Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 1

Nama Mahasiswa : NORMA ARI PRAYITNO

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 837621146

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4407/ Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus

Kode/Nama UPBJJ : 76/JEMBER

Masa Ujian : 2023/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Menurut WHO (Purwadi, 2012) ada beberpa istilah untuk anak berkebutuhan khusus :
a. Impairement
b. Disability
c. Handicaped
Menurut Kauff dan Hallahan (dalam Bandi, 2006) yaitu, tunagrahita, kesulitan belajar,
hiperaktif (ADHD dan ADD), tunalaras, tunawicara, tunanetra, autis, tunadaksa,
tunaganda, dan anak berbakat.
Dengan berbagai macam istilah anak berkebutuhan khusus yang berkembang dari
waktu ke waktu maka dunia Pendidikan juga menganggap penting hal tersebut karena
semua orang berhak untuk mendapatkan Pendidikan yang layak, tidak memandang status,
agama, suku, ras, maupun golongan tertentu sesuai UUN Pendidikan no. 20 tahun 2003.
Pemerintah telah menjamin Pendidikan bagi ABK dalam undang – undang.
ABK telah juga diberikan fasilitas – fasilitas yang menunjang Pendidikan agar setiap
ABK mempunyai potensi untuk berkembang baik keterampilan ataupun social layaknya
anak – anak lain.

2. Kebutuhan Adian adalah :


Kebutuhan fisik /Kesehatan:
1. Tidak mengkonsumsi makanan – makanan yang mengandung gluten
2. Membatasi makanan dan minuman yang memiliki kadar gula tinggi.
Kebutuhan social emosional :
1. Mengatur waktu tidur
2. Menghabiskan waktu bersama anak
3. Membina hubungan keluarga yang sehat
Kebutuhan Pendidikan :
1. Anak dipilihkan tempat duduk yang sulit keluar masuk
2. Belajar dalam ruang yang tenang

3. Perbedaan Pendidikan integrasi dan Pendidikan inklusi :


Pendidikan Integrasi, system Pendidikan integrasi juga disebut dengan system Pendidikan
yang memadukan ABK dengan anak normal. Penyatuan tersebut dapat bersifat Sebagian
atau keterpaduan dalam rangka sosialisasi bahkan dapat bersifat menyeluruh, Sedangkan
Pendidikan inklusi, Menurut permendiknas RI No 70 tahun 2009 pasal 1 Pendidikan
inklusi didefinisikan sebagai system penyelenggaraan Pendidikan yang memberikan
kesmpatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi
kecerdasan dan bakat istimewa untuk mengikuti Pendidikan atau pemeblajaran dalam satu
lingkungan Pendidikan secara Bersama – sama dengan peserta didik pada umumnya.

Praktik langsung dan implikasi pada satuan Pendidikan atau Lembaga. Pendidikan
integrasi memadukan ABK dengan anak normal, namun untuk pembelajarannya memiliki
ruangan tersendiri, namun tetap bisa bersosialisasi dengan anak normal. Sedangkan
sekolah inklusi, ABK dan anak normal membaur menjadi satu, contohnya di dalam satu
kelas ada beberapa ABK. Pembelajaran tetap Bersama – sama anak normal, namun tetap
mendapat perhatian khusus dari guru.
4. Penanganan bagi penyandang low vision adalah :
Perlu dukungan dan peran berbagai pihak dari pihak sekolah maupun pihak keluarga.
Peran pihak sekolah :
1. Menempatkan tempat duduk siswa di tempat yang terang
2. Membantu intervensi posisi siswa low vision
3. Memperhatikan posisi tubuh Ketika sedang membaca
4. Sekolah membantu menyediakan material dan alat bantu bagi siswa.
Peran pihak keluarga :
1. Memberikan alat bantu penglihatan
2. Memberikan asupan gizi yang cukup
3. Mendapingi dan mengawasi anak dalam beraktivitas

5. Pengertian program percepatan , fungsi untuk anak berbakat dan contoh penerapan apabila
ada anak berbakat di kelas :
1. Pengertian
Program akselerasi/percepatan adalah pemberian pelayanan Pendidikan bagi peserta
didik yang mempunyai potensi kecerdasan atau istimewa, yaitu masa belajar yang lebih
singkat.
2. Fungsi
a. Memenuhi kebutuhan peserta didik yang memiliki karakteristik spesifik dari segi
perkembangan kognitif dan afektifnya.
b. Memenuhi asasi peserta didik sesuai dengan kebutuhan Pendidikan bagi dirinya
sendiri.
3. Contoh penerapan progam percepatan yaitu penyelenggaraan program akselerasi bagi
anak berbakat.

Anda mungkin juga menyukai