Anda di halaman 1dari 6

2.2.

c PENJELASAN ALAT DI LABORATORIUM

1. NERACA OHAUS

1. Penjelasan
Neraca ohaus adalah salah satu alat ukur massa benda yang memiliki ketelitian
0,01 gram. Prinsip kerja dari neraca ini sebenarnya hanya sekedar
membandingkan massa benda yang akan di ukur dengan anak timbangan
2. Bagian bagian neraca ohaus 3 lengan

GAMBAR NERACA OHAUS 2.3.a

 Piringan wadah beban, digunakan untuk menempatkan benda yang akan di


ukur.
 Skrup/knop kalibrasi, digunakan untuk mengkalibrasi neraca ketika neraca tidak
dapat di gunakan untuk mengukur.
 Beban geser, sebagai penunjuk hasil yang di di letakkan di masing-masing lengan
yang dapat digeser-geser.
 titik nol, digunakan untuk menentukuan titik keseimbangan
3. Membaca hasil timbangan
Cara membaca hasil penimbangan adalah sebagai berikut :
 Amati skala yang di tunjuk pada posisi ke tiga lengan beban geser
 Jumlahkan skala yang di tunjukkan pada posisi ke tiga lengan beban geser tsb
Contoh 1 :

Gambar cara baca neraca 2.3.b

Pembacaan hasil penimbangan :

Skala lengan tengah = 300 gram

Skala lengan belakang = 70 gram

Skala lengan depan = 3,4 gram

Maka hasil penimbangan yaitu 373,4 gram

Contoh 2 :

Gambar cara baca neraca 2.3.c

Pembacaan hasil penimbangan :


Skala anting = 500 gram

Skala lengan tengah = 400 gram

Skala lengan belakang = 90 gram

Skala lengan depan = 2,6 gram

Maka hasil penimbangan yaitu 992,6 gram

2. MARSHALL COMPRESSION MACHINE

Mesin kompresi marshall mengukur ketahanan terhadap aliran campuran aspal .


Mesin memiliki motor dengan sakelar pembalik yang menghasilkan gerakan vertikal
2” gerakan permenit. Unit termasuk cincin beban yang di kalibrasi dan indikator dial
untuk menentukan beban uji selain itu, kapasitas beban 10.000 lbs dan pergerakan
piston maksimal adalah 3-1/2”

Uji Marshall (Marshall Test) bertujuan untuk menentukan ketahanan (stability)


terhadap kelelehan plastis (flow) yang dialami suatu campuran aspal.

Gambar 2.3.d MARSHALL COMPRESSION MACHINE


 Bahan Uji
a. Sampel yang digunakan hasil dari percobaan Job Mix Formula.

Gambar 2.3.e Benda Uji

 Proses percobaan
 Melepaskan benda uji dari cetakan menggunakan ejector.
 Mengukur benda uji.
 Menimbang benda uji kering.
 Merendam benda uji didalam bak selama24 jam.
 Kemudian menimbangnya dalam air sehingga didapat berat benda uji dalam
air.
 Mengeringkan permukaan benda uji dengan kain kering, kemudian
menimbangnya sehingga didapat berat kering permukaan jenuh (SSD).
 Merendam benda uji dalam bak selama 30–40 menit dengan suhu tetap
60ºC.
 Mengeluarkan benda uji dari bak perendam
 Meletakkan benda uji pada mesin penguji marshall
 Memasang arloji pengukur kelelahan (flow) pada dudukannya disalah satu
batang penuntun dan mengatur kedudukan jarum dial pada posisi nol,
sementara arloji (sleeve) ditetapkan sejajar terhadap segmen atas.
 Mengatur jarum arloji penekan pada posisi nol.
 Memberikan pembebanan pada benda uji dengan kecepatan tetap sekitar
50 mm per menit sampai pembebanan maksimum tercapai dengan
menekan tombol UP.
 Membaca dan mencatat nilai kelelahan (flow) dan stabilitas yang ditunjukan
oleh dial pengukur flow dan dial pengukur stabilitas pada saat pembebanan
mencapai maksimum.
3. WATER BATH

Water bath adalah peralatan laboratorium yang terbuat dari wadah berisi air panas.
Ini digunakan untuk menginkubasi sampel dalam air pada suhu konstan selama
periode waktu yang lama.

Gambar 2.3.f Water Bath

 cara menggunakan water bath :

1. Buka penutup water bath  dan isi dengan menggunakan air suling atau
aquadest. Sebisa mungkin hindari penggunaan air sumur atau air PDAM untuk
menghindari korosi pada chamber water bath . Pastikan mengisi sesuai
dengan kebutuhan, tidak kurang dan tidak juga berlebihan. Lihat indikator
penunjuk jumlah air pada sisi chamber water bath.
2. Tempatkan cairan yang akan di panaskan pada labu Erlenmeyer atau tabung
reaksi. Kemudian masukan kedalam chamber water bath, pastikan labu
Erlenmeyer terendam oleh air sekitar 1 atau 2 cm.
3. Hubungkan water bath  ke sumber daya atau listrik, kemudian nyalakan
tombol power ke posisi on.
4. Lakukan pengaturan suhu sesuai dengan kebutuhan dan lakukan pula pada
pengaturan waktu pemanasan. Tekan tombol start dan biarkan proses
pemanasan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
5. Setelah proses berakhir, tekan tombol stop, angkat labu Erlenmeyer dengan
menggunakan capit kayu atau alat safety laboratorium lainnya. Hati-hati,
mungkin saja suhu water bath  panas dan bisa saja mengagetkan anda.
6. Ulangi proses di nomor 2, 4 dan 5 jika ternyata ada banyak sample yang perlu
di panaskan.
7. Tambahkan air suling jika dirasa sudah melewati batas minimum.
8. Kosongkan water bath jika sudah tidak digunakan. Hati-hati ketika membuang
air dari pipa outlet, dikhawatirkan masih panas dan membahayakan sekitar.
9. Matikan power dan cabut sumber daya pada water bath jika tidak digunakan
dalam waktu yang cukup lama. Tutup supaya chamber tetap bersih.

Anda mungkin juga menyukai