Anda di halaman 1dari 4

BAB III

TANGGUNGJAWAB

A. Bertanggung Jawab
Bertanggung jawab berarti suatu sikap terhadap tugas yang membebani
kita, dimana kita merasa terikat untuk menyelesaikannya demi tugas itu sendiri
(Suseno, 1987: 145). Dalam tanggung jawab terdapat pengertian penyebab,
artinya orang bertanggung jawab terhadap sesuatu sikap dan perbuatan yang
disebabkan olehnya. Setiap orang harus bertanggung jawab terhadap apa yang
diniatkan, dikatakan, dan dilakukan, terlebih mereka yang mengaku dirinya
pemimpin. Seorang pemimpin yang bertanggung jawab terlahir dari individu yang
bertanggung jawab. Seorang belum dapat memimpin orang lain kalau ia tidak
mampu memimpin dirinya sendiri.
Seorang pemimpin adalah orang yang pertama kali mengerjakan tugas dan
orang yang paling akhir mengambil hak atau bagiannya (Bahri, 2008). Kata kunci
tanggung jawab adalah komitmen, siap menanggung resiko, menjaga amanah,
berani menghadapiresiko, tidak mengelak,
Rasa tanggungjawab merupakan ciri individu yang bisa diandalkan. Berani
bertanggungjawab berarti siap menanggung resiko atas perbuatan. Jangan takut
memikul beban tanngungjawab, sebab dengan membiasakan diri
bertanggungjawab berarti siap menjadi pemimpin yang handal di masa
mendatang.

Faktor Internal Penyebab Pelanggaran HAM


Berikut merupakan beberapa faktor internal penyebab pelanggaran HAM yang
didasarkan pada kondisi pelaku sehingga kemudian ia melakukan pelanggaran
HAM.
a) Sikap Egoisme,
b) Tingkat Kesadaran HAM yang Rendah, Comment [A1]:
c) Kondisi Psikologis Pelanggar HAM,
d) Tingginya Intoleransi.
e) Rasa Ingin Balas Dendam.
f) Kurangnya Rasa Empati.

Faktor Eksternal Penyebab Pelanggaran HAM


Berikut merupakan beberapa faktor eksternal penyebab pelanggaran HAM yang
didasarkan pada kondisi dan situasi negara dan lingkungan sekitar secara umum.
a) Penyalahgunaan Kekuasaan.
b) Sistem Hukum yang Tidak Berjalan.
c) Struktur Politik dan Sosial.
d) Masalah Ekonomi.
e) Sosialisasi HAM yang Kurang.
f) Penyalahgunaan Teknologi.
Dengan kerjasama tim/team yang buruk akan sangat menghambat bisnis
Anda bahkan bisa membuat usaha yang sudah Anda bangun mati-matian bisa mati
betulan. Oleh Karena itu Anda harus benar-benar fokus untuk membangun tim
atau bahasa kerennya team building.

Mengapa membangun kerjasama tim/ team building itu penting?


Dalam bekerja disuatu perusahaan tentunya memerlukan sinergi setiap tim antar
divisi/departemen agar dapat mencapai target keseluruhan. Disamping itu, pada
tingkat individual, kerjasama juga penting sebagai wadah untuk memperdalam
keahlian interpersonal dan intrapersonal, atau bagaimana mengenal atau
berinteraksi dengan sesama kolega atau dengan atasan.
Membangun kerjasama dalam tim yang solid dan efektif memang merupakan
sebuah tantangan tersendiri. Tapi hal itu bisa terwujud dengan beberapa langkah
dibawah ini :
1. Membangun kepercayaan dan saling menghormati
Sebagai tim yang berarti terdiri dari beberapa orang yang memiliki pemikiran
dan pendapat masing-masing harus bisa tetap saling menghormati satu sama
lain. Dengan saling percaya dan saling menghormati yang kuat akan
mempermudah bekerja sama.
2. Sebagai Leader Anda harus memfasilitasi komunikasi diantara anggota tim
Hal ini untuk menciptakan atmosfir komunikasi yang terbuka dan jujur. Setiap
anggota tim berhak untuk mengekspresikan dirinya dalam bentuk pemikiran,
opini, sampai solusi yang menjawab permasalahan yang ditemui kelompok.
3. Menanamkan sikap saling memiliki / Sense of belonging
Anggota tim yang telah mendapatkan ekspektasi dan komunikasi yang jelas
mengenai tujuan grup akan memiliki komitmen akan tindakan dan aksi tim.
Sikap saling memiliki akan semakin mendalam saat anggota tim
menghabiskan waktu bersama mengembangkan norma atau panduan yang
berlaku pada tim secara bersama. Selain itu, pemimpin tim sebaiknya
mengikut sertakan anggota tim dalam proses pengambilan keputusan sebagai
realisasi dari kerja sama tim bersama.
4. Pengkajian performa tim dan umpan balik
Setelah selesai kerjasama tim, jangan lupa untuk mengkaji ulang performa
ekspektasi dan tujuan tim. Dan jangan lupa meminta umpan balik dari rekan-
rekan tim Anda. Hal ini perlu untuk mengukur apakah pencapaian kinerja tim.
Nah, dari sinilah Anda bisa melihat ruang untuk memperbaiki kinerja untuk
proyek tim selanjutnya.
Berikanlah reward (hadiah) dan insentif seperlunya untuk memotivasi seluruh
anggota tim agar kinerjanya lebih baik di masa depan dan sebagai bukti
penghargaan atas kerja sama. Sehingga tidak akan ada lagi tim Anda yang
menambah penghasilan dari uang yang tidak halal dibelakang Anda.
Kecurangan bukan karena ada niat pelakunya, namun karena kesempatan. Jadi
Anda harus membuat sistem yang seefektif dan seefesien mungkin untuk
mencegah dan meningkatkan perfoma tim Anda tanpa mereka sadar. Budaya
yang bagus sangat berpengaruhi untuk perkembangan karakter tim Anda dan
kejayaan bisnis Anda.
Kesimpulannya adalah bahwa maju dan tidaknya bisnis Anda tergantung dengan
kerjasama tim yang Anda miliki. Dan bagaimana Anda membangun tim tersebut
agar menjadi tim yang solid dan memiliki tujuan yang sama.

B. Percaya Diri
Percaya diri adalah yakin terhadap kemampuan yang dimiliki oleh diri
sendiri. Apabila diberikan tugas atau amanah, pasti akan dikerjakan. Orang
yang percaya diri tak akan pernah mengenal yang namanya mengeluh. Ia akan
kerjakan dengan sebaik mungkin dengan apa yang ia miliki. Biasanya, orang
yang memiliki sikap percaya diri ini juga memiliki sikap mandiri. Ia tak terus-
terusan bergantung kepada orang lain. Orang-orang yang seperti ini hanya
akan bergantung dan pasrah kepada Allah SWT setelah dirinya berusaha atau
bekerja dengan sungguh-sungguh sesuai kemampuan yang dimiliki olehnya.
Orang-orang yang percaya diri, akan tetap terus berpikir positif dan tidak
pernah memandang negatif apapun yang akan diterima nantinya.
Percaya diri yang dimiliki oleh seseorang biasanya karena adanya
pengalaman, memiliki keyakinan dan potensi yang ada di dalam dirinya.
Keinginan untuk maju dan pantang menyerah.

Allah SWT berfirman dalam Surat Ali Imran ayat 159, yang berarti :
"Maka, disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu, maafkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka
dalam urusan itu. Kemudian, apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakallah (pasrahlah) kepada Allah. Sesungguhnya, Allah menyukai
orang-orang yang bertawakal kepada-Nya."

1. Akibat Kurang Percaya Diri


a. Target atau Tujuan Pupus
Target atau tujuan yang telah kita tentukan tiba-tiba sirna, hangus, hancur
di tengah jalan hanya karena kurangnya rasa percaya diri. Padahal, untuk
membangun yang namanya tujuan itu sangat susah. Akan tetapi, lebih
susah dalam menjaganya. Jadi, jangan pernah gagal di tengah jalan hanya
karena kurang merasa percaya diri.
b. Mudah Frustasi
Mudah bermasalah saat menemui berbagai macam rintangan atau
hambatan yang ditemui. Selanjutnya, akibat yang timbul dari mudah
frustasi ini menjadi orang tersebut juga mudah mengeluh dan akhirnya,
tujuan yang akan dicapai juga kembali sirna. Di sisi lain, orang-orang yang
mudah frustasi karena menghadapi masalah ini juga karena kurangnya
pengalaman dan pemahaman yang baik akan kesalahan-kesalahan yang
pernah menimpa sebelumnya.
c. Sering Gagal
Tidak sedikit orang yang kurang percaya diri juga merasa gagal. Hal ini
dikarenakan ia tak ingin mengambil resiko. Padahal, resiko itu sudah satu
paket dengan jalan yang akan ia tempuh selanjutnya. Jadi, mau tidak mau
resiko harus diambil dan sebisa mungkin kita harus menghadapi dan
menyelesaikan masalah tersebut.
d. Lepas Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah salah satu hal yang penting bagi seseorang.
Mengapa? Jika kita sudah dimintai tanggung jawab oleh orang lain, maka
secara otomatis, orang lain sudah yakin kepada kita, dan jangan pernah
disia-siakan. Namun, jika orang yang merasa kurang percaya diri,
tanggung jawab hanyalah sebuah kenangan saja. Karena, bagi orang yang
kurang percaya diri cenderung malas-malasan dan tak ingin bergerak.
e. Canggung Menghadapi Orang Lain
Orang yang kurang percaya diri rata-rata akan canggung menghadapi
orang lain. Salah satu contoh kecilnya saja, apabila kita dimintai bantuan
atau pertolongan dari orang lain, pasti bagi orang yang kurang percaya diri
akan menolaknya. Padahal, kemampuan berbicara dengan orang lain atau
berinteraksi itu juga penting untuk mengasah kemampuan berbicara kita
nantinya di depan publik.

Anda mungkin juga menyukai