Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KIMIA BAHAN ALAM NON HAYATI LANJUTAN

Oktaviani Nur Haliza (3211191002)


VIDEO 1
Material
Material adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang
yang terdiri dari logam dan nonlogam. Bahan logam terdiri dari logam ferro dan
nonferro. Bahan nonlogam dapat dibagi menjadi bahan organik (bahan yang berasal
dari alam) dan bahan anorganik. Logam mempunyai beberapa sifat antara lain sifat
mekanis, sifat fisika, sifat kimia, dan sifat pengerjaan.
Teknik Material atau Materials Science and Engineering adalah suatu bidang
yang mempelajari ilmu dan merekayasa material. Secara garis besar, material dibagi
menjadi empat, yaitu logam, polimer, keramik dan komposit.
Pengantar Kimia Material
Material merupakan mata kuliah dengan berbagai disiplin ilmu. Kimia material
adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari bahan- bahan organik, anorganik, dan
struktur zat suatu bahan kimia. Kimia Material mengeksplorasi berbagai aspek kimia
yang menjadi kunci dalam sintesis material-material fungsional masa depan, seperti
material fotonik, material informasi, material cerdas, biomaterial, material biomedis,
material energi, material berpori, material keras, polimer maju, serta materíal- material
dengan modifikasi permukaan dan antar muka. Ilmu kimia mempelajari sifat materi,
baik intensif maupun ekstensif. Kimia material mempelajari sifat materi sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai fungsi tertentu, contoh nya sifat tertentu dari bahan unsur
metaloid (silicon, germanium, dan arsen) yang dapat dimanfaatkan sebagai material
šemikonduktor.
Kimia Material: Masa Lampau, Kini, dan Mendatang
Kimia merupakan kajian ilmu tentang komposisi, struktur, sifat, dan
transformasi senyawa ke senyawa lainnya. Material atau bahan adalah benda atau
materi dengan sifat khas yang dimanfaatkan dalam mesin, bangunan, peralatan, dan
produk. Contoh material ațau bahan yaitu logam, keramik, semikonduktor, polimer,
gelas, serat, kayu, pasir, batu, dan berbagai komposit.
Siklus materi yang digunakan oleh manusia yaitu bahan mentah - bahan baku -
bahan teknik - bahan jadi . Bahan mentah yaitu diambil dari bumi dari proses
penambangan, penggalian, panen sedangakan bahan baku contohnya logam dan bahan
petrokimia. Bahan teknik contohnya kawat, besi beton, plastic, kayu. Bahan jadi
contohnya kursi, lemari, lampu . Kajian kimia material memanfaatkan sifat-sifat materi
agar dapat dimanfaatkan untuk fungsi tertentu sebagai bahan baku hingga bahan jadi.
Unsur metalloid memiliki sifat yang dapat dimanfaatkan sebagai semikonduktor, yang
kemudian dimanfaatkan sebagai LED (Light Emmiting Diode) untuk display. Proses
manufaktur (pemrosesan material) perlu memperhatikan beberapa aspek, seperti
kecepatan kembuatan, otomatisasi, dan teknologi yang ramah lingkungan
Jenis Materi Materi dikelompokkan berdasarkan jenisnya, yaitu Logam dan alloy
. polimer dan komposit , keramik (material semen, gelas, kaca), material alamiah (kayu
dan karet), material elektronik dan semikonduktor
Jenis Ikatan Material :
1. ikatan ionic yaitu ikatan yang terjadi antara logam dan bukan logam (contoh material
keramik)
2. ikatan kovalen pada material polimer yaitu ikatan yang terjadi pada bukan logam
3. ikatan semi kovalen pada material semikonduktor yaitu ikatan yang terjadi pada
metalloid
4. ikatan logam pada material logam dan alloy (logam transisi)

Klasifikasi Material Berdasarkan Fungsi:


1. Estetis: hanya untuk keindahan dan asesoris saja, tidak memerlukan teknologi
2. Struktur: mulai menggunakan teknologi, dengan mempertimbangkan sifat fisis
mekanik, seperti plastisitas, kekuatan kerapatan, kekerasan, densitas, dll
3. Fungsional: materi yang memiliki fungsi untuk melakukan tugas tertentu, misalnya
mengubah energi listrik menjadi energi cahaya (misalnya lampu neon), menahan panas
dan fungsi yang lebih tinggi lagi/material cerdas (misalnya sensor dan actuator)

Pertimbangan Seleksi Aspek Material


1. Cost (harga bahan baku)
2. Kinerja (teknik) Proses yang dilakukan (processability)
3. Seleksi material, seperti struktur (sifat kekakuan dan densitas)
4. fungsi optic (indeks bias dan kerapatan material)
VIDEO 2
Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa.
Sedangkan kimia adalah ilmu tentang materi dan perubahannya. Mtateri sendiri terdiri
dari tiga wujud yang dapat berubah dari wujud satu ke wujud lain yaitu:
1. Padat  benda yang rigid (kaku) dengan bentuk yang pasti
2. Cair  bersifat fluida yaitu dpat mengalir dan bentuknya menyesuaikan wadah
3. Gas  bersifat fluida, dapat mengembang tanpa batas

Struktur suatu materi dalam skala atom disebut struktur nano yang terdiri atas
atom, elektron atau molekul. Sedangkan struktur materi yang terdiri atas kelompok
atom disebut struktur mikroskopik yang dapat dilihat menggunakan mikroskop.
Sedangkan struktur makroskopi yaitu gabungan struktur makroskopik yang dapat
dilihat dengan mata telanjang.
Tinjauan struktur dari materi terdiri dari:
1. Struktur sub atomic : ditinjau dari susunan elektron dengan inti
2. Leverl atom : ditinjau dari pengaturan atom atau molekul satu sama lain
3. Miroskopik : ditinjau dari kelompok kelompok atom
4. Makroskopik : ditinjau dari struktur yang bisa dilihat secara kasat mata
5. Sifat material : dapat diamati dari kemampuan material menerima perlakuan luar

Material akan terekspos pada faktor eksternal yang menyebabkan material


memberikan respon. Contohnya sebatang kawat akan bengkok jika dikenai beban
karena bersifat plastis, rambu lalulintas akan bercahaya jika terkena lampu mobil
karena bersifat fosforesensi. Respon tersebut yang dinamakan sifat dari material yang
tidak bergantung pada bentuk dan ukuran.
Sifat – sifat material diantaranya:
1. Sifat mekanik berkaitan dengan bentuk material karena adanya pemberian gaya
atau beban yang meliputi kekuatan, kekakuan kekerasan, keliatan, keuletan,
kekuatan impak, dll
a) Alat ukur kekuatan material
Alat Ukur Kekuatan Material NOVOTEST IPSM-U merupakan alat yang
sudah menggunakan teknologi ultrasonik. Alat ini juga canggih dan sangat
praktis dalam penggunaanya serta telah menggunakan sistem NDT.
Alat ini biasa untuk mengukur pengujian kekuatan beton, batu bata, bahan
bangunan komposit, dan lainnya. Dengan alat ini, hasil pengukuran dapat terlihat
secara langsung dengan metode ukur menggunakan teknologi ultrasonik. Ketika
dilakukan pengukuran maka grafik hasil pengukuran akan ditampilkan dan
dapat langsung disimpulkan tingkat kepadatan dan modulus elastisitas dari
obyek yang diukur. Alat ini juga dapat dihubungkan dengan Komputer sehingga
memudahkan dalam pembacaan grafik.

b) Alat ukur kekerasan

Hardness tester atau alat penguji kekerasan adalah sebuah alat yang digunakan
untuk mengukur nilai kekerasan atau kekakuan suatu material. Nilai kekerasan tersebut
didapat dengan menekan indentor ke permukaan benda uji. Indentor yang digunakan
juga beragam, sesuai dengan material yang diuji dan metode yang digunakan, mulai dari
berbahan diamond, carbide, atau baja dan dalam bentuk bulat, kerucut atau piramida.

Hardness tester berfungsi untuk menentukan ketahanan material terhadap


deformasi dengan menggunakan indentor berbahan lebih keras dari material. Aplikasi
utama dari adanya uji kekerasan adalah untuk memverifikasi jenis perlakuan panas
yang akan digunakan pada suatu part dan untuk mengidentifikasi apakah suatu bahan
memiliki sifat yang diperlukan. Hal ini membuat uji kekerasan bermanfaat dalam
aplikasi industri

c) Alat ukur Kekuatan Impak pada plastik dan logam dengan ZwickRoell
Impact tester adalah uji jangka pendek yang memberikan informasi tentang
perilaku kegagalan material atau komponen yang mengalami pemuatan cepat
dan pada temperatur yang bervariasi. Semua bahan digunakan setiap hari
dengan suhu yang berfluktuasi. Karena perilaku rekahan juga bergantung pada
suhu, material sering diuji di seluruh rentang suhu operasi, yang menunjukkan
pada suhu mana dan sejauh mana material menjadi rapuh.

2. Sifat listrik  berhubungan dengan hambatan listrik, hantaran listrik, konduktivitas,


konstanta listrik
Contihnya adalah alat ukur konduktivitas hanna instrument hi98308 merupakan alat
yang digunakan untuk mengukur tingkat konduktivitas pada air. konduktansi listrik
merupakan kemampuan suatu zat untuk melakukan arus listrik adalah kebalikan dari
hambatan listrik. alat ini memiliki pengukuran probe ec standar pada konduktivitas
atau resistivitas. pengukuran konduktivitas dapat digunakan untuk memberikan
pengukuran spesifik seperti : tds, salinitas dan konduktivitas sesuai standar. alat ini
sudah dilengkapi dengan berbagai fitur canggih yang akan memudahkan anda dalam
melakukan pengukuran.
alat ukur konduktivitas hanna instrument hi98308 digunakan untuk memeriksa
kemurnian air suling atau demineralisasi di laboratorium atau lingkungan industri. alat
ini digunakan untuk pengukuran konduktivitas dalam menentukan kemurnian air.
desain alat yang simpel dan minimalis membuat alat ini mudah untuk dioperasikan dan
dibawa kemana – mana. dengan menggunakan alat ini anda dapat melakukan
pengukuran konduktivitas dengan baik.

3. Sifat magnet  menggambarkan respon terhadap medan magnet, dll . Alat uji
magnetik digunakan terutama untuk menguji objek yang terbuat dari bahan
feromagnetik, yang secara signifikan mengubah sifat magnetiknya di bawah pengaruh
medan magnet eksternal. Selama pengujian semacam ini, magnetisasi (menempatkan
objek yang diuji ke medan magnet) adalah wajib. Pembacaan informasi dapat dilakukan
dengan penampang penuh sampel (produk) atau bentuk permukaannya.

Bergantung pada tugas spesifik pengujian non-destruktif, jenis bahan yang diuji,
produktivitas yang diperlukan dari metode, parameter informatif primer yang berbeda
dapat digunakan.
4. Sifat termal  berhubungan dengan kapasitas panas, dll .

Alat Kalorimeter Digital XRY-1A adalah instrumen yang memiliki kegunaan untuk
membantu pengguna dalam mengukur nilai kalor/panas yg ada di obyek ukur secara
efesien. Alat ini memiliki kapasitas panas 14400 – 14500J / K, dan sangat cocok untuk
penentuan produk minyak bebas air (bensin, bahan bakar jet, minyak diesel dan minyak
bakar, dll.) Dan bahan yang mudah terbakar seperti batubara, coke, penentuan kadar
lilin parafin dari nilai kalor

5. Sifat Kimia  reaksi kimia, segregasi, ketahanan korosi . salah satu contoh alay nya
adalah alat Ukur Nilai Karat Korosi Logam AMT810E merupakan Instrumen alat ukur
yang aplikasinya digunakan mengetahui korosi pada logam dan kegiatan ini berkaitan
pada industri minyak bumi, kimia, konstruksi, pipa bawah tanah , pemantauan pada
beton bertulang dan korosi Atmosfer / efisensi inhibitor korosi evaluasi penyaringan.
AMT810E Digital Corrosion Tester digunakan sebagai Alat periksa, pengukur, ataupun
berfungsi sebagai pemantau tingkat sebuah korosi serta mengevaluasinya sehingga
secara cepat dapat mengambil suatu tindakan perlindungan untuk mengatasinya
segera, Tingkat resistensi dan korosi solusi-time kurva ditampilkan pada layar LCD,
Tingkat korosi sesuai dengan perubahan status perangkat lunak juga untuk
memprediksi perkembangan ke masa yang akan datang.
Nilai Kerusakan atau Degradasi terhadap logam ataupun sejenisnya akibat keadaan
oksidasi karena reaksi berubahnya atom-atom antara logam dengan berbagai zat di
lingkungannya yang akan menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki
disebut Korosi atau karat. Korosi merupakan proses Eletrokimia, Nilai karat (Korosi)
pada dimana besi mengalami oksidasi karena disebabkan besi berlaku sebagai Anode
sebaliknya Katode. Digital AMT810E ini digunakan untuk pengukuran otomatis, built-in
real time jam kalender, Otomatis sesuai waktu terjadwal yang telah di setting
sebelumnya, pengukuran dapat digunakan untuk pemantauan terus menerus dari situs.
AC-DC power supply dengan switching otomatis, built-in baterai isi ulang (opsional),
untuk on penggunaan situs tanpa daya, Negara kekuatan penuh dapat diukur terus
menerus selama 60 jam.

6. Sifat Fisik  ukuran, densitas, struktur, dll


a. alat ukur densitas

Densimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur densiti (kerapatan) zat cair
secara langsung. Angka-angka yang tertera pada tangkai berskala secara langsung
menyatakan massa jenis zat cair yang permukaannya tepat pada angka yang tertera.
Penentuan bobot jenis dengan densimeter didasarkan pada pembacaan seberapa
dalamnya tabung gelas tercelup dan skala dibaca tepat pada miniskus cairan.
b. alat ukur titik leleh. Alat uji titik leleh melting point apparatus WRS-200 ini lebih banyak
diaplikasikan dalam bidang farmasi. Dalam dunia farmasi, alat melting point apparatus ini digunakan
untuk menentukan titik lebur suatu senyawa obat obatan untuk menentukan atau mengetahui
kermunian dari suatu obat obatan. Penentuan titik leleh ini dilakukan untuk beberapa hal, salah
satunya adalah untuk menentukan cara penyimpanan yang tepat dari suatu obat obatan sehingga
dapat mencegah dari kerusakan dari obat tersebut

7. Sifat Optik  menggambarkan bagaimana respon materi terhadap radiasi cahaya


a. spektrofotometer

Spectrophotometer adalah alat untuk mengukur transmitansi atau absorbs cahaya


(penyerapan) oleh suatu sampel sebagai fungsi dari panjang gelombang dan
dibandingkan dengan standart tertentu. Selain itu juga digunakan untuk mengukur
sederetan sampel pada sutau panjang gelombang tunggal. Meskipun ada yang
menggunakan sinar rangkap, tetapi peralatan sama seperti system sinar tunggal.
b. Refraktometer
Hand Refraktometer sebenarnya alat ukur mengukur indek bias suatu zat.
Definisi indek bias cahaya suatu zat adalah kecepatan cahaya didalam hampa dibagi
dengan kecepatan cahaya dalam zat tersebut. Kebanyakan obyek yang dapat kita lihat,
tampak karena obyek itu memantulkan cahaya kemata kita. Pada pantulan yang paling
umum terjadi, cahaya memantul kesemua arah, disebut pantulan baur. Untuk keperluan
ini cukup kita melukiskan satu sinar saaja, mustahil ada atau hanya merupakan abstrasi
geometrical saja. Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar/
konsentrasi bahan terlarut.
Prinsip pengukuran: oleh cahaya, penggembalaan kejadian, total refleksi. Ini
adalah pembiasan (refraksi) atau refleksi total cahaya yang digunakan. Sebagai prisma
umum menggunakan 3 prinsip, satu dengan indeks bias disebut prisma. Cahaya
merambat dalam transisi antara pengukuran prisma dan media sampel (cairan) dengan
kecepatan yang berbeda indeks bias diketahui dari media sampel diukur dengan
refleksi cahaya.
Sifat Fisika dan Kimia Suatu Materi
o Sifat Fisika  dapat diukur dan diamati tanpa mengubah susunan contohnya warna,
titik leleh, titik didih, kerapatan
o Sifat Kimia  adanya perubahan kimia contohnya gas hidrogen dibakar dalam gas
oksigen menjadi air.
Semua sifat materi yang dapat diukur digolongkan menjadi dua yaitu:
1. Nilai ekstensif  terukur bergantung pada seberapa banyak materi yang diukur,
misalnya massa, panjang, volume
2. Nilai intensif  tidak bergantung pada jumlah materi yang diukur contohnya suhu
Sifat Mekanik Material
Sifat ini mencerminkan hubungan antara beban atau gaya yang diberikan terhadap
respons atau deformasinya. Bentuk – bentuk beban antara lain :
1. Statik beban yang berubah secara lambat terhadap waktu dan diberikan secara
seragam di seluruh penampang, contohnya tarik, tekan, geser. Torsi, tekuk
2. Impak : beban mendadak
3. Dinamik : beban yang berfluktuasi pada suatu periode waktu
Sifat Mekanik Material diantaranya adalah kekuatan, impak, fatik atau kelelahan,
keuletan,kerapuhan, kekerasan, ketahanan
Kekuatan Tarik kekuatan tarik dapat diuji dengan memasang spesimen (seperti
tulang) dalam mesin uji tarik dan diberi beban statik yang meningkat secara perlahan
sampai spesimen patah. Selama itu, mesin merekan pertambahan beban dan
perpanjangan spesimen dalam bentuk grafik yang kemudian dikonversi kedalam grafik
tegangan dan regangan. Sehingga dapat dianalisis kekuatan tariknya dari material yang
dibagi menjadi daerah deformasi elastis dan deformasi plastis.
1. Deformasi Elastis  terjadi ketika pembebanan masih sangat rendah dimana
tegangan dan regangan berbanding lurus. Semakin besar modulud elastisitas maka
semakin kaku material, dan jika metrial diberikan beban maka akan mengalami
deformasi elastis yang kecil. Mterial yang kaku berguna dalam pembuatan jembatan,
menara, gedung, dll. Deformasi elastis sifatnya tidak permanen karena ketika beban
dilepas maka spesimen akan kembali ke bentuk awal
2. Deformasi Plastis  Jika materi terus dideformasi maka deformasi menjadi
permanen dan tidak dapat kembali ke keadaan semula, ini disebut deformasi plastis.
Titik dimana deformasi elastis berubah jadi plastis disebut batas elastis.
Pengujian Kekerasan  Teknik untuk mengetahui sifat mekanik suatu material yang
dilakukan dengan indentor kecil yang ditekan ke permukaan bahan dengan mengontrol
besar beban dan laju pembebanan yang kemudian diukur dengan mikroskop ukur.
1. Pengujian Kekerasan Rockwell  Pengujian yang menggunakan indentor rokwell
yaitu intan berbentuk kerucut untuk menguji material yang keras dan bola baja yang
dikeraskan untuk menguji material lunak
2. Pengujian Kekerasan Brinell  dilakukan dengan memberikan beban konstanta
berkisar 500 – 3000 kgf dengan baja yang dikeraskan pada permukaan spesimen yang
rata. Kemudia jejak diukur menggunakan mikroskop
3. Pengujian Kekerasan Vickers  untuk menguji material dengan kekerasan yang
sangat tinggi
Korelasi Antara Kekerasan dan Kekuatan
Kekuatan tarik dan kekerasan merupakan ketahanan material terhadap deformasi
plastis yang berbanding lurus tapi proporsionalitasnya berbeda.
Pengujian Impak
Beban Impak adalah beban yang diberikan secara cepat dan tiba – tiba. Kecepatan dan
energi kinetik dari benda yang memberikan pukulan diubah dan diteruskan ke benda
yang menerima pukulan. Pada uji impak beban diberikan dengan kecepatan tinggi. Ada
dua macam pengujian impak:
1. Pengujian Impak Charpy : menggunakan tiga titik tumpu beban, dimana kedua ujung
spesimen ditahan.
2. Pengujian Impak Izod : dibuat seperti batang cantilever dengan pendulum yang jatuh
memukul spesimen diatas takik

Anda mungkin juga menyukai