Anda di halaman 1dari 3

1.

Jawaban :
Menurut WHO (purwanti, 2012) untuk anak kebuitugan khusus adalah :
a. Disanility : merupakan suatu keadaan simana individu menjadi “kurang mampu”
melakukan kegiatan dalam sehari-hari karena adanya keadaan impairent, seperti
kecacatan pada organ tubuh lainnya. Contohnya ada orang penderita cacat kaki iya akan
merasakan kurang berfungsi untuk mobilitas dalam sehari-hari.
b. Impairemalitas : merupakan keadaan atau kondisi yang dimna individu memahami
kehilagan abnormalitas psikologi, fisiologi dan fungsi anatomi secara umum pada tingkat
organ tubuh seseorang.
c. Handicaped : suatu keadaan dimana individu mengalami ketidak mampuan dalam
bersosialisasi dan hal ini membuat organ individu. Contoh pada orang yang mengalami
amputasi kaki, akan mangalami beberapa masalah monilitas sehingga dia mengunakan
korsi roda untuk beraktifitas sehari-hari.
Adapun disebutkan oleh Syamsul (2010) yang menyebutkan anak berkebutuhan khusus
berikut ini.
1. Ketidak mampuan belajar
2. Perilaku menyimpang ( gangguan emosional )
3. Deviasi mental , (gifted dan retardasi mental )
4. Kelainan pada sensori ( penglihatan & pendengaran )
5. Ketidak mampuan belajar, yang termasuk belajar serius karena kelainan fisik
6. Cacat fisik atau kerusakan ortopedis,neurologis dan beberapa penyakit lainnya
contoh lain :leukimia dan gangguan perkembangan.
Adapun beberapa hal yang mendasari hal tersebut yang di jelaskan oleh (Bandi ,
2006 ) yaitu kesulitan kelajara atau yang di sebut denga ( learning disability )
hiperaktif ( ADHD dan ADD).

2. Jawaban :
Problem hiperaktif pada kebutuhan fisik/kesehatan kebutuhan sosial-emosional, dan
kebutuhan pendidik.
Dalam pengertian Auris dan Hiperaktiftas
Menurut Theo Peeters ( 2009:15) ganguan Autisme adalah suatu ganguan perkembangan
yang dimna ganguan pemahaman atau gangguan pervasif yang bukan suatau penyakt
mental. Pada umumnya di tandai dengan ganguan Kognisi sosial ( contoh dalam kemampuan
pertimbangan perspektif orang lain ). Yang di jelaskan oleh (Baron dalam Ormrd 2008) dan
sedangkan Hiperaktifitas adalah suatu peningkatan aktivitas motorik hingga pada tingkat
tertentu. Bereda dengan Prasetya ( 2008 :100) bahwa jenis autius hiperkatif yang mengalami
jeni autis pada aktivitas motorik.

Kebutuhan Adian anataraa lain adalah :


a. Kebutuhan fisik/kesehaataan
b. Kebutuhan sosial emosonal
c. Kebutuhan pndidikan

Dimna masing-masing kebutuhan ini salng terkain satu degan yang lainya.
3. Jawaban
Pendidikan intergritas dan pendidikan inklusi memiliki perbedan metode antara lain:
1. Aspek dalam pengertian pendidikan integrasi :
Memiliki sistm pendidikan yang disebut pendidikan memandukan anak kbuthan khusus
dngan anak normal dan hal ini bersifat ketepaduan dalam hal sosislisi bukan bersifat
menyeluruh dalam sehari-hari
Pendidikan inklusi :
yang terdaftar menurut permendikmas RI no 70 tahun 2009 pesal 1 yang berbunyi
pendidikan Inklusi sebagai sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan
kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelaainan dan potensi kecrdaan
dan atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan dalam sutau lingkungan.
2. Aspek dalam pengertian pendidikan Integrasi
Siswa berkebuthan khusus dapat bermain bersama-sama dengn siswa dengan siswa
lainnya secara umum.
Pendidian Inklusi :
Anak berkebutuhan khususmauoun anak pada umumnya dapat berinteraksi secara
wajar sesuai dengan tuntutan kebidupan seha-hari di mesyarakat pada umunya.
3. Kelemahan Aspek :
Siswa yang berkebutuhan khusus harus menyesuaikan metode pelajaran-pelajaran yang
sudah diatur oleh kurikulum yang ada.
Minimnya secara penunjangan sistem pndidikan inklusi sangat terbatas karenaa harus
mengunakaan keteramilan seorang guru sekolah inkulusif menujukan betapa sistem
pendidik inklusi belum benar-benar dipersiapkan dengan baik dan pendidikan kurkulum
pada umumnya pendidikan yang memang belum mengkomodasi keberadaan anak-anak
yang memiliki perbedaan dan kemampuan (difabel)

4. Jawaban
Metode penanganan penyandang leo visioin ais ialah :
Low Vision adalah merupakan keterbatasan pandangan yang sering dialami oleh seseorang
dan satu di antara lainnya.
Dalam mengoprasikan potensi Ais sebgai penyandang low vision perlu dukungan dan peran
brbagai pihak bik itu skolah maupun keluarga. Dikarenaan antara kedua belah pihak ini
dapat di lakukan.
a. Pihak sekolah
Dalam hal ini ihak sekolah dapat penyediakan kondisi yang sangat memungkinkan bai Ais
karen pembelajaran yang di terapkan secara memodifikasi lingkungan yang ramah
contohnya :
1. Membantu itervensi posisi siswa low visionn
2. Posisi saat membaca buk di meja
3. Membantu siswa agar memberikan duduk di tempa yang terang ( dekat jendela)
4. Memberikan siswa kesempatan untuk dudu di sebelah kiri atau kanan di depan guru
5. Pihak sekoah bantu membantu siswa untuk melengkapi alat bantu untuk membaca.
b. Pihak keluarga
Sebagai pihak ini dapat mendukung secara mentar & emosional kepada anak anttara
lain:
1. Memberikan kecukupan asupan gizi
2. Memberian pengawasan saat beraktifitas
3. Memberikan alat bantu seperti kacamata
5. Pengertian dari program percepaatan memiliki fungsi kepada anak berbakat dan hal
penerapa ini dapat di berikan dengan cara :
a. Pengertian dari program percepatan
Program aksalerasi iyalah pemberian pelayanan pendidikan bagi peserta didik yang
mempunyai potensi kecerdasan bakat istimewa yang dapat menyeleaikan program
reguler yang sehingga dapat memenuhi keutuhan layanan pedidikan yang sesuai dengan
kebutuhan mereka.
b. Program percepatan memiliki fungsi :
Dalam secara umum penyelenggaraan program percepatan belajar akselari yang
bertujuan antara lain:
1. Kebutuhan pendidkan peserta didik yang memili kerakteristik spesifik dari segi
perkembangaan kongnitif dan efektifnya.
2. Memenuhi minat intelektual dan perspektif masa depaan peserta didik
3. Memenuhi asasi pesert didik sesui dengan kebutuhan pendidik bagi diri sendiri.
4. Menimbang peran peserta didik sebagai asset maasyarakat dan kebutuhaan
masyarakat untuk pengisian persiapan peserta didik sebagai pemimpin masa depan.

Tujuan penyelengaran proggram percepatan secara akselaeasi :

1. Memberikan penghargaan menyelesikan program pendidikan secaara lebih cepat.


2. Meningkaatkan eflisiensi dan efektifitas proses pembelajaran peserta didik.
3. Memacu mutu siswa untk peningkkatan kecerdasan spritual, interektul daan
emosional secara berimbang.

Anda mungkin juga menyukai