Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN OBSERVASI UMKM “ TAHU BAJANG”

Analisis Strategi Pengembangan Usaha Tahu Bajang Di Mataram


Disusun guna memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah: Manajemen Strategik
Dosen Pengampu: Ikang Murapi

DISUSUN OLEH:

1. DEWI RANI (2103020017)


2. PUTU DELLA SINTIANI (2103020017)

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BUMIGORA
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan observasi
UMKM” Tahu Bajang”. Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu tugas
Akuntansi Biaya yang disamping itu semoga laporan ini bermanfaat untuk
mengetahui terkait biaya-biaya apa saja yang diperhitungkan pada usaha agar
mendapatkan laba sesuai yang kita inginkan.

Kami sangat berharap laporan ini dapat berguna dan bermanfaat. Kami
menyadari bahwa di dalam laporan ini masih terdapat kekurangan-kekurangan dan
jauh dari apa yang saya harapkan. Untuk itu, saya berharap adanya kritik, dan saran
dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang.

Pada kesempatan ini tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak-
pihak terkait yang telah membantu sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini.

Mataram, 15 April 2024

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................iii
A. PROFIL USAHA..............................................................................................................1
B. SIKLUS AKUNTANSI BIAYA............................................................................................1
C. KLASIFIKASI PRODUK....................................................................................................2
D. METODE HARGA POKOK PROSES.................................................................................4
E. PRODUK STANDAR.......................................................................................................4
F. MEMBUAT LAPORAN...................................................................................................5
G. KENDALA DI LAPANGAN...............................................................................................6
H. DOKUMENTASI.............................................................................................................7
I. Kesimpulan...................................................................................................................7
A. PROFIL USAHA
Nama usaha : TAHU BAJANG
Tahun berdiri : 2016
Alamat : Jl.Prabu Rangkasari No.153 Abian Tubuh
Jenis Usaha : industri dibidang makanan khususnya pembuatan tahu
Visi dan misi :
a. Visi : Menjadikan perusahaan yang sehat, modern, barokah, dan
mempunyai manfaat bagi lingkungan dan masyarakat.
b. Misi : Memuaskan konsumen dengan menyediakan produk makanan
yang berkualitas halal
Logo :

B. SIKLUS AKUNTANSI BIAYA


Akuntansi Biaya dalam perusahaan manufaktur bertujuan untuk menentukan
harga pokok per satuan produk yang dihasilkan. Siklus akuntansi biaya dalam
perusahaan manufaktur harus mengikuti proses pengolahan produk, sejak dari bahan
baku dimasukkan dalam proses sampai menjadi produk jadi, seperti dalam skema
berikut ini:
Siklus Siklus

Pembuatan Produk Akuntansi Biaya


Pembelian dan Harga Pokok
Penyimpanan Persediaan
Bahan Baku
Bahan Baku
Biaya Biaya
Tenaga
Overhea

Pengolahan Harga Pokok


Bahan Baku Bahan Baku
Menjadi Produk yang Dipakai
Jadi

Persediaan Harga
Produk Pokok
Jadi Produk

C. KLASIFIKASI PRODUK
1. Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku langsung. Bahan baku yang digunakan untuk membuat
tahu adalah kacang kedelai. Kacang kedelai yang digunakan merupakan
kacang kedelai impor, kacang kedelai impor dipilih karena memiliki kualitas
yang lebih baik dari pada kacang kedelai lokal selain itu kacang kedelai impor
selalu tersedia dipasar tidak sulit untuk mendapatkannya.

nomor bahan baku Harga Total Biaya Total Biaya


sampel (Kg/hari) Beli(Rp/Kg) (Rp/Hari) (Rp/Bulan)

1 250 Rp11.300 Rp2.825.000 Rp84.750.000


2 300 Rp11.300 Rp3.390.000 Rp101.700.000
Total 550 Rp22.600 Rp6.215.000 Rp186.450.000
Rata-Rata 275 Rp11.300 Rp3.062.500 Rp550.875.000

Dari tabel diatas dapat dilihat rat-rata total bahan baku kacang kedelai
yang diperlukan perharinya adalah sebesar 550 kg atau sebanyak 16.500 kg
perbulannya dengan rata–rata jumlah produksi tahu per bulan mencapai 8.250
tahu. Kebutuhan kacang kedelai cukup besar dalam proses pembuatan tahu
karena kacang kedelai merupakan bahan utama dalam pembutan tahu selain
air.
2. Biaya Bahan Penolong

Bahan Baku Harga Beli Total Biaya Total Biaya


No
(Kg/hari) (Rp/Kg) (Rp/Hari) (Rp/Bulan)
1 Air garam (0,5 Kg) Rp60.000 Rp60.000 Rp1.800.000
2 Garam (0,5 Kg) Rp80.000 Rp80.000 Rp2.400.000
Total Rp140.000 Rp4.200.000
3. Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja langsung. Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja
yang langsung terlibat pada proses produksi sedangkan tenaga kerja tidak
langsung ialah tenaga kerja yang tidak terlibat pada proses produksi. Pada
proses produksi tahu tenaga kerja yang digunakan hanya tenaga kerja
langsung yang meliputi semua proses produksi tahu mulai dari perendaman
hingga menjadi tahu.
Jumlah
Total Total Biaya
Tenaga Kerja Gaji(Rp/Hari/Jiwa)
(Rp/Hari) (Rp/Bulan)
(Jiwa)
6 Rp150.000 Rp900.000 Rp27.000.000
4. Biaya Overhead
Biaya overhead perusahaan. Biaya overhead perusahaan merupakan biaya
selain biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya
inilah yang sering tidak dihitung secara rinci dalam menghitung Harga Pokok
Produksinya. Biaya overhead perusahaan terbagi menjadi dua yaitu biaya
overhead perusahaan variabel dan biaya overhead perusahaan tetap.

Biaya Harga
Biaya kayu bakar Rp300.000
Biaya obat tahu Rp80.000
Biaya listrik Rp1.200.000
Biaya air Rp400.000
Gaji admin Rp2.000.000
Gaji pimpinan Rp3.000.000
Biaya penyusutan:
Penyusutan gedung Rp625.000
Penyusutan mesin Rp134.000
Penyusutan peralatan Rp133.889
Total biaya(Rp/hari) Rp7.872.889
Total biaya(Rp/bulan) Rp236.186.670

D. METODE HARGA POKOK PROSES


Data produksi
produk jadi 20.500 pcs dan produk dalam
Masuk ke dalam proses 21.000 pcs
proses akhir 500 pcs

Perhitungan harga pokok produksi persatuan


Biaya
Unit
Unsur biaya produksi Total biaya produksi per
ekivalensi
satuan
Bahan baku (100%) Rp101.700.000 21.000 Rp4.843
Bahan penolong (100%) Rp4.200.000 21.000 Rp200
Tenaga kerja (50%) Rp27.000.000 20.750 Rp1.301
Overhead pabrik (30%) Rp236.186.670 20.650 Rp11.437
Rp369.072.800 Rp17.781

Perhitungan harga pokok produk jadi dan persediaan prodk dalam proses
Harga pokok produk jadi : 20.500 x rp 17.781 Rp364.510.500
Harga pokok persediaan produk dalam proses
Biaya bahan baku :100% x 500 x rp 4.843 = 2.421.500
Biaya bahan penolong : 100%x500x rp 200 = rp 100.000
Biaya tenaga kerja : 50%x500xrp1.301 = rp 325.250
Biaya overhead : 30%x500xrp 11.437 = 1.715.550 Rp4.562.300
Jumlah biaya produksi selama bulan juni Rp369.072.800

E. PRODUK STANDAR
Tahu sebagai makanan murah yang kaya gizi sudah merupakan kebutuhan pokok
terutama bagi masyarakat dengan daya beli terbatas. UD.Pabrik Tahu Saudara
bergerak pada bidang manufaktur, yaitu pabrik yang mengolah kedelai menjadi tahu
putih yang siap jual. Proses produksi diawali dengan mengeluarkan kacang kedelai
dari dalam gudang penyimpanan. Kacang kedelai ini akan diperiksa apakah setelah
disimpan masih memenuhi standar kualitas. Jika memenuhi standar kualitas, maka
kacang kedelai akan dicuci dan direndam selama 6 jam. Kacang kedelai yang telah
direndam, diangkat lalu dimasukkan ke dalam mesin penggilingan dan digiling
hingga halus. Gilingan kacang kedelai dimasak dengan menggunakan mesin uap.
Proses memasak berlangsung sekitar 15-20 menit. Gilingan kacang kedelai
setelah dimasak akan berubah menjadi bubur kedelai. Bubur kedelai disaring
menggunakan kain belacu. Proses penyaringan dilakukan dengan menggoyangkan
kain agar air jatuh ke bawah. Air tersebut ditampung dalam wadah yang besar. Air
hasil proses penyaringan akan digunakan untuk membuat tahu. Air tersebut dicampur
dengan asam cuka agar menggumpal. Gumpalan tahu tersebut masih bercampur
dengan air, sehingga perlu dipisah terlebih dahulu. Gumpalan tahu yang sudah
dipisahkan dengan air asam diletakkan di dalam cetakan kayu yang sebelumnya
dilapisi dengan kain belacu. Setelah itu cetakan ditutup dan ditindih agar air yang
masih tercampur pada gumpalan tahu dapat dibuang. Setelah tidak ada air lagi, maka
tahu dikeluarkan dari cetakan lalu dipotong-potong dan diletakkan di dalam tong
bercampur dengan air asam. Maka proses pengolahan selesai dan tahu siap dijual.
Sebelum dikirim, tahu akan diperiksa kualitasnya dengan dilihat langsung oleh
pemilik. Tahu ini akan dikirim ke customer dengan menggunakan truk perusahaan.

F. MEMBUAT LAPORAN
1) LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI

BIAYA NOMINAL
Bahan Baku Rp3.390.000
Bahan Penolong Rp140.000
Biaya Overhead Rp7.872.889
Total Biaya Rp11.402.889
Jumlah Produksi/Hari 7.000 pcs
HPP Per Tahu Rp1.600
2) LAPORAN HARGA POKOK PENJUALAN
Persediaan produk jadi
(awal) Rp0
Harga pokok produksi :
Tahu Rp11.402.889 +
Persediaan produk jadi
yang siap dijual Rp11.402.889
Persediaan produk jadi
(akhir) Rp0 -
HPP Rp11.402.889

3) LABA RUGI
LAPORAN LABA RUGI TAHU BAJANG
PER BULAN JUNI 2023

PENJUALAN Rp420.000.000
BIAYA -BIAYA :
BAHAN BAKU Rp101.700.000
BAHAN PENOLONG Rp4.200.000
BIAYA TENAGA KERJA Rp27.000.000
BIAYA OVERHEAD Rp236.186.670
TOTAL BIAYA -Rp369.086.670
LABA KOTOR Rp50.913.330
PAJAK (10%) Rp5.091.333
LABA BERSIH Rp45.821.997

G. ANALISIS SWOT
1) Strenght (S)
 Pengalaman usaha di bidang industri tahu
 Hubungan yang baik antar pengusaha
 Harga yang terjangkau
 Produk yang ditawarkan berkualitas dan unggulan
 Saluran distribusi yang pendek
 Kontinuitas produksi terjamin
2) Weakness (W)
 Modal usaha terbatas
 Tingkat pendidikan yang masih rendah
 Tidak adanya keragaman produk
 Promosi terbatas
 Belum melaksanakan pengawasan dan evaluasi secara baik
 Limbah belum dikelola secara optimal
 Pengelolaan kurang higienis
3) Opportunity (O)
 Adanya kepercayaan dari konsumen
 Kontinuitas bahan baku terjamin
 Pedagang membantu memperluas pemasaran
 Perkembangan teknologi pengolahan
4) Threat (T)
 Implementasi kebijakan/peraturan rendah
 Proses yang rumit untuk mendapatkan pinjaman modal dari Dinas Koperasi
 Adanya Persaingan Kualitas dan Kuantitas tahu antar industri tahu
 Adanya fluktuasi harga bahan baku
 Harga produk sama dari pesaing yang lebih murah
H. KENDALA DI LAPANGAN
Adapun kendala yang dihadapi oleh usaha Kharisma Taylor, yaitu:
 Izin usaha yang belum terealisasi
 Tempat produksi yang sempit
 Kadang terjadi keteledoran pada karyawan mencatat manual penjualan
 Pembukuan yang belum teratur sehingga catatan keuntungan di dalam
pembukuan tidak sesuai dengan uang yang ada.
 Tidak ada sistem pemasaran
I. DOKUMENTASI

J. KESIMPULAN
Dari laporan observasi UMKM khusunya usaha Tahu Bajang ini dapat
disimpulkan bahwa walaupun hanya usaha kecil, manajemen usahanya tetap harus
jelas, karena ini sebagai permulaan adanya usaha yang besar. Kami juga belajar
bagaimana awal sejarah membuka sebuah usaha, penuh perjuangan, ada tantangan
yang harus dihapi baik dari keluarga,masyarakat, dan modal. Usaha kecil pun bisa
menjadi besar kalau kita sungguh-sungguh. Karena angka yang besar selalu
diawali dengan angka kecil.
K. SARAN
Adapun saran yang dapat penulis berikan dalam penetapan strategi Usaha Tahu
Bajang adalah sebagi berikut :
1. Usaha Tahu Bajang hendaknya membuat diversifikasi produk sehingga dapat
meningkatkan nilai tambah pada tahu. Namun dengan adanya diversifikasi ini
memberikan konsekuensi terhadap penambahan modal usaha. Pemanfaatan
teknologi dapat membantu pengusaha mempertahankan kualitas produk serta
dapat dengan cepat memenuhi kebutuhan konsumen.
2. Usaha Tahu Bajang di harapkan dapat meningkatkan kemasan produk, menjaga ke
higienisan produk serta tempat produksi,pengolahan limbah hasil tahu sehingga
dapat dimanfaatkan lebih lanjut bekerja sama dengan berbagai macam pihak
sehingga dapat meningkatkan jejaring pemasaran.
3. Pemerintah mengadakan event (pameran,pesta kuliner) dengan mengikut sertakan
para pengusaha tahu. Serta memberikan pembinaan dan dapat meningkatkan akses
dalam hal peminjaman modal usaha, dengan perbankan dan lembaga lainnya.

Anda mungkin juga menyukai