Anda di halaman 1dari 4

LK 0.1.

5: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Pendidikan Anak dengan Hambatan Motorik


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Konsep Dasar Anak dengan Hambatan Motorik
2. Program Khusus Pengembangan Diri dan Gerak
Anak dengan Hambatan Motorik
3. Pembelajaran Anak dengan Hambatan Motorik
4. Model Pembelajaran Anak dengan Hambatan
Motorik
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang Kegiatan Belajar 1
dipelajari 1. Anak dengan hambatan motorik dapat
didefinisikan sebagai bentuk kelainan atau
kecacatan pada sistem otot, tulang dan persendian
yang bersifat primer atau sekunder yang dapat
mengakibatkan gangguan koordinasi, komunikasi,
adaptasi, mobilitasi, dan gangguan perkembangan
keutuhan pribadi.

2. Anak dengan hambatan motorik dapat


dikelompokkan menjadi 2 bagian besar, yaitu 1)
kelainan pada sistem serebral (Cerebral System), 2)
kelainan pada sistem otot dan rangka (Musculus
Skeletal System).

3. Kelaian celebralpalsy dapat diklasifikasi atas dasar


kelainan fisiknya menjadi penyandang spastik
(spasticity), athetosis, rigid, ataxia dan tremor.

4. Klasifikasi Cerebral Palsy menurut derajat


kemampuan fungsional dibedakan menjadi 3, yaitu
: ringan, sedang, dan berat.

5. Jenis-jenis kelainan sistem 15 otot dan rangka


antara lain meliputi : Poliomyelitis, muscle
dystrophy, dan spina bifida.

6. Karakteristik anak dengan hambatan motorik


antara lain : karakteristik akademik (tingkat
kecerdasan anak dengan hambatan motorik yang
mengalami kelainan pada sistem otot dan rangka
adalah normal sehingga dapat mengikuti pelajaran
sama dengan anak normal), karakteristik
sosial/emosional (konsep diri anak yang merasa
dirinya cacat, tidak berguna, dan menjadi beban
orang lain yang mengakibatkan mereka malas
belajar, bermain), karakteristik fisik / kesehatan
(biasanya selain mengalami cacat tubuh adalah
kecenderungan mengalami gangguan lain, seperti
sakit gigi, berkurangnya daya pendengaran,
penglihatan, gangguan bicara, dan lain-lain).

7. Adanya keragaman jenis tunadaksa dan masing-


masing kerusakan timbulnya berbeda-beda. Dilihat
dari saat terjadinya kerusakan otak dapat terjadi
pada masa sebelum lahir, saat lahir, dan sesudah
lahir.

Kegiatan Belajar 2
1. Pengembangan diri dan gerak adalah usaha bantuan
yang berupa bimbingan dan latihan yang dilakukan
secara terencana dan terprogram yang diberikan
kepada anak dengan hambatan motorik dalam
rangka mengeliminasi hambatan yang dialami dan
mengaktualisasikan potensi yang dimiliki serta
mengembangkan diri menuju ke kemandirian baik
sebagai individu maupun sebagai warga
masyarakat.

2. Materi pengembangan diri Anak Dengan Hambatan


Motorik adalah: 1). menolong diri sendiri, 2).
Merawat dan merias diri sendiri, 3). mengurus diri
sendiri, 4). berkomunikasi dengan orang lain, 5).
bersosialisasi dalam kehidupan di lingkungannya,
6). mengembangkan keterampilan hidup sehari-
hari, dan 7). menyelamatkan diri dari bahaya.

3. Metode dan teknik pengembangan diri dan gerak


antara lain : metode gerak persepsual, metode
latihan keterampilan, metode permainan, metode
pendidikan olahraga (Sport Education), metode
pengembangan gerak melalui terapi fisik (physio
therapy), pengembangan gerak melalui terapi
okupasi.

4. Program pengembangan diri dan gerak merupakan


sebuah rancangan atau persiapan yang dibuat oleh
guru tentang pembelajaran bina gerak. Program
pengajaran mempunyai empat komponen utama,
yaitu komponen tujuan, materi, metode atau
strategi, dan penilaian atau evaluasi. Setiap
komponen tersebut dapat dikembangkan menjadi
sub komponen, sehingga jumlah komponen yang
terdapat dalam sebuah perencanaan pengajaran
dapat bervariasi.

Kegiatan Belajar 3
1. Pelaksanaan pembelajaran adalah interaksi guru
dan peserta didik hambatan motorik dalam rangka
menyampaikan bahan pelajaran kepada peserta
didik hambatan motorik dan untuk mencapai tujuan
pembelajaran.

2. Bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran


untuk Peserta Didik Dengan Hambatan Motorik
harus dapat melatih koordinasi mata dan anggota
gerak tangan atau kaki.

3. Media merupakan sesuatu yang bersifat


meyakinkan pesan dan dapat merangsang pikiran,
perasaan, dan kemauan audiens (peserta didik)
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar
pada dirinya.

4. Beberapa model evaluasi yang umumnya


digunakan: CIPP Model, goal oriented, goal free
dan model Kirkpatrick’s.

Kegiatan Belajar 4
1. Prinsip dasar program pendidikan anak Dengan
Hambatan Motorik adalah keseluruhan, kenyataan,
program yang dinamis, kesempatan yang sama,
kesempatan yang sama, kerjasama.

2. Terdapat beberapa prinsip pembelajaran anak


dengan hambatan motorik, menurut Salim dan
Rejeki (2015) di antaranya yaitu: multisensori,
individualisasi, dan penataan lingkungan belajar.

3. Bhatt menyarankan lima bentuk layanan


pendidikan untuk Anak Dengan Hambatan
Motorik, yaitu: - sekolah di rumah sakit, -
pengajaran di rumah, - sekolah khusus (Sekolah
Luar Biasa), - kelas khusus, dan- sekolah
'koresponden.
4. Layanan pendidikan untuk Anak-anak Dengan
Hambatan Motorik, dapat dilakukan dengan
pendekatan a) guru kelas, (b) guru mata
pelajaran /bidang studi, (c) sistem campuran dan (d)
pengajaran tim.

5. Model Pembelajaran tematik terpadu merupakan


salah satu model pembelajaran yang menggunakan
tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran
sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna
bagi peserta didik.

2 Daftar materi yang sulit 1. Pembuatan instrumen evaluasi portflio.


dipahami di modul ini
3 Daftar materi yang sering 1. Model Pembelajaran tematik terpadu.
mengalami miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai