Anda di halaman 1dari 1

Bangun Kesiangan

Hari ini hari Senin. Sinar matahari pagi menyinari wajahku yang masih tergeletak di kamar. Aku pun
terbangun dan melihat jam dinding yang ada di kamarku. Betapa terkejutnya aku karena ternyata
sudah pukul 06.45 WIB. Aku langsung berdiri dan menuju kamar mandi. Saat tiba di kamar mandi,
aku terpeleset kain basah. Untungnya tubuhku tidak cedera.

Sesudah mandi, aku langsung berganti memakai seragam sekolah dan berdandan rapi. Lalu aku
berlari menuju meja makan dan segera sarapan dengan ayah dan ibuku. Setelah pamit pada ayah
ibu, aku berangkat sekolah menaiki sepeda motor.

Lokasi sekolahku tidaklah begitu jauh dari rumah. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai sekolah
hanyalah 10 menit. Setibanya di sekolah, pintu masuk hampir ditutup. Untunglah aku bisa
menerobos dengan cepat agar bisa masuk.

Setelah memarkirkan motor, aku langsung berlari menuju kelas. Ternyata teman-temanku sedang
bersiap-siap mengikuti upacara bendera. Aku pun juga ikut bersiap-siap bersama mereka. Namun
aku sangat terkejut karena saat mencari topi di dalam tas ternyata topiku tidak ada. Aku sangat
bingung.

Aku sudah terbayang-bayang akan dihukum berdiri di depan lapangan upacara bendera dan
ditertawakan oleh teman-teman. Aku tidak ingin hal itu terjadi. Kulihat jam masih menunjukkan
pukul 07.00 WIB dan upacara akan dimulai 10 menit lagi. Aku pun segera berlari menuju koperasi
sekolah untuk membeli topi. Untunglah, di koperasi masih tersedia topi.

Aku pun membeli topi di koperasi sekolah. Saat akan membayar, ternyata uang di sakuku tidak ada.
Aku kembali berlari menuju kelas dan menggeledah tasku. Kucari-cari uangku tapi ternyata tidak
ada. Aku lupa tidak memasukkan uang saku yang tergeletak di meja makan.

Dengan wajah panik aku pun memberanikan diri meminjam uang temanku. Beruntung ada yang
membawa uang lebih sehingga aku bisa membeli topi agar tidak kena hukuman. Dengan cepat aku
berlari kembali ke koperasi untuk membayar topi.

Sesudah itu, aku dan teman-teman sekelas berbaris menuju lapangan. Perasaanku sudah lega dan
bisa dengan tenang mengikuti upacara bendera. Aku merasa seragamku sudah lengkap dengan topi
dan dasi yang rapi.

Saat upacara berlangsung, guru BK berputar mengadakan razia untuk memeriksa kerapian dan
kelengkapan para siswa. Aku tenang-tenang saja karena seragamku sudah lengkap. Tapi ternyata
guru BK datang mendekat dan mencatat namaku. Ah, ternyata aku lupa tidak memakai sepatu
hitam. Sepatu hitamku baru kucuci kemarin dan masih dijemur di belakang rumah. Aku lupa
mengambilnya dan malah memakai sepatu olahraga. Aku bahkan lupa jika hari ini adalah hari Senin.

Selesai upacara, semua siswa yang sudah tercatat dipanggil di halaman sekolah. Sebanyak 15 anak
terjaring dalam pendisiplinan ini. Kami pun langsung diceramahi dan mendapat hukuman
membersihkan toilet sekolah. Aku tak bisa menghindari hukuman ini. Ternyata segala sesuatu yang
tidak dipersiapkan dengan baik itu berbahaya. Sejak saat itu, aku selalu mempersiapkan
perlengkapan sekolah setelah belajar malam.

Anda mungkin juga menyukai