar ke sekolah." Ternyata sosok itu bukan lain adalah ibunya.

Disaat seperti ini, para manusia biasanya bergegas ke bilik air untuk mandi dengan tujuan untuk
membersihkan diri dari kotoran dan penyakit. Ini juga tidak dilakukan Raja, ia hanya mencuci muka dan
berganti pakaian. Sementara ibunya menunggu didepan rumah. Raja pun keluar "Ayo bu, udah telat ini.
Hari ini Raja ulangan." "Udah tau ulangan malah bangun siang."

Sampai digerbang sekolah ia langsung berlari tanpa mencium tangan ibunya karena melihat situasi
kondisi yang sepi, sunyi dan senyap. Tiada satupun makhluk yang berlalu-lalang. Dikelas sudah terdapat
pengawas, langsung didekatinya pengawas itu dan berkata sesuatu. Sepertinya ia memohon agar
diperbolehkan mengikuti ulangan. "Terima kasih pak!" Seruannya terdengar begitu keras, ia tersenyum
memegang kertas sambil berjalan ke bangku yang kosong.

Setelah membaca beberapa soal ia merasa kesulitan. Ia berusaha dengan mengerjakan soal yang mudah
baginya. "Haduh... gimana ini..." umpatnya. Raja mulai menyerah, jalan satu-satunya yang ada diakal
Raja saat itu hanya membuka suatu barang yang ia bawa alias bisa disebut menyontek.

Sebenarnya hal itu sangat dilarang keras, karena menyontek merupakan suatu tindakan yang salah yang
berakibat otak kita tidak mau berpikir. Tidak hanya itu, sekolah juga akan memberikan sanksi bagi
siapapun yang tertangkap basah menyontek.

Raja tidak memperdulikan hal itu, melihat pengawas yang tidak ada ditempat langsunglah ia
melancarkan aksinya. Ia senang karena satu per satu soal terjawab, dan ia terus mencari jawaban soal
berikutnya tanpa menggagas keadaan sekitar.

Tak dirasa pengawas ruangan sudah kembali. Mata pengawas itu pun menyusuri isi ruangan dan
pandangannya terhenti pada Raja. Sepertinya pengawas itu mencurigai Raja. "Raja Kusuma!" Panggil
pengawas. Raja yang kaget segera meletakkan barang yang dipegangnya dibawah paha.

"Kamu menyontek ya?!" Pengawas itu bertanya sembari berjalan kearah Raja.

"Ti-ti-tidak pak"

"Kamu tahu kan apa hukuman bagi siswa yang menyontek?!"


"Saya tahu pak, ta-tapi saya tidak menyontek" Raja mengelak.

"Saya tidak percaya, coba kamu berdiri!!"

Raja yang sudah tidak punya akal untuk menipu daya pengawas tersebutpun berdiri. "Klotak.." Barang
berbentuk kotak, tipis, dengan berat sekitar 150g jatuh ke lantai, Raja tidak berkata apa-apa.

"Jadi begitu ceritanya, sejak saat itu ayah tidak berani lagi menyontek karena sudah menyadari resiko-
resiko menyontek. Kalian jangan pernah menyontek ya! Itu termasuk hal yang tidak terpuji" Cerita
seorang ayah kepada anak-anaknya di ruang keluarga. "Siap yah!" "Iya ayah, tapi kenapa ayah bisa
mempunyai ide menyontek?" "yaa... ayah ga pernah menyimak guru mengajar, ngga pernah belajar lagi,
mau bagaimana lagi? Ayo belajar, besok kalian ulangan kan? semoga mendapatkan nilai yang terbaik!"
"Amin..."

Anda mungkin juga menyukai