BAB I
PENDAHULUAN
karboksil (COOH) dan amina (NH2). Asam amino merupakan molekul yang
dipersempit, keduanya terikat pada satu atom karbon yang sama yang disebut atom
C alfa. Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat
basa. Asam amino dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu Asam amino non
esensial adalah asam amino yang dapat disintesa sendiri oleh tubuhmelalui reaksi
aminasi reduktmif asam keton atau ,melalui transaminasi, contonya alanin, asparat,
Protein adalah komponen dasar utama yang diperlukan oleh semua mahkluk
hidup sebagai bagian dari daging, jarigan kulit, otot, otak, sel darah merah, rambut
dan organ tubuh lainnya yang dibangun oleh protein. Protein mempunyai fungsi
yang penting yaitu untuk pertumbuhan, memperbaiki sel tubuh yang rusak, bahan
pembentuk plasma kelenjar, hormon dan enzime, cadangan energi jika kekurangan,
sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen,
oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting
3
dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Protein berfungsi
proses biologis antara lain sebagai katalis enzimatik, hampir semua reaksi kimia
dalam· sistem biologi dikatalis oleh makromolekul yang disebut enzim yang
merupakan satu jenis protein. Peran lainnya dari protein dalam sistem biologi
Protein adalah senyawa organik yang mempunyai berat molekul besar antara
ribuan hingga jutaan satuan(g/mol), komponen protein terdiri atas atom karbon,
hydrogen, oksigen, nitrogen, dan beberapa ada yang mengandung sulfur dan fosfor.
Protein yang tersusun dari hanya asam amino disebut protein sederhana. Protein
disebut juga polipeptida karena beberapa asam amino saling berikatan dalam ikatan
peptida. Adapun protein yang mengandung bahan selain asam amino, seperti
biokimiawi, 20% dari susunan tubuh orang dewasa terdiri dari protein. Kualitas
protein ditentukan oleh jumlah den jenis asam aminonya (Affandi, 2015).
Protein berasal dari bahasa Yunani protos, yang berarti “yang paling utama”.
sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung komposisi rata-rata
unsur kimia yaitu karbon 50%, hidrogen 7%, oksigen 13%, nitrogen 16%, dan
4
kadang kala sulfur serta fosfor 1-2%.Protein dapat diperoleh dari makanan yang
berasal dari hewan atau tumbuhan. Protein yang berasal dari hewan disebut protein
hewani, sedangkan yang berasal dari tumbuhan disebut protein nabati. Beberapa
makanan sumber protein adalah daging, telur, susu, ikan, beras, kacang, kedelai,
Telur merupakan produk dari unggas selain daging, yang bernilai gizi tinggi
karena mengandung zat makanan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Telur
banyak diminati oleh masyarakat karena murah dan mudah diperoleh. Telur
merupakan salah satu bahan pangan dengan nilai nutrisi yang baik. Hal ini karena
telur merupakan sumber protein yang terdiri dari berbagai asam amino yang
Telur merupakan bahan pangan hasil ternak unggas yang memiliki sumber
protein hewani yang memiliki rasa lezat, mudah dicerna dan bergizi tinggi. Teknik
pengolahan telur telah banyak dilakukan untuk meningkatkan daya tahan serta
(albumin) dan kuning telur. Cangkang dan putih telur terpisah oleh selaput
membran, kuning telur dan albumin terpisah oleh membran kuning telur. Telur
banyak dikonsumsi dan diolah menjadi produk olahan lain karena memiliki
kandungan gizi yang cukup lengkap. Kandungan protein pada telur terdapat pada
Ikan teri merupakan ikan yang berada di daerah perairan pesisir dan eustaria
dengan tingkat keasinan 10-15%. Ikan teri hidup berkelompok yang terdiri dari
ratusan sampai ribuan ekor. Ikan teri berukuran kecil dan besarnya ukuran bervariasi
5
yaitu antara 6-9 cm. Gambaran morfologi ikan teri yaitu sirip caudal bercagak dan
tidak bergabung dengan sirip anal, duri abdominal hanya terdapat sirip pektoral dan
samping tubuhnya terdapat garis putih keperakan memanjang dari kepala sampai
ekor. Sisiknya kecil dan tipis sangat mudah lepas, tulang rahang atas memanjang
mencapai celah insang. Giginya terdapat pada rahang, langitlangit palatin, pterigod,
dan lidah. Ikan teri merupakan ikan teri merupakan makanan kualitas tinggi karena
seluruh bagian tubuhnya dapat dikonsumsi. Tulang ikan teri banyak mengandung
protein dan kalsium. Kandungan gizi ikan teri baik segar maupun kering lebih tinggi
mengakibatkan protein yang dikonsumsi tidak akan bisa diserap dan digunakan oleh
tubuh secara optimal. Hal tersebut dapat menurunkan tingkat produksi jika terjadi
perlu dilakukan untuk mengetahui cara penanganan dan penggunaan protein yang
guna untuk mengetahui berbagai hal secara lebih mendalam mengenai salah satu zat
Rumusan masalah pada praktikum ini yaitu bagaimana sifat kelarutan protein
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui sifat kelaarutan dan
Manfaat yang diperoleh dari praktikum protein ini yaitu kita dapat
mengetahui sifat kelarutan dan denaturasi yang berkaitan dengan protein albumin.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
karboksil (COOH) dan amina (NH2). Asam amino merupakan molekul yang
dipersempit, keduanya terikat pada satu atom karbon yang sama yang disebut atom
C alfa. Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat
basa. Asam amino dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu Asam amino esensial
adalah asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tubuh tidak dapat mensintesa
sendiri sehingga harus diperoleh dari protein makanan. Asam amino non esensial
adalah asam amino yang dapat disintesa sendiri oleh tubuhmelalui reaksi aminasi
2.2 Protein
sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen,
oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting
dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Protein berfungsi
proses biologis antara lain sebagai katalis enzimatik, hampir semua reaksi kimia
dalam· sistem biologi dikatalis oleh makromolekul yang disebut enzim yang
merupakan satu jenis protein. Peran lainnya dari protein dalam sistem biologi
2.3 Telur
Telur merupakan bahan pangan hasil ternak unggas yang memiliki sumber
protein hewani yang memiliki rasa lezat, mudah dicerna dan bergizi tinggi. Teknik
pengolahan telur telah banyak dilakukan untuk meningkatkan daya tahan serta
(albumin) dan kuning telur. Cangkang dan putih telur terpisah oleh selaput
membran, kuning telur dan albumin terpisah oleh membran kuning telur. Telur
banyak dikonsumsi dan diolah menjadi produk olahan lain karena memiliki
kandungan gizi yang cukup lengkap. Kandungan protein pada telur terdapat pada
Ikan teri merupakan ikan yang berada di daerah perairan pesisir dan eustaria
dengan tingkat keasinan 10-15%. Ikan teri hidup berkelompok yang terdiri dari
ratusan sampai ribuan ekor. Ikan teri berukuran kecil dan besarnya ukuran bervariasi
yaitu antara 6-9 cm. Gambaran morfologi ikan teri yaitu sirip caudal bercagak dan
tidak bergabung dengan sirip anal, duri abdominal hanya terdapat sirip pektoral dan
9
samping tubuhnya terdapat garis putih keperakan memanjang dari kepala sampai
ekor. Sisiknya kecil dan tipis sangat mudah lepas, tulang rahang atas memanjang
mencapai celah insang. Giginya terdapat pada rahang, langitlangit palatin, pterigod,
dan lidah. Ikan teri merupakan ikan teri merupakan makanan kualitas tinggi karena
seluruh bagian tubuhnya dapat dikonsumsi. Tulang ikan teri banyak mengandung
protein dan kalsium. Kandungan gizi ikan teri baik segar maupun kering lebih tinggi
larutan CuSO4 encer. Uji ini untuk menunjukan adanya senyawa-senyawa yang
mengandung gugus amida asam yang berada bersama gugus amida yang lain. Uji ini
memberikan reaksi positif yaitu ditandai dengan timbulnya warna merah violet atau
dan mempunyai struktur mirip dengan struktur pepetida dari protein. Prinsip reaksi
Biuret adalah reaksi antara tembaga sulfat dalam alkali dengan senyawa yang berisi
dua atau lebih ikatan pepetida seperti protein yang memberikan warna ungu biru
yang khas. Fungsi reagen biuret adalah untuk membentuk kompleks sehingga yang
dikandung dapat diidentifikasi. Reaksi biuret ini bersifat spesifik, artinya hanya
senyawa yang mengandung ikatan pepetida saja yang akan bereaksi dengan pereaksi
fenilalanin yang terdapat dalam protein. Jika protein yang mengandung cincin
benzena (tirosin, triptofan, dan fenilalanin) ditambahkan asam nitrat pekat, maka
akan terbentuk endapan putih yang dapat berubah menjadi kuning sewaktu
dipanaskan. Senyawa nitro yang terbentuk dalam suasana basa akan terionisasi dan
Uji ninhidrin ini termasuk kedalam analisis kualitatif menggunakan metoda Kjeldahl
karena umumnya metoda ini digunakan untuk penentuan analisis protein pada
amina (dari senyawa kitosan) pada pH 4-8 membentuk senyawa bewarna ungu.
Ninhidrin merupakan oksidator kuat yang bereaksi dengan gugus amina dari
hidrindantin dan ninhidrin melalui jembatan nitrogen yang bewarna ungu (Agustina,
2013).
11
2.8 Denaturasi
dari molekul protein tanpa menyebabkan adanya pemecahan ikatan peptida yang
terdapat antara asam – asam amino dalam struktur protein. Hal – hal yang dapat
radiasi dan lain sebagainya. Denaturasi protein terjadi bila susunan ruang atau rantai
polipeptida suatu molekul protein berubah. Sebagian besar protein globuer mudah
pengembangan polipeptida dan pemecahan protein menjadi unit yang lebih kecil
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Praktikum Biokima dengan judul Uji Kulaitatif Protein Pada Ikan Teri dan
Telur pada hari Rabu, 2 Juni 2021, Pukul 10.00 WITA - selesai dan bertempat di
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu tabung reaksi, Erlenmeyer
250 mL, gelas kimia 50 mL, gelas kimia 250 mL, corong, pipet ukur 25 mL, pipet
tetes, spatula, rak tabung reaksi, kertas saring, botol semprot, mortal, talu, filler,
3.2.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan yaitu sampel ikan teri, sampel telur, larutan
NaOH 0,1 M, larutan HCl 0,1 M, buffer asetat, larutan Ninhidrin 0,2%, larutan
Diambil beberapa gram ikan teri dan ditumbuk sampai halus, kemudian
b. Ekstrak Telur
Diambil satu butir telur, dipecahkan, diambil putih telurnya dan dimasukkan
a. Uji Biuret
NaOH), dikocok kemudian diamati perubahan yang terjadi dan dicatat. pada
larutan CuSO4 dan 1 mL larutan NaOH 0,1 M), lalu dikocok kemudian diamati
b. Uji Xantoprotein
perubahan yang terjadi dan dicatat. pada tabung 2 dimasukkan 3 mL ekstrak telur,
c. Uji Ninhidrin
masing 3 mL. Pada tabung 1 sampel ekstrak ikan teri dan telur ditambahkan 1 mL
HCl 0,1 M, pada tabung 2 sampel ekstrak ikan teri dan telur di tambahkan 1 mL
buffer asetat pH 4, dan pada tabung 3 sampel ekstrak ikan teri dan telur
dicatat hasilnya.
15
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Uji Biuret
b. Uji Xantoprotein
c. Uji Ninhidrin
4.2 Pembahasan
mahkluk hidup sebagai bagian dari daging, jarigan kulit, otot, otak, sel darah
merah, rambut dan organ tubuh lainnya yang dibangun oleh protein. Fungsi
proteinn yaitu untuk pertumbuhan, memperbaiki sel tubuh yang rusak, bahan
hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan
penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Protein
dalam proses biologis antara lain sebagai katalis enzimatik, hampir semua reaksi
kimia dalam· sistem biologi dikatalis oleh makromolekul yang disebut enzim
yang merupakan satu jenis protein. Peran lainnya dari protein dalam sistem
kimia tertentu pada larutan protein yang semula tidak berwarna akan menjadi
berwarna. Reaksi pembentukan warna ini sering sekali dipakai untuk menunjukan
adanya protein. Dalam molekul protein terdapat gugus karbonil dan gugus amino
bebas. Adanya gugus karbonil yang bersifat asam dan adanya gugus amino yang
bersifat basa dalam satu molekul, maka dapat terjadi netralisasi intra molekul
yang berkaitan dengan sampel protein sehingga dapat ditentukan jenis-jenis asam
Percobaan pertama yaitu analisis protein melalui reaksi warna dimana uji
pertama yang digunakan adalah uji biuret. Uji biuret merupakan uji untuk
18
kompleks. Mula-mula kedua tabung reaksi diisi dengan albumin telur (T) dan
albumin ikan teri (L). Sampel ini digunakan untuk mengidentifikasi jenis protein
mL larutan CuSO4 pada kedua larutan dalam tabung reaksi tersebut, maka akan
terjadi perubahan warna menjadi warna ungu. Berubahnya warna larutan menjadi
kompleks. Senyawa ini terbentuk antara Cu2+ dengan gugus C=O dan NH dari
mengandung gugus amina asam (-CONH2) yang berada bersama gugus amida
yang lain. Fungsi dari pereaksi NaOH dan CuSO4 adalah untuk membuat suasana
ungu sebagai deteksi atau penentuan kuantitatif peptida dalam larutan protein ,
kedua tabung reaksi diisi dengan ekstrak telur (T) dan ekstrak ikan teri (L).
Kemudian dilakukan penambahan asam nitrat pekat kedalam tabung reaksi T dan
L lalu dipanaskan selama 10 menit. Pada tabung reaksi ekstrak telur menjadi
warna kuning sedangkan pada tabung reaksi ekstrak ikan teri juga terjadi
reaksi albumin telur terbentuk endapan sedangkan pada tabung reaksi albumin
tersebut maka asam amino tertentu yang ada dalam protein mengalami nitrasi
Reaksi pada uji xantoprotein didasarkan pada nitrasi inti benzena yang
terdapat pada molekul protein. Tidak semua protein mengandung asam amino
yang mengandung cincin benzena. Dari 20 jenis asam amino, terdapat 3 asam
amino yang mengandung gugus benzena (cincin fenil) yaitu fenilalanin, triptofan
dan tirosin. Jika protein yang mengandung cincin benzena ditambahkan asam
nitrat pekat, maka akan terbentuk endapan putih yang dapat berubah menjadi
kuning sewaktu dipanaskan. Senyawa nitro yang terbentuk dalam suasana basa
kedua tabung reaksi diisi dengan ekstrak telur (T) dan ekstrak ikan teri (L).
beberapa menit dalam pemanas larutan berubah warna menjadi biru pekat. Hal ini
senyawa berwarna biru pekat pada larutan ekstrak ikan teri, dan biru keunguan
pada ekstrak albumin telur. Ninhidrin merupakan oksidator kuat yang bereaksi
dengan gugus amina dari senyawa kitosan sehingga terbentuk warna biru pekat
Pada uji ninhidrin, semua asam amino atau peptida yang mengandung
asam α-amino bebas akan bereaksi dengan ninhidrin membentuk senyawa yang
berwarna biru. Kompleks berwarna biru dihasilkan dari reaksi ninhidrin dengan
20
dilepaskan CO2 dan NH4 sehingga konsentrasi asam α-amino bebas dapat
ditentukan secara kuantitatif dengan mengukur jumlah CO2 dan NH3 yang
dilepaskan. Protein yang mengandung sedikitnya satu gugus karboksil dan gugus
asam amino bebas akan bereaksi dengan ninhidrin. Prolin, hidroxiproline, dan 2-,
positif). Beberapa amina seperti anilin dengan uji ninhidrin memberikan warna
orange hingga merah (hasil negatif). Warna ungu juga menunjukkan sampel
mengandung asam amino (hasil positif). Jika terbentuk warna lain seperti
reaksi diisi dengan ekstrak telur (T) dan ekstrak ikan teri (L). Selanjutnya
ditambahkan 1 mL HCl 0,1 M. Endapan putih terbentuk pada ekstrak telur namun
tidak terbentuk pada ekstrak ikan teri kemudian ditambahakan 1 mL buffer asetat
pH 4 pada albumin telur berwarna putih sedangkan pada ekstrak/gelatin ikan teri
terjadi pada ekstrak telur berubah warna menjadi abu-abu keruh sedangkan pada
Pada uji denaturasi ini, penambahan larutan HCl, NaOH dan Buffer asetat
ke dalam larutan albumin (ekstrak telur) dan gelatin (ekstrak ikan teri)
larutan yang koagulasinya sempurna dan tidak sempurna. Perubahan ini dapat
dilihat pada hasil pengamatan tabel 4 dan 5. terbentuknya endapan yang tidak
21
merata tersebut diakibatkan adanya asam kuat HCl yang dapat bereaksi
dengan albumin dan gelatin sehingga gumpalan yang terbentuk tidak merata.
terdenturasi sempurna, hanya strukutr primer protein saja yang tersisa. Terjadinya
denaturasi pada larutan albumin dan gelatinpada percobaan ini disebabkan oleh
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
kelarutan dan denaturasi yang berkaitan dengan sampel protein sehingga dapat
ditentukan jenis asam amino yang terdapat dalam sampel protein. Percobaan
pertama yaitu analisis protein menggunakan uji warna yang terdiri dari uji biuret,
uji xantoprotein dan uji ninhidrin. Percobaan kedua yaitu denaturasi protein. Uji
biuret yaitu uji untuk mengidentifikasi suatu protein yang ditandai dengan
terbentuk kompleks. Uji xantoprotein didasarkan pada nitrasi inti benzena yang
terdapat pada molekul protein. Dimana jika protein yang mengandung cincin
benzena ditambahkan asam nitrat pekat, maka akan terbentuk endapan putih yang
dapat berubah menjadi kuning sewaktu dipanaskan dan yang dalam suasana basa
akan terionisasi dan warnanya berubah menjadi jingga. Uji ninhidrin, asam amino
membentuk senyawa yang berwarna biru dan ungu. Pada percobaan Denaturasi
5.2 Saran
Saran saya pada praktikum ini yaitu agar pada praktikum selanjutnya
digunakan sampel lain untuk menguji protein tersebut selain, albumin telur dan
albumin ikan teri. Bahan atau sampel yang juga mengandung banyak protein
PENDAHULUAN
aldehida dan keton atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila
Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi utama, seperti glukosa serta tidak
dapat digantikan oleh sumber energi yang lainnya, berperan dalam proses
metabolisme, menjaga keseimbangan antara asam dan basa yang terdapat dalam
tubuh, serta sebagai pembentuk struktur sel, jaringan, dan organ tubuh.
sebagai komponen penyusun gen yang terdapat dalam inti sel yang sangat penting
Karbohidrat adalah suatu zat gizi yang sangat dibutuhkan oleh manusia
dalam ilmu gizi dibagi menjadi dua golongan, yaitu karbohidrat sederhana dan
merupakan molekul dasar dari karbohidrat itu sendiri, dan disakarida yang
terbentuk dari dua monosakarida yang saling terikat, dan oligosakarida yaitu gula
berantai pendek yang dibentuk oleh galaktosa, glukosa, dan fruktosa. Karbohidrat
sederhana tersusun dari ikatan gula sederhana oleh sebab itu sangat cepat bagi
polisakarida yang terbentuk dari dua ikatan monosakarida dan ada juga serat yang
organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat sendiri terdiri atas karbon,
makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi
pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur).
karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang
misalnya di dalam gula pasir, buah-buahan, gula tebu, air susu, beras, jagung,
gandum, ubi jalar, kentang, singkong, dan kapas. Berdasarkan jumlah sakarida
monosakarida, gula tebu dan air susu mengandung disakarida, sedangkan beras,
Uji Benedict untuk menentukan gula yang mengandung gugus aldehid/keton, Uji
untuk mengetahui kandungan gugus katosa pada sampel, uji fehling, uji orsinal,
dan uji fuchsin serta Hidrolisis Selulosa untuk mengetahui hasil hidrolisis
selulosa sampel.
keberadaan karbohidrat dengan menggunakan uji benedict, uji iod, uji bial
orsinol, uji barfoed, uji seliwanof, uji fuchin dan uji fehling.
27
karbohidrat dengan menggunakan uji benedict, uji iod, uji bial orsinol, uji
Manfaat yang diperoleh dari praktikum karbohidrat ini yaitu kita dapat
benedict, uji iod, uji bial orsinol, uji barfoed, uji seliwanof, uji fuchin dan uji
fehling.
28
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karbohidrat
tersebut adalah karbon “hidrat” ddan memiliki nisbah 1:2:1 untuk C, H, dan O.
Perbandingan jumlah atom H dan O adalah 2:1 seperti pada molekul air . Pada
senyawa yang termasuk karbohidat terdapat gugus fungsi yaitu gugus –OH, gugus
misalnya rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh, karohidrat
dan protein. ada dalam gandum, jagung, beras, kentang, dan padi-padian lainnya.
Kerbohidrat juga menjadi komponen penting pada makhluk hidup dalam bentuk
utama, yaitu karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O). Susunan atom-atom
hasil penguraian gula dalam asam-asam kuat dengan berbagai senyawa organik,
sifat mereduksi dari gugus karbonil dan sifat oksidasi dari gugusan hidroksil yang
berdekatan. Reaksi dengan asam-asam kuat seperti asam sulfat, hidroklorat dan
Beberapa analisis kualitatif karbohidrat yang sering dilakukan adalah uji Molish,
2.2 Sirup
Sirup merupakan bentuk sediaan cair yang mempunyai nilai lebih antara
lain dapat digunakan oleh hampir semua usia, cepat diabsorpsi, sehingga cepat
menimbulkan efek. Setiap obat yang dapat larut dalam air dan stabil dalam
larutan berair dapat dibuat menjadi sediaan sirup. Bentuk sediaan sirup disamping
mudah dalam pemakaiannya, sirup juga mempunyai rasa manis dan harum serta
warna yang menarik karena mengandung bahan pemanis dan bahan pewarna,
sehingga diharapkan bentuk sediaan sirup dapat disukai dan diminati oleh semua
2.3 Pati
Pati merupakan polimer tidak larut dari residu glukosa yang dihasilkan
oleh sebagian besar jenis tumbuhan tingkat tinggi, juga sebagai bentuk cadangan
makanan pada jenis tumbuhan biji–bijian dan beberapa hasil pertanian lainnya
yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Semua pati tumbuhan tingkat
tinggi disintesis di dalam plastid, tapi fungsi dari pati tersebut tergantung dari
plastid tempat pati terbentuk, misalnya pati transient dibentuk dalam kloroplas
dan pati cadangan dibentuk dalam amiloplas. Pati dibentuk dari sukrosa dan
membedakan gula aldosadan ketosa. Uji ini didasarkan pada fakta bahwa ketika
dipanaskan, ketosa akan lebih cepat terdehidrasi dari pada aldosa. Uji Seliwanoff
glukosa dan sukrosa merupakan gula yang dapat mereduksi larutan fehling dan
31
dipanaskan, akan terbentuk endapan merah bata pada hasil akhir (Fitri, 2020).
tetes tebu. Uji Benedict berisi larutan alkali. Larutan alkali dari tembaga
direduksi oleh gula yang mengandung gugus aldehida atau keton bebas dengan
natrium karbonat, dan natrium sitrat. Uji Benedict dilakukan pada suasana basa
dari CuSO4 oleh gula pereduksi akan berlangsung dengan cepat dan membentuk
Cu2O yang merupakan endapan merah bata. Pereaksi Benedict terdiri atas larutan
monosakarida produksi pada tetes tebu. Uji Barfoed mengandung kupri asetat
yang dilarutkan dalam akuades dan ditambahkan dengan asam laktat. Pereaksi
Barfoed dalam suasana asam akan direduksi lebih cepat oleh gula pereduksi
BAB III
METODE PRAKTIKUM
hari Rabu, 9 Juni 2021 pukul 07.30 WITA - selesai, bertempat di Laboratorium
Haluoleo, Kendari.
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan pada praktikum karbohidrat yaitu pipet tetes, tabung
reaksi, rak tabung reaksi, gegep, gelas kimia 600 mL, spatula, botol semprot,
kertas saring, Erlenmeyer 250 mL, batang pengaduk, corong, pipet ukur 25 mL,
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu aquades, bolu, sirup,
NaOH 6 N, HCl pekat, larutan iod 1 M pereaksi nelson, pereaksi orsinol, pereaksi
sellwanof, pereaksi barfoed, larutan fehling dan pereaksi benedict, pati 1%,
Diambil sepotong kue bolu dan dihancurkan lalu dimasukkan dalam gelas
kimia 600 mL, kemudian ditambahkan dengan aquades, lalu diaduk. Setelah
ditambahkan 1 mL air pada dua tabung reaksi, 1 mL HCl pada dua tabung reakssi
yang lain dan 1 mL NaOH pada dua tabung reaksi lainnya. Dikocok masing-
mL. Kemudian ditambahkan HCl pekat sebanyak 10 tetes lalu dipanaskan selama
larutan tersebut dalam penangas air selama 5 menit. Lalu diamati perubahannya.
a. Uji Benedict
b. Uji Orsinol
c. Uji Seliwanoff
d. Uji Barfoed
e. Uji Fehling
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Uji Benedict
b. Uji Orsinol
c. Uji Seliwanoff
d. Uji Barfoed
e. Uji Fehling
4.2 Pembahasan
utama, yaitu karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O). Susunan atom-atom
40
hasil penguraian gula dalam asam-asam kuat dengan berbagai senyawa organik,
sifat mereduksi dari gugus karbonil dan sifat oksidasi dari gugusan hidroksil yang
berdekatan. Reaksi dengan asam-asam kuat seperti asam sulfat, hidroklorat dan
Beberapa analisis kualitatif karbohidrat yang sering dilakukan adalah uji Molish,
menggunakan uji benedict, uji iod, uji bial orsinol, uji barfoed, uji seliwanof, uji
fuchin dan uji fehling, sehingga dapat di ketahui jenis-jenis karbohidrat yang
iod). Terdapat dua sampel yang digunakan dalam Uji Iodium, setiap sampel
pengujian pertama, ektrak kue bolu sebanyak 1 mL, dimasukkan kedalam tabung
menhasilkan perubahan warna dari warna bening menjadi warna coklat tua.
Pengujian kedua ektrak kue bolu sebanyak 1 mL, dimasukkan kedalam tabung
Iodine, menhasilkn warna kuning. Pada sampel kedua, pengujian pertama, sirup
sebanyak 1 mL, ditambahkan 1 mL air dan 1 tetes larutan idodin berubah warna
tetes larutan iodin menghasilkan perubahan warna dari warna kuning menjadi
dan 1 tetes larutan iodin tidak terjadi perubahan warna (tetap warna kuning). Pada
uji ini Pati yang ditambahkan HCl dan Iodine, menghasilkan perubahan menjadi
warna coklat tua, hal ini menunjukan bahwa adanya karbohidrat. Hal ini
disebabkan karena dalam larutan pati terdapat unit-unit glukosa yang membentuk
rantai heliks karena adanya ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit glukosanya.
dilakukan pada hidrolisis selulosa, maka diperoleh hasil reaksi yang positif yaitu
warnanya biru. Ada beberapa faktor yang menyebabkan ssehingga selulosa tidak
Percobaan ketiga yaitu Uji warna pada karbohidrat. Uji warna ini dilakukan
ketosa. Pada pengamatan ini terdapat lima sampel yang diujikan yaitu, selulosa,
laktosa, fruktosa, maltosa dan galaktosa. Sampel fruktosa, laktosa dan maltosa
merah bata yang menandakan adanya kandungan aldosa dan ketosa. Sedangkan
untuk sampel sukrosa dan galaktosa menunjukkan hasil yang negatif karena
perubahan warna menjadi biru dan tidak memilki endapan. Prinsip dari uji
Benedict ini adalah berdasarkan adanya gugus karbonil bebas yang mereduksi
Cu2+ dalam kondisi basa membentuk Cu2O (endapan warna merah bata
OH laktol ini merupakan OH yang terikat pada atom C pertama yang menentukan
mempunyai gugus aldehid atau keton bebas akan membentuk cupro oksida
(Cu2O) yang berwarna kuning sampai merah. Percobaan Benedict berupa larutan
lemah.
43
Endapan yang terbentuk dapat berwarna hijau, kuning atau merah bata.
mengetahui adanya kandungan aldosa atau ketosa. Pada pengujian ini dilakukan
teori aldosa ataupun ketosa dengan pereaksi orsinol dan dipanaskan akan
terbentuk hidrazon atau osazon. Pada percobaan ini terdapat dua sampel yang
diujikan yaitu, sirup dan ekstrak kue bolu. Semua sampel menunjukkan reaksi
yang positif, hal ini ditandai dengan adanya endapan dan menghasilkan larutan
laktosa dan maltosa menunjukan hasil yang positif, sedangkan sampel gula yang
lain yaitu fruktosa dan galaktosa menunjukkan hasil yang negatif hal ini sesuai
bereaksi cepat dengan membentuk warna merah. Zat-zat lain juga akan bereaksi
disakarida. Prinsip dari uji Barfoed ini adalah berdasarkan adanya gugus
karbonil bebas mereduksi Cu2+ dalam suasana asam membentuk Cu2O (endapan
Pereaksi Barfoed terdiri dari larutan kupriasetat dan asam asetat dalam air, dan
Monosakarida dapat mereduksi lebih cepat oleh disakarida. Oleh karena itu,
larutan uji disakarida tidak membentuk warna merah orange pada percobaan ini.
Hasil uji menunjukkan bahwa glukosa dan sukrosa merupakan gula yang dapat
mereduksi larutan fehling dan sebagai karbohidrat pereduksi. Hal ini dapat
karbohidrat kemudian dipanaskan, akan terbentuk endapan merah bata pada hasil
akhir. Dalam pereakksi ini ion Cu2+ direduksi menjadi Cu+ yang dalam suasana
basa akan diendapkan menjadi Cu2O. Fehling B berfungsi untuk mencegah Cu2+
mengendap dalam suasana alkalis. Sedangkan pada sampel amilum yang tetap
dapat bereaksi positif dengan pereaksi Fehling. Amilum bukan gula pereduksi
yang tidak mempunyai gugus aldehid dan keton bebas, sehingga tidak terjadi
oksidasi antara amilum dengan larutan Fehling. Pereaksi fehling dapat direduksi
45
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
reaksi, dan strukturnya melalui uji yang bersifat kualitatif. Masing-masing uji
memiliki fungsi dan prinsip yang berbeda. Uji Iod digunakan untuk menentukan
kandungan pati suatu bahan. Uji hidrolisis dilakukan untuk mengidentifikasi hasil
sampel menjadi biru bening. Uji Benedict, dilakukan untuk mengetahui larutan-
larutan tembaga yang basa bila direduksi oleh karbohidrat yang mempunyai
gugus aldehid atau keton bebas. Uji Orsinol dilakukan untuk mengetahui adanya
kandungan aldosa atau ketosa. Uji Seliwanoff digunakan untuk membedakan gula
ketosa dengan gula aldosa. Uji Barfoed, dilakukan untuk menentukan adanya atau
tidaknya yang termasuk monosakarida pada larutan, dan Uji fehling digunakan
pereduksi.
5.2 Saran
lebih aktif dan teliti lagi dalam melakukan pengamatan, sehingga hasil
pengamatan, lebih efisien dan sesuai dengan literaturnya dan sebaiknya bahan