Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KASUS

KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK

Pemasangan Oksigen Pada Ny Y, G1P0A0 Hamil 24 Minggu Dengan Di


Ruang Ponek RSUD Palabuhanratu
Kabupaten Sukabumi

DISUSUN OLEH :
RISNA FITRIANI

4009220025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI


KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN DHARMA HUSADA TAHUN
AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Sukabumi, 14 Oktober 2022


Tertanda,

Penulis

2
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan ini berjudul:
KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK

Pemasangan Oksigen Pada Ny Y, G1P0A0 Hamil 24 Minggu Dengan Di


Ruang Ponek RSUD Palabuhanratu
Kabupaten Sukabumi

Oleh:

IRMA SURYANI
400922039

Yang telah disahkan oleh Pembimbing pada tanggal

Pembimbing Lahan Pembimbing akademik

Sri Marlina SST Yeti Hermawati SST.M.Keb

Mengetahui,
Ketua Prodi

Ira Kartika, S.ST., M.Keb


NIK : 432121002020

2
DAFTAR ISI

Lembar Judul
Kata Pengantar ……………………………………………………… 1
Lembar Pengesahan ……………………………………………………… 2
Daftar Isi ………………………………………………………………. 3
BAB I Pendahuluan ……………………………………………………… 4
BAB II Konsep Dasar Managemen Kebidanan …………………… 7
Daftar Pustaka ……………………………………………………… 9

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Definisi Terapi Oksigen (O2)


Terapi oksigen (O2) merupakan suatu intervensi medis berupa upaya pengobatan
dengan pemberian oksigen (O2) untuk mencegah atau memperbaiki hipoksia
jaringan dan mempertahankan oksigenasi jaringan agar tetap adekuat dengan cara
meningkatkan masukan oksigen (O2) ke dalam sistem respirasi, meningkatkan daya
angkut oksigen (O2) ke dalam sirkulasi dan meningkatkan pelepasan atau ekstraksi
oksigen (O2) ke jaringan.
Dalam penggunaannya sebagai modalitas terapi, oksigen (O 2) dike- mas dalam
tabung bertekanan tinggi dalam bentuk gas, tidak berwarna, ti- dak berbau, tidak
berasa dan tidak mudah terbakar. Oksigen (O2) sebagai modalitas terapi dilengkapi
dengan beberapa aksesoris sehingga pemberian terapi oksigen (O2) dapat dilakukan
dengan efektif, di antaranya pengatur tekanan (regulator), sistem perpipaan oksigen
(O2) sentral, meter aliran, alat humidifikasi, alat terapi aerosol dan pipa, kanul,
kateter atau alat pem- berian lainnya.

B. Teknik Pemberian Terapi Oksigen (O2)


Sangat banyak teknik dan model alat yang dapat digunakan dalam terapi oksigen
(O2) yang masing-masing mempunyai kelebihan dan keku- rangan. Pemilihan
teknik dan alat yang akan digunakan sangat ditentukan oleh kondisi pasien yang
akan diberikan terapi oksigen (O2).3
Teknik dan alat yang akan digunakan dalam pemberian terapi oksi gen (O2)
hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut:

a.
Mampu mengatur konsentrasi atau fraksi oksigen (O2) (FiO2) udara
inspirasi.
b.
Tidak menyebabkan akumulasi karbon dioksida (CO2).
c.
Tahanan terhadap pernapasan mininal.
2
d.
Irit dan efisien dalam penggunaan oksigen (O2).
e.
Diterima dan nyaman digunakan oleh pasien.

C. Alat pemberian oksigen arus rendah


a. Nasal kanul dan nasal kateter.

Gambar 2.1.
Nasal Kanul

Gambar 2.2.
Nasal Kateter

b. Sungkup muka tanpa kantong penampung.

Gambar 2.3
Sungkup Muka Tanpa Kantong Penampung

2
c. Sungkup muka dengan kantong penampung.

Gambar 2.4.
Sungkup muka Partial Rebreathing &Sungkup Muka nonrebreathing

d. oksigen (O2) transtrakeal.

Gambar 2.5.
Oksigen (O2) Transtrakeal

2
D. Alat Terapi Oksigen (O2) Arus Tinggi

Gambar 2.7.
Alat Terapi Oksigen (O2) Arus Tinggi

2
BAB II

KONSEP DASAR MANAJEMEN KEBIDANAN

A. Konsep dasar Manajemen Kebidanan


Pengertian Bidan sebagai seorang pemberi layanan kesehatan (health
provider) harus dapat melaksanakan pelayanan kebidanan dengan melaksanakan
manajemen yang baik. Dalam hal ini bidan berperan sebagai seorang manajer, yaitu
mengelola atau memanage segala sesuatu tentang kliennya sehingga tercapai tujuan
yang di harapkan. Dalam mempelajari manajemen kebidanan di perlukan pemahaman
mengenai dasar-dasar manajemen sehingga konsep dasar manajemen merupakan
bagian penting sebelum kita mempelajari lebih lanjut tentang manajemen kebidanan.
(Wikipedia, 2016).
Proses Manajemen Kebidanan menurut Helen Varney (2010) Varney (2010)
menjelaskan proses manajemen merupakan proses pemecahan masalah yang
ditemukan oleh perawat dan bidan pada awal tahun 1970 an
Manajemen Asuhan Kebidanan sesuai 7 langkah Varney, yaitu :
1) Langkah I : Pengumpulan Data Dasar Langkah pertama mengumpulkan data
dasar yang menyeluruh untuk mengevaluasi ibu an bayi baru lahir. Data dasar
ini 13 meliputi pengkajian riwayat, pemeriksaan fisik dan pelvic sesuai
indikasi, meninjau kembali proses perkembangan keperawatan saat ini atau
catatan rumah sakit terdahulu, dan meninjau kembali data hasil laboratorium
dan laporan penelitian terkait secara singkat, data dasar yang diperlukan
adalah semua data yang berasal dari sumber infomasi yang berkaitan dengan
kondisi ibu dan bayi baru lahir. Bidan mengumpilkan data dasar awal
lengkap, bahkan jika ibu dan bayi baru lahir mengalami komplikasi yang
mengharuskan mereka mendapatkan konsultasi doter sebagai bagian dari
penatalaksanaan kolaborasi.

2
2) Langkah II : Interpretasi data Menginterpretasikan data untuk kemudian
diproses menjadi masalah atau diagnosis serta kebutuhan perawatan
kesehatan yang diidentifikasi khusus. Kata masalah dan diagnosis sama–
sama digunakan karena beberapa masalah tidak dapat didefinisikan sebagai
sebuah diagnosis tetapi tetap perlu dipertimbangkan dalam mengembangkan
rencana perawatan kesehatan yang menyeluruh.
3) Langkah III: Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial
Mengidentifikasi masalah atau diagnose potensial berdasarkan masalah dan
diagnose saat ini berkenaan dengan tindakan antisipasi, pencegahan, jika
memungkinkan, menunggu dengan waspada penuh, dan persiapan terhadap
semua keadaan yang mungkin muncul. Langkah ini adalah langkah yang
sangat penting dalam member perawatan kesehatan yang aman.
4) Langkah IV: Identifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan segera
Langkah keempat mencerminkan sikap kesinambungan proses
penatalaksanaan yang tidak hanya dilakukan selama perawatan primer atau
kunjungan prenatal periodic, tetapi juga saat bidan melakukan perawatan
berkelanjutan bagi wanita tersebut, misalnya saat ia menjalani persalina. Data
baru yanf diperoleh terus dikaji dan kemudian di evaluasi.
5) Langkah V : Merencanakan asuhan yang menyeluruh Mengembangkan
sebuah rencan keperawatan yang menyeluruh ditentukan dengan mengacu
pada hasil langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan pengembangan
masalah atau diagnosis yang diidentifikasi baik pada saat ini maupaun yang
dapat diantisipasi serta perawatan kesehatan yang dibutuhkan.
6) Langkah VI : Melaksanakan Perencanaan Melaksanakan rencana perawatan
secara menyeluruh. Langkah ini dapat dilakukan secra keseluruhan oleh
bidan atau dilakukan sebagian oleh ibu atau orang tua, bidan, atau anggota
tim kesehatan lainnya. Apabila tidak dapat melakukannya sendiri, bidan
betanggung jawab untuk memastikan implemntasi benar- benar dilakukan.

2
Rencana asuhan menyeluruh seperti yang sudah diuaraikan pada langkah
kelima dilaksankan secara efisien dan aman.
7) Langkah VII : Evaluasi Evaluasi merupakan tindakan untuk memeriksa
apakah rencana perawatan yang dilakukan benar-benar telah mencapai tujuan,
yaitu memenuhi kebutuhan ibu, seperti yang diidentifikasi padalangkah
kedua tentang masalah, diagnosis, maupun kebutuhan perawatan kesehatan.

2
DAFTAR PUSTAKA

1. 1. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku


Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi V. Jakarta. InternaPublishing. 2009.

2. Rilantono LI. Penyakit Kardiovaskular (PKV) 5 Rahasia. Edisi I. Jakarta.


Fa- kultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2012.
3. Eka anisa Mordella dan Pamilih Eko Karyuni.2012.Buku Ajar Ilmu
Kebidanan,
4. Icesmi Sukarni dan Wahyu. 2013.Buku Ajar Keperawatan Maternitas,
Yogyakarta, Nuha Medika 1

Anda mungkin juga menyukai