Vera Silvia Rvisi Baru
Vera Silvia Rvisi Baru
BAB I
PENDAHULUAN
terutama pada tingkat dasar yang akan menjadi pondasi pada tingkat
(Susanto, 2013).
maksimal.
hasil belajar peserta didik menjadi rendah. Berikut ini adalah nilai
B. Identifikasi Masalah
Penelitian ini di identifikasikan masalahnya sebagai berikut :
1. Kurang efektifnya model yang digunakan dalam proses pembelajaran.
6
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka peneliti akan
membatasi permasalahan pada proses dan hasil belajar Pendidikan
Kewarganegaraan dengan menggunakan model Role Playing dikelas V SD
Muhammadiyah Muara Bungo.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana peningkatan proses belajar Pendidikan Kewarganegaraan
dengan menggunakan model Role Playing dikelas V SD
Muhammadiyah Muara Bungo?
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan
dengan menggunakan model Role Playing dikelas V SD
Muhammadiyah Muara Bungo?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian dalam
penelitian ini adalah :
1. Mendeskripsikan peningkatan proses belajar Pendidikan
Kewarganegaraan dengan menggunakan model Role Playing dikelas V
SD Muhammadiyah Muara Bungo
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara
etimologis memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau
ilmu”. Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah
sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Belajar
menurut Afi Parnawi (2019) merupakan sebagai proses dimana
tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau
pengalaman yang dimana aktivitasnya ditunjukan oleh perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Belajar bukanlah
sekedar mengumpulkan pengetahuan. Belajar adalah proses mental
yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan
munculnya perubahan prilaku. Akitvitas mental itu terjadi karena
adanya interaksi individu dengan lingkungan yang di sadari.
Aunurrahman (2016:35) “Menyatakan bahwa belajar
adalah suatu proses yang dilakukan indivivdu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam interaksi
dengan lingkungannya”. Belajar adalah segenap rangkaian aktivitas
yan dilakukan secara sadar oleh peserta didik dan mengakibatkan
perubahan dalam dirinya berupa penambahan pengetahuan atau
kemahiran berdasarkan pengalamannya.
Ihsana (2017:1) menyatakan bahwa belajar merupakan
akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Peserta didik
10
c) Applying (menerapkan)
d) Analysing (menerapkan)
e) Evaluating (menilai)
f) Creating (menciptakan)
2) Ranah afektif dengan sikap, nilai, dan keyakinan yang
berperan penting dalam perubahan perilaku. Ranah afektif
meliputi :
a) Receiving (sikap menerima)
b) Responding (merespom)
c) Valuating (nilai)
d) Organization (organisasi)
e) Characterization (karakterisai)
3) Ranah Psikomotor berkaitan dengan keterampilan dan
pengembangan diri pada kinerja keterampilan maupun praktek
dalam pengembangan penguasaan keterampilan. (Ricardo &
Meilani, 2017), ranah psikomotor meliputi :
a) Fundamental movement (gerak dasar)
b) Generic movement (gerak generic)
c) Ordinative movement (gerak ordinatif)
d) Creative movement (gerak kreatif)
Berdasarkan pendapat para ahli diatas disimpulkan tujuan
belajar adalah perilaku hasil belajar yang diharapkan terjadi, di
miliki serta dikuasai oleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran tertentu. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam
bentuk prilaku kompetensi spesifik, aktual, dan terukur sesuai yang
diharapkan terjadi dimiliki serta dikuasai oleh peserta didik setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran.
e. Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar
Belajar tidak hanya penguasaan konsep teori pelajaran saja,
tetapi dari pengalaman belajar peserta didik. (Rusman, 2017:129)
14
(7) Kesiapan
Kesepian adalah kesediaan untuk memberi respon
atau bereaksi. Kesediaan itu timbul dari dalam diri
peserta didik dan juga berhubungan dengan
kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk
melaksanakan kecakapan. Kesiapan itu perlu
diperhatikan dalam proses belajar, karena jika peserta
didik belajar dan peserta didik sudah ada kesiapan,
maka hasil belajarnya akan lebih baik.
2) Faktor Eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar siswa,
yang termasuk ke dalam faktor eksternal adalah :
a) Faktor keluarga ini kita sebagai peserta didik bisa
menganalisa dalam kehidupan sehari-hari di keluarga. Pada
hakikatnya keluarga adalah pendidikan pertama sejak
manusia lahir. Suasana dan keadaan keluarga yang
bermacam-macam turut menentukan bagaimana dan sampai
dimana belajar dialami peserta didik. Oleh karena itu,
peserta didik perlu bimbingan serta pengawasan dari orang
tua.
b) Faktor yang berasal dari sekolah dapat berasal dariguru,
lingkungan sekolah, dan mata pelajaran yang dijalaninya.
Pendidik bisa jadi menjadi faktor anak tidak semangat
dalam proses belajar, seperti dalam sikap dan kepribadian
pendidik dalam mengajarinya.
c) Masyarakat memegang peranan penting untuk membentuk
karakter suara peserta didik, karena dengan pergaulan di
masyarakat peserta didik bisa terpengaruh baik atau buruk.
Hendaknya pergaulan peserta didik di masyarakat bisa
terawasi dengan baik. Perlulah kiranya membatasi kegiatan
peserta didik dalam masyarakat supaya jangan sampai
mengganggu belajarnya.
17
signifikan 5% diperoleh ttab (2,000) karena thit lebih besar dari ttab
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Nilai rata-rata hasil belajar PKn
yang dicapai kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran role
playing (79,00) lebih dari nilai rata- 39 rata siswa yang dicapai
kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional (72,00).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran role
playing berpengaruh terhadap hasil belajar Pendidikan
Kewarganegaraan siswa kelas V SD Gugus 1 Tampaksiring. Selain itu
juga ada penelitian lain dari Agus pada tahun 2013 dengan Judul
Upaya Meningkatkan Keefektifan Belajar Siswa Kelas V A SD Negeri
3 Mepanga Melalui Model Pembelajaran Role Playing Pada Mata
Pelajaran PKn. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan materi
pentingnya penerapan demokrasi dalam kehidupan masyarakat,
berbangsa dan bernegara, penerapan model pembelajaran role playing
pada mata pelajaran PKn di kelas V A SD Negeri 3 Maepanga, sudah
efektif. Hal ini bisa dilihat dari efektifitas guru Pendidikan
Kewargenagaraan dalam mengorganisasikan siswa secara heterogen
membentuk siswa dalam kelompok dan kemudian membimbing siswa
dalam pembelajaran menggunakan model role playing. Berdasarkan
lembar observasi di peroleh nilai rata-rata siklus I 55% dan siklus II
70%. Selanjutnya dengan penerapan model pembelajaran role playing
keaktifan siswa meningkat dimana antusias peserta didik dalam
mengikuti pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan begitu besar,
aktifitas siswa dalam kelompok bermain peran yaitu siswa aktif, berani
mengemukakan pendapat, kekompakan dan mendramatisi peran yang
diberikan. Dari lembar observasi diperoleh nilai siklus I 58,33% dan
siklus II 70%. Berdasarkan gambaran hasil penelitian yang relevan di
atas, perbedaan dengan penelitian yang sebelumnya adalah penelitian
ini merupakan penelitian eksperimen, sedangkan penelitian
sebelumnya merupakan penelitian tindakan 40 kelas. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa metode pembelajaran role playing dapat
30
C. Kerangka Konseptual
Kemampuan pendidik dalam memilih dan memilih metode yang
relevan dengan tujuan dan materi pelajaran merupakan kunci keberhasilan
dalam meningkatkan hasil belajar. Tuntutan tersebut mutlak dilakukan
oleh seorang guru. Hal tersebut juga sejalan dengan tuntutan kurikulum
saat ini yang sangat memperhatikan kepentingan pembelajaran yang akan
digunakan. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti dengan
31
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah terdapat peningkatan proses dan
hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan peserta didik yang diajarkan
setelah menerapkan model pembelajaran Role Playing dikelas V SD
Muhammadiyah Muara Bungo.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK).
Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang mengacu kepada
tindakan yang dilakukan secara langsung dalam usaha memperbaiki proses
pembelajaran. Penelitian ini dipilih karena memiliki karakteristik yang
sesuai dengan tujuan penelitian, yakni untuk meningkatkan proses dan
hasil belajar peserta didik khususnya pada mata pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan di kelas V SD Muhammadiyah Muara Bungo.
Penelitian tindakan kelas adalah kajian sistematika dari upaya
perbaikan- perbaikan pelaksanaan praktik pendidikan oleh sekelompok
peserta didik dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran
berdasarkan refleksi mengenai proses dan hasil tindakan tersebut. Bahri
(2012:8) menjelaskan bahwa PTK merupakan sebuah kegiatan yang
dilaksanakan untuk mengamati kejadian- kejadian dalam kelas untuk
memperbaiki praktek dalam pembelajaran agar lebih berkualitas dalam
proses sehingga hasil belajar menjadi lebih baik. Menurut Arikunto
33
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas V SD Muhammadiyah
Muara Bungo, Kecamatan Bathin III, Kabupaten Bungo, Provinsi
Jambi.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap tahun
ajaran 2021/2022 di kelas V SD Muhammadiyah Muara Bungo,
Kecamatan Bathin III, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi.
3. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah peserta didik kelas V SD
Muhammadiyah Muara Bungo, Kecamatan Bathin III, Kabupaten
Bungo, Provinsi Jambi, dengan jumlah peserta didik 13 orang, laki-
laki 9 orang dan perempuan 4 orang.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah model penelitian yang
berupa penelitian tindakan kelas (PTK). Dikembangkan oleh Suharmisi
Arikunto (2014). Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa siklus,
dengan setiap siklusnya meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan,
34
Keterangan :
F = Frekuensi yang sedang dicari presentasenya
N = Jumlah frekuensi/banyaknya individu
P = Angka presentase
100 = Bilangan tetap
( Sumber Sudijono, 2012:43)
Keterangan :
75 Nilai ≥ 75 Nilai ≤ 75
Keterangan :
𝑃 Rata – rata hitung nilai
X = Jumlah nilai peserta didik
N = Banyak peserta didik
( Sumber Purwanto, 2010:112)
c. Nilai presentase ketuntasan belajar kognitif peserta didik secara
klasikal
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Selasa tanggal 09 Agustus 2022 dan pertemuan ke-2 hari Rabu tanggal 10
pada siklus II dilakukan 2 kali pertemuan yaitu pada hari Kamis tanggal 11
43
Agustus 2022 pertemuan ke-1, dan hari Jum’at tanggal 12 Agustus 2022
pertemuan ke-2.
1) Pertemuan Ke-1
kelas IV.
berlangsung.
44
2) Pertemuan Ke-2
b. Pelaksanaan
1) Pertemuan Ke-1
pertama ini tiga tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan
a) Kegiatan Pendahuluan
b) Kegiatan Inti
pemilihan peran.
dimainkan.
c) Kegiatan Penutup
2) Pertemuan Ke-2
46
sebagai berikut :
1) Kegiatan Awal
2) Kegiatan Inti
peran.
drama tersebut.
3) Kegiatan Penutup
c. Pengamatan
1) Pertemuan Ke-1
sebagai berikut :
Pertemuan 1
Ibu Sonia, hasil pengamatan ini dapat dilihat pada tabel 4.1
sebagai berikut :
Skor
No Interval Predikat Keterangan
Perolehan
2 84 - 92 - B Baik
3 75 - 83 - C Cukup
materi.
Pertemuan ke-1
sebagai berikut:
Jumlah 13 Siswa
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa
siklus II.
1) Pertemuan Ke-2
Pertemuan 2
2 84 - 92 86% B Baik
3 75 - 83 - C Cukup
4 < 75 - D Kurang
Pertemuan 2
Jumlah 13 siswa
Berdasarkan data tabel diatas dapat menunjukkan
selanjutnya..
Interval Jumlah
Keterangan Persentase
Nilai Siswa
Kurang
0-60 5 38,46%
Baik
d. Refleksi Siklus 1
1) Pertemuan ke-1
pembelajaran.
menggunakan Roleplaying.
2) Pertemuan Ke-2
model Roleplaying.
belajar.
menggunakan Roleplaying.
a. Perencanaan
1) Pertemuan Ke-1
kelas IV.
2) Pertemuan Ke-2
mengajar.
56
ini.
b. Pelaksanaan
1) Pertemuan Ke-1
menit).
1) Kegiatan Pendahuluan
2) Kegiatan Inti
3) Kegiatan Penutup
mengakhiri pembelajaran.
2) Pertemuan Ke-2
58
dipersiapkan, yaitu :
a) Kegiatan Pendahuluan
b) Kegiatan Inti
c) Kegiatan Penutup
c. Pengamatan
1) Pertemuan ke 1
Skor
No Interval Predikat Katagori
Perolehan
2 84 - 92 89% B Baik
60
3 75 - 83 - C Cukup
4 < 75 - D Kurang
bawah.
Jumlah 13 Siswa
2) Pertemuan Ke-2
Skor
No Interval Predikat Katagori
Perolehan
2 84 - 92 92% B Baik
3 75 - 83 - C Cukup
4 < 75 - D Kurang
Jumlah 13 siswa
a. Refleksi
1) Pertemuan Ke-1
2) Pertemuan 2.
ditetapkan sebelumnya.
minimal ≥75.
Siklus I 74,32%
SiklusII 88,76%
67
pendidik siklus I, dan II, dapat dipaparkan pada bagan dibawah ini:
88,76
0 74,32
Siklus I Siklus II
memperoleh data dari hasil lembar observasi peserta didik pada setiap
Siklus I 53,43%
SiklusII 85,87%
Selanjutnya pembahasan untuk data hasil lembar observasi
peserta didik siklus I dan siklus II, dapat dilihat pada bagan berikut:
0
Siklus Siklus II
Dapat dilihat dari penyajian data diatas dapat diketahui bahwa pada
memperoleh data dari hasil nilai tes peserta didik pada siklus I dan II
69
yang dilakukan pada setiap akhir pertemuan atau pada setiap pertemuan
ke-2. Data hasil nilai tes peserta didik dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:
(100%)
(100%) (0%)
Siklus 1 Siklus 2
0
peserta didik dari setiap siklus mengalami peningkatan. Dapat dilihat dari
70
penyajian data diatas dapat diketahui bahwa pada siklus I hasil belajar
peserta didik yang tidak tuntas mencapai 100% (13 peserta didik).
yang tuntas mencapai 100% (17 peserta didik). Jadi, terlihat pada lembar
hasil tes belajar peserta didik pada siklus II pada penggunaan model
berhasil.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa proses dan
(88,76%) telah terlaksana dengan baik sekali. Peserta didik selama proses
dan pada siklus II (85,87%). Jadi terlihat pada lembar observasi peserta
peserta didik yang tuntas mencapai 100% (13 Peserta Didik). Jadi, dapat
B. IMPLIKASI
1. Implikasi Teoritis
72
2. Implikasi Praktis
dilakukan serta hasil belajar peserta didik yang telah dicapai dengan
C. SARAN
Muara Bungo.
73
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah. 2013. Guru dan Anaka Didik Interaksi Edukasi. Jakarta: PT. Bumi
Aksara, hal 89-90.
Djamarah, S. Bahri dan Zain Aswan. 2014. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Lubis, Maulana Arafat, 2018. Pembelajaran PKn di SD.MI. Medan: Aksha Sakti.
Muh. Sain Hanafy, Jurnal Pendidikan: Konsep Belajar dan Pembelajaran, Lentera
Pendidikan, Vol. 17 No.1 Juni 2014: 66-79, hlm. 74.
Ricardo & Meilani. R. I. 2017. Impak Minat dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil
Belajar Siswa.Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran. 2(2).
75