Anda di halaman 1dari 1

Kisah Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran Termashyur yang Dihormati Masyarakat Sunda

Raja Pajajaran Prabu Siliwangi konon begitu dihormati masyarakat sunda. Kepercayaan
lokal tradisional di Sunda Wiwitan menyebut tokoh Sri Baduga Maharaja atau Prabu
Siliwangi sebagai sosok pemimpin ideal dan memiliki pengaruh besar terhadap masyarakat
Sunda.

Selama masa hidupnya, Prabu Siliwangi begitu dihormati semua rakyat. Hal ini
sebagaimana dikisahkan dalam buku Hitam Putih Pajajaran: dari Kejayaan hingga
Keruntuhan Kerajaan Pajajaran tulisan Fery Taufiq El Jaquene.

Tak hanya diakui akan kepemimpinan, sebagai leluhur para manak atau bangsawan Sunda,
Prabu Siliwangi dipercaya selalu mengayomi semua masyarakat tidak pandang ras, suku,
budaya dan agama. Dia satu-satunya raja yang namanya termashyur hingga sekarang dan
masih menjadi idola masyarakat Sunda.

Konon Kompleks Pura Parahiyangan Agung Jagatkarta yang terletak di lereng utara
Gunung Salak, terdapat candi yang dibangun orang terdahulu sebagai bentuk ekspresi
memuliakan tokoh Sunda Prabu Siliwangi. Pura ini berada di daerah Kecamatan Taman Sari,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Bahkan di agama Konghucu, Prabu Siliwangi juga dipuja dan memiliki bangunan tersendiri
pada Vihara Nam Hai Se Im Pu Sa, Simpena, Sukabumi, Jawa Barat.

Pengkultusan Prabu Siliwangi ini terekam dalam carita pantun Langga Larang, Babakcatra,
Siliwangi dan Haturwangi. Keempat cerita pantun ini disebut dalam naskah Siksa Kandang
Karesian yang memiliki bahasa dan aksara Sunda kuno.

Tercatat naskah ini muncul pada tahun 1518 masehi yang menyatakan Kerajaan Pajajaran
masih berdiri di bawah naungan Sri Baduga Maharaja. Di tahun 1518 masehi, Sri Baduga
Maharaja sudah menjadi tokoh cerita pantun.

Prabu Siliwangi menjadi simbolis sejarah yang tidak termaktub dalam teks dan rangakaian
cerita rakyat yang turun temurun saja. Namun namanya kerap digunakan sebagai legitimasi
politik para bupati dan bangsawan Sunda.

Pada naskah yang ditemukan Sutaarga pada abad ke-19 masehi, nama Prabu Siliwangi
dimuat sebagai fasilitas kebutuhan para bupati yang berkuasa di berbagai kabupaten di Jawa
Barat, khususnya Priangan. Melalui babad-babad kekeluargaan, mereka ingin
menggabungkan trahnya hingga menuju ke Prabu Siliwangi.

Nama : Syifa Roudotul Jannah


Kelas : X-E
Mapel : B. Sunda ( tugas cerita babad )

Anda mungkin juga menyukai