Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan

Volume 6, Nomor 3, November 2021


Mirnawati
ISSN et al.
(Print): (2021). Jurnal
2502-7069; Ilmiah Profesi
ISSN (Online): Pendidikan, 6 (3): 447 – 454
2620-8326
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v6i3.271

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU SAKU BERBASIS


KONFLIK KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN
KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS IPA (FISIKA)
PESERTA DIDIK

Mirnawati*1, Ahmad Harjono1, Muh. Makhrus1


1
Program Studi Magister Pendidikan IPA Universitas Mataram, Mataram, Indonesia
*Corresponding Author: watim9780@gmail.com

Article History Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran
Received : October 21th, 2021 berupa buku saku dan menguji kevalidan buku saku berbasis konflik kognitif
Revised : October 29th, 2021 dan perangkatnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan
Accepted : November 01th, 2021 (Research and Development). Pengembangan produk ini menggunakan
Published : November 09th, 2021 model pengembangan ADDIE yaitu Analysis, Design, Development,
Implementation, Evaluate. Penelitian ini dikembangkan sampai tahap ke 3
yaitu tahap pengembangan. Media pembelajaran buku saku dikembangkan
dengan pendekatan konflik kognitif pada materi tekanan dengan
menggunakan Microsoft Word dan Corel Draw. Perangkat pembelajaran
terdiri dari RPP, LKPD, dan instrument soal pemahaman konsep dan
keterampilan berpikir kritis. Uji validitas dilakukan oleh 3 validator yaitu
ahli media dan materi. Berdasarkan hasil analisa validasi menggunakan
Aiken’s V dan analisa reliabilitas menggunakan percentage of agreement
diperoleh bahwa media pembelajaran buku saku berbasis konflik kognitif
dengan nilai 0,75 kategori cukup valid dan nilai reliabel 0,92 atau 92%
dengan kategori sangat reliabel. Hasil validasi perangkat pembelajaran
memperoleh rata-rata 0,78 dengan kategori cukup valid. Berdasarkan hasil
analisa kevalidan diperoleh, maka media pembelajaran buku saku berbasis
pendekatan konflik kognitif dan perangkat pembelajaran pada materi
tekanan layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

Kata kunci: Media pembelajaran, buku saku, pendekatan konflik kognitif,


pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis.

PENDAHULUAN dengan kebutuhan, situasi dan kondisi peserta


didik.
Media pembelajaran memegang peranan Setiap peserta didik pasti membutuhkan
yang penting dalam proses buku pelajaran sebagai penunjang dalam belajar.
pembelajaran. Keberhasilan atau tujuan Media pelajaran yang digunakan selama ini
pembelajaran dapat tercapai jika penerapan adalah buku paket yang besar dan tebal.
metode atau pendekatan mengajar dan media Keterbatasan buku pelajaran dapat
pembelajaran. Susiaty & Prihatin (2019) mempengaruhi peserta didik memahami konsep
mengemukakan kehadiran media dalam proses materi secara benar. Penggunaan buku pelajaran
belajar mengajar mempunyai peran yang selalu dibutuhkan karena bersifat fleksibel dan
penting karena media sebagai alat perantara mampu berdampingan dengan media
menyampaikan informasi atau bahan pelajaran pembelajaran yang lainnya. Buku pelajaran ini
dan sangat berpengaruh dalam kegiatan belajar dapat dikembangkan menjadi buku saku atau
mengajar. Irwandani & Juariah (2016) pocket book yang memiliki ukuran yang lebih
menyatakan media pembelajaran merupakan kecil sehingga mudah dibawa dan dipelajari
alat bantu mengajar untuk menyampaikan kapanpun dan dimanapun.
materi agar pesan lebih mudah diterima dan Penggunaan media pembelajaran yang
menjadikan peserta didik lebih termotivasi dan salah dan kurang maksimal dapat menyebabkan
aktif. Media pelajaran yang dipilih pada kondisi peserta didik mengalami miskonsepsi. Kesulitan
pandemi hendaknya efektif dan efisien. dalam memahami konsep dengan tepat akan
Pemilihan media pembelajaran berupa buku teks menghambat peserta didik dalam mengaitkan
sebagai media pembelajaran harus disesuaikan konsep yang satu dengan yang lainnya yang
447
Mirnawati et al. (2021). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 6 (3): 447 – 454
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v6i3.271

saling berhubungan, sehingga dapat Maryam et al., (2020) mengemukakan berpikir


menimbulkan pemahaman konsep yang salah kritis adalah cara berpikir tingkat tinggi atau
(Kurniawati et al.,, 2019). Miskonsepsi pada berpikir dengan menghasilkan kemampuan
peserta didik dapat diatasi dengan menerapkan mengidentifikasi suatu masalah,
pendekatan konflik kognitif. Pemberian konflik menganalisis, dan menentukan langkah-langkah
sebagai rangsangan dapat membantu peserta pemecahan, membuat kesimpulan serta
didik dalam mengubah pemahaman awal yang mengambil keputusan.
salah menjadi pemahaman yang benar. Berdasarkan uraian di atas, peneliti
Penerapan pendekatan konflik kognitif melakukan penelitian yang bertujuan untuk
diharapkan akan membantu peserta didik menghasilkan produk berbentuk buku saku
melakukan perubahan dalam memahami konsep berbasis konflik kognitif yang layak digunakan
yang dipelajari dengan mudah. Pada pendekatan sebagai media pembelajaran yang dapat
konflik kognitif, peserta didik dihadapkan pada membantu kegiatan pembelajaran.
situasi yang bertentangan dengan konsepnya,
kemudian di arahkan pada percobaan atau METODE
demonstrasi untuk membuktikan kebenaran
konsep tersebut. Rancangan pendekatan konflik Jenis penelitian ini adalah penelitian
kognitif dapat mengembangkan kemampuan pengembangan (Research and Development).
peserta didik dalam mengkonstruksi perubahan Model pengembangan produk dalam penelitian
konsep dan menyelesaikan masalah secara ini menggunakan ADDIE dengan 5 tahapan
ilmiah (Tuqalby, et al., 2017). yaitu analysis, design, development,
Secara umum pelajaran IPA (Fisika) implementation, dan evaluate. Uji kevalidan
merupakan pelajaran yang sulit dan tidak produk yang dikembangkan dilakukan oleh tiga
disukai oleh peserta didik. Kemampuan validator ahli dengan instrumen penilaian.
memahami konsep dengan benar dapat Analisis validitas dalam penelitian ini
membantu peserta didik dalam mengembangkan menggunakan koefisien validitas oleh Aiken’s V
keterampilannya dalam berpikir. Keterampilan dengan persamaan sebagai berikut.
berpikir merupakan karakteristik pembelajaran ∑𝑆
V = 𝑛(𝑐−1)
yang harus dimiliki peserta didik pada era
sekarang ini. Pemahaman konsep dengan benar Tingkat kevalidan ditentukan berdasarkan tabel
dapat membantu kecerdasan intelektual dalam
mencapai dan menumbuhkan kemampuan berikut.
berpikir, bekerja, bersikap atau berahlak serta Tabel 1. Kriteria Kevalidan
berkomunikasi sebagai salah satu aspek penting
kecakapan hidup. Kemampuan berpikir yang Interval Kategori
dikembangkan hendaknya sudah mencapai 0 - 0,20 Sangat tidak valid
kemampuan berpikir tingkat tinggi atau higher 0,21- 0,40 Tidak valid
order thinking skill (HOTS) yang menjadi salah 0,41-0,60 Kurang valid
satu keterampilan yang dibutuhkan untuk dapat 0,61-0,80 Cukup valid
beradaptasi pada era informasi (abad ke-21) 0,81-1,00 Sangat valid
sekarang ini. (Azwar, 2012)
Keterampilan berpikir kritis merupakan
salah satu keterampilan intelektual yang harus Reliabel hasil validasi media
dimiliki oleh peserta didik yang diperlukan pembelajaran didasarkan pada tingkat
untuk menghadapi dan mengimbangi reliabilitas oleh validator ahli dengan metode
perkembangan zaman. Jamaluddin et al., (2020) Borich dikenal dengan Percentage of Agrrement
menyatakan bahwa keterampilan berpikir kritis (PA) yakni persentase kesesuaian nilai antara
adalah suatu proses berpikir yang terjadi pada validator pertama, kedua dan ketiga. Adapun
seseorang yang bertujuan untuk membuat rumus PA adalah:
keputusan keputusan yang rasional mengenai 𝐴−𝐵
(𝑃𝐴) = (1 − ) 𝑥100%
sesuatu yang dapat ia yakini kebenarannya. 𝐴+𝐵

Seseorang yang berpikir kritis memiliki karakter Ket :


khusus yang dapat diidentifikasi dengan melihat (PA) = Percentage of Agreement.
bagaimana seseorang menyikapi suatu masalah.

448
Mirnawati et al. (2021). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 6 (3): 447 – 454
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v6i3.271

A adalah skor tertinggi, sedangankan B adalah ukurannya besar. Buku paket IPA yang tersedia
skor terendah yang diberikan oleh validator. di perpustakaan jumlahnya terbatas. Buku paket
Hasil validasi media pembelajaran dapat ini digunakan secara bergiliran oleh peserta
dikatakan reliabel, apabila nilai reliabel didik, namun buku paket pegangan guru buku
diperoleh  0,75 atau  75% (Makhrus, 2018). tersebut harus di fotocopy terlebih dahulu baru
dapat digunakan. Pendidik belum melakukan
HASIL DAN PEMBAHASAN inovasi untuk menghadirkan media
pembelajaran yang baru.
Pengembangan media pembelajaran Sistem pembelajaran pada masa
berupa buku saku berbasis konflik kognitif pandemi dirasakan sulit dilaksanakan karena
mengikuti model pengembangan ADDIE kurangnya media pembelajaran berupa
dengan 5 tahap yakni tahap Analisys (Analisa), handphone, laptop dan kuota yang dimiliki oleh
Design (Perancangan), Development peserta didik. Media pembelajaran berupa buku
(Pengembangan), Implementation cetak sangat diperlukan untuk mendampingi
(Implementasi) dan Evaluate (Evaluasi). peserta didik belajar di rumah terlebih bagi
Pelaksanaan keseluruhan prosedur peserta didik yang tinggal di lingkungan pondok
pengembangan penelitian ini secara rinci dapat pesantren. Buku saku sebagai media
dilihat pada uraian sebagai berikut. pembelajaran bersifat fleksibel karena dapat
berdampingan dengan media pembelajaran yang
1. Tahap Analisis (Analysis) lain.

a. Analisis Kebutuhan b. Analisa Peserta Didik


Berdasarkan hasil observasi Berdasarkan hasil Analisa peserta didik
menunjukkan bahwa selama ini media dengan mengajukan beberapa pertanyaan terkait
pembelajaran yang digunakan oleh peserta didik materi tekanan. Berikut ini jawaban dari peserta
masih menggunakan buku paket yang tebal dan didik dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil Analisa Peserta Didik


Pertanyaan Jawaban peserta didik
1. Apa yang anda ketahui tentang a. Memberikan tekanan atau dorongan,
tekanan? misalnya menekan bel, menekan bel,
mendorong benda.
b. Tekanan adalah beban hidup (stress)
2. Mengapa penyelam menggunakan a. Supaya air tidak masuk ke telinga.
tutup telinga? b. Agar telinga tidak mendengung.

Berdasarkan hasil jawaban terhadap mengembangkan keterampilannya dalam


pertanyaan yang diajukan, maka dapat berpikir.
disimpulkan bahwa peserta didik dengan salah
dan kurang maksimal kesalahan konsep c. Analisis Tujuan Pembelajaran
(miskonsepsi) yang dipahami oleh peserta didik. Tujuan pembelajaran merupakan tolak
Miskonsepsi ini disebabkan oleh keinginan ukur dari keberhasilan kegiatan pembelajaran.
belajar yang rendah, metode atau pendekatan Salah satu indikator tujuan pembelajaran adalah
dan media pembelajaran yang monoton dan tercapainya hasil belajar yang mencapai nilai
tidak mengembangkan kemampuannya dalam KKM peserta didik harus ≥ 75. Hasil belajar
berpikir serta peserta didik tidak dilibatkan yang diperoleh peserta didik pada materi
dalam kegiatan percobaan. Miskonsepsi pada tekanan dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini.
peserta didik dapat diatasi dengan penerapan
pendekatan konflik kognitif. Pemberian konflik
berupa pertanyaan atau kegiatan percobaan
dapat membantu peserta didik memahami
konsep dengan benar dan ilmiah sehingga dapat

449
Mirnawati et al. (2021). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 6 (3): 447 – 454
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v6i3.271

Tabel 3. Perolehan Hasil Belajar Peserta Didik Buku saku yang di desain berukuran 14 x 10
cm lebih besar dari ukuran buku saku biasa yaitu
Peserta Nilai yang diperoleh
A6, adapun kertas yang digunakan adalah HVS
didik
80gr, namun pada sampul digunakan kertas foto.
1 45 Pemilihan warna pada sampul dan isi dominan
2 40 terdiri dari perpaduan antara warna biru dan
3 35 biru.
4 42 b. Menentukan susunan isi buku buku saku
5 38 Penyususnan isi buku saku terdiri dari 3 bagian
6 45 yakni:
7 30 1) Bagian pendahuluan terdiri dari sampul
8 46 depan atau cover, kata pengantar, Standar
9 35 Kompetensi dan Peta Konsep, Tujuan
10 45 Pembelajaran dan Daftar isi.
11 30 2) Bagian isi terdiri dari tekanan zat padat,
12 35 tekanan hidrostatis dan tekanan zat
gas/udara.
Berdasarkan Tabel di atas menujukkan 3) Bagian Penutup terdiri dari soal evaluasi,
bahwa hasil belajar pada materi tekanan yang rangkuman, info sains, daftar pustaka dan
diperoleh peserta didik belum mencapai nilai biodata penulis
KKM. Nilai KKM merupakan tolak ukur dari c. Menyusun perangkat pembelajaran
ranah kognitif yang menjadi indikator suatu RPP dan LKPD disusun berdasarka
pembelajaran. hasil belajar yang diperoleh pada 3 fase pendekatan konflik kognitif, yaitu
menunjukkan bahwa peserta didik belum fase permulaan, fase konflik kognitif dan fase
memahami konsep dengan baik dan tujuan penyelesaian. Instrumen tes pemahaman konsep
pembelajaran yang diinginkan belum tercapai. disusun berdasarkan ranah kognitif dari C1
d. Menetapkan Materi sampai C6, sedangkan instrumen tes
Penetapan materi pada buku saku keterampilan berpikir kritis mengacu pada 5
didasarkan pada hasil analisa peserta didik yang indikator yakni interpretasi, menjelaskan,
menunjukkan kesalahan konsep atau inferensi, analisa dan evaluasi.
miskonsepsi pada materi Tekanan. dan
permintaan langsung dari pendidik. Pendidik 3. Tahap Development (Pengembangan)
merasa kesulitan membantu peserta didik untuk
memahami konsep secara ilmiah, karena jarang a. Hasil Pengembangan Produk
peserta didik dilibatkan dalam melakukan Media pembelajaran buku saku yang
kegiatan percobaan. Hal ini yang menyebabkan dihasilkan berukuran 14 x 10 dengan jenis font
pendidik menyarankan untuk mengambil materi pada cover adalah Century Gothic dengan
tekanan untuk dikembangkan sehingga buku ukuran 68pt dan 20pt, adapun jenis font pada isi
media pembelajaran ini dapat digunakan secara menggunakan Calibri dengan ukuran 14pt, 10pt
berkelanjutan di sekolah. dan 8pt. Terdapat 3 bagian pada buku saku ini
yaitu bagian pendahuluan yang berisi cover,
2. Tahap Design (Perancangan) kata pengantar, motto, peta konsep, dan daftar
Tahap desain bertujuan untuk merangcang isi. Bagian isi berisi kegiatan kegiatan
media pembelajaran dan perangkat pembelajaran, kegiatan percobaan, contoh soal,
pembelajaran. Perancangan media pembelajaran wacana sain dan soal evaluasi. Bagian penutup
menggunakan Microsft Word dan Corel Draw. berisi rangkuman, info sain dan biodata penulis.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah. Berikut ini tampilan cover, isi dan penutup dari
a. Menentukan desain buku saku buku saku yang dikembangkan adalah sebagai
berikut.

450
Mirnawati et al. (2021). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 6 (3): 447 – 454
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v6i3.271

Gambar 1. Tampilan Buku Saku

b. Hasil Validasi Desain Produk jawaban memiliki skor masing-masing dengan


Produk awal yang dikembangkan kisaran mulai dari 4 untuk skor tertinggi dan 1
berupa buku saku berbasis konflik kognitif untuk paling rendah.
selanjutnya memasuki tahap validasi atau uji Uji reliabilitas merupakan pengukuran
coba yang dilakukan oleh tim ahli yang disebut hasil kesepakatan antara setiap validator.
validator. Penilaian terhadap produk buku saku Analisa Uji reliabilitas pada media
oleh validator dilakukan dengan mengisi angket pembelajaran buku saku dan perangkat
yang berisi pernyataan, dimana hasil saran, pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan
komentar dan masukan digunakan sebagai Percentage of Agreement (PA), jika nilai PA ≥
bahan untuk perbaikan produk. Angket 0,75 atau 74%, Berdasarkan kriteria penilaian
selanjutnya diisi dengan memberikan tanda media, berikut ini hasil validasi media
centang atau checklist pada salah satu alternative pembelajaran buku saku berbasis konflik
jawaban yang diberikan, seperti Sangat Baik, kognitf.
Baik, Kurang Baik dan Tidak Baik. Setiap

Table 5. Hasil Uji Validasi & Reliabilitas Media Pembelajaran


No Aspek yang dinilai Indeks Kategori PA Kategori
Aiken
1 Relevansi Materi 0,76 Cukup Valid 94% Sangat Reliabel
2 Evaluasi 0,75 Cukup Valid 92% Sangat Reliabel
3 Bahasa 0,77 Cukup Valid 90% Sangat Reliabel
4 Kontribusi 0,71 Cukup Valid 96% Sangat Reliabel
5 Tampilan Fisik 0,8 Cukup Valid 90% Sangat Reliabel

Berdasarkan hasil tabel di atas Saran perbaikan terhadap produk yang


menunjukkan bahwa media pembelajaran buku dikembangkan digunakan sebagai bahan
saku berbasis konflik kognitif memiliki rata-rata pertimbangan untuk melengkapi kekurangan
0,75 menunjukkan kategori cukup valid. pada media pembelajaran dan perangkat
Adapun nilai kesepakatan dari validator pembelajaran sehingga layak digunakan dalam
menunjukan rata-rata 92% dengan kategori pembelajaran. Berikut ini uraian beberapa saran
sangat reliabel, dimana Media pembelajaran dan validator terhadap media pembelajaran buku
perangkat pembelajaran layak digunakan saku berbasis konflik kognitif, dapat dilihat pada
sebagai media pembelajaran. Tabel 5 yang meliputi:
Berdasarkan hasil penilaian dari 3
validator terdapat beberapa saran perbaikan.

451
Mirnawati et al. (2021). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 6 (3): 447 – 454
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v6i3.271

Tabel 6. Saran Validator Ahli terhadap Media Pembelajaran.


Saran/Masukan Perbaikan.
a. Ada variasi posisi gambar dan a. Memperbaiki posisi gambar dan
penegasannya. memberikan penegasan pada gambar.
b. Gambar harus mendukung meningkatkan b. Mengganti gambar yang dapat
pemahaman konsep bagi peserta didik. mendukung pemahaman konsep.
c. Harus terlihat jelas bahwa media buku c. Memperjelas konflik
saku memfasilitasi mengurangi konflik d. Memperbaiki kesalahan konsep.
kognitif. e. Memunculkan konflik pada fase
d. Terdapat banyak kesalahan ketik. permulaan.
e. Paparan dalam fase permulaan secara f. Memberikan porsi berimbang pada soal
umum tidak muncul fenomena konflik evaluasi.
kognitif. g. Memperbaiki ukuran buku saku.
f. Evaluasi berikan porsi pertanyaan yang
berimbang dengan persamaan
matematika.
g. Ukuran buku saku disesuaikan.

c. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran dilakukan uji validitas terhadap perangkat


Perangkat pembelajaran merupakan pembelajaran, apabila hasilnya sudah valid
produk yang diperlukan untuk mendampingi maka layak digunkan untuk penelitian. Berikut
kegiatan penelitian di sekolah. Perangkat ini hasil uji validasi isi perangkat pembelajaran
pembelajaran terdiri dari silabus, RPP, LKPD dengan Aiken’s V pada Tabel 7 di bawah ini.
dan Instrumen Soal. Sebelum digunakan,

Table 7. Hasil Uji Validasi Perangkat Pembelajaran


Perangkat Pembelajaran Nilai Kategori

Silabus dan RPP 0,81 Sangat Valid


Lembar Kerja Peserta Dididk (LKPD) 0,78 Cukup Valid
Instrument soal pemahaman konsep 0,77 Cukup Valid
Instrument soal berpikir Kritis 0,78 Cukup Valid

Berdasarkan hasil uji validitas terhadap digunakan dalam pembelajaran. Berikut ini
perangkat pembelajaran di atas, maka perangkat terdapat saran perbaikan terhadap perangkat
pembelajaran memperoleh nilai rata-rata 0,78 pembelajaran, diantaranya.
dengan kategori cukup valid dan layak

Tabel 8. Saran Validator Ahli terhadap Perangkat Pembelajaran


No Saran/masukan Perbaikan
1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
a Prinsip penyusunan tujuan pembelajaran a. Menambahkan ABCD pada
tidak menggunakan ABCD (Audience, tujuan pembelajaran.
Behavior, Condition, dan Degree).
Tidak terlihat dalam sintak pendekatan
b konflik kognitif pada RPP. b. Memperjelas sintak konflik
RPP harus memfasilitasi mengatasi tujuan kognitif pada RPP
pembelajaran.
c Berikan informasi dalam fase konflik c. Menambahkan fasilitas da lam
kognitif tujuan pembelajaran.
d d. Memberikan informasi pada fase
konflik kognitif

452
Mirnawati et al. (2021). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 6 (3): 447 – 454
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v6i3.271

2 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


a Banyak kesalahan ketik. a. Memperbaiki kesalahan ketik
b Tidak perlu menggunakan kotak. b. Menghapus kotak
c Tulis motto agar lebih terbaca dan c. Mengganti bentuk dan ukuran
tertangkap pesannya. penulisan pada motto.
d LKPD haruslah operasional dan tidak d. Mengurangi kalimat pada LKPD
banyak kalimat. e. Memperjelas Konflik kognitif
e Konflik kognitif kurang tajam. dengan memberikan pertanyaan.
f Konflik kognitif sebaiknya menggunakan f. Mengganti konflik kognitif
paradoks kehidupan sehari-hari. dengan kebiasaan sehari-hari
3 Instrumen Tes
a Sesuaikan dengan alokasi waktu. a. Alokasi waktu disesuaikan
b Soal yang disajikan tidak sesuai dan dengan jam pelajaran sesuai
tujuan belajar apalagi terkait dengan pertemuan.
pemahaman konsep dan konflik kognitif. b. Soal sudah disesuaikan dengan
Lengkapi kunci jawaban dan rubrik tujuan pembelajaran
c penilaiannya. c. Membuat rubrik penilaian dan
Beberapa konsep termasuk jawaban kunci jawaban.
d masih salah konsep. d. Memperbaiki konsep soal dan
Gunakan kalimat dan susunlah soal jawaban
e dengan indikator berpikir kritis.. e. Soal sudah disusun sesuai
Gambar yang dibuat harus menjelaskan indikator berpikir kritis
f maksud soal. f. Mengganti gambar agar soal
Lengkapi dengan data indikator dan menjadi jelas
g tujuan pembelajaran pada setiap soal. g. Setiap soal disesuaikan dengan
indikator dan tujuan pembelajaran

KESIMPULAN disajikan tidak hanya memuat satu


kompetensi dasar saja, namun dapat
Berdasarkan analisa hasil validasi dikembangkan dengan materi lebih luas.
menggunakan Aiken’s V dan analisa reliabilitas 3. Pembuatan desain buku saku perlu
menggunakan percentage of agreement dikembangkan dengan menggunakan
diperoleh bahwa media pembelajaran buku saku aplikasi yang semakin update, sehingga
berbasis konflik kognitif dengan nilai 0,75 memudahkan dalam proses pembuatannya.
kategori cukup valid dan nilai reliabel 0,92 atau 4. Peneliti harus dibekali dengan ilmu
92% dengan kategori sangat reliabel. Hasil pengetahuan, wawasan dan keterampilan
validasi perangkat pembelajaran memperoleh untuk dapat mendesain buku saku yang lebih
rata-rata 0,78 dengan kategori cukup valid. menarik.
Berdasarkan skor nilai yang diperoleh, maka
media pembelajaran buku saku berbasis konflik REFERENSI
kognitif dan perangkat pembelajaran layak
digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan Validitas.
Berdasarkan kekurangan dan keterbatasan Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
peneliti dalam melakukan penelitian ini, maka
peneliti memberikan beberapa saran Irwandani & Juariah, S. (2016). Pengembangan
pemanfaatan dan pengembangan media Media Pembelajaran Berupa Komik
pembelajaran lebih lanjut sebagai berikut. Fisika Berbantuan Sosial Media
1. Media pembelajaran buku saku perlu Instagram sebagai Alternatif
dikembangkan lebih lanjut pada tampilan Pembelajaran. Jurnal Ilmiah Pendidikan
desain gambar, penyajian isi, warna, Fisika Al-BiRuNi. 5(1), 33-42.
pemilihan ukuran yang lebih menarik.
2. Media pembelajaran perlu dikembangkan Jamaluddin, A., Jufri, W., Muhlis, & Bahtiar, I.
dari segi materi yang lebih luas. Materi yang (2020). Pengembangan Instrumen

453
Mirnawati et al. (2021). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 6 (3): 447 – 454
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v6i3.271

Keterampilan Berpikir Kritis pada Masyuni, S., & Asyhari, A. (2019).


Pembelajaran IPA. Jurnal Pijar MIPA, 15 Implementasi Pendekatan Konflik
(1), 13-19. Kognitif Berbasis Metode Eksperimen
Terhadap Penguasaan Konsep Dan
Kurniawati, I. L., Rijal, M., & Indayani, M. Kemampuan Berpikir Kritis. Indonesian
(2019). Identifikasi Kesalahan Konsep Journal of Science and Mathematics
dalam Pembelajaran Sains SMP Materi Education. 2(2), 184-193.
Zat dan Wujudnya. Jurnal horizon
Pendidikan. 14(2), 1-9. Susiaty, U, D., & Prihatin, I. (2019).
Implementasi Pembelajaran
Makhrus, M. (2018). Validitas Model Menggunakan Media Pocketbook
Pembelajaran Conceptual Change Model Berbasis Discovery Learning Terhadap
with Cognitive Conflict Approach. Jurnal Kemampuan Pemahaman Matematis
Ilmiah Profesi Pendidikan. 3(1), 62-66. Siswa. Mathematics education journal.
1(2).
Maryam, Kusmiyati, Merta, I, W., & Artayasa,
I, P. (2020). Pengaruh Model Tuqalby, R., Sutrio, & Gunawan. (2017).
Pembelajaran Inkuiri Terhadap Pengaruh Strategi Konflik Kognitif
Keterampilan Berpikir Kritis Siswa. Terhadap Penguasaan Konsep Pada
Jurnal Pijar Mipa. 15 (3), 206-213. Materi Fluida Siswa SMAN 3 Mataram
Tahun Ajaran 2016/2017. Jurnal
Pendidikan Fisika dan Teknologi. 3 (1).

454

Anda mungkin juga menyukai