Kinematika
Teknik
Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah kehadirat Allah subahana Wataäla bahwa diktat
kuliah Kinematika Teknik edisi pertama ini telah dapat diselesaikan penulisannya.Diktat
kuliah Kinematika Teknik ini sengaja dibuat untuk membantu mengefektifkan dan
UISU Medan. Sedangkan materi dari diktat ini telah disesuaikan dengan kurikulum yang
Kami mengharapkan kepada seluruh pembaca agar dapatlah kiranya memberikan kritikan
dan saran yang membangun guna perbaikan, untuk lebih sempurnanya isi maupun penulisan
Akhirnya kepada seluruh teman yang turut membantu penulisan diktat ini baik secara moril
maupun material, langsung atau tidak langsung kami mengucapkan banyak terima kasih dan
Penulis
2
diktat kuliah kinematika teknik
muksin RASYID harahap
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab 1 Pendahuluan
1. Latar Belakang………………………………………………………………..1
2. Tujuan…………………………………………………………………………2
3. Batasan Masalah………………………………………………………………3
3
diktat kuliah kinematika teknik
Daftar Rujukan
-------------------------
Satu
Pendahuluan
1 - 1 Latar Belakang
Kinematika dan Dinamika Permesinan adalah suatu bidang studi yang membahas
tentang gerakan relatif dari bagian-bagian engine dan machine, merupakan salah satu
dengan membahas gaya-gaya yang bekerja pada bagian-bagian engine dan machine
serta gaya-gaya yang timbul akibat dari pergerakan tersebut. Sedangkan Kinematika
dan Dinamika I adalah suatu cara atau metode untuk menganalisis setiap gerakan pada
Dinamika I perlu adanya pengetahuan yang cukup tentang mata kuliah Fisika,
prinsip yang fundamental agar dapat mencakup teori dasar yang lebih luas, maka
4
diktat kuliah kinematika teknik
Perhatian utama harus ditujukan pada penyajian prinsip-prinsip dengan cara yang
sederhana sehingga mudah dipahami dan dimengerti oleh mahasiswa terutama melalui
1. Mekanisme torak
4. Mekanisme equivalen
1 - 2 Tujuan
penulisan buku diktat ini, agar mahasiswa dapat lebih mudah memahami dan
machine.
Disamping itu bahwa Kinematika dan Dinamika I ini adalah merupakan lanjutan dari
pembahasan dari materi Fiksika mekanika teruma yang berhubungan dengan masalah
vektor. Diktat ini diharapkan dapat membantu memenuhi keperluan mahasiswa yang
1 - 3 Batasan Masalah
maka dibuat suatu batasan penulisan yaitu hanya mencakup sejauh kebutuhan
kurikulum serta silabus dari mata kuliah Kinematika dan Dinamika I saja, walaupun
5
diktat kuliah kinematika teknik
secara teoritis harus didukung disiplin ilmu yang masih berkaitan dengan mata kuliah
tersebut diatas.
--------------------------
Catatan
Kinematika Teknik
6
diktat kuliah kinematika teknik
Bagian Dua
Konsep Dasar Kinematika
2 - 1 Kinematika Mesin
Adalah merupakan suatu pengetahuan tentang gerak relatif dari bagian-bagian mesin
2 - 2 Dinamika Mesin
Adalah ilmu yang membahas tentang gaya-gaya yang bekerja pada bagian-bagian dari
pada mesin beserta gerakan gerakan yang ditimbulkan oleh gaya-gaya tersebut.
2 - 3 Mesin
Mesin adalah merupakan alat untuk pengkonversian dari suatu energi yang terdiri dari
sejumlah benda yang bergerak maupun tidak bergerak, berada diantara tenaga dan
kerja yang harus disinkronkan. Seperti motor listrik merubah energi listrik menjadi
Pada motor bensin setiap piston, batang torak dan poros engkol bekerja sebagai mesin
untuk mentransmisikan energi panas pembakaran bahan bakar dalam ruang bakar.
7
diktat kuliah kinematika teknik
Energi mekanis adalah hasil kali dari gaya yang bekerja pada piston dengan panjang
2 - 4 Diagram Kinematis
bagian-bagian tersebut dalam bentuk skets dengan demikian hanya bagian-bagian yang
akan memberi efek pada gerakannya yang diperhatikan. Umpamakan satu unit motor
bensin in line terdiri dari bantalan, poros engkol, dinding silinder, batang torak dan
piston. Batang penghubung adalah merupakan istilah yang diberikan pada setiap benda
yang mempunyai gerakan relatif satu terhadap yang lain. Bagian dari mesin yang tidak
bergerak ini serta berfungsi untuk mendukung bagian yang bergerak dinamakan
dengan kerangka.
B C
Pada gambar tersebut diatas bahwa posisi kecepatan dan percepatan sudut dari batang
akan tergantung pada panjang jari-jari engkol dan batang torak dan tidak dipengaruhi
oleh lebar atai ketebalan dari batang hal inilah yang dikenal dengan diagram kinematis.
2 - 5 Mekanisme
8
diktat kuliah kinematika teknik
Rantai kinematis adalah sebuah sistem dari batang-batang penghubung berupa benda
kaku dalam keadaan kaku atau digabungkan bersama ataupun saling bersinggungan
sehingga memungkinan untuk saling bergerak relatif satu terhadap yang lainnya.
apabila satu dari batang penghubung tetap dan gerakan dari sebarang batang
penghubung yang
lain ke posisi yang baru akan menyebabkan setiap batang yang lain bergerak menuju
posisi tertentu maka sistem tersebut dinamakam rantai kinematis yang dibatasi. Jika
salah satu dari batang penghubung ditahan dan gerakan dari batang penghubung yang
lain ke posisinya yang baru tidak akan menyebabkan setiap batang penghubung yang
lain bergerak ke posisi tertentu, maka sistem tersebut dinamakan rantai kinematis tak
terbatas.
Suatu mekanisme atau rangkaian batang penghubung adalah suatu ratai kinematis
terbatas sebab jika batang penghubung ditahan tetap, piston dan batang torak masing -
masing telah mempunyai posisi yang tertentu untuk setiap pergerakan poros engkol
jadi rangkaian seperti ini dinamakan rantai kinematis terbatas yang lazim disebut
mekanisme.
Gambar. 2 - 2 Struktur
disatukan satu sama lain dan susunannya tidak membentuk satu rantai kinematis karena
9
diktat kuliah kinematika teknik
tidak ada gerakan dari bagian-bagiannya relatif satu terhadap yang lainnya sehingga
assembling seperti ini bukanlah mekanisme akan tetapi adalah suatu struktur atau
ikatan.
Mesin adalah merupakan suatu mekanisme yang dapat memindahkan berbagai macam
gaya dan motor listrik adalah mesin akan tetapi apakah bisa dikatan dengan
mekanisme jawabnya adalah iya karena motor listrik bisa dibuat mekanisme empat
batang
mesin karena ada mekanisme tidak memberikan kerja berguna maupun merubah energi
2 - 6 Pasangan
Dua benda yang saling kontak akan membentuk satu pasangan seperti sistem piston
dengan dinding silindernya dan sistem bantalan peluru (kolahar) jenis ball bearing
2 - 7 Bidang Gerakan
Sebuah benda memiliki bidang gerakan jika semua titik-titiknya bergerak dalam bidang
yang paralel terhadap bidang referensinya atau plane of motion serta dapat berupa
10
diktat kuliah kinematika teknik
2 - 8 Translasi
sedemikian hingga semua garis-garis lurus dalam benda tersebut bergerak mengikuti
A B
02 04
2 - 9 Putaran
Pada peristiwa putaran semua titik dalam benda akan selalu mempunyai jarak yang
translasi dengan putaran seperti halnya mekanisme torak dalam hal ini jari-jari engkol
keduanya dihubungkan dengan batang torak yang berfungsi sebagai pengubah gerakan.
Satu titik memiliki gerakan berupa bola apabila ia bergerak dalam ruang tiga dimensi
dan mempunyai jarak yang tetap terhadap semua titik yang sama (sambungan peluru)
11
diktat kuliah kinematika teknik
Gambar. 2 - 5 Sambungan Peluru
2 - 12 Vektor
Besaran ada dua jenis yang selalu dipergunakan dalam menyelesaikan kasus-kasus
mekanika yaitu.
a. Besaran sekalar adalah sesuatu yang hanya mempunyai besar saja seperti berat, luas
dan waktu
b. Besaran vektor adalah sesuatu yang mempunyai besar dan arah seperti kecepatan,
Suatu vektor dapat dinyatakan dengan sebuah garis lurus dan penunjukan arah panah
y F
0 x
12
diktat kuliah kinematika teknik
c. Mempunyai arah ()
Suatu vektor dapat dijumlahkan dengan cara analitis dan grafis seperti berikut
F1 R
0 F2
F1 R
0 F2
Selanjutnya apabila penjumlahan vektor akan diselesaikan secara grafis maka data-data
yang dimiliki harus dikembangkan lebih lanjut seperti F 1 = 100 m/det dan F2 = 200
m/det yang harus diskalakan terlebih dahulu umpanya 1 cm = 50 m/det dengan sudut
= 60o
F1 R
13
diktat kuliah kinematika teknik
60 o
0 F2
kemudian ukur panjang garis resultan umpamanya 9 cm baru dikalikan kembali dengan
Penjumlahan vektor secara grafis ini ada dua macam yaitu dengan metode jajaran
genjang dan segitiga. Metode jajaran genjang dilakukan seperti penyelesaikan kasus
R = F1 + F2 F1
0 F2
Bila F1 = F2 akan tetapi berlawana arah, maka resultannya akan menjadi nol
(setimbang) dari gambar segitiga tersebut diatas apabila arah R dibuat berlawanan arah
maka akan diperoleh dan hal ini berarti benda dalam keadaan setimbang karena
resultan gaya = 0. Dari uraian tersebut diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa
benda dikatakan dalam keadaan setimbang apabila.semua vektor saling menutup dan
satu arah.
Pengurangan vektor teutama yang memiliki garis kerja yang tidak melalui satu sumbu
biasanya dengan membuat salah satu dianta vektor tersebut bertanda negatif
F1
14
diktat kuliah kinematika teknik
F2
O F1
R = F 1 - (-F2) - F1
diperoleh resultan akhir, hal ini sangat penting karena sejumlah vektor yang
menyatakan pemecahan vekor ke dalam sejumlah komponen yang tak terbatas sebagai
contoh sebuah komponen horijontal dan vertikal dan jika sebuah vektor diuraikan
kedalam dua komponen, maka tiap komponen mempunyai besar dan arah kemudian
apabila dua dari empat besarannya diketahui maka dua yang lain dapat dihitung.
F3
F1 F2
O F3
F1
R = F 1 + F2 + F3 F2
15
diktat kuliah kinematika teknik
F3 F2 F2
F1
F3
Soal.
1. Uraikan sebuah vektor F1 yang mempunyai besar 40 N dan arah 130o kearah dalam
dua vektor F2 dan F3, F2 mempunyai arah 80o dan F3 mempunyai arah 210o dengan
2. Uraikan suatu vektor T yang mempunyai besar 100 N dengan arah 120 o ke dalam
3. Dua vektor masing masing F1 = 100 N dan F2 = 300 N teletak pada posisi 45o dan
180o terhadap sumbu koordinat. Tentukan besarnya resultan kedua gaya tersebut
4. Perhatikan ketiga vektor berikut kemudian jumlahkan dengan tiga posisi serta
F3
F1 F2
-----------------------
16
diktat kuliah kinematika teknik
Catatan
Kinematika TeknikI
17
diktat kuliah kinematika teknik
Bagian Tiga
Pusat Sesaat
Banyak cara untuk menentukan kecepatan dalam suatu mekanisme dan salah diantaranya
adalah dengan pusat sesaat. Kecepatan adalah sesuatu yang sangat penting, karena ia akan
18
diktat kuliah kinematika teknik
mempengaruhi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang diberikan,
sebagai contoh pembuatan suatu suku cadang. Daya adalah hasil kali antara gaya dengan
kecepatan, jadi untuk pemindahan dari sejumlah daya yang ditentukan gaya dan tegangan
dalam batang penghubung dari sebuah mekanisme dapat dikurangi dengan merubah
kecepatan melalui perubahan ukuran dari batang penghubungnya, disamping itu juga bahwa
gesekan dan kerusakan pada bagian mesin tergantung juga pada kecepatan .
Pada waktu menentukan kecepatan dalam sebuah mekanisme yang terdiri dari beberapa
batang penghubung, kita akan dapat menentukan harga-harganya untuk beberapa posisi
sesaat, disamping itu juga kita akan dapat melihat bahwa setiap batang penghubung yang
mempunyai gerakan dalam satu bidang dapat dianggap berputar sesaat terhadap beberapa
titik dalam bidang gesek tersebut dan untuk beberapa batang penghubung pusat putaran ini
akan tetap diam dimana pusat putaran lainnya bergerak yang banyak digunakan untuk
3 - 1 Pusat Sesaat
1. Sebuah titik dalam suatu benda dimana benda lain berputar terhadapnya baik tetap
2. Sebuah titik sekutu yang terletah pada dua benda yang mempunyai kecepatan linier
Dalam suatu rangkaian batang penghubung empat batang, seperti gambar berkut tiap
pena merupakann sebuah pusat sesaat, dan dianggap anggota yang tidak bergerak
19
diktat kuliah kinematika teknik
adalah benda 1titik A dan B pada benda 2 mempunyai kecepatan linier yang
diketahui arahnya.
A 3
w 2 4
O2 1 O4
Mengingat bahwa kecepatan linier dari semua titik dalam sebuah benda yang berputar
adalah tegak lurus terhadap jari-jari dari putarannya, maka kita dapat
seperti terlihat pada gambar berkut. Titik perpotongan dari kedua garis putus-putus
adalah pusat sesaat 1-2 sebuah titik pada benda , dimana benda 2 berputar. Jadi jika
arah kecepatan linier dari dua buah titik dalam suatu benda dikethui, maka pusat
sesaatnya akan dapat ditentukan dengan anggapan bahwa titik-titik ini tidak terletak
VA B VB
A 2
12
20
diktat kuliah kinematika teknik
Gambar berikut menunjukkan benda 2 meluncur dalam sebuah alur yang berbentuk
lingkaran serta terletak pada benda 1, akibatnya tiap titik pada peluncur 2 akan
bergerak sepanjang jalur melingkar yang pusatnya terletak pada sebuah titik pada
benda 1 dan oleh karena itu titik 1-2 adalah merupakan pusat sesaat dari benda
tersebut.
gambar
Kemudian peluncur yang bergerak sebagai garis lurus, maka jari-jari putarannya akan
terdiri dari garis-garis yang sejajar dimana perpotongannya terletak pada tempat yang
tidak terhingga, maka pusat sesaat 1-2 akan terletak pada tempat yang tidak terhingga
Apabila suatu disk menggelinding tanpa slip diatas batang penghubung 1 yang
mungkin diam ataupun bergerak, titik 1-2 adalah pusat sesaat untuk benda 1 dan 2,
jadi 1-2 adalah titik dalam benda 1 dimana benda 2 berputar sesaat. Akan tetapi bila
benda 1 tetap dan disk bergerak searah jarum jam aeperti gambar berikut, maka titik
V P/P VO
VP w2
21
diktat kuliah kinematika teknik
P
O V0
12
Komponen garis singgung dari kecepatan P2E dan P4F adalah P2F dan P4M dan jika
titik kontaknya tidak terletak pada satu garis sumbu komponen garis singgung tidak
akan sama dan luncuran akan terjadi. Oleh karena itu gerakan relatif yang mungkin
dapat dipunyai oleh benda 2 dan 4 pada titik kontaknya adalah terletak dalam arah
garis tangensial sekutunya dan pusat dari putaran relatifnya, pusat sesaat dari 24
gambar
Semua pusat sesaat yang dapat diperoleh hanya dengan meneliti secara sepintas yang
disebut pusat seaat utama. Adalah penting bagi mahasiswa untuk mampu mengenal
3 - 7 Centrode
beberapa pusat sesaat dari suatu putaran dalam kerangka yang diam adalah titik-titik
pusat yang diam, sedangkan ada kemungkinan pusat-pusat sesaat akan terus menerus
berubah tempatnya pada waktu suatu mekanisme bergerak melalui berbagai fase.
22
diktat kuliah kinematika teknik
Jalur dari sebuah pusat sesaat yang bergerak akan merupakan sebuah grafik yang
gambar
Centrode yang terletak pada benda yang tidak bergerak disebut centrode yang tetap
diam dan yang terletak pada benda yang bergerak dikatakan centrode yang bergerak
----------------------------
23
diktat kuliah kinematika teknik
Catatan
Kinematika Teknik
24
diktat kuliah kinematika teknik
Bagian Empat
Kecepatan Dan Percepatan
a. Translasi lurus
Batang Torak
Piston Pena
Silinder
b. Translasi kurva
Tuas
Lintasan
25
diktat kuliah kinematika teknik
c. Rotasi
B’
A A’
Batang Torak
R dR
titik tersebut adalah V = Lim = =R
t dt
B R
R2 A
R1
V dV d ( dR ) d 2V
A = Lim = = = =R
t dt dt ( dt ) dt 2
26
diktat kuliah kinematika teknik
dr ds
V= = = kecepatan
dt dt
dV d ( ds / dt ) d 2s
a= = = = percepatan
dt dt dt 2
Kecepatan Sudut
d
= ( adalah laju perubahan sudut)
dt
Percepatan sudut
d
= ( adalah laju perubahan kecepatan sudut)
dt
3 - 3 Analisa Kecepatan
Kecepatan dari suatu titik terhadap titik lain (titik kedua) dimana kedua titik tersebut
Y VB
V BA B VA
-V A -VB VAB
-VA -VB
Titik A dan titik B bergerak pada suatu bidang datar xy dengan demikian dapat
dikatakan bahwa VA = adalah kecepatan dari pada titik A dan VB = adalah kecepatan
dari titik B. Selanjutnya akan ditentukan kecepatan relatif dari titik B terhadap titik A
27
diktat kuliah kinematika teknik
dan dengan menggunakan batasan diatas maka kecepatan relatif titik B terhadap A, bila
kecepatan titik A = 0 (diam). Untuk mendapatkan titik A yang diam, maka pada titik A
harus diberikan besar kecepatan yang sama akan tetapi dengan arah yang berlawanan.
Translasikan -VA sehingga bergantung dengan VB, dengan metode jajaran genjang akan
didapat resultan kedua kecepatan tersebut adalah merupakan kecepatan relatif dari titik
B terhadap titik A.
Dengan cara yang sama akan diperoleh juga besar dari B kearah VAB, pada titik berat -
VB (sama besar akan tetapi berlawamnan arah dengan VB). VB ditranslasikan sehingga
VAB = - VB VA dan VA = VB VA
Contoh.
- VB VA A - VB B VB
28
diktat kuliah kinematika teknik
V AB
VA A VB B - VB
V AB - VB
Persamaan ini berlaku untuk setiap dua titik yang bergerak bebas atau berada dalam
satu benda yang kaku. Kecepatan relatif dua buah titik pada satu batang kaku ataupun
YB B
OB = R
0 xB
Koordinat titik B.
xB = R . Cos . ……………………………………………………………………..(1)
yB = R . Sin . ………………………………………………………………………(2)
dx B d dR
= R (- Sin . ) + Cos . ……………………………………………(3)
dt dt dt
29
diktat kuliah kinematika teknik
d dR
dimana = dan =0
dt dt
dy B d dR
= R . Cos . + Sin . ………………………………………………..
dt dt dt
(4)
dR
dimana R adalah panjang batang yang konstan =0
dt
dxB
= VBx = - R . Sin . . - R . . Sin .
dt
dy B
= Vby = - R . Cos . . - R . . Cos .
dt
VB = (V B x ) 2 (V B y ) 2
VB = R 2 . 2 . Sin 2 . R 2 . 2 . Cos 2 .
VB = R 2 . 2 ( Sin 2 . Cos 2 . )
VB = R 2 . 2 .1
VB = R.
VBy VB
30
diktat kuliah kinematika teknik
O V Bx
Y V B = R. VBy = R. .Cos.
V Bx = R. .Sin. 90o-
O X
R. . Sin.
tan = = tan
R. . Cos.
= VB OB maka
VB = .R dan VB OB
Sebagai kesimpulan.
Bahwa suatu batang penghubung dimana salah satu ujungnya dapat berputar bebas dan
ujung yang lain dibuat engsel maka kecepatan sebarang titik pada batang
tersebut,
1. Kecepatannya = .R
2. Letaknya dengan batang yang bersangkutan
O
Penyelesaian.
= Kecepatan sudut
2. . n
= rad/s
60
VA = . OA VA = 25 rad/s .(20+30+20+20) cm
VB = . OB VB = 25 rsd/s .(30+20+20) cm
= 1750 rad.cm/s ( OB searah jarum jam)
VC = . OC VC = 25 rsd/s .(20+20) cm
32
diktat kuliah kinematika teknik
= 1000 rad.cm/s ( OC searah jarum jam)
VD = . OD VD = 25 rsd/s .(20) cm
Contoh Soal.Nomor 2
Diketahui suatu benda berbentuk empat persegi panjang OABD dengan ukuran OA =
C VC B
VB
O w A
VA
Penyelesaian.
VB = .OB dimana OB = OA 2 AB 2
= 30 2 40 2
= 50 cm
VB = 20 rad/s . 50 cm
Suatu batang kaku dengan panjang 60 cm berputar dengan kecepatan sudut 20 rad/s
searah jarum (cw) salah satu ujungnya bergerak bebas sedangkan ujung yang lain
cm
Penyelesaian.
VA = . OA
= 20 rad/s . 60 cm
= 120 rad/s
1200rad / s
Jadi besar VA = = 3 cm ( OA)
400rad / s
VD D
VC B
VB A
VA
= 800 rad/s
= 600 rad/s
= 400 rad/s
Soal.
cm berputar dengan kecepatan 1500 puataran per menit berlawanan putaran jarum
B C
2. Dua buah titik A dan B yang terletak pafda sebuah garis radial dari suatu
lempengan yang berputar kedua titik tersebut memiliki jarak 5 cm. Kecepatan titik
A = 500 rad/s dan titik B = 600 rad/s. Tentukanlah panjang jari-jari putaran dari
35
diktat kuliah kinematika teknik
3. Sebuah benda bergerak sejauh 750 mm dengan kecepatan tetap 1,5 m/s.
4. Suatu pesawat terbang A terbang langsung ke Utara pada kecepatan 700 km/jam
-----------------------
Catatan
Kinematika Teknik
36
diktat kuliah kinematika teknik
Bagian Lima
Kecepatan Relatif
37
diktat kuliah kinematika teknik
Untuk menentukan kecepatan linier dari titik-titik pada sebuah mekanisme dapat dilakukan
dengan menggunakan pusat sesaat serta dengan cara menguraikan vekto-vektor kecepatan
komponen-komponennya.
Dalam menetukan kecepatan linier dengan metoda pusat sesaat maka prinsip-prinsip
a. Besarnya kecepatan linier dari titik pada suatu benda yang berputar adalah
b. Kecepatan linier dari sebuah titik adalah selalu tegak lurus terhadap jari-jari
putarannya
c. Suatu pusat sesaat adalah suatu titik sekutu dari dua buah benda yang bersinggungan
dan mempunyai dua buah kecepatan linier yang sams baik besar maupun arahnya.
gambar
38
diktat kuliah kinematika teknik
gambar
3. Mekanisme Nok
gambar
gambar
Sebelumnya telah dijelaskan beberapa analisa tentang kecepatan dalam suatu sistem
metoda selanjutnya adalah dengan menggunakan konsep kecepatan relatif dan paling
penting jika dalam suatu sistem rangkaian batang penghubung analisa percepatan harus
dilakukan
39
diktat kuliah kinematika teknik
4 - 1 Hubungan Kecepatan Antara Dua Titik
yB B
R
yA A
x
xA xB
xA R Cos
x B = xA+R Cos
dx B dx A d d
= - R.sin. . =
dt dt dt dt
Resultan.
VB = VBx VBy
= VA .R
VB = VA .R
40
diktat kuliah kinematika teknik
y
w.R w.R.Cos
V Ay VA
w.R.Sin B V Ax
A
O x
V B = VA .R
w.R
VA
A
O x
. R. Sin.
tan = = tg =
. R. Cos.
Jadi .R AB
41
diktat kuliah kinematika teknik
A
VB = VA .R
VBA = .R
Untuk dua titik pada sebuah batang kaku berlaku persamaan
VB = VA + VBA atau VB = VA + .R
.R dengan batang AB
4-2 Penggunaa Persamaan Kecepatan Relatif
Gambar berikut adalah suatu rangka kinematika dari satu sistem mekanisme torak
engkol
w 3
2 B
O2 1
42
diktat kuliah kinematika teknik
Fondasi adalah batang (link) 1
Analisa
w2 VA2
2
O2
Titik A bergerak bebas sedangkan O2 berada pada posisi yang tetap sehingga
Rumus. VA = .R
VA2 = VA3 sebab titik A dari batang 2 sama dengan titik dari batang 3
w V A2 3
2 B V B3
O2 1
V A2 3
43
diktat kuliah kinematika teknik
B V B3
Gerakan slider
VB3 = VA3 3. AB
Poligon kecepatan
2 B
OV VB3A3 (VB/A)
Metode melukiskan rangka kinetik dari mekanisme torak adalah sebagai berikut
4. Dari O2 buat garis O2A dengan sudut yang dibuat dengan harga sebenarnya
5. Dari titik A buat lingkaran dengan jari-jari AB sehingga memotong garis lintasan
Diketahui suatu mekanisme torak atau tiga batang dengan data-data sebagai berikut.
O2A = 3 m
AB =6m
= 45 derajat sudut
= 10 rad/s (cw)
1
AG3 = AB (titik berat batang tiga)
2
Tentukanlah besar dan arah kecepatan semua titik dari mekanisme tersebut diatas
Penelesaian.
w G
45 o B
O2 VB
OV V G VB/A
45
diktat kuliah kinematika teknik
VA Poligon kecepatan
Analisa kecepatan
VA = . O2
= 10 rad/s . 3 m
= 30 m/s
30 rad / s
Jadi besar VA = 10 rad / s = 3 cm ( O2A)
Selanjutnya dengan mengukur panjang garis dari gambar poligon kecepatan dapat
VA = 30 m/s
VB = 2,8 cm . 10 m/s
= 28 m/s
= 24 m/s
Letak titik berat batang tiga adalah setengah dari panjang batang berarti akan sama
1
halnya = . Panjang garis VB/A
2
1
= .2,4 cm
2
Dengan cara yang sama seperti diatas maka besar kecepatan dari titik G dapat
dihitung
46
diktat kuliah kinematika teknik
= 26 m/s
D A C
w G
45 o B
O2 VD
VA VC
V B VG OV
O2A = 3 cm
AB = 6 cm
AG = 3 cm
AD = 1 cm
AC = 1 cm
= 45 derajat sudut
= 20 rad/s (ccw)
Tentukanlah besar dan arah kecepatan semua titik yang terdapat pada mekanisme
tersebut
Penyelesaian
Analisa kecepatan
VA = . O2
47
diktat kuliah kinematika teknik
= 20 rad/s . 3 cm
= 60 cm/s
60 rad / s
Jadi besar VA = 20 rad / s = 3 cm ( O2A)
Selanjutnya dengan mengukur panjang garis dari gambar poligon kecepatan dapat
VA = 60 cm/s
VB = 2,8 cm . 20 cm/s
= 56 cm/s
= 48 cm/s
Letak titik G, C dan D pada poligon kecepatan ditentukan dengan cara sebagai berkut
1
o Titik G = . Panjang garis VB/A
2
1
= .2,4 cm
2
1
o Titik C = . Panjang garis VA
3
1
= . 3 cm
3
1
o Titik D = . Panjang garis VB/A
6
48
diktat kuliah kinematika teknik
1
= . 2,4
6
dengan OV
VG = 2,6 cm . 20 cm/s
= 52 cm/s
VC = 2 cm . 20 cm/s
= 40 cm/s
VD = 3,3 cm . 20 cm/s
= 66 cm/s
sama dengan mekanisme tiga batang yaitu memisahkan terlebih dahulu setiap batang
A 3
w 2 4
O2 O4
Analisa mekanisme
Pertama batang 2
49
diktat kuliah kinematika teknik
V A2 A
w
O2
Kedua batang 3
Ketiga batang 4
VB4 4
O4
VB 4
4 = rad/s
O4 B
Poligon kecepatan
Arah VB/A AB B
A 3
w 2 4
50
diktat kuliah kinematika teknik
O2 O4 Arah VB3 O4B
V A2
V B/A OV
Diketahui satu sistem mekanisme 4 batang dengan data-data sebagai berikut = 60o,
AB = 8 cm, O2A = 5 cm, O4B = 7 cm, O2 - O4 = 10 cm, AG3 setengah batang AB dan
A 3
w 2 4
51
diktat kuliah kinematika teknik
O2 O4
V B4 VB/A
OV VG
VA Poligon kecepatan
Penyelesaian
Analisa kecepatan
VA = .O2A
= 30 rad/s . 5 cm
= 150 cm/s
150 rad / s
VA = 40 rad / s = 3,75 cm ( O2A)
Dengan cara mengukur panjang garis masing-masing dari poligon kecepatan akan
VA = 150 cm/s
= 144 cm/s
= 140 cm/s
Letak titik G, pada poligon kecepatan ditentukan dengan cara sebagai berkut
1
Titik G = . Panjang garis VB/A
2
1
= .3,5 cm
2
52
diktat kuliah kinematika teknik
= 1,75 cm (ditarik dari ujung VA) kemudian hubungkan dengan OV
Dengan cara yang sama seperti diatas maka besar harga dari titik
VG = 3,1 cm . 40 cm/s
= 124 cm/s
= 70 cm/s
60o,
B D
C A 3
w 2 4
O2 VC O4
VB/A VG OV
V D/A VD VB4
Penyelesaian
53
diktat kuliah kinematika teknik
Analisa kecepatan
VA = .O2A
= 30 rad/s . 5 m
= 150 m/s
150 rad / s
VA = 40 rad / s = 3,75 cm ( O2A)
Dengan cara mengukur panjang garis masing-masing dari poligon kecepatan akan
VA = 150 m/s
= 144 m/s
= 140 m/s
Letak titik G, pada poligon kecepatan ditentukan dengan cara sebagai berkut
1
o Titik G = . Panjang garis VB/A
2
1
= .3,5 cm
2
AC
o Titik C = . Panjang garis VB/A
AB
2
= .3,5 cm
8
54
diktat kuliah kinematika teknik
BD
o Titik D = . Panjang garis VB/A
AB
1
= .3,5 cm
8
Dengan cara yang sama seperti diatas maka besar harga dari titik
VG = 3,1 cm . 40 m/s
= 124 m/s
= 70 cm/s
VD = 3,2 cm . 40 m/s
= 128 m/s
VC = 4,2 cm . 40 m/s
= 168 m/s
= 17,6 m/s
= 35 m/s
Adalah merupakan kombinasi dari mekanisme empat batang dengan tiga batang yang
O4 4
55
diktat kuliah kinematika teknik
B
O2 2
w A
Mekanisme 4 batang
O4 4 5
Mekanisme 3 batang
Analisa mekanisme
Pertama batang 2
VA2 = .O2A
VA2 = VA3.
Kedua batang 3
Ketiga batang 4
VB4 = VB3
O4 C
VC4 = . VB4
O4 B
56
diktat kuliah kinematika teknik
Keempat batang 5
VC5 = VC4
CE
VE5 = VC5 .VD/C
CD
VC4 = 4 .O4C
VB4 = 4 .O4B
VC 4 VB 4
4= =
O4 C O4 B
V B 4 . O4 C
VC4 =
O4 B
O4 C
VC4 = .V
O4 B B4
O4 B 5
w4 4 C
O2 3
w2 A
OV
V A O2 A V D Slider
57
diktat kuliah kinematika teknik
V B/A AB V B3 = VB4 O4B
V C/B BC
Soal-soal
1. Suatu motor bakar torak 4 tak dengan putaran 1500 rpm searah jarum jam berada pada
posisi 135 derajat engkol langkah isap. Panjang batang torak 300 mm dengan jari-jari
poros engkol 12 cm, sedangkan titik berat batang torak tepat berada pada tengah-tengah
2. Suatu motor bakar torak 4 tak dengan putaran 1000 rpm berlawanan jarum jamberada
pada posisi 180 derajat engkol. Panjang batang torak 300 mm dengan jari-jari poros
engkol 12 cm, sedangkan titik berat batang torak tepat berada pada tengah-tengah batang.
3. Suatu motor bakar torak 4 tak dengan putaran 2000 rpm searah jarum jam berada pada
posisi 270 derajat engkol langkah kompressi. Panjang batang torak 350 mm dengan jari-
jari poros engkol 15 cm, sedangkan titik berat batang torak tepat berada pada tengah-
tengah batang. Hitung semua kecepatan titik dari mekanisme tersebut diatas
A B
2 3
58
diktat kuliah kinematika teknik
45 o
O2 O4
dengan kecepatan sudut 50 rad/s. Hitung semua kecepatan titik yang ada pada
4
o
O2 45 O4
2 3
A 4
2 135 o
O2 O4
O2A = 10 cm, AB =30 cm, O4B = 25 cm dan semua titik berat berada pada
Catatan
Kinematika Teknik
60
diktat kuliah kinematika teknik
Bagian Enam
61
diktat kuliah kinematika teknik
Analisa Percepatan
Sebelumnya kita melihat bagaimana suatu kecepatan linier sesaat dari setiap titik pada suatu
sistem rangkaian batang penghubung dapat ditentukan, begitu juga kecepatan sudutnya.
Dalam materi akan kita bahas cara untuk menentukan percepatan linier dan percepatan sudut
perlu untuk diketahui karena pengaruhnya pada gaya kelembaman yang selanjutnya akan
berpengaruh terhadap tegangan pada bagian-bagian dari suatu mesin, bantalan, getaran dan
suara. Analisa percepatan dari suatu mekanisme dibuat dengan menambahkan percepatan
relatif. Pada kenyataannya metoda yang akan digunakan sama dengan metoda pada
kecepatan relatif dan pada saat menggambar segi banyak kecepatan kutupnya kita beri tanda
O2, maka kutupuntuk segi bamnyak percepatan Oa . Pada suatu mekanisme garis-garis yang
ditarik dari kutup ke titik yang terletak pada segi banyak percepatan menggambarkan
percepatan mutlak dari titik-titik yang bersangkutan, dan suatu garis yang menghubungkan
tiap dua titik akan menggambarkan percepatan relatif dari titik-titik yang bersangkutan
w .R
2 .R
O2 AB
AB = . R . R
batang O2B
searah
Catatan.
.R AA
B
2.R
A
AB = AA R. 2 R. …………………………………………….(1)
AB = R. 2 R. …………………………………………………..(2)
AB = AA ABA
VBA = .R
= . BA
63
diktat kuliah kinematika teknik
V BA
=
BA
(V BA ) 2
2= .BA
BA
(V BA ) 2
2BA = .BA
BA
(V BA ) 2
2BA =
BA
atau BA = AB = R
(V BA ) 2
2R = ………………………………………………..(3)
BA
(V BA ) 2
AB = AA R.
BA
(V BA ) 2
atau AB = AA BA.
BA
Analisa kecepatan
2 B
64
diktat kuliah kinematika teknik
OV VB3A3 (VB/A)
Pologon kecepatan
b A B4 Oa
Analisa percepatan
(V BA ) 2
AB = AA BA.
BA
(V BA ) 2
AB/AN = (satuan panjang/s2) dan sejajar dengan AB
BA
Buat skala baru untuk analisa percepatan, kemudian lukis poligon percepatan sesuai
dengan hasil perhitungan yang ada. Dimana dengan mengukur garis-garis yang ada
pada poligon akan dapat dihitung besar garga dari AB/AT, AB4 dan AB/A.
A 3
2 4
65
diktat kuliah kinematika teknik
O2 O4
V A2 O2A
VB/A AB OV
Oa
Poligon percepatan
AB/AT AB/AN a
A B/AN sejajar AB
Diketahui suatu mekanisme torak atau tiga batang dengan data-data sebagai berikut.
O2A = 3 cm
AB = 6 cm
= 45 derajat sudut
= 10 rad/s (cw)
1
AG3 = AB (titik berat batang tiga)
2
Tentukanlah besar dan arah kecepatan semua titik dari mekanisme tersebut diatas
Penelesaian.
66
diktat kuliah kinematika teknik
Untuk memudahkan menggambar mekanisme terlebih dahulu dibuat sekalanya sesuai
2 3 G
45 o B
O2 VB
OV V G VB/A
VA Poligon kecepatan
b Oa
A G3
A B/AT g3 AA2N
A B/AN
Analisa kecepatan
VA = . O2
= 10 rad/s . 3 cm
= 30 m/s
30 rad / s
Jadi besar VA = 10 rad / s = 3 cm ( O2A)
Selanjutnya dengan mengukur panjang garis dari gambar poligon kecepatan dapat
VA = 30 cm/s
67
diktat kuliah kinematika teknik
VB = 2,8 cm . 10 cm/s
= 28 cm/s
= 24 m/s
Letak titik berat batang tiga adalah setengah dari panjang batang berarti akan sama
1
halnya = . Panjang garis VB/A
2
1
= .2,4 cm
2
Dengan cara yang sama seperti diatas maka besar kecepatan dari titik G dapat
dihitung
= 26 cm/s
Analisa percepatan
AA2N = 2. O2
= 102 . 3
= 300 cm/s2
AA2T = .O2A
= 0. 3 cm
= 0 cm/s2
VB / A 2
AB/AN =
AB
24 2
=
6
68
diktat kuliah kinematika teknik
= 96 cm/2
300 cm / s 2
Sehingga AA2N = = 3 cm (sejajar O2A)
100 cm / s
96 cm / s 2
AB/A = N
= 0,96 cm (sejajar AB)
100 cm / s 2
= 500 cm/s2
= 540 cm/s2
= 300 cm/s2
Sedangkan letak titik berat batang 3 dapat ditentukan dengan membuat perbandingan
1
seperti ag3 = panjang garis ab (AB/A)
2
1
= . 3,4 cm
2
= 170 cm/s 2
Diketahui satu sistem mekanisme 4 batang dengan data-data sebagai berikut = 60o,
69
diktat kuliah kinematika teknik
Hutung besar kecepatan semua titik pada mekanisme tersebut diatas
Penyelesaian.
mekanisme umpamanya 1 cm = 1 m
Analisa kecepatan
VA = .O2A
= 30 rad/s . 5 m
= 150 m/s
150 rad / s
VA = 40 rad / s = 3,75 cm ( O2A)
Dengan cara mengukur panjang garis masing-masing dari poligon kecepatan akan
VA = 150 m/s
= 144 m/s
= 140 m/s
A 3
2 4
O2 O4
70
diktat kuliah kinematika teknik
V B4 VB/A
OV VG
VA Poligon kecepatan
Oa
AB/AT AB4T
A B/A
Letak titik G3, pada poligon kecepatan ditentukan dengan cara sebagai berkut
1
Titik G3 = . Panjang garis VB/A
2
1
= .3,5 cm
2
Dengan cara yang sama seperti diatas maka besar harga dari titik
= 124 cm/s
= 70 cm/s
Analisa Percepatan
71
diktat kuliah kinematika teknik
AA2N = 2.O2A
= 302 . 5
= 900 . 5
= 4500 m/s2
AA2T = .O2A
=0.5m
= 0 m/s2
VB / A 2
AB/A = N
AB
140 2
=
8
= 2450 m/s2
2
V
AB4 N
= B
O4 B
144 2
=
7
= 2962 m/s2
4500 m / s 2
AA2N =
1000 m / s 2
2450 m / s 2
AB/AN =
1000 m / s 2
N
2962 m / s 2
AB4 =
1000 m / s 2
72
diktat kuliah kinematika teknik
= 2,962 cm (sejajar dengan O4B)
Letak titik g3, pada poligon kecepatan ditentukan dengan cara sebagai berkut
1
Titik g3 = . Panjang garis ab (AB/A)
2
1
= .4,0 cm
2
Besar harga titik-titik yang lain dapat dilakukan dengan mengukur panjang garis
= 4000 m/s2
= 2600 m/s2
= 7800 m/s2
= 7200 m/s2
= 6200 m/s2
Untuk setiap mekanisme pasti ada suatu bayangan terutama dalam segi banyak
kecepatan dan percepatannya yang persis seperti satu bayangan untuk tiap batang
73
diktat kuliah kinematika teknik
penghubung dalam segi banyak umpamakan titik A dan B adalah 2 titik pada sebuah
AB/A = ( AB / A N ) 2 ( AB / A T ) 2
= ( AB. 2 ) 2 ( AB. ) 2
= AB 4 2
percepatan titik c yang ditentukan letaknya dengan membuat abc bayangan dari pada
ABC sehingga
ab ac bc
= =
AB AC BC
dimana satu vektor yang ditarik dari a ke b menunjukkan percepatan dari titik B
relatif terhadap A sementara itu satu vektor yang ditarik dari titik b ke a
melampaui flif over. Apabila A, B dan C pada batang penghubung urutannya searah
putaran jarum jam, maka a, b dan c urutannya juga harus searah dengan putaran
jarum jam
penghubung kaku adalah sama dengan percepatan tangensial dari setiap titik pada
74
diktat kuliah kinematika teknik
batang penghubung tersebut relatif terhadap setiap titik yang lain pada batang
penghubung yang sama dibagi dengan jarak dari kedua titik tersebut
AB / A T
3=
AB
Analisa kecepatan
w 3
2 B
O2 1 V B3
OV VC VB3A3 (VB/A)
75
diktat kuliah kinematika teknik
C B
A 3
2 4
O2 O4
Oa
b c A B4T AB4N
AB/AN sejajar AB
Diketahui suatu mekanisme torak atau tiga batang dengan data-data sebagai berikut.
O2A = 3 cm
AB = 7 cm
= 45 derajat sudut
= 10 rad/s (cw)
AC = 5 cm
BC = 2,5 cm
76
diktat kuliah kinematika teknik
Tentukanlah besar dan arah percepatan semua titik dari mekanisme tersebut diatas
Penelesaian.
Analisa kecepatan
VA = . O2
= 10 rad/s . 3 cm
= 30 cm/s
2 3 C
45 o B
O2 VB
OV V B/A
VA Poligon kecepatan
b Oa
c A C3
A B/AT AA2N
A B/AN
30 rad / s
Jadi besar VA = 10 rad / s = 3 cm ( O2A)
77
diktat kuliah kinematika teknik
Selanjutnya dengan mengukur panjang garis dari gambar poligon kecepatan dapat
VA = 30 cm/s
VB = 2,8 cm . 10 cm/s
= 28 cm/s
= 24 cm/s
Letak titik C adalah dengan menarik garis melalui ujung VA dan VB masing-
Dengan cara yang sama seperti diatas maka besar kecepatan dari titik C dapat
dihitung
Vc = 3 cm .10 cm/s
= 30 cm/s
Analisa percepatan
AA2N = 2. O2
= 102 . 3
= 300 cm/s2
AA2T = .O2A
= 0. 3 cm
= 0 cm/s2
VB / A 2
AB/AN =
AB
78
diktat kuliah kinematika teknik
24 2
=
7
= 82,3 cm/2
300 cm / s 2
Sehingga AA2N = = 3 cm (sejajar O2A)
100 cm / s
82,3 cm / s 2
N
AB/A = = 0,823 cm (sejajar AB)
100 cm / s 2
= 500 cm/s2
= 540 cm/s2
= 300 cm/s2
ab ac bc
Sedangkan letak titik c adalah dengan membuat persamaan. = =
AB AC BC
ab ac 5,4 ac
= =
AB AC 7 5
ab bc 5,4 bc
= = 2,5
AB BC 7
jadi bc = 1,9 cm (dijangkakan dari titik b dengan jari-jari 1,9 cm), kemudian
perpotongan kedua busur tersebut adalah merupakan letak titik c yang dicari dan
titik bayangan C.
79
diktat kuliah kinematika teknik
Dengan cara mengukur panjang garis AC dari gambar poligon percepatan maka
AC = 4 cm . 100 cm/s2
= 400 cm/s2
Diketahui satu sistem mekanisme 4 batang dengan data-data sebagai berikut = 60o,
C B
A 3
2 4
O2 O4
V B4
OV VC VB/A
VA Poligon kecepatan
AB4 Oa
AC AA2 AB4N
80
diktat kuliah kinematika teknik
A B/AN c a
A B/A
A B/AT A B4T
Poligon percepatan
Penyelesaian
Analisa kecepatan
VA = .O2A
= 30 rad/s . 5 m
= 150 m/s
150 rad / s
VA = 40 rad / s = 3,75 cm ( O2A)
Dengan cara mengukur panjang garis masing-masing dari poligon kecepatan akan
VA = 150 m/s
= 144 m/s
= 140 m/s
Letak titik C adalah dengan menarik garis melalui ujung VA dan VB masing-
81
diktat kuliah kinematika teknik
Dengan cara yang sama seperti diatas maka besar kecepatan dari titik C dapat
dihitung
= 100 m/s
Analisa percepatan
AA2N = 2. O2
= 302 . 5
= 4500 m/s2
AA2T = .O2A
= 0. 5 m
= 0 m/s2
VB / A 2
AB/AN =
AB
140 2
=
6
= 3267 m/2
2
VB 4
AB4N =
O4 B
144 2
=
7
= 2962 m/s2
N
4500 cm / s 2
Sehingga AA2 = 1000 cm / s = 4,5 cm (sejajar O2A)
82
diktat kuliah kinematika teknik
N
3267 cm / s 2
AB/A = = 3,2 cm (sejajar AB)
1000 cm / s 2
2962 cm / s 2
AB4N = = 2,9 cm (sejajar O4B)
1000 cm / s 2
= 5000 m/s2
= 5400 m/s2
= 9000 m/s2
= 8000 m/s2
ab ac bc
Sedangkan letak titik c adalah dengan membuat persamaan. = =
AB AC BC
ab ac 5,4 ac
= =
AB AC 6 5
ab bc 5,4 bc
= =
AB BC 6 2
jadi bc = 1,8 cm (dijangkakan dari titik b dengan jari-jari 1,8 cm), kemudian
perpotongan kedua busur tersebut adalah merupakan letak titik c yang dicari dan
titik bayangan C.
83
diktat kuliah kinematika teknik
Dengan cara mengukur panjang garis AC dari gambar poligon percepatan maka
= 5500 cm/s2
Soal
w 3
2 C B
O2 1
Hitung kecepatan dan percepatan semua titik dari mekanisme tersebut diatas
A 3
w C 4
2
O2 O4
konstan O2-O4 = 10 cm
Hitung semua kecepatan dan percepatan titik pada mekanisme tersebut diatas
84
diktat kuliah kinematika teknik
----------------------
Catatan
Kinematika TeknikI
85
diktat kuliah kinematika teknik
Bagian Tujuh
Metode Poligon Kecepatan
Poligon kecepatan atau disingkat pol dinamakan juga centro yang didefenisikan sebagai titik
dimana suatu benda berputar relatif terhadap suatu benda lain untuk sesaat. Jadi dapat
dikatakan bahwa poligon adalah suatu titik ganda, dan pada titik tersebut kedua benda tidak
mempunyai kecepatan linier relatif satu terhadap yang lain, titik kedua benda tersebut
mempunyai kecepatan linier terhadap sembarang benda ketiga, ada tiga macam poligon
kecepatan
type 3
2 3 permanen
tetap 1
a. tetap
batang
VA
Benda-benda mempunyai gerak bidang yang umum yaitu rotasi dan translasi
umpamanya diketahui kecepatan sudut w dan VA dari suatu benda. Dari data yang ada
VB = VA VBA
= VA w.BA
VA
C VC A
VA
VA sejauh untuk mencari kecepatan sembarang titik C dibuat
= VP (CP)
=0 (CP)
VC = (CP)
7-2 Poligon Kecepatan Bayangan
w A OV V B2
O21
V A2
VA2 = 2 .O21.A
= O21.A
VB = 2 . O21.B
= O21.B
O21 AB. Kemudian ingat letaknya poligon kecepatan diputar 90 o dari keadaan
batang. Bayangan kecepatan dari suatu benda adalah reproduksi dari batang tersebut
dengan skala yang sama atau berlainan diputar 90o searah dari benda.
88
diktat kuliah kinematika teknik
7 - 3 Metode Analitis
Diambil contoh untuk mekanisme torak engkol yang banyak dipakai pada motor-
w l
C B x
xB
R
Sin = Sin
l
R
Cos = l Sin 2 = l( Sin) 2 ………………………………..(3)
l
Persamaan kecepatan untuk dua titik yang sesaat bersamaan adalah persamaan
coriolis dan sebelumnya sudah dijelaskan mengenai persamaan untuk dua titik dalam
satu benda kaku. Bila ada titik yang bergerak terhadap satu benda yang juga bergerak
maka analisis untuk dua titik dalam satu benda kaku tidak berlaku. Coriolis telah
89
diktat kuliah kinematika teknik
memperlihatkan adanya suatu komponen percepatan tambahan yang harus
YB B C
D R
yA A C.Cos - D Sin
C Sin + D Cos
xA xB
xB = xA + C.Cos - D Sin
yB = yA + C Sin + D Cos
d
= (adalah kecepatan sudut M)
dt
dx B dx A d dD
= VBx = -C. .Sin + C Cos - D. .Cos - - Sin
dt dt dt dt
dy B dy A d dD
= VBy = + C. .Cos + C Sin - D. .Sin - - Cos
dt dt dt dt
dC
= UC (kecepatan relatif titik C terhadap M searah dengan C)
dt
dD
= UD (kecepatan relatif titik D terhadap M searah dengan D)
dt
90
diktat kuliah kinematika teknik
dx A
= VAx (kecepatan titik A dalam arah x)
dt
dy A
= Vay ( kecepatan titik A dalam arah y)
dt
dV B x
dV A x (C. . Sin - UD. Cos )-
= Abx = - Cos + UC. Sin - D.
dt dt
- (C.Sin + D Cos )
d
- UC. Sin + dU C Cos
dt dt
dU D
-UD Cos - Sis
dt
y y
dV B dV A
= Ab y = + (-C. Sis + UC. Cos - D. . Cos - UD. Sin )
dt dt
d dU C
+ (C Cos + D Sin ) + UC. Cos + Sin
dt dt
+ UD Sin + dU D Cos
dt
dU C
= dC (percepatan relatif terhadap massa searah dengan C)
dt
dU D
= dD (percepatan relatif terhadap massa dengan arah D)
dt
dV A x
= Aax (percepatan A dalam arah x)
dt
d
= x (percepatan sudut dari massa)
dt
91
diktat kuliah kinematika teknik
+(dC Cos - dD Sin )- 2 UC Sin + 2 UD Cos
x
dV A
= Aay (percepatan titik A dalam arah y)
dt
2. (C 2 D 2 )
2.R = 2.R
sedangkan arah dari titik B ke A
C sin DCos
2 = (D Cos D - D Sin ) tan( ) =
CCos dSin
2 ( CSin DCos )
tan =
2 ( CCos DSin )
arah x arah y
e. + =
( 2U C Sin 2U D Cos ) ( 2U C Cos 2U D Sin )
2 (UC2 + UD2)1/2 = 2 U
dimanaU adalah kecepatan relatif total dari titik b terhadap massa
92
diktat kuliah kinematika teknik
Menentukan Arahnya
UD 2U D
tan = = =
UC 2U C
Ringkasan
AB = AA w2.R .R ar 2 UC
w2 = 18 rad/s
w3 = 12 rad/s
2 = 240 rad/s2
3 = 360 rad/s
A B
w2
93
diktat kuliah kinematika teknik
2
O 21
Penyelesaian
1. Dengan persamaan kecepatan relatif antara dua titik pada benda kaku
HBHT
OA
HBHN A AT A AN
Notasi P adalah titik batang dua yang pada saat tersebut bertepatan dengan titik B
Anggap batang dua tidak bergerak dan A adalah pusat kurva dari lintasan titik B
AB
H BPT OH
HD
2 = 240 rad/s
w2 = 12 rad/s
3 = 360 rad/s
w3 = 18 rad/s
O21A = 40 cm
AB = 30 cm
Penyelesaian
Cara 1 dengan persamaan kecepatan relatif antara 2 titik pada benda kaku
A B=P
95
diktat kuliah kinematika teknik
w3 3
w2
3
O 21
N T
AB3 = AA3 3 AB 3 AB
dimana
N T
3 .AB AB
10,8 cm OA
5,76 cm
A A2 A A2N
3 .AB 9,71 cm A AT
AP2 = 2 2 2 .O21P
dimana. = 2 + 3 = 30 rad/s
= 2 + 3 = 120 rad/s
AP = O21P. 2 2 O21P. 2
N T
2 U 2 = 2 (BA . ) 2
. AB AB
AP OA
97
diktat kuliah kinematika teknik
O21P 2
2
BA
O 21P. 2
Soal.
1. Diketahui sebuah benda m mempunyai kecepatan sudut w = 20 rad/s. Ttik A pada benda
Tentukanlah kecepatan sembarang titik pada benda m yang berjarak 10 cm, 7 cm, 15 cm
O21A = 15 cm
AB = 12 cm
2 = 220 rad/s
w2 = 10 rad/s
3 = 320 rad/s
w3 = 10 rad/s
A B=P
w3 3
w2
3
O 21
98
diktat kuliah kinematika teknik
Tentukan besar kecepatan titik B dengan dua metode
-------------------------
Catatan
Kinematika Teknik
99
diktat kuliah kinematika teknik
Bagian Delapan
Roda Gigi
Roda gigi digunakan untuk memindahkan gerakan dari sebuah poros yang berputar ke poros
yang lain terhadap sumbunya yang teletak di tempat yang tidak terhingga dengan
8 - 1 Hukum Dasar
100
diktat kuliah kinematika teknik
Gambar. 8 - 1 Roda Gigi
Gambar diatas menunjukkan sebuah mekanisme kontak langsung dimana garis m-n
adalah garis normal sekutu pada permukaan kontak memotong garis hubung titik-titik
pusat O2O3 pada titik P. Hasil bagi kecepatan sudut untuk benda 2 dan 3 berbanding
terbalik dengan suatu segmen garis di mana garis normalnya memotong garis hubung
w2 O3 P
titik-titik pusat yakni = .
w3 O2 P
Oleh karena itu apabila hasil bagi kecepatan sudut menjadi konstan, maka titik P
haruslah tetap tidak berubah untuk semua tingkatan waktu dari suatu mekanisme.
Akibatnya gerakan dari benda 2 dan 3 akan ekuivalen dengan dua lingkaran maya
yang saling menggelinding satu terhadap yang lain sedangkan lingkaran yang
Hukum dasar dari roda gigi yang melingkar menyatakan bahwa sepasang roda gigi
dapat memindahkan gerakan dengan suatu hasil bagi kecepatan sudut yang konstant,
maka bentuk profil kontaknya harus sedemikian sehingga garis normal sekutunya
melalui sebuah titik yang tetap pada garis hubung titik pusat.
Roda gigi lurus adalah tipe roda gigi yang paling sederhana dan oleh karena itu jenis
inilah yang kita buat sebagai objek bahasan selanjutnya. Banyak defenisi dan
101
diktat kuliah kinematika teknik
gambar
a. Diameter jarak bagi (pitch D), adalah diameter dan lingkaran jarak bagi yang
c. Jarak bagi keliling P (pitch circle P), adalah jarak dari suatu titik pada suatu gigi
ke titik yang bersesuaian dari gigi berikutnya yang diukur sepanjang lingkaran
jarak bagi
d. Jarak bagi diametris (diametral pitch), adalah hasil bagi dari jumlah gigi pada
suatu roda gigi terhadap diameter lingkaran jarak bagi dalam inchi, jikan N adalah
N
jumlah gigi, D diameter lingkaran maka P = dan modul m adalah merupakan
D
hasil bagi dari diameter lingkaran jarak dari suatu roda gigi terhadap jumlah gigi
D D
maka m = dan oleh karena jarak bagi lingkaran adalah p = maka dari 3
N N
102
diktat kuliah kinematika teknik
e. Addendum (a), adalah jarak radial dari lingkaran jarak bagi ke lingkaran puncak
f. Dedendum (b), adalah jarak radial dari lingkaran jarak bagi ke lingkaran kaki
g. Kedalaman kerja (hk), adalah kedalaman ikatan dari sepasang roda gigi atau
h. Kedalaman total (ht), adalah total kedalaman dari sebuah gigi dari roda gigi
i. Ruang bebas gigi (clearence), adalah jarak antara lingkaran kaki dari suatu gigi
j. Rusuk gigi (fillet), adalah kurva cekung dimana dasar dari gigi bergabung dengan
lingkaran kaki.
l. Tebal gigi, adalah ketebalan dari gigi diukur sepanjang lingkaran jarak bagi
m. Lebar dari ruang gigi, adalah lebar dari ruang anatara gigi diukur sepanjang
n. Jaran titik pusat ©, adalah jarak antara titik pusat ke titik pusat dari dua gigi
D2 D3
yang berhubungan C =
2
o. Selip balik (backlask), adalah kelebihan dimana lebar dari ruang gigi pada sebuah
roda gigi melebihi tebal dari roda gigi pasangannya diukur sepanjang lingkaran
jarak bagi
103
diktat kuliah kinematika teknik
p. Sedangkan ratio kecepatan sudut dari suatu roda gigi lurus adalah berbanding
terbalik terhadap garis tengah lingkaran jarak baginya atau berbanding terbalik
w2 D3 N3
dengan jumlah giginya = =
w3 D2 N2
Secara umum sistem kerja dari roda gigi dapat digolongkan sebagai berikut.
Jika dua buah roda gigi luar saling berpasangan, maka masing-masing roda gigi
akan berputar dalam arah yang berlawanan, sedangkan pasangan yang terdiri dari
atas roda gigi luar dan dalam arah putarannya akan sama.
104
diktat kuliah kinematika teknik
Gambar. 8 - 3 Rangkaian Roda Gigi
perbandingan jumlah gigi i1, pasangan kedua i2, dan pasangan ketiga adalah i3,
30 40 24
digerakkan adalah i = i1 x i2 x i3 = x x = 5,625
20 16 16
bantalannya terpasang dengan kokoh sehingga getarannya lebih kecil, akan tetapi
rangkaian semacam ini terlalu rumit serta menggunakan tempat yang luas
Jenis rangkaian ini memiliki poros berputar oleh roda gigi planiter seperti
105
diktat kuliah kinematika teknik
Gambar. 8 - 4 Roda Gigi Planiter
Tipe 2K-H mempunyai dua buah roda gigi matahari satu ditengah berbentuk roda
gigi luar A dan satu diluar berbentuk roda gigi dalam C dan sebuah roda gigi
planit B yang mengait pada kedua roda gigi matahari serta dihubungkan dengan
poros tengah oleh sebuah lengan pembawa H, roda gigi matahari luar C tidak
bergerak. Apabila poros input memutar roda gigi a, roda gigi b akan
poros output. Pada posisi seperti ini putaran yang dihasilkan akan lebih rendah
dari poros input, sebaliknya rangkaian dapat dirubah untuk mendapat putaran yang
lebih tinggi.
Disamping itu ada lagi tipe 3K yang mempunyai sebuah pembawa dengan dua
buah roda gigi planit dan tiga buah roda gigi matahari. Tipe K-H-V menggunakan
sebuah roda gigi matahari satu roda gigi planit pada satu pembawa dan sebuah
kopeling universal yang dihubungkan poros roda gigi planit dengan poros output.
Roda gigi ini merupakan satu bentuk dari roda gigi planiter tipe K-H-V seperti
gambar berikut.
106
diktat kuliah kinematika teknik
Gambar. 8 - 5 Roda Gigi Cyklo
Pada garis tegak H = 0 tetapkan titik H, A, b dan C kemudian tarik garis mendatar
dari C kekanan, jika B dan C merupakan sepasang roda gigi involut luar dan
putaran yang besar harus digunakan gabungan antara roda gigi sikloida dan roda
gigi jarum dan akibatnya diperoleh harga C-b = 1. Dengan demikian momen yang
cukup besar dapat ditransmisikan asal diameter dan kekerasan jarum C dibuat
cukup baik seterusnya dengan menggunakan kopeling oidham putaran roda gigi
----------------------
107
diktat kuliah kinematika teknik
Catatan
Kinematika Teknik
108
diktat kuliah kinematika teknik
Daftar Pustaka
1. Hollowenko AR, Dynamics Of Machiniery , John Wiley 1955
109
diktat kuliah kinematika teknik
110
diktat kuliah kinematika teknik
111
diktat kuliah kinematika teknik