NAMA KELOMPOK :
1. APRIYANTO ADI KII (2103020010)
2. APRILIANA (2103020013)
3. PUTU DELLA SINTIANI (2103020017)
4. AKHMAD KHATAMI (2003020024)
TUGAS 4
1. UJI MODEL DOKUMENTASI PENELITIAN KOMPARATIF
A. PERTUMBUHAN LABA
Rata-rata pertumbuhan laba
KODE PRTUMBUHAN LABA meningkat 215% dari 263%
PERUSAHAAN sebelum terjadi peristiwa
PRE POST TREND menjadi 478% pada sesudah
ANTM 124% 628% 504% terjadi peristiwa. Ini
INCO 181% 195% 14% mengindikasikan ketiga PT
ADRO 484% 611% 127% tersebut optimal dalam
melakukan penjualan,
MEAN 263% 478% 215% menentukan harga pokok
penjualan, beban operasi, dan
pajak penghasilan. Dimana pertumbuhan laba dipengaruhi oleh rasio-rasio keuangan,
antara lain current ratio, debt to asset ratio, total asset turnover,dan net profit margin.
Pertumbuhan laba yang meningkat dapat menentukan besarnya tingkat pengembalian
kepada pemegang saham atau bagi calon investor untuk mengambil keputusan apakah
melakukan investasi atau tidak. Oleh karena itu, pertumbuhan laba sangat penting bagi
pemilik perusahaan dan investor.
B. CURRENT RATIO
Rata-rata CR (CURRENT
KODE CURRENT RATIO RATIO) menurun 24% dari 266%
PERUSAHAAN
sebelum terjadi peristiwa menjadi
PRE POST TREND 242% pada sesudah terjadi
ANTM 124% 126% 2% peristiwa. Ini mengindikasikan
INCO 411% 372% -39% ketiga PT tersebut belum optimal
ADRO 262% 228% -34% dalam membayar/melunasi
MEAN 266% 242% -24% kewajiban jangka pendek/ hutang
lancar yang jatuh tempo dalam
satu tahun setelah peristiwa terjadi . Tetapi pada data diatas hasil perhitungannya
adalah >150%, yang artinya perhitungannya diatas 100% (1x) berarti bahwa
menandakan perusahaan masih sehat.
C. DEBT TO ASSET RATIO
Rata-rata DAR tidak
KODE DEBT TO ASSET RATIO
mengalami penurunan atau
PERUSAHAAN PRE POST TREND
peningkatan dari 30%
ANTM 39% 39% 0%
sebelum terjadi peristiwa
INCO 14% 13% -1%
menjadi 30% pada sesudah
ADRO 36% 37% 2%
terjadi peristiwa. Ini
MEAN 30% 30% 0% mengindikasikan bahwa
ketiga PT tersebut optimal
dalam pengelolaan aktiva yang tidak dipengaruhi oleh hutang setelah
terjadinya peristiwa . DAR yang baik harus dibawah angka 1 atau di bawah
100%.
Keterangan:
X2 = Nilai X2
Oi = Nilai observasi
Ei = Nilai expected / harapan, luasan interval kelas berdasarkan tabel normal
dikalikan N (total frekuensi) (pi x N)
N = Banyaknya angka pada data (total frekuensi)
Keterangan :
Xi = Batas tidak nyata interval kelas
Z = Transformasi dari angka batas interval kelas ke notasi pada distribusi normal
pi = Luas proporsi kurva normal tiap interval kelas berdasar tabel normal
Oi = Nilai observasi
Ei = Nilai expected / harapan, luasan interval kelas berdasarkan tabel normal
dikalikan N (total frekuensi) (pi x N)
2. Rumus Kolmogorov,
rumus kolmogorov smirnov yang biasa digunakan oleh para peneliti atau
mahasiswa yang sedang penelitian untuk uji normalitas. Signifikansi metode
Kolmogorov-Smirnov menggunakan tabel pembanding yaitu Tabel Kolmogorov
Smirnov,
Keterangan :
Xi = Angka pada data
Z = Transformasi dari angka ke notasi pada distribusi normal
FT = Probabilitas komulatif normal
FS = Probabilitas komulatif empiris.
Keterangan :
Xi = Angka ke i pada data yang
X = Rata-rata data
Keterangan :
G = Identik dengan nilai Z distribusi normal
T3 = Berdasarkan rumus di atas bn, cn, dn = Konversi Statistik Shapiro-Wilk
Pendekatan Distribusi Normal
Syarat Uji Shapiro Wilk
Syarat dari uji shapiro w adalah sebagai berikut:
a. Data berskala interval atau ratio (kuantitatif)
b. Data tunggal / belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi
c. Data dari sampel random
Cara Baca Hasil Uji Shapiro Wilk
Cara baca hasil perhitungan uji shapiro wilk adalah dengan melihat nilai
shapiro wilk hitung dan tingkat Signifikansinya. Dalam hasil uji SPSS, nilai shapiro
hitung ditunjukkan dengan nilai VALUE, sedangkan signifikansinya ditunjukkan
dengan nilai Sig.
Signifikansi
Signifikansi dibandingkan dengan tabel Shapiro Wilk. Signifikansi uji nilai
T3 dibandingkan dengan nilai tabel Shapiro W, untuk dilihat posisi nilai
probabilitasnya (p).
Jika nilai p > 5%, maka Ho diterima ; Ha ditolak.
Jika nilai p < 5%, maka Ho ditolak ; Ha diterima.
4. Rumus Lilliefors,
Metode Lilliefors menggunakan data dasar yang belum diolah dalam tabel
distribusi frekuensi. Data ditransformasikan dalam nilai Z untuk dapat dihitung
luasan kurva normal sebagai probabilitas komulatif normal. Probabilitas tersebut
dicari bedanya dengan probabilitas kumulatif empiris. Beda terbesar dibanding
dengan tabel Lilliefors.
rumus lilliefors
Keterangan :
Xi = Angka pada data
Z = Transformasi dari angka ke notasi pada distribusi normal
F(x) = Probabilitas komulatif normal
S(x) = Probabilitas komulatif empiris
Syarat Uji Lilliefors
a. Data berskala interval atau ratio (kuantitatif)
b. Data tunggal / belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi
c. Dapat untuk n besar maupun n kecil.
Signifikansi Uji Lilliefors
Signifikansi uji, nilai | F (x) – S (x) | terbesar dibandingkan dengan nilai tabel
Lilliefors.
Jika nilai | F (x) – S (x) | terbesar < nilai tabel Lilliefors, maka Ho diterima ; Ha
ditolak. Jika nilai | F(x) – S(x) | terbesar > dari nilai tabel Lilliefors, maka Ho ditolak
; Ha diterima.
Rumus K JB
Rumus S JB
Di mana:
S: Expected Skewness,
K: Expected Excess Kurtosis.