Anda di halaman 1dari 3

TANDA DITERIMA DAN DITOLAKNYA AMALAN

Al-Imam Ibnu Rajab al-Hambaly rahimahullah berkata :

‫ كان ذلك عالمة على قبول الحسنة األولى‬،‫ فمن عمل حسنة ثم أتبعها بحسنة بعدها‬،‫ الحسنة بعدها‬،‫ ثواب الحسنة‬: ‫قال بعضهم‬
‫كما أن من عمل حسنة ثم أتبعها بسيئة كان ذلك عالمة رد الحسنة وعدم قبولها‬.

"Sebagian Ulama mengatakan : “Balasan dari perbuatan kebaikan adalah dia mengamalkan
kebaikan berikutnya”.
Maka barangsiapa yang mengamalkan satu kebaikan lalu dia menyertainya dengan kebaikan
berikutnya, itu merupakan tanda diterimanya amalan kebaikan yang sebelumnya, sebagaimana
pula orang yang melakukan sebuah kebaikan lalu menyertainya dengan keburukan, itu
merupakan tanda ditolaknya amalan kebaikannya dan tidak diterima.”

📕Lathaif Al-Ma'arif, hlm. 394

Amalan- amalan yang dilakukan seorang hamba dalam mendekatkan diri kepada Rabb-nya di
bulan Ramadhan, tidaklah terputus meskipun bulan Ramadhan telah usai.

==================================
TANDA TANDA DITRIMA AMAL DI BULAN ROMADHON*
Syaikh Sholeh Al Fauzan hafidhohullah berkata:
Termasuk tanda tanda diterimanya amalan di bulan romadhon dan bulan selainnya adalah:
Diikuti suatu amal yang baik dengan kebaikan apabila keadaan seorang muslim setelah
romadhon keadaannya baik dia memperbanyak amal kebaikan dan amal sholeh
Ini sebagai tanda diterima amalnya.
Namun jika sebaliknya, diikuti amal kebaikan dengan amal keburukan maka bila dia selepas
romadhon diikuti amal baik dengan amal buruk, kelalaian,dan berpaling dari ketaatan kepada
Allah maka ini sebagai petunjuk tidak diterimanya amal.

(Majlis romadhon 119)


==================================
❝Di antara tanda-tanda diterimanya ibadah di bulan Ramadhan dan di bulan-bulan lainnya
adalah KEBAIKAN DIIKUTI DENGAN KEBAIKAN.

Maka apabila keadaan seorang Muslim setelah Ramadhan tetap dalam kebaikan, banyak
berbuat kebaikan dan amal-amal shalih, maka ini menunjukkan bahwa ibadahnya selama
Ramadhan diterima.

Adapun jika sebaliknya, kebaikan diikuti dengan kejelekan, maka ketika selesai Ramadhan dia
melakukan segala kejelekan, lalai, dan berpaling dari ketaatan kepada Allah, maka ini bukti
bahwa ibadahnya tidak diterima.❞

ّ
Al Haqqu Ahabbu Ilaina || ✍ ]03:01 14.05.21[ ,✏ ‫قــنـــ"الحق أحبّ إلينا"ـــاة‬
📚🕋💎KEUTAMAAN PUASA SYAWAL

Dari Abu Ayyub radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda :


ِ‫الد ْهر‬ ِ ‫ َكا َن َك‬،‫ضا َن ثُ َّم َأْتبعهُ ِستًّا ِمن َش َّو ٍال‬
َّ ‫صيَ ِام‬ َ ‫ص َام َر َم‬
ْ ََ َ ‫َم ْن‬
““Barang siapa yang berpuasa Ramadan kemudian diikuti dengan berpuasa enam hari pada
bulan Syawal, maka seakan-akan dia telah berpuasa setahun penuh lamanya” (Muslim, no.1.984
dari sahabat Abu Ayyub al-Anshari).

(HR. Muslim, no. 1164)

Cara melaksanakan puasa Syawal adalah :

1. Puasanya dilakukan selama enam hari.

2. Lebih utama dilaksanakan sehari setelah Idul Fithri, namun tidak mengapa jika diakhirkan
asalkan masih di bulan Syawal.

3. Lebih utama dilakukan secara berurutan namun tidak mengapa jika dilakukan tidak berurutan.

soalan...

1.apakah boleh kita gabungkan niat..yaitu puasa 6 degn qadha puasa 2in 1?
2.apakah mesti kita selesaikan puasa qadha dulu baru kita puasa 6?
3. kalau kita niatkan puasa senin khamis.. dalam bulan syawwal... senin khamis 3 kali.. apakah
kita dapatpahala puasa seninkhamis, dan sekaligus pahala puasa setahun sebab kita dah puasa 6
hari dlm bulan syawaal?r

4. Usahakan untuk menunaikan qadha’ puasa terlebih dahulu agar mendapatkan ganjaran puasa
setahun penuh. Karena puasa Syawal adalah puasa sunnah sedangkan qadha’ Ramadhan adalah
wajib. Sudah semestinya ibadah wajib lebih didahulukan daripada yang sunnah.
Wallahu a'lam...

📚 Majmu'ah
Salafy Sulbar
📟Channel Telegram
https://t.me/Alhaqqu_Ahabbu_Ilaina
Nisaa` As-Sunnah, [14.05.21 04:58]
🔬 #5 H a r u s B e r t u r u t - t u r u t k a h ?

Tidak. Berkata Imam Nawawi rahimahullah (Al-Majmu', VI/427),

"Berkata ulama Syafi'iyah, 'Disunnahkan untuk puasa enam secara berturut-turut pada awal-
awal bulan syawal, namun seandainya dia pisah-pisah dan dilakukan pada akhir syawal ini pun
boleh."
🔬 #6 M e s t i Q a d h a' R a m a d h a n D u l u ?

Ada dua pendapat di kalangan ulama dalam masalah ini. Dan nampaknya, keterangan Al
'Allamah Muqbil bin Hadi Al Wadi'i rahimahullah berikut bisa menjadi penjelas yang
menenangkan hati kita.

‫ وإن كان ال يستطيع أن يصوم هذا‬، ‫إن كان يستطيع أن يقضي األيام التي أفطرها في رمضان ثم يصوم الست فهذا أم ٌر حسن‬
‫ وهذا فيجوز له أن يصوم الست‬..

‫ بخالف صوم الست فليس لها محل إال في شوال‬، ‫ لماذا قلنا هذا ؟ ألن وقت القضاء موسع‬.

‫ أي ألنها تشغل برسول‬، ‫ ما كنت أقضي إال في شعبان‬: ‫أما وقت القضاء فقد جاء عن عائشة رضي هللا تعالى عنها أنها قالت‬
‫ صلى هللا عليه وعلى آله وسلم‬- ‫ هللا‬- .

"Bila seseorang mampu men-qadha puasa ramadhan yang dia tinggalkan lebih dulu baru setelah
itu melaksanakan puasa enam; maka tentu ini hal yang baik.

Namun bila dia tidak mampu; maka boleh baginya untuk melaksanakan puasa enam lebih dulu.
Mengapa demikian? Karena waktu qadha' puasa bersifat luas. Berbeda dengan puasa enam
yang waktunya hanya pada bulan syawal.

Terkait waktu qadha' yang panjang, ditunjukkan dalam hadits 'Aisyah radhiyallahu 'anha, beliau
menyatakan,

'Tidaklah aku men-qadha' puasa melainkan di bulan Sya'ban.'

Ini terjadi, lantaran kesibukan beliau melayani Rasulullah ‫ﷺ‬."


(Transkrip dari As-ilah minal Maharoh, rek suara beliau bisa didengarkan di sini :
http://muqbel.net/files/fatwa/muqbel-fatwa2278.mp3)

-- Hari Ahadi, 05 Syawal 1438 (selesai dimuraja'ah dan tambahan sejumlah nukilan pada 02
Syawal 1439 / 16 Juni 2018)
▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️
📬 Diposting ulang hari Jum'at, 2 Syawal 1442 H / 14 Mei 2021 M
🌐 http://www.nisaa-assunnah.com
📠 http://t.me/nisaaassunnah

🎀 Nisaa` As-Sunnah 🎀

Anda mungkin juga menyukai