Anda di halaman 1dari 20

GERAKAN KEWASPADAAN PANGAN DAN GIZI

dalam rangka Memperingati “Hari Pangan Sedunia”

Oleh:
SOEPRIATI, SE, M.Si
Analis Ketahanan Pangan Madya

Sukabumi, 14 November 2022

Badan Pangan Nasional


BADAN PANGAN NASIONAL
(BERDASARKAN PERATURAN PRESIDEN NO. 66/2021)

Organisasi BPN Jenis


JenisPangan
FUNGSI (Pasal 3): Pangan

KOORDINASI, PERUMUSAN, DAN PENETAPAN KEBIJAKAN ketersediaan


1 2
1 pangan, stabilisasi pasokan dan harga pangan, kerawanan pangan dan
gizi, penganekaragaman konsumsi pangan, dan keamanan pangan;
Beras Jagung

2 KOORDINASI PELAKSANAAN KEBIJAKAN ketersediaan pangan, stabilisasi 3 4


pasokan dan harga pangan, kerawanan pangan dan gizi,
penganekaragaman konsumsi pangan, dan keamanan pangan;
Kedelai Gula
Konsumsi
3 PELAKSANAAN pengadaan, pengelolaan, dan penyaluran cadangan pangan 5 6
pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara di bidang pangan;
TUGAS:
4 PELAKSANAAN PENGENDALIAN KERAWANAN PANGAN dan pengawasan Bawang Telur
Unggas
pemenuhan persyaratan gizi pangan;
Badan Pangan Nasional 7 8

mempunyai tugas 5 PELAKSANAAN PENGEMBANGAN dan pemantapan penganekaragaman


dan pola konsumsi pangan, serta pengawasan penerapan standar Daging Daging
melaksanakan tugas Ruminansia Unggas
pemerintahan di bidang keamanan pangan yang beredar;
9
pangan (Pasal 2)
6 PELAKSANAAN bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan di
bidang pangan; Cabai

7 PENGEMBANGAN sistem informasi pangan


2
Badan Pangan Nasional
ANTISIPASI ANCAMAN KRISIS PANGAN GLOBAL
• Saat ini, seluruh negara dihadapkan pada Krisis Global (energi, pangan, dan
keuangan) sebagai dampak dari perubahan iklim, pandemik covid-19, dan
perang Ukraina dan Rusia.
• Diperkirakan tahun 2050 jumlah penduduk dunia tembus 10 Milyar,
sehingga untuk dapat mencukupi pangannya, maka kenaikan produksi Perang
Ukraina VS Rusia Perubahan Iklim Pandemi Covid-19
pangan dunia harus naik setidaknya 70% (FAO, 2021).
• Krisis pangan ini akan semakin bertambah seiring dengan
meningkatnya pertumbuhan penduduk yang berimplikasi pada
Krisis Krisis Pangan Krisis Keuangan
kebutuhan pangan. Namun tidak diimbangi dengan kemampuan Energi
peningkatan produksi dan ketersediaan pangan.
• 20 Juni 2022, Bapak presiden telah memberikan arahan untuk
antisipasi ancaman krisis pangan, melalui: peningkatan produksi,
pastikan offtaker, dan grand plan/perencanaan pangan yang baik.

3
Badan Pangan Nasional
Kondisi Konsumsi Pangan Penduduk Indonesia
(Skor PoU dan PPH)
PoU (Prevelance of Undernourishment) Skor PPH 2021
Persentase populasi yang mengkonsumsi kalori kurang untuk Susunan keragaman pangan berdasarkan sumbangan energy dari
hidup sehat & tetap aktif sesuai dengan standar minimun kelompok pangan utama pada tingkat ketersediaan dan konsumsi pangan

Tahun 2020 ke 2021


meningkat 0,15%
(510ribu jiwa)

Ket: Skor PPH dihitung berdasarka Angka Kecukupan Energi 2100 kkal/kap/hari (Permenkes 28/2019)

Kualitas konsumsi pangan


penduduk Indonesia belum
beragam, bergizi seimbang.
Masih tingginya dominasi
konsumsi padi-padian serta
✓ Tahun 2021, sebanyak 8,49% penduduk Indonesia (23,1 minyak dan lemak. Kurangnya
juta jiwa) mengkonsumsi kalori kurang dari standar konsumsi sayur dan buah,
pangan hewani, serta umbi-
minimum untuk hidup sehat dan aktif umbian
✓ Terdapat peningkatan sebesar 510 ribu jiwa (0,15%)
dibandingkan tahun 2020

Badan Pangan Nasional


Urgensi Food Loss and Waste

Secara Global Timbunan FLW Indonesia


pada 2000-2019 yaitu
1,3 MILYAR TON* 23-48 juta ton/tahun
Makanan Terbuang setara dengan
Setiap Tahun 23-48 juta ton/th
115- 184 kg/kapita/th
*Setara dengan 1/3 pangan yang
diproduksi untuk dikonsumsi
penduduk dunia Dampak Ekonomi

Rp 213-551
Trilliun/tahun
Food Loss and
W aste Indonesia Potensi Pemanfaatan
427 menduduki
300 peringkat ke-2
61-125 juta orang
277 (Dapat memenuhi
196 di Dunia
konsumsi 29-47%
populasi Indonesia)

Sumber :FAO, EIU, Bappenas 2


Badan Pangan Nasional
Food Loss VS Food Waste

Hilangnya sejumlah pangan pada tahapan


produksi dan distribusi sebelum pada
Food tahapan konsumsi (Lipinski et al. 2013).
Loss
Hilangnya pangan pada rantai produksi
baik mulai tahapan sebelum panen,
setelah panen, peyimpanan, pengemasan
dan distribusi (FAO, 2011)

Food Setiap makanan dengan kualitas baik


Waste yang dapat dikonsumsi manusia tetapi
karena alasan tertentu tidak dikonsumsi
dan tidak dimanfaatkan
(Linpinski et al. 2013).
2
Badan Pangan Nasional
ANALISA TERHADAP HASIL KAJIAN BAPPENAS (2021) & KAJIAN BKP (2019)

** Jumlah FLW INDONESIA TAHUN 2000 - 2019


Rata-rata FLW 20 Tahun
(2000-2019)
149 kg/kap/th

Food Loss 56% Food Waste 44%

89,7 kg/kap/th 59,8 kg/kap/th

1. Proporsi Food Loss > Food Waste


2. Food Loss cenderung turun (61% → 45%; 0,8%/tahun)
3. Food Waste cenderung naik (39% ➔ 55%; 0,8%/tahun)
31,8 kg/kap/th 28 kg/kap/th 4. Kontribusi terbesar FLW dari hortikultura (31,80%)
Non Rumah Tangga Rumah Tangga khususnya dari sayur-sayuran (62,8%).
5. Upaya penurunan Food Loss berdampak positif

Badan Pangan Nasional


TARGET SDGs & RPJMN tentang FLW

Target SDGs 12.3 Tahun 2030:

berkurangnya 50% food waste per kapita di tingkat ritel dan konsumen

Target RPJMN 2020-2024 (Perpres 18/2020):


Prioritas Nasional ke-1:
Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan

Program Prioritas ke-3:


Peningkatan Ketersediaan, Akses dan Kualitas Konsumsi Pangan

Kegiatan Prioritas ke-5:


Peningkatan Tata Kelola Sistem Pangan Nasional

Arah Kebijakan dan Strategi:


Pengelolaan Food Waste

Badan Pangan Nasional


PENYEBAB & PENDORONG FLW DI INDONESIA

5 PENYEBAB &
PENDORONG
sangat penting menjadi
1 Kurangnya implementasi Good Handling Practice (GHP)

prioritas dalam strategi


penanganan FLW.
2 Kualitas ruang penyimpanan yang kurang optimal

3 Standar kualitas pasar dan preferensi konsumen

4 Kurangnya informasi/edukasi pekerja pangan dan konsumen

5 Kelebihan porsi dan Perilaku Konsumen

Sumber: Bappenas, 2021

Badan Pangan Nasional


MENGURANGI FOOD LOSS AND WASTE

• Menerapkan praktek budidaya yang baik (good agricultural practices)


• Meningkatkan teknologi budidaya
PRODUKSI • Meningkatkan penyuluhan pertanian
• Meningkatkan akses pasar untuk produk yang dihasilkan

• Menerapkan praktek penanganan pangan yang baik (good handling practices)


PENANGANAN & • Meningkatkan infrastruktur dan manajemen penyimpanan
PENYIMPANAN • Meningkatkan teknologi pasca panen

PENGOLAHAN & • Meningkatkan teknologi pengolahan dan pengemasan produk


PENGEMASAN • Meningkatkan infrastruktur pengolahan dan pengemasan produk
• Menerapkan sistem pelabelan produk

DISTRIBUSI & • Menerapkan praktik distribusi pangan yang baik (good distribution practices)
PEMASARAN • Memperbaiki manajemen dan infrastruktur rantai pasok pangan
• Memfasilitasi penyaluran produk yang tidak terjual

• Melakukan kampanye dan edukasi kepada konsumen


KONSUMSI • Melakukan fasilitasi penyaluran pangan yang tidak terjual di restoran
• Mengatur porsi konsumsi pangan

Badan Pangan Nasional


PERAN STAKEHOLDERS UNTUK MENGURANGI FLW
AKTOR PERAN LEMBAGA/INSTITUSI
Meningkatnya ketersediaan penyuluh/penyuluhan KEMENTAN, KKP
Meningkatkan Akses Pasar NFA, KEMENTAN, KKP, KEMENDAG
Memperbaiki Teknik Pemanenan KEMENTAN
Meningkatkan akses terhadap teknologi penanganan dan penyimpanan dengan NFA, KEMENTAN, KKP, KEMENDAG
biaya rendah
Memperbaiki Infrastruktur KEMENTAN, KKP, PU
Melaksanakan Kampanye untuk pendidikan Konsumen NFA, KKP, KEMENDIKBUD, BPOM
Memastikan ekonomi keluarga diajarkan di sekolah, perguruan tinggi dan KEMENDIKBUD
masyarakat
PEMERINTAH
Memastikan teknologi pengolahan sampah yang aplikatif KLHK
Memperkenalkan Pendinginan Rendah Karbon Perusahaan Pengemasan, Logistik, CSR Swasta/BUMN

Merekayasa ulang proses manufaktur Industri Pengolahan


Memperbaiki Manajemen supply chain Perusahaan Logistik, Industri Pengolahan, Retail

Memperbaiki kemasan untuk memperpanjang kesegaran dan umur simpan Perusahaan Pengemasan, Industri Pengolahan, Retail

Memfasilitasi donasi produk yang tidak terjual Retail, Food Bank


Mengubah Promosi di Toko Retail, Hotel, Restoran
Memfasilitasi donasi produk yang tidak terjual dari restoran dan katering Restoran, Hotel, Katering, Food Bank
SWASTA
Mengurangi Ukuran Porsi Hotel, Restoran, Katering
Badan Pangan Nasional
UPAYA PENGURANGAN FOOD LOSS

KOMODITAS PADI KOMODITAS HORTIKULTURA

• Mekanisasi: Combine Harvester (9,49% → 2,5%) Memperbaiki Teknologi Pengeringan & Penyimpanan
• Pasca Panen :
1. Flatbed Dryer (2,98% → 2,3%)
2. Revitalisasi RMU Kecil (rendemen 58% naik ke 60%)
Loss

20,92% → 11-13%

KOMODITAS JAGUNG Penggunaan Instore Dryer → Loss 15 %

▪ Pemotongan
Penggunaan ▪ Perontokan
Combine Harvester ▪ Pemisahan dan Pembersihan
▪ Pemotong Tangkai
Loss

8,95% → 2,5-2,79%
Sumber: BB Pasca Panen Penggunaan Controlled Atmosphere Storage
Sumber: Ditjen Tanaman Pangan (CAS) → Loss <10%
Sumber: Hortikultura
Badan Pangan Nasional
UPAYA PENGURANGAN FOOD LOSS

Target dan Upaya Pengolahan


menurunkan Losses untuk
mengurangi
kehilangan
Menggunakan karung bekas Menggunakan kardus/
>20% Existing tembakau untuk kemasan tanpa perforasi/ kardus saat panen
cabai yang dipanen (level tipis untuk transportasi raya
L petani) (antar kota/antar pulau)

O Kemasan yang disarankan

Memperpendek
S <15%
Rantai Pasok

S
Kardus berperforasi
<10% Intervensi Bak plastik untuk distribusi untuk transportasi dari
Teknologi dari petani ke pengumpul kolektor sampai
pedagang (antar kota)

Sumber: Ditjen Hortikultura


Badan Pangan Nasional
Sinergi dan Kolaborasi Lintas Sektoral
untuk Penanganan Food Waste

Penyedia/Donatur Pangan Food Hub/ Penggiat F L W Kelompok Sasaran


Penanganan FLW ke Depan:
1. Menyusun regulasi terkait FLW
(label, donasi, diskon, food bank,
denda buang makanan, promosi
Bisnis/industri Rawan & edukasi)
pangan Pangan
2. Fasilitasi operasionalisasi food
Mall /Vendor Anak- bank (koordinasi, aksesisbilitas,
makanan anak data informasi lokasi dan target)
Restora Lansia 3. Promosi, edukasi dan komunikasi
n untuk mengurangi FLW
Mobilisasi Mobilisas/
Hote / pengiriman Panti 4. Merilis aplikasi
pangan Asuhan
l pengirima
potensi
5. Kerjasama dengan sektor privat
n pangan Penggiat
Retail/Grosir potensi Food food waste Masyarakat
dalam mengatasi food waste
Eceran food waste Waste umum 6. Perbaikan sistem logistik pangan
Lainnya
(cold storage, CAS)

❑ Penanganan Food Waste memerlukan kolaborasi dan komitmen lintas sektor


❑ Kehadiran pemerintah bersifat mengkoordinasikan, menetapkan kebijakan dan mempromosikan
pemanfaatan pangan yang berpotensi Food Waste sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi sirkular

Badan Pangan Nasional


Bersinergi dan Berkolaborasi
untuk Pangan Nasional

Dukungan pembiayaan Dukungan Teknologi

PERPADI

Sektor
Swasta/Privat
Sektor
Swasta/Privat

Dinas Urusan Pangan 514 Kab/ Kota dan 37 Prov

Dukungan Media
7
Badan Pangan Nasional
Dukungan NFA dalam upaya
Pencegahan Food Waste

Inisiasi Gerakan Sarinah Bebas Food Waste, 15 Agustus 2022

Gerakan
Nasional
dapat direplikasi
oleh seluruh mall
di Indonesia

Badan Pangan Nasional


Lanjutan……

Menghadiri
Penyerahan “Mobil Narasumber pada
event GRASP 2030
Dapur Berjalan” dari
Anniversary dengan
Superindo ke tema “One-Year
Foodbank of Collaboration Journey
Indonesia tanggal 27 to Reduce Food Loss
Agustus 2022 and Waste” tanggal 8
September 2022

Badan Pangan Nasional


Lanjutan……
Gerakan Peningkatan Gizi Masyarakat Partisipasi pada Regional Technical
Sosialisasi dan Pengurangan Food Waste - kerja Workshop on Food Loss and Waste
Gerakan Pencegahan Food Waste sama FOI dengan ASDP di Banyuwangi, 8 (FLW) – pada Meetings of
di Banyuwangi, 9 September 2022 Agricultural Chief Scientists of G20
September 2022 (MACS-G20) , Yogyakarta, 5 Okt 2022

Badan Pangan Nasional


Lanjutan……

Mengadakan Talkshow “Gerakan Kewaspadaan Pangan dan Gizi” dalam rangka


memperingati International Day of Awareness of Food Loss and Waste
29 September 2022

Kepala NFA memberikan penghargaan kepada 11 Penggiat Food Waste dari dunia usaha, NGO, akademisi dan unsur media

Badan Pangan Nasional


Terima Kasih
“Selamat dan Sukses”
SelamatkanPangan PanganKuatIndonesiaBerdaulat
PetaniSejahtera_PedagangUntung_MasyarakatTersenyum
MakanEnakMakanSehatMakanB2SA

Badan Pangan Nasional

Anda mungkin juga menyukai