Anda di halaman 1dari 9

Nama : Aby Yazid

NIM : 6511421052

Rombel : 3B

Tugas Metodologi Penelitian kualitatif

1. Reduksi data, Kategorisasi data, dan Penarikan kesimpulan

Kategorisasi Variabel Kutipan Wawancara Simpulan Wawancara


Organisasi DM W1S1S “Ndak ada di lingkungan saya itu Berdasarkan wawancara dari
ndak ada perkumpulan tentang diabetes beberapa responden tentang
melitus ndak ada, adanya ya saya hanya adanya organisasi Diabetes
ikut ini prolanis itu kan awalnya saya melitus bahwa kebanyakan dari
diajak sama tetangga saya itu toh dekatnya mereka tidak menemukan atau
rumah saya lah katanya ada prolanis tidak adanya organisasi Diabetes
makanya suruh ke sini aja” mellitus disekitar tempat
responden tinggal, yang ada
W1S2S “Ada mbak, sebenarnya ya ada hanyalah posyandu, prolanis di
senam tapi ya sejak saya sakit kakinya ya puskesmas atau kegiatan senam.
jarang ikut senam yang mimpin tuh dari
kelurahan, rutin itu rutin setiap 1 minggu
sekali untuk lansia dan lansia itu tarafnya
per RW, tapi sistemnya sukarela tidak
dipaksa Jadi kalau ada senam lansia gitu
ya disiarkan lewat mikrofon gitu”

W1S3S “Tidak ada, disini kalau masalah


kesehatan kurang begitu itu mbak. Ada
posyandu lansia sama posyandu balita aja
yang dateng nggak begitu banyak mbak”

W1S4S “Kadose moten wonten


(kalihatannya ndak ada) ya cuman adanya
setiap bulan itu toh mbak, posyandu itu to.
Posyandu sama lansia ada, eh posyandu
balita sama lansia, tapi ya muter setiap
RT”

W1S5S “Tidak ada mbak, tapi ya tau


kalau ada yang sakit soalnya kan saya
aktif ikut PKK atau sekedar kumpul-
kumpul sama warga buat cerita-cerita atau
tukar pikiran masalah diabetes atau cuman
sekedar becandaan di depan rumah warga”

W1S6S “ Kayaknya ya tidak ada mbak,


soalnya saya sendiri juga jarang ikut
ketika ada perkumpulan-perkumpulan
seperti itu. Soalnya kan saya sakitnya
sudah tergolong parah juga, saya tahu nya
ya cuman posyandu lansia sama posyandu
balita itu to mbak soalnya jarang keluar
rumah juga”

W1S7S “Tidak ada, sebenarnya ya ada


senam yang mimpin itu dari kelurahan,
rutin itu rutin setiap 1 minggu sekali untuk
lansia dan lansia itu per RW, tapi sukarela
tidak dipaksa Jadi kalau ada senam lansia
gitu ya disiarkan lewat mikrofon gitu”

W1S8S “Di rumah tidak ada organisasi


tentang diabetes ya Saya hanya ikut yang
prolanis itu di puskesmas di desa sih tidak
ada ya kalau perkumpulan tentang
diabetes seperti itu tapi kalau usaha
kesehatan ya ada seperti senam bersama
gitu tapi tidak ada yang khusus tentang
diabetes”
Respon Keluarga W1S1S “Kalau keluarga sih sebenarnya Berdasarkan hasil wawancara
peduli, tapi kalau untuk mengantar tentang kepedulian keluarga serta
kemana-mana saya lebih serinng ya respon keluarga responden yang
berangkat sendiri naik motor sendiri saya mengidap penyakit diabetes
tergolong nya jarang mbak masuk rumah melitus mengungkapkan bahwa
sakit jadi ya kemana-mana masih sendiri keluarga responden sangat peduli
kan saya di rumah sama istri lha ya anak terhadap keadaan responden yang
saya pada kerja semua, yang satunya di mengidap diabetes mellitus dan
Kalimantan yang satunya di Jakarta saya keluarga responden sering
di rumah sama istri sama menantu saya mengingatkan responden yang
perempuan jadi ya kalau kemana-mana mengidap diabetes mellitus untuk
saya selama masih bisa sendiri ya sendiri” meminum obat atau mengontrol
makanannya, bahkan keluarga
W1S2S “Saudara yang peduli ya kalau responden juga ikut mengantar
kita yang sakit ya saudara dulu yang responden ketika ingin berobat.
dipanggil bukan tetangga dulu. Biasanya
kalau saya sakit yang ngantar ke layanan
kesehatan ya sudah ada adik-adik saya
gitu, atau kalau ndak ya cucu saya cucu
saya udah besar. Kepedulian keluarga ya
bagus kalau nggak bagus ya waduh nanti
ya gimana ya harus peduli. Itu gula 600
bisa turun 300 gitu karena diingatkan
keluarga nanti makannya apa jangan lupa
minum obat”

W1S5S “Keluarga ya baik, ya begitulah


mbak. Seperti yags ering mengingatkan
jangan lupa minum obat atau membatasi
makanan yang manis-manis itu kan yang
tau keseharian kita ya keluarga mbak, jadi
ya mereka ikut membantu mengontrol
makanan atau mnuman yang saya makan.
Biar tidak naik secara tiba-tiba kan mbak,
soalnya kalo pas naik itu juga saya sendiri
yang bingung, yang ngerasain kan saya
mbak, mulai dari bolak-balik ke kamar
mandi buaat pipis, atau ngantuk di pagi
hari, kan repot mbak kalo lagi kerja terus
ngantuk kan jadi nggak enak”

W1S6S “Ya kalau keluarga ya sering


mengingatkan untuk rutin minum obat.
Tapi saya juga tidak ada pantangan
makanan kok mbak, jadi ya saya
makannya biasa seperti orang-orang pada
umumnya. Kalau untuk masalah nganter
ya saya biasanya berangkat sendiri mbak,
naik ojek online itu to mbak. Sekarang itu
semuanya sudah gampang mbak kalau
mau kemana-mana ndak perlu merepotkan
banyak orang. Cukup pesen ojek online itu
saja sudah beres.

W1S8S “Oh keluarga yang sangat


mendukung, maksudnya yang
mengingatkan ketika ada jadwalnya
prolanis yang mengingatkan untuk jangan
lupa mengikuti prolanis, kalau nganter
jemput sih paling nggaknya jemput aja
soalnya kalau ke puskesmas itu saya
arahnya dari sekolahan ini naik kan saya
ngajar mbak, saya dari sekolahan ke
puskesmasnya itu naik angkot. Ya
pokoknya ngingetin minum obatnya
ingatin ininya ingatin itunya nya. Kalau
saya pas ngedrop gitu kan langsung
dibawa ke UGD kayak gitu gitu mbak,
suami proaktif dalam membantu saya
menjalani penyakit diabetes ini”
Respon W1S1S “Warga di sini semuanya pada Berdasarkan hasil wawancara
Warga/Tetangga guyub, kalau ada yang sakit gitu ya tentang kepedulian
langsung jengukin pernah itu tetangga warga/tetangga serta respon
sakit ya langsung jenguk. Ya walaupun warga/tetangga responden yang
kalo yang nganter ya keluarganya sendiri, mengidap penyakit diabetes
tapi ya setidaknya antar bertetangga ya melitus mengungkapkan bahwa
kita saling peduli” warga/tetangga responden
menganggap hal tersebut biasa
W1S2S “Di lingkungan saya kalau ada saja tetapi mereka tetap peduli
yang terkena diabetes ya tanggapannya ya dengan keadan responden yang
ya biasa saja ya kan malah kita bisa tukar terkena penyakit diabetes
pikiran. Oh gula mu berapa gula saya mellitus dengan ikut menjenguk
segini nanti penanganannya seperti apa, ya responden.
mesti tanya-tanyaan caramu gimana kok
gulamu bisa turun. ya kita tiap hari gitu
toh ya saling menjaga biar bisa sama-sama
sehat. Soalnya kadang tuh ya ada yang
ngawur gitu minum es campur padahal
kena diabetes makanya biar bisa saling
mengingatkan. ya kita tuh kan sesama
diabetes ya biar sama-sama saling dicegah
biar gula darahnya tidak naik, iya sekali
tempo ya boleh tapi ya gunanya kita sama-
sama tahu kalau ada yang terkena diabetes
ya biar sama-sama ada yang
mengingatkan”

W1S3S “Warga di sini semuanya pada


guyub, kalau ada yang sakit gitu ya
langsung jengukin pernah itu tetangga
sakit ya langsung jenguk. Ya walaupun
kalo yang nganter ya keluarganya sendiri,
tapi ya setidaknya antar bertetangga ya
kita saling peduli”

W1S4S “Ya biasa aja mbak, penyakit gula


sekarang sudah biasa kok mbak, kayak
orang sehat biasa”

W1S5S “Sebenarnya teteangga ya pada


guyub mbak, cuman ya tetepada yang
berantem-berantem kecil yaa ada, tapi
cuman orang-orang itu saja, tidak ke yang
lain juga. Tapi kalo masalah jenguk orang
sakit masih pada perhatian kok mbak, ya
kalaupun ndak bisa ikut jenguk langsug ya
ada kas RT khusus buat jenguk”

W1S6S “Sepertinya tetangga tidak pada


tahu kalau saya sakit gula mbak, paling
pas saya dibawa ke rumah sakit gitu ya
nengok, tapi ya selain itu ya nggak ada
mbak. Alhamdulillah saya ndak pernah
kambuh sakitnya, jadi ya keluarga yang
seringnya nganterin atau naikojek online”

W1S7S “Warga di sini semuanya pada


akur, kalau ada yang sakit gitu ya
langsung jengukin pernah itu tetangga
sakit ya langsung jenguk. Ya walaupun
kalo yang nganter ya keluarganya, tapi ya
antar bertetangga kita saling peduli”

W1S8S “Jadi gini kalau dukungan


tetangga kalau tetangga sendiri sebenarnya
mendukung tapi kalau untuk masalah yang
biasanya lingkupnya kecil seperti lingkup
keluarga yg biasanya suami yang lebih
proaktif.
Mitos atau Kepercayaan W1S1S “Di lingkungan Saya tidak ada Berdasarkan wawancara dari
tidak ada mitos-mitos tentang cara beberapa responden tentang
menurunkan gula seperti minum jamu apa adanya mitos atau kepercayaan
atau apa gitu juga tidak ada minta seperti bahwa kebanyakan responden
itu, sekarang itu semuanya sudah canggih mengatakan tidak ada dan tidak
berobatnya sama cari informasinya percaya dengan mitos atau
semuanya sudah ke dokter’ kepercayaan tentang penyakit
diabetes mellitus, tetapi ada juga
W1S2S “Tidak, tidak ada mitos-mitos yang masih mempercayai tentang
tentang diabetes ya kalau tidak minum mitos atau kepercayaan yang
obat ya orak turun gulanya, ada tetangga beredar terkait penyakit diabetes
saya yang gula basah itu kakinya sampai mellitus.
dipotong akhirnya dia rutin minum obat
terus jadi ya malah komplikasi sama
ginjalnya”

W1S3S “Ya bukan mitos sih mbak, tapi ya


kayak kepercayaan kalo minum pahitan itu
bisa nurunin diabetes, padahal saya sendiri
juga belum tau itu bener atau tidak.
Soalnya dari puskesmas nya sendiri belum
pernah penyuluhan tentang diabetes”

W1S4S “Daerah sini masih manut mbak,


masih manut sama kayak omongannya
Pak Kyai kayak gitu ya kalau di daerah
yang sebelah kiri sini nanti manutnya
sama Pak Kyai atau pengurus Masjid nya
yang sebelah sana sebelah kiri, nanti kalau
yang sebelah kanan sini ya RT sebel Nanti
juga ada masjid besar di sana nanti manut
sama apa katanya pak Kyai.
Oh paling ya itu Mbak adanya dulu itu
saya pernah dengar itu minum kayak
ramuan dari daun keji beling itu terus ya
kayak ramuan-ramuan China gitu mbak
yang pahit terus juga saya pernah denger
itu tetangga saya minum air rebusannya
daun insulin apa ya mbak kayaknya daun
insulin gitu itu direbus terus nanti airnya
diminum gitu mbak”

W1S5S “Nggak ada, paling ya kayak


minum jamu pahitan atau minum rebusan
daun insulin itu to mbak. Beberapa lembar
gitu direbus trus airnya diminum. Sayaa ya
tetap minum obat yang dari puskesmas,
tapi ya minum jamu juga”

W1S6S “Ndak ada mbak, semuanya pake


medis. Sekarang semuanya gampang bisa
nyari di internet juga”

W1S7S “Tidak ada, sekarang jaman sudah


canggih. Semua bisa dicari di google,
mulai dari hal yang sepele sampai
penanganan penyakit juga ada, sekarang
juga masyarakat lebih percaya ke tenaga
medis seperti dokter mbak, yang bisa
dipertanggungjawabkan jawabannya”

W1S8S “Kalau kepercayaan-kepercayaan


terus mitos-mitos seperti itu ya ndak ada
ndak sih paling ya hanya kan di
lingkungan saya banyak yang menderita
diabetes itu ya banyak yang ikut prolanis
seperti itu dan juga beberapa ada yang
pengobatan herbal herbal seperti itu ya
tapi ya herbalnya ya paling kacang
panjang gitu. tapi masih ada lho 1 orang
yang percaya makan undur-undur itu bisa
mengobati diabetes”
Dukungan Pemerintah W1S2S “Dukungan dari kelurahan ya Berdasarkan wawancara dari
bagus mulai dari kalau ada yang belum beberapa responden tentang
terdaftar di BPJS dari kelurahannya dukungan pemerintah bahwa
sendiri yang menyarankan untuk segera dukungan dari pemerintah masih
daftar didaftarkan di kelurahan itu BPJS kurang merata karena masih
nya” adanya keluhan dari masyarakat
W1S5S “Kalau menurut saya ya kurang ya karena merasa tidak ada dukugan
mbak, senam gitu ya jarang sekali. Trus yang pasti dari pemerintah.
senamnya juga bukan khusus untuk
kesehatan atau khusus kepenyakit tertentu
atau buat lansia itu ndak gitu mbak. Tapi
senam biasa buat awalan bersih-bersih
bersama di acara gotong royong bersih
desa, kan itu jarang sekali mbak jadi
senamnya juga jarang.
Layanan Kesehatan W1S3S “Adanya ya pas posyandu lansia Berdasarkan wawancara dari
itu mbak, tapi ya jarang ada yang ikut, jadi beberapa responden tentang
ndak semua yang di cek kesehatannya atau layanan kesehatan bahwa
diabetesnya, cuman yang mau aja. Saya layanana kesehatan sudah ada
rasa itu pemberitahuan dan ajakannya dari yaitu melalui puskesmas atau
petinggi kelurahan atau puskesmasnya posyandu dan pelayanannya pun
sendiri juga kurang mbak, makanya warga sudah cukup memadai sehingg
kurang tertarik, padahal setau saya respoden yang mengidap diabetes
pemeriksaan dan pengecekan semuanya mellitus menjadi terbantu dengan
gratis” adanya pelayanan kesehatan ini.

W1S4S “Ya biasanya kalau di posyandu


kan juga sudah di kasih pelayanan,
kayanya gratis juga kok mbak, bayarnya
pas kolesterol aja. Eh cek gula,
kolesterol,asam urat itu bayar, tapi murah
kok mbak 25 apa berapa gitu, kalu cek di
viva generik kan sampek 40 tiga macem
itu 25 kayaknya tiga macem itu kayaknya
lho, oh saya Cuma ikut sekali waktu
penimbangannya di sini pas ikut cek”

W1S5S “Ya adanya di puskesmas itu to


mbak, kan saya punya BPJS, trus pas ke
puskesmas saya di data buat ikut prolanis
di puskesmas, trus saya ikut deh mbak di
prolanis. Kalo dilingkungan sekitar sih ya
nggak ada. Alhamdulillah saya tidak
pernah kambuh sakitnya, tapi ya kalo
parah ya dibawanya langsung ke rumah
sakit, nanti baru minta rujukannya ke
puskesmas”

W1S7S “Ada mbak, itu to habis senam


trus di cek kesehatannya. Mulai dari tensi,
trus kadang juga kalau yang mau cek
darahnya juga bisa, dan itu juga gratis
mbak. Kadang ya kita kan ada forum itu,
ya kadang ya sharing-sharing tentang sakit
apa saja, tapi ya beberapa pernah sharing
tentang diabetes”

W1S8S “Kalau dukungan dari Puskesmas


nya sendiri ya itu mbak dulu itu saya
pernah nggak datang lama ke prolanis gitu
kan dulu saya adalah pasien diabetes dari
Ken Saras, saya kontrol nya dulu juga di
kan Saras tapi ya karena report in sales
and rumah sakit jadi ya antrinya lama,
pasiennya banyak kan Nah jadi saya
pernah beberapa bulan tidak berobat,
kemudian saya masuk ke Puskesmas lagi
Kemudian dari pihak Puskesmas yang
menyarankan saya ikut ke prolanis. yang
menyarankan Puskesmas yang
mengingatkan ada jadwal setiap bulan
juga dari Puskesmas ini juga ada malah
grup WA Mbak Jadi kita bisa saling
bertukar pikiran atau tukar informasi
tentang diabetes melitus dengan sesama
penderita diabetes juga saling
mengingatkan masalah jadwal prolanis
atau mungkin sharing tentang makanan
apa saja yang boleh di makan makanan
apa saja yang dihindari seperti itu”
Respon pasien DM W1S1S “Saya sendiri tidak apa-apa mbak, Berdasarkan wawancara dari
selama ini saya menjaga pola hidup saya beberapa responden pasien
sendiri” diabetes mellitus bahwa mereka
merasa biasa saja dan tidak
W1S6S “Ya biasa aja mbak, sakit diabetes terlalu meratapi penyakit yang
kan ya nggak terus harus dipikir terus, mereka derita itu.
tetep harus di kontrol dan diperhatikan
makanannya, tapi ya jujur saya tidak ada
pantangan apa-apa, jadi ya kalau saya
ingin makan apa gitu ya saya makan aja
mbak, tapi ya dibatasi tidak banyak.
Soalnya nanti kalo kebaanyakan terus tiba-
tiba gulanya naik trus saya kambuh ya
saya bingung sendiri to mbak. Yang
ngerasain sakit kan saya, orang-orang kan
ndak ada yang tau sakitnya kayak gimana”

W1S8S “Pesan saya bagi sesama penderita


dm ya tetap semangat tidak perlu terus
memikirkan saya sakit ini kemudian terus
dipikir terus tapi tetap semangat. iya
Alhamdulillah sampai sejauh ini ya kita
masih diberi sehat yang penting ya tetap
menjaga pola makan, positive thinking,
Allah memberikan penyakit pasti ada
maksudnya, ya udah yang penting ya tetap
semangat, Anggap saja tidak sakit tapi
sehat gitu cuman ya berobat harus kontrol
ya harus menjaga pola makan yang harus
tapi jangan terbayang-bayang terus dengan
penyakit ketakutan ketakutan yang tidak
jelas seperti itu tidak perlu karena itu jadi
menambah stress Kalau menurut saya Ya
kalau stress itu kan bisa berpengaruh ke
naiknya gula darah dinikmati saja
hidupnya tapi tetap dikontrol.

Keterangan :

W1S1S : Wawancara 1 Subjek 1 Semarang


2. Display Data

Dukungan
Organisasi
Tetangga

Determinan
Dukungan
Kepatuhan Minum
Keluarga
Obat pada Pasien DM

Mitos Fakta

Layanan Dukungan
Kesehatan Pemerintah

Anda mungkin juga menyukai