Anda di halaman 1dari 13

Nama : Sandriani

NIM : 2220333320061
Kelas :B
Mata Kuliah : Auditing Lanjutan
Dosen : Dr. Novita W. Respati., S. E., M. Si., Ak., CA
Take Home UTS
Soal: Cari 10 jurnal penelitian dengan topik seputar audit lanjutan dan buatlah mapping jurnal penelitian
tersebut.

Mapping Jurnal 1
Judul/Penulis/Tahun : Judul :
Pengaruh Fee Audit, Bukti Audit, Dan Auditor Attributes Terhadap Audit
Report Lag (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surabaya Dan
Malang)

Penulis:
1. Adinda Dwi Rahmawati
2. Made Sudarma

Tahun Penelitian:
2022

Variabel Yang digunakan : Variabel Bebas :


Fee Audit (X1),
Bukti Audit (X2),
Pengalaman Kerja Audit (X3),
dan Skeptisisme Profesional (X4)

Variabel Terikat :
Audit Report Lag (Y)

Definisi Operasional Variabel :  Fee Audit, Fee audit atau biaya audit merupakan imbal jasa dalam
bentuk pendapatan yang diterima auditor atas jasa audit yang telah
dilakukannya.
 Bukti Audit, Bukti audit atau audit evidence adalah dasar informasi
bagi auditor dalam pengambilan kesimpulan untuk merumuskan opini
audit
 Auditor Attributes, auditor attributes yang diproksikan melalui
pengalaman kerja audit dan skeptisisme profesional. Pengalaman kerja
audit, berarti suatu hal yang mengungkapkan tingkat pemahaman dan
penguasaan dalam bidang pekerjaan yang ditekuni seseorang.
Pengalaman berpengaruh terhadap keputusan dan penyelesaian audit
karena kompleksitas penugasan yang dihadapi. Skeptisisme
profesional adalah sikap auditor yang mana terdapat pikiran selalu
mempertanyakan serta mengevaluasi secara analitis dan kritis terhadap
bukti audit.
 Audit report lag adalah jarak waktu penyelesaian audit laporan
keuangan yang dihitung dari lamanya hari yang dibutuhkan auditor
independen untuk menyelesaikan laporan audit.

Pengukuran Variabel : Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data untuk
setiap variabel, sehingga pengukuran variabelnya di dasarkan pada hasil
koesioner yang telah dibagikan.
Subyek/Obyek Penelitian : Kantor Akuntan Publik Kota Surabaya Dan Malang
Teknik Analisis : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode
statistik dalam pengolahan data. Uji Statistik meliputi Uji Normalitas, Uji
Multikolinearitas, Uji Heteroskedastisitas, Analisis regresi berganda, Koefisien
Determinasi (R2), Uji T, dan Uji F.
Hasil Penelitian : Berdasarkan hasil pengujian hipotesis melalui analisis regresi berganda, dapat
ditarik kesimpulan bahwa secara simultan seluruh variabel independen
dinyatakan berpengaruh terhadap audit report lag.

Selanjutnya adalah dilakukan uji variabel secara parsial yang menunjukkan


hasil fee audit dan auditor atributes yang diproksikan dengan skeptisisme
profesional berpengaruh signifikan terhadap audit report lag, sedangkan
variabel bukti audit dan auditor attributes yang diproksikan dengan
pengalaman kerja audit terdapat anomali yang menyebabkan variabel tersebut
berpengaruh tidak signifikan terhadap audit report lag

Mapping Jurnal 2
Judul/Penulis/Tahun : Judul :
Pengaruh Audit Mutu Internal, Kompetensi Auditor Dan Audit Tenure
Terhadap Keberlangsungan Program Studi (Pada Universitas Muhammadiyah
Tangerang)

Penulis:
1. Yeti Mufriha
2. Suparman

Tahun Penelitian:
2022

Variabel Yang digunakan : Variabel Bebas :


Audit Mutu Internal (X1),
Kompentensi Auditor (X2),
Audit Tenure (X3),

Variabel Terikat :
Keberlangsungan Program Studi (Y)

Definisi Operasional Variabel :  Audit mutu internal, audit menurut Arens, Elder& Beasley, Auditing
adalah pengumpulan dan pengevaluasian bukti informasi untuk
menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi yang
didapat dengan kriteria yang telah ditetapkan.
 Kompetensi auditor adalah kualifikasi yang dibutuhkan oleh auditor
untuk melaksanakan audit dengan benar. Untuk memperoleh
kompetensi tersebut, dibutuhkan pendidikan dan pelatihan bagi auditor
yang dikenal dengan nama pendidikan professional berkelanjutan.
 Audit tenure menurut Junaidi dan Jogianto (2010) adalah lamanya
hubungan auditor dan klien yang diukur dengan jumlah tahun,
sedangkan menurut Susanti (2013) bahwa audit tenure adalah lamanya
auditor melakukan audit pada perusahaan klien.
 Pengertian Program dalam Bahasa Indonesia adalah Rancangan,
sedangkan Pengertian Program Studi / Prodi adalah satuan rencana
belajar yang digunakan sebagai pedoman jalannya pendidikan akademik
yang penyelenggaraannya berdasarkan kurikulum dan metode
pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik vokasi,
sarjana maupun profesi, prodi bertujuan agar mahasiswa/i menguasai
suatu pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan target
kurikulum pendidikan yang telah ditentukan.
Pengukuran Variabel : Penelitian ini merupakan penelitian dengan teknik pengumpulan data
menggunakan pendekataan kuantitatif yaitu observasi, wawancara dan
kuesioner (angket) yang disebarkan melalui selembaran kertas pertanyaan dan
juga menggunakan google form, sehingga untuk pengukuran masing-masing
variabel teknik pengukurannya adalah berdasarkan hasil dari wawancara
maupun kuesioner yang disebarkan tersebut.
Subyek/Obyek Penelitian : Universitas Muhammadiyah Tangerang
Teknik Analisis : Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif, dimana
merupakan penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme untuk
meneliti populasi atau sampel tertentu dan pengambilan sampel secara random
dengan pengumpulan data menggunakan instrumen, analisis data bersifat
statistik, skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert ( likert scale)
dengan menggunakan metode program SPSS ( Statistical Package for Socials
and Sciences).
Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukan bahwa audit mutu internal berpengaruh pada
keberlangsungan program studi, untuk kompetensi auditor juga berpengaruh
terhadap keberlangsungan program studi, dan audit tenure tidak ada hubungan
dengan keberlangsungan program studi karena audit internal adalah staf
internal yang tidak berkaitan dengan masa kerja.

Mapping Jurnal 3
Judul/Penulis/Tahun : Judul :
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat
Materialitas Pada Kantor Akuntan Publik Kota Semarang

Penulis:
1. Tantri Rahmadya Lolita
2. Sari Andayani

Tahun Penelitian:
2022

Variabel Yang digunakan : Variabel Bebas :


Profesionalisme Auditor, yang di proksikan dengan:
Pengabdian Profesi (X1),
Kewajiban Sosial (X2),
Kemandirian (X3),
Hubungan dengan sesama profesi (X4),
Keyakinan Terhadap Peraturan Profesi (X 5)

Variabel Terikat :
Pertimbangan Tingkat Materialitas (Y)

Definisi Operasional Variabel :  Pengabdian pada profesi tercermin dalam dedikasi profesional melalui
pengetahuan dan kecakapan yang dimiliki seorang auditor serta
keteguhan yang kuat dalam melakukan profesinya meskipun imbalan
yang diberikan dianggap kurang setimpal.
 Kewajiban sosial dimana menunjukkan suatu pandangan terkait
pentingnya peran profesi beserta manfaat yang diberikan kepada
masyarakat atas hasil pekerjaannya.
 Kemandirian, seseorang yang profesional dalam pekerjaannya akan
mampu membuat keputusan sendiri tanpa adanya tekanan dari pihak
lain. Jadi jika disimpulkan maka auditor harus memiliki sikap yang
objektif dalam melakukan proses audit terlebih saat
mempertimbangkan tingkat materialitas suatu laporan keuangan.
 Hubungan dengan sesama profesi yang berarti bahwa adanya ikatan
profesi termasuk organisasi formal dan kelompok kolega informal
sebagai sumber ide utama sekaligus support system dalam pekerjaan
akan dapat menambah pengetahuan yang luas pada proses audit.
 Keyakinan terhadap peraturan profesi merupakan suatu kepercayaan
dalam menilai pekerjaan profesional yang dilakukan pada rekan
sesama profesi, dan bukan pada orang luar yang tidak memiliki
kompetensi yang sama dalam bidang yang sedang dikerjakan.
 Pertimbangan tingkat materialitas, sederhananya materialitas
adalah tingkat salah saji yang ditoleransi. Penentuan tingkat
materialitas dalam audit diatur dalam Standar Audit (SA) nomor 320
tentang Materialitas dalam Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan
Audit.
Pengukuran Variabel :  Pengabdian profesi (X1). Instrumen yang digunakan terdiri dari 8 item
pertanyaan, dan masingmasing item pertanyaan diukur dengan skala 1
sampai 4 dimana jawaban pada skala rendah menunjukan pengabdian
profesi auditor yang rendah sedangkan pada jawaban skala tinggi akan
menunjukan pengabdian profesi auditor yang tinggi juga.
 Kewajiban sosial (X2). Instrumen yang digunakan terdiri dari 5 item
pertanyaan, dan masingmasing item pertanyaan diukur dengan skala 1
sampai 4 dimana jawaban pada skala rendah menunjukan kewajiban
sosial auditor yang rendah sedangkan pada jawaban skala tinggi
menunjukan kewajiban sosial auditor yang tinggi.
 Kemandirian (X3). Instrumen yang digunakan terdiri dari 4 item
pertanyaan, setiap pertanyaan diukur dengan skala 1 sampai 4 dimana
jawaban pada skala rendah menunjukan kemandirian auditor yang
rendah sedangkan pada jawaban skala tinggi menunjukan kemandirian
auditor yang tinggi pula.
 Hubungan dengan sesama profesi (X4). Instrumen yang digunakan
terdiri dari 4 item pertanyaan, masing-masing item pertanyaan diukur
dengan skala 1 sampai 4 dimana jawaban pada skala rendah
menunjukan hubungan dengan sesama profesi auditor yang rendah
sedangkan pada jawaban skala tinggi menunjukan hubungan dengan
sesama profesi auditor yang tinggi.
 Keyakinan terhadap peraturan profesi (X 5). Instrumen yang digunakan
terdiri terdiri dari 4 item pertanyaan, masing-masing item pertanyaan
diukur dengan skala 1 sampai 4 dimana jawaban pada skala rendah
menunjukan keyakinan terhadap peraturan profesi auditor yang rendah
sedangkan pada jawaban skala tinggi menunjukan keyakinan terhadap
peraturan profesi auditor yang tinggi.
Subyek/Obyek Penelitian : Kantor Akuntan Publik (KAP) Kota Semarang
Teknik Analisis : Teknis analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, dimana
menghitung satu variabel dependen dengan beberapa variabel independen
lainnya dalam suatu model prediktif tunggal. Pada penelitian ini uji regresi
berganda digunakan untuk menguji pengaruh profesionalisme terhadap
pertimbangan tingkat materialitas.

Pada penelitian ini juga menggunakan analisis statistik deskriptif, dan sebelum
menguji variabel independen terhadap variabel dependen maka penting untuk
melakukan uji instrumen penelitian yang terdiri dari uji Reliabilitas dan uji
Validitas. Kemudian pengujian selanjutnya adalah uji asumsi klasik yang
terdiri dari uji Multikolinieritas, uji Heteroskedastisitas, dan uji Normalitas.
Setelah data terbebas dari uji asumsi klasik, maka dilakukan uji hipotesis yang
terdiri dari uji F, uji t, dan koefisien determinasi.
Hasil Penelitian : Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa profesionalisme
auditor yang di proksikan dengan Pengabdian Profesi, Kewajiban Sosial,
Kemandirian, Hubungan dengan sesama profesi, dan Keyakinan Terhadap
Peraturan Profesi, baik secara simultan maupun secara parsial berpengaruh
positif dan signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas auditor

Mapping Jurnal 4
Judul/Penulis/Tahun : Judul :
Pengaruh Efektivitas Pengendalian Internal Dan Pengalaman Auditor
Terhadap Kompetensi Bukti Audit

Penulis:
1. Abu Nizarudin
2. Andrian Noviardy

Tahun Penelitian:
2022

Variabel Yang digunakan : Variabel Bebas :


Efektivitas Pengendalian Internal (X1),
Pengalaman Auditor (X2),

Variabel Terikat :
Kompetensi Bukti Audit (Y)

Definisi Operasional Variabel :  Efektivitas pengendalian intern yang dimaksud adalah sejauh mana
pengendalian internal yang direncanakan entitas/organisasi dapat
diterapkan dengan baik sehingga mencapai tujuan yang diharapkan
organisasi.
 Pengalaman auditor yang dimaksud yaitu akumulasi gabungan dari
semua yang diperoleh auditor melalui interaksi secara berulang-ulang
baik dalam pendidikan formal maupun non formal yang berkaitan
dengan audit.
 Kompetensi bukti audit ini merupakan ukuran kualitas bukti audit
yaitu suatu tingkat dimana bukti-bukti yang diperoleh dapat dipercaya
dan meyakinkan bagi auditor untuk dapat menyatakan pendapat. Bukti
audit dikatakan kompeten jika memenuhi syarat relevan dan andal.
Pengukuran Variabel :  Pada penelitian ini efektivitas pengendalian internal dinilai dari
beberapa indikator pengendalian internal yang dikembangkan
berdasarkan PP No. 60 Tahun 2008 tentang sistem pengendalian
internal pemerintah.
 Pengalaman auditor di sini diukur dari jenjang jabatan auditor dalam
struktur fungsional tempatnya bekerja, tahun pengalaman, dan
pelatihan-pelatihan yang pernah diikuti oleh auditor tentang audit.

Pengukuran variabel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan


kuesioner dengan kcor bertingkat (likert). Kuesioner dengan skala likert untuk
variabel independen dan variabel dependen adalah Sangat Setuju (SS) skor 5,
Setuju (S) skor 4, Netral (N) skor 3, Tidak Setuju (TS) skor 2, Sangat Tidak
Setuju (STS) skor 1.
Subyek/Obyek Penelitian : Inspektorat provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan kota Pangkalpinang
Teknik Analisis : Metode analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah regresi
berganda. Untuk dapat melakukan analisis regresi berganda perlu dilakukan
pengujian asumsi klasik sebagai persyaratan dalam analisis regresi agar
datanya dapat bermakna dan bermanfaat. Uji asumsi klasik meliputi uji
normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastistas. Selain itu juga
mengunakan uji T dan Uji F, serta Uji Determinasi R 2.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian ini adalah efektivitas pengendalian internal berpengaruh
positif signifikan terhadap kompetensi bukti audit dan pengalaman auditor
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kompetensi bukti audit. Secara
simultan efektivitas pengendalian internal dan pengalaman auditor
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kompetensi bukti audit.

Mapping Jurnal 5
Judul/Penulis/Tahun : Judul :
Pengaruh Kode Etik Profesi Akuntan Publik Terhadap Kualitas Audit Yang
Dihasilkan Auditor Pada Kap Yang Terdaftar Di Jakarta Timur

Penulis:
1. Adly Yustar Afif
2. Shinta Widyastuti
3. Wisnu Julianto

Tahun Penelitian:
2021

Variabel Yang digunakan : Variabel Bebas :


Kode etik profesi akuntan yang diproksikan dengan:
Integritas (X1),
Objektivitas (X2),
Kompetensi (X3),
Akuntabilitas (X4),
Independensi (X5)

Variabel Terikat :
Kualitas Audit (Y)

Definisi Operasional Variabel :  Penjelasan mengenai kualitas audit terdapat beberapa pengertian yang
dapat diperoleh, “Kualitas audit adalah sebagaimana yang seharusnya
auditor bisa menemukan kemungkinan adanya intentional error dari
sebuah laporan keuangan yang telah di buat perusahaan, dan
kemungkinan seberapa besar temuan yang diperoleh auditor dapat
dilaporkan dan di cantumkan dalam opini pada laporan keuangan”
Junaidi & Nurdiono (2016, hlm. 8).
 Integritas adalah cerminan dari kejujuran yang merupakan landasan
utama perilaku yang harus dimiliki untuk memastikan pengambilan
keputusan yang bebas dari benturan kepentingan dan meletakan
kepentingan profesi di atas kepentingan pribadi.
 Objektivitas itu adalah dimana pada prinsipnya ini memuat sikap adil,
tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka serta bebas
dari kepentingan-kepentingan atau tidak berada di bawah pengaruh
pihak lain sebagai imperatif kategoris bagi akuntan.
 Kompetensi diartikan sebagai mana yang semestinya auditor harus
punya kemampuan, keahlian dan pengalaman dalam memahami
kondisi yang berdasarkan kriteria dan sebisa mungkin kreatif dalam
menentukan jumlah temuan yang dibutuhkan untuk dapat memberi
relevansi atas kesimpulan atau hasil yang akan diambilnya oleh karena
itu kompetensi dapat mempengaruhi kualitas audit.
 Akuntabilitas adalah masalah kadar. Dimana agar suatu menjadi
akuntabilitas, maka harus ada ketentuan untuk pemeriksaan informasi,
dan ketentuan dimana prinsipal dapat memberikan sanksi kepada
agen.
 Independensi itu adalah sikap yang tidak mudah dipengaruhi, tidak
memihak satu pihak dan terbebas atas adanya kepentingan lain, dan
yang paling penting juga adalah tidak terlibat adanya kepentingan
sama klien atau penerima jasa, baik itu para pemimpin perusahan atau
bawahan.
Pengukuran Variabel : Integritas (X1), indikator pengukuran: Kejujuran auditor, Keberanian auditor,
Kebijaksanaan auditor, dan Tanggung jawab auditor.
Objektivitas (X2), indikator pengukuran : Bebas dari benturan kepentingan,
dan Menyatakan kondisi menurut fakta.
Kompetensi (X3), indikator pengukuran : Pengalaman auditor, Kualitas
Pribadi, Pengetahuan umum, Keterampilan auditor, dan Keahlian khusus.
Akuntabilitas (X4), indikator pengukuran : Penyelesaian tugas, Motivasi
auditor, pertanggungjawaban auditor, Keyakinan auditor, Usaha auditor dan
Upaya auditor Independensi.
Independensi (X5) indikator pengukuran: Proses audit yang bersih,
Kemandirian disposisi program, Bebas dari pihak tertentu, Proses
Kemandirian, Proses pelaporan audit yang bersih, Melaporkan kemandirian.

Untuk data hasil pengukuran dari penelitian ini menggunakan skala likert.
Penelitian ini dilakukan dengan teknik angket atau kuesioner dengan metode
pertanyaan tertutup dan peneliti juga menggunakan skala likert.
Subyek/Obyek Penelitian : Kantor akuntan publik yang terdaftar di Jakarta Timur
Teknik Analisis : penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dengan program
SPSS versi 25
Hasil Penelitian :  Terdapat pengaruh signifikan positif antara variabel integritas terhadap
kualitas audit yang dihasilkan
 Terdapat pengaruh signifikan positif variabel objektivitas terhadap
kualitas audit yang dihasilkan,
 Tidak terdapat pengaruh signifikan antara kompetensi auditor terhadap
kualitas audit yang dihasilkan,
 Tidak terdapat pengaruh antara variabel akuntabilitas auditor terhadap
kualitas audit yang dihasilkan,
 Terdapat pengaruh antara variabel independensi terhadap kualitas
audit yang dihasilkan.

Mapping Jurnal 6
Judul/Penulis/Tahun : Judul :
Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Profesionalisme terhadap Salah Saji
Material pada Kantor Akuntan Publik di Kota Medan

Penulis:
1. Riva Ubar Harahap
2. Khairul Anwar Pulungan

Tahun Penelitian:
2019

Variabel Yang digunakan : Variabel Bebas :


Kompetensi (X1),
Independensi (X2),
Profesionalisme (X3),

Variabel Terikat :
Salah Saji Material (Y)

Definisi Operasional Variabel :  Salah saji material. Kesalahan pencatatan akuntansi dapat
menyebabkan salah saji material pada laporan keuangan. Materialitas
adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi
akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat
mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan
orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut,
karena adanya penghilangan atau salah saji itu. Salah saji material
pada pelaporan keuangan mengacu pada pengertian bahwa keputusan
pengguna laporan keuangan akan terpengaruh/terkecoh oleh
ketidakakuratan informasi yang terjadi karena salah saji.
 Kompetensi merupakan kualifikasi yang diperlukan oleh seorang
auditor dalam melaksanakn proses audit secara benar. Standar Audit
APIP menyebutkan bahwa proses audit harus dilaksanakan oleh orang
yang memliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai
auditor. Sehingga, auditor belum memenuhi persyaratan apabila ia
tidak memiliki pendidikan dan pengalaman yang memadai dalam
bidang audit.
 Independensi dalam audit berarti mengambil sudut pandang yang
tidak bias dalam melakukan pengujian audit, evaluasi atas hasil
pengujian dan penerbitan laporan audit. Independensi merupakan
salah satu karakteristik terpenting bagi auditor dan merupakan dasar
dari prinsip integritas dan objektivitas.
 Dalam menjalankan setiap pekerjaanya, seseorang dituntut untuk
bersikap professional, tak terkecuali seorang auditor ekternal. Sikap
profesionalisme auditor diatur pada standar umum ketiga dalam
Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN), yang menyatakan
bahwa dalam pelaksanaan pemeriksaan serta penyusaan laporan hasil
pemeriksaan, pemeriksa wajib menggunakan kemahiran
profesionalnya secara cermat dan seksama.
Pengukuran Variabel : Pengukuran variabel-variabel mengunakan instrumen pertanyaan tertutup,
serta diukur menggunakan skala likert dari 1s/d 4. Responden diminta
memberikan pendapat setiap butir pertanyaan.
Subyek/Obyek Penelitian : Kantor Akuntan Publik di Kota Medan
Teknik Analisis : Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yakni analisis regresi
linear berganda (Muliple Regression Analysis). Untuk keabsahan hasil analisis
regresi linear berganda terlebih dahulu dilakukan uji kualitas instrumen
pengamatan, uji normalitas data dan uji asumsi klasik. Pengolahan data
menggunakan software SPSS (Statistic Package For Sosial Science). Analisis
regresi linear berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh lebih dari satu
variabel independen terhadap variabel dependen.
Hasil Penelitian :  Kompetensi tidak berpengaruh terhadap salah saji material
 Independensi juga tidak berpengaruh terhadap salah saji material dan
 profesionalisme juga tidak berpengaruh tehadap salah saji material.

Hal ini disebabkan karena auditor yang mengisi angket masih junior
sehingga ketiga variabel tidak berpengaruh terhadap salah saji material.

Mapping Jurnal 7
Judul/Penulis/Tahun : Judul :
Pengaruh Independensi, Pengalaman Kerja, Dan Etika Profesi Auditor
Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik Di Jakarta Pusat

Penulis:
1. Bertha Elvy Napitupulu
2. Mery Umi Umaeroh
3. Sita Dewi
4. Dwi Listyowati

Tahun Penelitian:
2021

Variabel Yang digunakan : Variabel Bebas :


Independensi (X1),
Pengalaman Kerja (X2),
Etika Profesi Auditor (X3),

Variabel Terikat :
Kualitas Audit (Y)

Definisi Operasional Variabel :  Independensi adalah sikap mental yang memungkinkan untuk
menyatakan suatu kesimpulan dengan tidak terpengaruh oleh
tekanan yang dapat mengurangi pertimbangan profesional,
sehingga memungkinkan individu bertindak secara berintegritas
serta menerapkan objektivitas dan skeptisisme profesional.
 pengalaman kerja adalah suatu pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan yang dimiliki pegawai untuk mengemban tanggung
jawab dari pekerjaan sebelumnya. Pengalaman kerja merupakan
suatu dasar atau acuan seorang karyawan dalam menempatkan
diri secara tepat dalam suatu kondisi, berani mengambil resiko,
mampu menghadapi tantangan dengan penuh tanggung jawab serta
mampu berkomunikasi dengan baik terhadap berbagai pihak untuk
tetap menjaga produktivitas, kinerja dan menghasilkan individu yang
kompeten dalam bidangnya.
 Etika profesi adalah cara pandang seseorang dalam melakukan
pekerjaannya, yang dapat mempengaruhi pertimbangan perilaku
etisnya (ethical judgment), yang selanjutnya mempengaruhi
keinginan untuk melakukan, kemudian diwujudkan dalam perilaku
atau perbuatan (behaviour). Etika menjadi faktor yang signifikan
dalam perencanaan dan pelaksanaan audit yang berkualitas, ada
kebutuhan untuk membangun seperangkat aturan dalam hal itu.
Kode etik akuntan profesional menetapkan persyaratan etika untuk
akuntan.
 Kualitas Auditkualitas audit adalah gabungan dari proses pemeriksaan
yang baik, yang sesuai dengan standar yang berlaku umum dengan
auditor’s judgement (skeptisme dan pertimbangan profesional) yang
bermutu tinggi yang dipakai oleh auditor kompeten dan independen
dalam menerapkan proses tergantung pada pemeriksaan tersebut. Dari
pengertian tentang kualitas audit di atas bahwa laporan dituntut oleh
pihak yang berkepentingan dengan perusahaan untuk memberikan
pendapat tentang kewajaran pelaporan keuangan yang disajikan
oleh manajemen perusahaan. Untuk dapat menjalankan
kewajibannya ada tiga komponen yang harus dimiliki auditor yaitu
kompetensi (keahlian), independensi, dan due professional care.
Pengukuran Variabel : Diukur menggunakan skala likert dari 1s/d 4. Responden diminta memberikan
pendapat setiap butir pertanyaan. Data bersumber dari data kualitatif
(kuisioner) yang diangkakan menggunakan skala likert.
Subyek/Obyek Penelitian : Kantor Akuntan Publik Di Jakarta Pusat
Teknik Analisis : Analisis data yang digunakan adalah deskriptif data, uji validitas dan
reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, analisis
koefisien determinasi dan uji hipotesis dengan menggunakan program
SPSS 22.0.
Hasil Penelitian :  Independensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas
audit pada KAP Jakarta Pusat, yang semakin baik independensi
auditor, maka semakin baik kualitas audit.
 Pengalaman Kerja tidak mempengaruhi kualitas audit, artinya
bahwa pengalaman kerja yang dimiliki oleh auditor tidak akan
mempengaruhi hasil audit itu sendiri
 Etika profesi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit
pada KAP di Jakarta Pusat, yang semakin baik etika profesi yang
dimiliki oleh auditor maka semakin baik pula kualitas audit yang
dihasilkan.

Mapping Jurnal 8
Judul/Penulis/Tahun : Judul :
Pengaruh Pengendalian Internal, Sistem Informasi Akuntansi, dan
Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Upaya Pencegahan Fraud Dalam
Pengelolaan Persediaan
Penulis:
1. Ulfa Nita Dewi
2. Nadia Fathurrahmi Lawita
3. Dian Puji Puspitasari1

Tahun Penelitian:
2021

Variabel Yang digunakan : Variabel Bebas :


Pengendalian Internal (X1),
Sistem Informasi Akuntansi (X2),
Profesionalisme Auditor Internal (X3),
Variabel Terikat :
Upaya Pencegahan Fraud (Y)

Definisi Operasional Variabel :  Menurut kitab Undang-Undang hukum pidana (KUHP) dalam A Eka
(2015) menyebutkan bahwa “ada beberapa pasal yang mencakup
pengertian tentang fraud”, yaitu salah satunya : Pasal 362: Pencurian
(definisi KUHP) Mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau
sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara
melawan hukum.
 Nuryanti (2018) yang menyatakan bahwa “pengendalian internal
merupakan bagian dari masingmasing sistem yang dipergunakan
sebagai prosedur dan pedoman operasionalperusahaan atau organisasi
tertentu”. Nuryanti (2018) menambahkan bahwa “sistem pengendalian
intern terdiri atas kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk
memberikan manajemen kepastian yang layak bahwa perusahaan telah
mencapai tujuan dan sasarannya”. Kebijakan dan prosedur ini sering
kali disebut pengendalian, dan secara kolektif membentuk
pengendalian intern entitas tersebut.
 Sudirman (2016) menyatakan bahwa “sistem informasi akuntansi
digunakan untuk melihat, mengolah data untuk menghasilkan
informasi yang mendukung baik bagi perusahaan maupun pihak lain
yang membutuhkan”.
 Menurut Sukarsah (2016) “Profesionalisme adalah sifat-sifat
(kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lainlain)
sebagaimana yang sewajarnya terdapat pada atau dilakukan oleh
seorang professional”.
Pengukuran Variabel : Diukur menggunakan skala likert dari 1s/d 4. Responden diminta memberikan
pendapat setiap butir pertanyaan. Data bersumber dari data kualitatif
(kuisioner) yang diangkakan menggunakan skala likert.
Subyek/Obyek Penelitian : CV Jaya Mitra Abadi
Teknik Analisis : Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda.
Hasil Penelitian : Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variabel pengendalian
persediaan internal, sistem informasi akuntansi dan profesionalisme auditor
internal berpengaruh terhadap upaya pencegahan kecurangan dalam
pengelolaan persediaan di CV Jaya Mitra Abadi.

Mapping Jurnal 9
Judul/Penulis/Tahun : Judul :
Pengaruh Audit Internal dan Efektivitas Pengendalian Internal Terhadap
Pencegahan Kecurangan (Fraud) Pada Bank Bumn di Denpasar

Penulis:
1. Komang Yoga Mahendra
2. Erna Trisnadewi
3. Gusti Ayu Intan Saputra Rini

Tahun Penelitian:
2021

Variabel Yang digunakan : Variabel Bebas :


Audit Internal (X1),
Efektivitas Pengendalian Internal (X2),

Variabel Terikat :
Pencegahan Kecurangan (Y)

Definisi Operasional Variabel :  Audit internal merupakan fungsi penilaian yang dikembangkan secara
bebas dalam organisasi untuk mengevaluasi kegiatan sebagai wujud
pelayanan terhadap organisasi perusahaan (Maliawan, Sujana, &
Diatmika, 2017). Pemeriksaan intern untuk melaksanakan aktivitas
penilaian dalam organisasi untuk menelaah kembali kegiatan-kegiatan
dalam bidang akuntansi, keuangan dan bidang -bidang operasi lainnya
sebagai dasar pelayanan pada manajemen.
 Efektivitas Pengendalian Internal Pengendalian internal adalah suatu
sistem yang dibuat untuk memberi jaminan keamanan bagi unsur-
unsur yang ada dalam perusahaan (Sujarweni & Wiratna, 2017)
Pengukuran Variabel : Diukur menggunakan skala likert dari 1s/d 4. n. Isi dari kuisioner berupa daftar
pertanyaan tertulis kepada responden tentang pengaruh audit internal dan
efektivitas pengendalian interen terhadap pencegahan kecurangan.
Subyek/Obyek Penelitian : Bank Bumn di Denpasar
Teknik Analisis : Metode analisis data dilakukan dengan kuesioner kepada seluruh pegawai bank
yang menjadi responden sebanyak 80 orang. Teknik analisis data yang
digunakan adalah analisis regresi linier berganda uji F, uji statistik t, koefisien
determinasi (R2) dan asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji
multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas.
Hasil Penelitian : Audit internal berpengaruh positif terhadap pencegahan fraud pada Bank
BUMN di Denpasar, otoritas berpengaruh positif terhadap pencegahan fraud
pada Bank BUMN di Denpasar.

Berdasarkan hasil uji hipotesis F menjelaskan bahwa variabel audit internal


berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel pencegahan kecurangan
pada Bank BUMN di Denpasar.

Mapping Jurnal 10
Judul/Penulis/Tahun : Judul :
Pengaruh Pengalaman Auditor dan Kompetensi terhadap Pendeteksian
Kecurangan Laporan Keuangan
Penulis:
1. Syifa Hasna Iftinan
2. Edi Sukarmanto

Tahun Penelitian:
2022

Variabel Yang digunakan : Variabel Bebas :


Pengalaman Auditor(X1),
Kompetensi Auditor (X2),

Variabel Terikat :
Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan (Y)

Definisi Operasional Variabel :  Pengalaman auditor, merupakan jumlah penugasan dan lama waktu
seorang auditor menangani klien dalam melaksanakan audit pada
laporan keuangan perusahaan atau klien.
 Kompetensi auditor, Kompetensi auditor adalah kualifikasi yang
dibutuhkan oleh auditor untuk melaksanakan audit kinerja dengan
benar, kompetensi yang dibutuhkan oleh seorang auditor kinerja, yaitu
mutu profesional, pengetahuan umum, dan keahlian khusus dan untuk
memperoleh kompetensi tersebut dibutuhkan pendidikan dan pelatihan
bagi auditor kinerja.
 Menurut kitab Undang-Undang hukum pidana (KUHP) dalam A Eka
(2015) menyebutkan bahwa “ada beberapa pasal yang mencakup
pengertian tentang fraud”, yaitu salah satunya : Pasal 362: Pencurian
(definisi KUHP) Mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau
sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara
melawan hukum.
Pengukuran Variabel : Purposive sampling digunakan untuk mengumpulkan data utama penelitian
ini, yang diperoleh melalui kuesioner. Diukur menggunakan skala likert dari
1s/d 5. Isi dari kuisioner berupa daftar pertanyaan tertulis kepada responden
tentang pengaruh audit internal dan efektivitas pengendalian interen terhadap
pencegahan kecurangan.
Subyek/Obyek Penelitian : Kantor Akuntan Publik yang berbasis di Bandung.
Teknik Analisis : Analisis regresi linier berganda untuk pengujian hipotesis menggunakan alat
statistik SPSS versi 26.
Hasil Penelitian :  Pengalaman auditor berpengaruh positif terhadap pendeteksian
kecurangan laporan keuangan
 Kompetensi berpengaruh positif terhadap pendeteksian
kecurangan laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai