Anda di halaman 1dari 16

PANDUAN KELAS KOLABORATIF PROJECT BASE LEARNING

MATAKULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN


(PILOT PROJECT)

UPT PENGAMBANGAN KEPRIBADIAN MAHASISWA


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2022
DEFINISI OPERASIONAL

Kelas Kolaboratif : Kelas yang melibatkan mahasiswa dalam melakukan proyek


bersama dengan mengolaborasi pada mata kuliah
pengembangan kepribadian (MPK) dan dapat dilakukan antar
individu dalam satu kelas atau berbeda dalam mata kuliah
MPK.
Team Base Project : Tim yang melakukan penyusunan proyek dalam kelas
kolaboratif.
Project Base Learning (PBL) : Metode pembelajaran berbasis proyek yang dilakukan dalam
tujuh minggu selama satu semester
Moral Camp : Kegiatan kokulikuler mahasiswa dengan metode imersi, yakni
menceburkan mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat
(live in) dengan tujuan agar mahasiswa mampu belajar tentang
nilai-nilai luhur yang ada di masyarakat, mengidentifikasi
keberagaman, menganalisis permasalahan yang ada di
masyarakat dengan pendekatan GESI, dan mencari solusi atas
permasalahan tersebut.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Konsep Kelas Kolaboratif dengan Metode Project Base Learning (PBL)

Berdasarkan Panduan Penyusunan Kurikulum Perguruan Tinggi tahun 2018, pembelajaran


kolaboratif merupakan proses pembelajaran bersama yang melibatkan interaksi antar individu
mahasiswa untuk menghasilkan kapitalisasi sikap pengetahuan dan keterampilan. Sementara
itu Project Base Learning (PBL) merupakan metode pembelajaran berbasis proyek yang
dilakukan dalam tujuh minggu selama satu semester. Kelas kolaboratif yang dimaksudkan
dalam mata kuliah pengembangan kepribadian adalah melibatkan mahasiswa dalam
melakukan proyek bersama yang berkolaborasi dan dilakukan antar individu dalam satu kelas
atau berbeda dalam mata kuliah MPK. Kelas kolaboratif mengolaborasikan proyek dari mata
kuliah Pendidikan Pancasila, Kewarganegaraan, Pendidikan Agama, dan Bahasa Indonesia.
Kelas kolaboratif dengan metode PBL diadaptasi dari kegiatan kokulikuler UPT PKM
yakni Moral Camp. Kegiatan Moral Camp adalah kegiatan dengan metode imersi, yakni
menceburkan mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat (live in) dengan tujuan agar
mahasiswa mampu belajar tentang nilai-nilai luhur yang ada di masyarakat, mengidentifikasi
keberagaman, menganalisis permasalahan yang ada di masyarakat dengan pendekatan
Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial (GESI), dan mencari solusi atas permasalahan tersebut.
Berkaitan dengan hal tersebut tujuan dari kelas kolaboratif dengan metode PBL ini
mengadaptasi dari Moral Camp untuk disesuaikan dengan CPMK dari masing-masing mata
kuliah.
Adapun pelaksanaan kelas kolaboratif, dimulai pada pertemuan ke-9 atau setelah UTS
dengan estimasi waktu pelaksanaan proyek selama 7 minggu. Luaran dari proyek kelas
kolaboratif berbentuk produk yang nantinya akan dipamerkan dan dikompetisikan antar
kelompok. Pameran dan kompetisi akan diorganisir oleh UPT PKM sebagai sebuah kegiatan
tersendiri di luar pembelajaran.
Persiapan yang dibutuhkan dalam kelas kolaboratif dibahasa pada BAB 2. Kelas
kolaboratif dilaksanakan pada pertemuan ke-9 sampai ke-15 dengan skenario pembelajaran
akan dibahasa pada BAB 3. Luaran yang diharapkan dari proyek tersebut adalah produk yang
berbentuk video, infografik, dan artikel. Ketiga luaran pada kelas kolaboratif memiliki kriteria
dan akan dibahas pada BAB 4. Sementara itu, bentuk asessmen pembelajaran dibahas pada
BAB 5.

1.2 Tema-tema proyek

Pada luaran proyek kelas kolaboratif, terdapat tema-tema yang dapat dijadikan sebagai
pilihan. Adapun tema-tema tersebut antara lain.
1. Isu inklusi sosial (toleransi agama, kesetaraan gender, inklusi disabilitas dan etnisitas),
2. Nilai-nilai agama (kemanusiaan, sadar lingkungan, anti korupsi, disiplin, dst)
3. Nilai-nilai kesatuan dan kesetaraan
4. Ketidaksetaraan aksesabilitas pendidikan
5. Isu eksklusi social (intoleransi, deskriminasi, dan ketidakadilan)
6. Identifikasi lokalitas dan globalitas budaya
7. Realitas kebahasaan dalam media
8. Problematika penggunaan bahasa gaul pada generasi muda
9. Tema-tema lain yang berhubungan dengan isu-isu tersebut.
BAB 2
PERSIAPAN KELAS KOLABORATIF

Hal-hal yang perlu dalam melaksanakan proyek kelas kolaboratif adalah menyangkut
kesiapan dosen sebagai mentor dan kesiapan mahasiswa untuk terjun ke lapangan.

Berikut adalah persiapan yang perlu diperhatikan oleh dosen.

1. Menyiapkan pilihan-pilihan tema proyek sosial kolaboratif sesuai dengan bidang mata
kuliah masing-masing, yang diharapkan dapat dikolaborasikan dengan mata kuliah
MPK yang lain
2. Menyiapkan pembekalan ragam proyek sosial yang dapat dilakukan mahasiswa di
lapangan.
3. Menyiapkan pembekalan terkait instrumen yang harus disiapkan oleh mahasiswa untuk
ke lapangan.
4. Memberikan pembekalan kepada mahasiswa terkait objek-objek atau tempat yang
dapat dijadikan studi kasus dalam proyek sosial.
5. Menyiapkan form assessmen dan rubrik penilaian
6. Menyiapkan pembekalan kepada mahasiswa terkait luaran proyek untuk kompetisi
fakultas.

Berikut adalah hal-hal yang perlu disiapkan oleh mahasiswa dalam mengikuti PBL kelas
kolaboratif.

1. Mahasiswa membentuk kelompok berdasarkan luaran proyek sosial.


2. Mahasiswa memilih tema proyek.
3. Mahasiswa menyiapkan skenario kegiatan di lapangan.
4. Mahasiswa menentukan luaran.
5. Mahasiswa menyiapkan instrumen untuk kunjungan lapangan, alat, dan bahan
pembuatan luaran
Bagan Alur Kegiatan PBL Kelas Kolaboratif

BAGAN ALUR KEGIATAN PBL KELAS KOLABORATIF

Mahasiswa Mahasiswa
Mahasiswa
mendapatkan menentukan tema dan
membagi kelompok
pembekalan bentuk luaran proyek

Konsultasi
Mahasiswa terjun ke dengan dosen

masyarakat di lingkungan

Kurasi Projek Terbaik Out Put dan Luaran


BAB 3
SKENARIO PEMBELAJARAN

3.1 Skenario pertemuan ke-9 (tahap 1)


Berikut skenario pembelajaran pada pertemuan kesembilan.
a. Mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan luaran proyek sosial.
b. Dosen memberi pembekalan tentang PBL, kelas kolaboratif, tujuan, pilihan tema
proyek, objek yang dapat dijadikan studi kasus, ragam kegiatan proyek, instrumen,
dan luaran.
c. Tanya-jawab dengan dosen tentang persiapan proyek sosial.
d. Mahasiswa melakukan diskusi kelompok membahas rencana proyek sosial.
e. Dosen mendampingi diskusi kelompok dalam membahas rencana proyek sosial.
f. Mahasiswa membuat out line rancangan proyek social.
g. Mahasiswa mempelajari instrumen survei lokasi tahap awal (logbook dan catatan
lapangan)

Contoh logbook pertemuan kesembilan

Tanggal Deskripsi Kegiatan Dokumentasi


08-09-2022 Survey awal ke pondok pesantren untuk melihat
pola pendidikan agama

dst.

Contoh Catatan Lapangan

No Tanggal Uraian kegiatan


1. 08-09-2022 Survei awal Identifikasi masalah Identifikasi Potensi
- Fasilitas ruang pembelajaran - Pembelajaran
kurang memadai berlangsung kondusif
- Komunikasi pembelajaran dan terkendali
berjalan satu arah, santri - Santri sangat santun dan
tidak aktif diskusi menghormati guru
- Santri banyak yang sebagai pemateri
mengantuk - Santri memperhatikan
etika dan kesopanan
dalam berpakaian dan
berperilaku
2. dst.

3.2 Skenario pertemuan-10 (tahap 2)


Berikut skenario pembelajaran pada pertemuan kesepuluh.
a. Mahasiswa berkonsultasi tentang aktivitas survei awal secara berkelompok kepada
dosen
b. Dosen memberikan masukan untuk tahapan aktivitas selanjutnya, dan masukan
tentang luaran.
c. Mahasiswa mendiskusikan skenario proyek sosial.
d. Masing-masing kelompok menyiapkan instrumen pengambilan data untuk turun ke
lapangan.
Contoh Panduan Wawancara
No Pertanyaan Jawaban
1. Siapa nama Anda dan berapa usia Anda?
2. Apa kedudukan Anda dalam pesantren?
Pengurus devisi apa?
3. Bagaimana proses penerimaan di pesantren?
Apakah ada seleksi dan berapa biayanya?
4. dst.

3.3 Skenario pertemuan 11, 12, dan 13 (Tahap 3, 4 dan 5)


Berikut skenario pembelajaran pada pertemuan kesebelas, dua belas, dan tiga belas.
a. Mahasiswa mempresentasikan kemajuan proyek sosial, seperti proses pengambilan
data, rencana lanjutan, dan luaran secara berkelompok.
b. Dosen dan kelompok lain memberikan tanggapan dan saran.
c. Mahasiswa melakukan peer assessment (evaluasi penilaian teman sejawat dilakukan
oleh ketua kelompok berdasarkan form yang telah disediakan)

Contoh Instrumen analisis data


Sumber data Masalah Potensi Solusi yang
ditawarkan
Observasi - Fasilitas ruang - Pembelajaran
pembelajaran kurang berlangsung kondusif
memadahi dan terkendali
- Komunikasi - Santri sangat santun
pembelajaran berjalan dan menghormati
satu arah, santri tidak guru sebagi pemateri
aktif diskusi - Santri
- Santri banyak yang memperhatikan etika
mengantuk dan kesopanan dalam
berpakaian dan
berperilaku
Wawancara - Santri sering - Santri senang banyak
mengantuk di kelas belajar agama dan
karena kurang tidur di bertemu dengan
malam hari karena banyak teman
padatnya jadwal - Biaya untuk belajar di
- Santri kadang-kadang pesantren sangat
malu untuk aktif murah. Sikap santun
bertanya dan mengormati
didapatkan santri dari
keteladanan.

Contoh rancangan out-put video dokumentasi untuk profil yang disumbangkan di pesantren
No. Aktivitas Narasi
1 Dokumentasi pembelajaran Merekam aklivitas pembelajaran dengan
menekankan pada potensi yang di miliki
pesantren
2 Testimoni pengurus Pengurus menyampaikan kelebihan, proses
pendaftaran, dan biaya yang dibutuhkan untuk
menjadi santri
3 Testimoni santri Santri menceritakan hal-hal baik yang
didapatkan di pesantren

3.4 Skenario pertemuan 14 dan 15 (tahap 6 dan 7)


Berikut skenario pertemuan keempat belas dan kelima belas
a. Mahasiswa presentasi hasil luaran proyek sosial secara berkelompok
b. Dosen memberi penilaian luaran tiap kelompok.
BAB 4
INSTRUMEN DAN LUARAN PROYEK SOSIAL
4.1 Instrumen
Instrumen merupakan perlengkapan yang dibutuhkan dalam melakukan project base
learning. Perlengkapan tersebut dirancang dengan tujuan memudahkan proses kegiatan di
lapangan, pengambilan data, tahapan analisis, dan pembuatan laporan. Instrumen dalam PBL
dibagi menjadi 2, yaitu instrumen yang berupa alat atau aplikasi, dan kedua adalah instrumen
buatan sebagai panduan.

Instrumen alat atau aplikasi meliputi,

1. Perekam suara
2. Aplikasi voice recorder menggunakan HP
3. Kamera
4. Aplikasi canva/ aplikasi pembuat infografik
5. Aplikasi video maker/ aplikasi editing video

Instrumen buatan sebagai panduan meliputi,

1. Log book
2. Catatan Lapangan
3. Panduan wawancara

Berikut adalah contoh-contoh isntrumen panduan:

Contoh log book


Tanggal Deskripsi Kegiatan Dokumentasi
08-09-2022 Survey awal ke pondok pesantren untuk melihat
pola pendidikan agama

16-09-2022 Observasi dan dialog dengan pengurus


pesantren
Contoh Instrumen Catatan Lapangan
No Tanggal Uraian kegiatan
1. 08-09-2022 Survei awal Identifikasi masalah Identifikasi Potensi
- Fasilitas ruang pembelajaran - Pembelajaran
kurang memadai berlangsung kondusif
- Komunikasi pembelajaran dan terkendali
berjalan satu arah, santri - Santri sangat santun dan
tidak aktif diskusi menghormati guru
- Santri banyak yang sebagai pemateri
mengantuk - Santri memperhatikan
etika dan kesopanan
dalam berpakaian dan
berperilaku
2. dst.

Contoh Panduan Wawancara


No Pertanyaan Jawaban
1. Siapa nama Anda dan berapa usia Anda?
2. Apa kedudukan Anda dalam pesantren?
Penguruh devisi apa?
3. Bagaimana proses penerimaan di pesantren?
Apakah ada seleksi dan berapa biayanya?
4. Dst.

4.2 Luaran Proyek

Luaran proyek yang diharapkan dari PBL dibagi menjadi tiga kategori, yakni video,
infografik, dan artikel. Video merupakan luaran yang dihasilkan untuk proyek yang
berfokus pada kampanye sosial dan penyebaran informasi. Infografik merupakan luaran
yang dihasilkan untuk proyek yang difokuskan pada penyebaran informasi pada khalayak
umum. Sementara itu, luaran artikel yang bersifat ilmiah dan atau popular jika proyek
memiliki kecenderungan untuk pemecahan masalah secara ilmiah dan konseptual yang
dapat ditwarkan pada program PKM. Berikut adalah Kriteria Luaran project berdasarkan
kategori.

No. Bentuk Kriteria Luaran


Luaran
1 Video Anggota dalam 1 kelompok maksimal 8 orang
Durasi 5 s.d 8 Menit
Jenis Video(dokumenter/kampanye/film pendek/video narasi)

Kesesuaian topik dan alur cerita


Orisinalitas karya
Konten video tidak mengandung unsur SARA, kekerasan, dan Pornografi

Keruntutan dan ketajaman alur cerita


Teknik pengambilan gambar
Kevariasian bahasa
Keterlibatan peran dalam film
Estetika: kualitas gambar, penataan artistik
2 Infografis Anggota dalam 1 kelompok maksimal 5 orang
Infografis berdasarkan observasi deskriptif/kampanye sosial
Kesesuaian topik dengan hasil infografis
Orisinalitas karya
Konten infografis tidak mengandung unsur SARA, kekerasan, dan
Pornografi
Hierarki Visual (urutan elemen dalam infografis: ukuran font untuk
judul dan sub judul)
Desain (bentuk, warna)
Estetika: kualitas gambar, penataan artistik
Kevariasian bahasa
Kelengkapan paparan data informasi infografis berdasarkan hasil
kegiatan kampanye sosial
3 Artikel Ilmiah Anggota dalam 1 kelompok maksimal 5 orang
Artikel ilmiah minimal 2500 kata
Judul Artikel : judul artikel ilmiah dapat menggambarakan
tujuan/kegiatan proyek akhir
Bahasa : pemilihan diksi yang seusai dengan tulisan ilmiah
Isi : mendeskripsi serta menarasikan isi dari bentuk dari proyek akhir
TBS (team based project) yang telah selesai dilakukan.
Kemampuan menuliskan bagian isi secara lengkap dan tersistematis.
Sistematika : Keruntutan bagian-bagian dari tulisan, bagian pembuka,
isi, dan penutup
EYD : menyusun tulisan ilmiah sesuai dengan ejaan yang berlaku (EYD)
dan memparafrase kutipan sesuai dengan aturan.
BAB 5

ASESMEN PEMBELAJARAN

Asesmen pembelajaran dipergunakan untuk mengukur capaian sikap dan ketrampilan


yang diharapkan dalam CPMK. Asesmen yang digunakan dalam projek kelas kolaboratif
dibagi menjadi dua, yakni asesmen proses dan asesmen hasil. Penilaian proses dipergunakan
untuk mengukur sikap mahasiswa selama proses projek, sementara itu penilaian hasil
dipergunakan untuk mengukur capaian kompetensi yang diharapkan sesuai dengan CPMK.
Asesmen proses berbobot 25% dan asesmen hasil 25%. Asesmen proses dilakukan dengan dau
acara yakni (1) peer asesmen bernialai 12,5 % dan observasi yan dilakukan oleh dosen dengan
alat bantu portofolio dengan berbobot 12,5%. Sementara itu, asesmen hasil yang berbobot 25%
dilakukan dengan mengumpulkan luaran yang berupa video, infografik, atau artikel.

5.1 Rubrik asesmen proses yang dilakukan oleh ketua kelompok (bobot 12,5 %)
FORMAT PENILAIAN TEMAN SEJAWAT

No Nama Kelompok Prosentase Prosentase Prosentasi Rata-Rata


terjun ke keterlibatan membuat
lapangan (%) konsep (%) luaran (%)
1.
2.
3.

5.2 Penilaian proses yang dilakukan dosen (bobot 12,5 %)


FORMAT PENILAIAN PROSES PROYEK

Kelompok :
Kelas :
Prodi/Jurusan :
No Aspek Kompetensi Sikap Aspek yang dinilai Skor 10-100
1 Kerja keras Konsistensi dalam
melakukan tahapan
projek dengan tepat
waktu. (logbook, catatan
lapang)
2 Kerja sama Kekompakan dalam
presentasi dan
kekompakan dalam
menkonsep ide saat
diskusi
3 Disiplin Kelengkapan catatan
lapangan, dan panduan
wawancara,
Rata-rata

5.3 Asesmen hasil dilakukan oleh dosen (bobot 25%)

FORMAT PENILAIAN VIDEO

Kelompok :
Kelas :
Prodi/Jurusan :
Judul Artikel :

No. Aspek Kompetensi Aspek yang dinilai Skor 10-100


1 Kesesuaian topik dan Kemampuan menyusun topik dan alur cerita pada
alur cerita video
2 Orisinalitas karya Kemampuan pemilihan tema yang mengandung
keorisinalitasan pada video
3 Konten video tidak Kemampuan menyaring konten video dan tidak
mengandung unsur mengandung unsur SARA, kekerasan, dan
SARA, kekerasan, pornografi
dan Pornografi
4 Keruntutan dan Kemampuan mengantur keruntutan serta
ketajaman alur cerita ketajaman alur cerita pada video
5 Teknik pengambilan Kemampuan teknik pengambilan gambar pada
gambar video dan dukungan pencahayaan dan sudut
pandang
6 Kevariasian bahasa Kemampuan penyampaikan narasi penggunaan
bahasa pada video
7 Keterlibatan peran Kemampuan pemilihan peran pada video
dalam film
8 Estetika: kualitas Kemampuan perangkaian estetika yang meliputi
gambar, penataan kualitas gambar dan pentaan artistik
artistik

Jumlah = … : 8
FORMAT PENILAIAN INFOGRAFIS

Kelompok :
Kelas :
Prodi/Jurusan :
Judul Artikel :

No. Aspek Kompetensi Aspek yang dinilai Skor 10-100


1 Kesesuaian topik Kemampuan menyusun topik dengan hasil
dengan hasil infografis
infografis
2 Orisinalitas karya Kemampuan pemilihan tema yang mengandung
keorisinalitasan pada infografis
3 Konten infografis Kemampuan menyaring konten yang tidak
tidak mengandung mengandung unsur SARA, kekerasan, dan
unsur SARA, pornografi
kekerasan, dan
Pornografi
4 Hierarki Visual Kemampuan mengantur hierarki visual pada
(urutan elemen infografis
dalam infografis:
ukuran font untuk
judul dan sub judul)
5 Desain (bentuk, Kemampuan teknik desain berupa bentuk dan
warna) warna
6 Estetika: kualitas Kemampuan menyatukan estetika
gambar, penataan
artistik
7 Kevariasian bahasa Kemampuan pemilihan bahasa yang digunakan
pada infografis
8 Kelengkapan Kemampuan menyampaikan Kelengkapan paparan
paparan data data informasi infografis berdasarkan hasil
informasi infografis kegiatan kampanye sosial
berdasarkan hasil
kegiatan kampanye
sosial

Jumlah = … : 8
FORMAT PENILAIAN PENULISAN ARTIKEL

Kelompok :
Kelas :
Prodi/Jurusan :
Judul Artikel :

No. Aspek Kompetensi Aspek yang dinilai Skor 10-100


1 Judul Artikel Kemampuan menyusun judul artikel popular yang
menarik dan dapat menggambarakan
tujuan/kegiatan proyek akhir
2 Bahasa Kemampuan memiih diksi yang seusai dengan
tulisan ilmiah, serta mampu menyusun
ketertarikan pembaca dalam artikel tersebut
3 Isi Kemampuan mendeskripsi serta menarasikan isi
dari bentuk dari proyek akhir TBS (team based
project) yang telah selesai dilakukan.
Kemampuan menuliskan bagian isi secara lengkap
dan tersistematis.
4 Sistematika Kemampuan meruntutkan bagian-bagian dari
tulisan, bagian pembuka, isi, dan penutup
5 Ejaan Kemampuan menyusun tulisan ilmiah sesuai
dengan ejaan yang berlaku (EYD) dan kemampuan
memparafrase kutipan sesuai dengan aturan

Jumlah

Jumlah = … : 5

Anda mungkin juga menyukai