Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ni Made Desi Putri Rahayu

Nim : P07134221018
Kelas/ Prodi : III A STr Teknologi Laboratorium Medis
Mata Kuliah : Sitohistoteknologi I
Dosen : Dr. dr. I Gusti Agung Dewi Sarihati, M. Biomed

Jenis Pemeriksaan di Laboratorium Patologi Anatomi

Pelayanan pada laboratorium patologi anatomi adalah pelayanan diagnostic terhadap


jaringan atau cairan tubuh yang berperan dalam penegakkan diagnosis yang berbasis
perubahan morfologi sel dan jaringan sampai pemeriksaan imunologik dan molekuler.
Adapun jenis pemeriksaan pada laboratorium patolgi anatomi seperti pemeriksaan
histopatologi, pemeriksaan sitopatologi, pemeriksaan histokimia, pemeriksaan
imunohistokimia, dan pemeriksaan autopsi klinik serta lainnya. Berikut ini akan dipaparkan
sedikit mengenai jenis pemeriksaan di laboratorium patologi anatomi yaitu pemeriksaan
sitopatologi.

Sitologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari sel yang berasal dari tubuh
manusia baik yang terlepas sendiri (exfoliated) dari permukaan epitel atau yang diambil dari
berbagai tempat dengan cara tertentu. Berperan untuk menentukan perubahan struktur sel
dikenal dengan istilah sitologi diagnostik. Bahan-bahan yang dapat diperiksa Sitologi :

1. Cairan-cairan yang sudah keluar lepas dari organ tubuh dan sewaktu-waktu bisa
kita siapkan dengan mudah. Contoh : Urine, Sputum.
2. Cairan-cairan yang didapat secara aspirasi pada organ tubuh yang dicurigai.
Contoh : FNAB, cairan ascites, cairan pleura, cairan cerebrospinal, Pap smear dll
Didalam pelayanan pemeriksaan laboratorium Patologi Anatomi, pemeriksaan sitologi
dibagi dalam 2 bagian yaitu (1) pemeriksaan sitologi exfoliatif adalah cabang ilmu patologi
yang mempelajari morfologi sel terdeskuamasi baik yang normal maupun yang berubah
karena proses patologis. Secara fisiologis, sel-sel terutama yang berasal dari jaringan labil
terus menerus terdeskuamasi karena jaringan tubuh terus mengalami pembaruan, misalnya
PAP Smear adalah pemeriksaan sitologi dari apusan cervix uteri, (2) Sitologi aspiratif atau
FNAB (Fine needle aspirasi biopsi) adalah tindakan medik untuk mengambil sel dari suatu
kelainan organ dengan needle ukuran 22-25 Gauge. Pemeriksaan ini bertujuan untuk
menentukan adanya tumor atau keradangan.

1
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk keberhasilan pemeriksaan sitologi :
1. Ketepatan pengambilan
2. Metode fiksasi yang benar
3. Cara pengepakan dan pengiriman sampel
4. Prosesing sitologi terutama pewarnaan sel .
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan sitologi dan fiksasinya.
1. Kaca objek harus benar-benar bersih, diberi label supaya tidak tertukar.
2. ¾ dari luas kaca objek memanjang, kita isi apusan yang rata tidak terlalu tebal atau
terlalu tipis.
3. Lakukan fiksasi sesuai dengan prosedur pewarnaan yang dikehendaki (Papanicolaou
dan Giemsa).
4. Larutan yang telah digunakan untuk pewarnaan Papanicolaou sebaiknya diganti setiap
2 minggu atau tergantung banyaknya sediaan.
5. Tanda larutan pewarna rusak, yaitu apabila warna menjadi keruh.
6. Larutan pewarna harus selalu ditutup rapat untuk mencegah penguapan.
7. Supaya kaca melekat dengan erat dapat dilakukan pemanasan ditempat penghangat
atau oven temperatur 37oC.
Metode fiksasi : Fiksasi adalah usaha manusia untuk mempertahankan elemen-elemen sel
atau jaringan agar tetap pada tempatnya dan tidak mengalami perubahan bentuk maupun
ukuran. Bahan/larutan fiksatif yang sering digunakan dalam sitologi antara lain Alkohol
(Etanol) dan Metanol (Methyl Alkohol). Cara fiksasi ada 2 :
1. Fiksasi langsung merupakan fiksasi pada sediaan smear/apusan. Contohnya : Pap
smear, FNAB yang langsung dibuat smear / apusan, pusan endapan cairan yang sudah
disentrifuge.
2. Fiksasi tidak langsung merupakan fiksasi yang dilakukan pada bahan/cairan yang
tidak segera di buat sediaan. Contohnya : C. ascites, C.pleura difiksasi dengan alkohol
50 % perbandingan 1:1, kecuali untuk sputum difiksasi dengan alkohol 70 %
perbandingan 1:1.
Fiksasi dasar untuk pemeriksaan Sitologi :
a. Pewarnaan Papanicolaou Preparat apus difiksasi langsung ke alkohol 95 % tanpa
menunggu kering. Untuk Pap smear dan FNAB minimal 15 menit, sedangkan untuk
apusan cairan minimal 1 jam.
b. Pewarnaan Giemsa Preparat apus harus benar-benar kering, kemudian difiksasi
minimal 5 menit .
2
DAFTAR PUSTAKA

Fatimah, Fetty. 2017. “Pemeriksaan Sitologi”. Rumah Sakit Umum Daerah Tani Dan
Nelayan Gorontalo. http://rstn.boalemokab.go.id/berita-136-pemeriksaan-
sitologi.html, diakses pada 11 Agustus 2022 Pukul 11.42 Wita.

S. Hernowo, Bethy. 2015. “Teknik Pengelolaan Sediaan Sitologi.” Kesehatan: 1–10. diakses
pada 11 Agustus 2022 Pukul 12.21 Wita

Sabirin, Indah Puti Rahmayani. 2015. “Sitopatologi Eksfoliatif Mukosa Oral Sebagai
Pemeriksaan Penunjang Di Kedokteran Gigi.” Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan 2(1):
157–61. diakses pada 11 Agustus 2022 Pukul 12.07 Wita

Anda mungkin juga menyukai