Anda di halaman 1dari 10

Analisis Rencana Pelaksanaan … (Galih Kumara) 1

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS VII MAPEL


PJOK DITINJAU DARI HIGHER ORDER THINKING SKILLS
DI SMP NEGERI SE-WILAYAH SLEMAN TIMUR

Analysis of learning implementation plan class VII subjects PJOK from Higher Order Thinking Skills
in State Junior High School East Sleman region

Oleh: Galih Kumara, PJKR, FIK, UNY


Galihkumara.gk@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rencana pelaksanaan pembelajaran guru PJOK tentang
pembelajaran yang memuat HOTS (Higher Order Thinking Skills) di SMP Negeri se-Wilayah Sleman Timur.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
metode survey, dengan teknik pengumpulan data menggununakan instrumen penilaian atau analisis data. Subyek
penelitian ini adalah seluruh Guru PJOK se-Wilayah Sleman Timur yang berjumlah 16 Guru yang dilakukan pada
10 Maret – 20 Maret 2019 dan dalam penelitian ini yang diteliti atau dianalisis adalah komponen- komponen
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang pembelajaran yang memuat HOTS (Higher Order Thinking
Skills) yang telah dibuat Guru PJOK kemudian di skoring dan hasil tersebut dipersentasekan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa analisis rencana pelaksanaan pembelajaran guru PJOK tentang pembelajaran yang memuat
HOTS (Higher Order Thinking Skills) di SMP Negeri se-Wilayah Sleman Timur berada pada kategori “sangat
baik” dengan presentase 0%, kategori “baik” dengan persentase 93,75%, kategori “cukup” dengan persentase
6,25%, kategori “kurang” dengan presentase 0%, dan kategori “sangat kurang” dengan presentase 0%.
Kata Kunci: PJOK, pembelajaran, HOTS

Abstract
This study aims to analyze the plan for the implementation of PJOK teacher learning about learning that includes HOTS (Higher
Order Thinking Skills) in State Junior High Schools in the East Sleman Region. This research is quantitative descriptive. The method used in this
study is the survey method, with data collection techniques using an assessment or data analysis instrument. The subjects of this study were all
PJOK Teachers in the East Sleman Region totaling 16 Teachers conducted on March 10 - March 20 2019 and in this study the research or
analysis components were components of the Learning Implementation Plan (RPP) about learning that contained HOTS (Higher Order
Thinking Skills) that have been made by the PJOK Teacher and then scored and the results are highlighted. The results showed that the analysis
of the plan for the implementation of PJOK teacher learning about learning that contained HOTS (Higher Order Thinking Skills) in State Senior
High Schools in the East Sleman Region was in the "very good" category with a percentage of 0%, "good" category with a percentage of 93.75
%, "sufficient" category with a percentage of 6.25%, category "less" with a percentage of 0%, and the category "very lacking" with a percentage
of 0%.
Keywords: PJOK, learning, HOTS
2 Analisis Rencana Pelaksanaan … (Galih Kumara)

PENDAHULUAN memahami, bahkan sampai memecahkan


permasalahan yang rumit. Keterampilan berpikir
Pendidikan memegang peranan penting
yang kompleks akan membuat peserta didik terbiasa
dalam mencerdaskan generasi penerus bangsa.
menghadapi sesuatu yang sulit. Untuk menghadapi
Melalui pendidikan suatu bangsa akan menjadi
sesuatu yang sulit tersebut membutuhkan
berkarakter dan memiliki daya saing yang kuat
keterampilan berpikir tingkat tinggi.
dari bangsa-bangsa yang lainnya. Pendidikan juga
Afandi dan Sajidan (2018: 19) menjelaskan
akan membentuk bagaimana para penerus bangsa
masing-masing indikator dalam taksonomi Bloom
di masa depan akan bertindak. Pendidikan
(revisi) sebagai berikut:
merupakan tombak yang sangat penting untuk
a. Mengingat
mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang
Proses mengingat merupakan mengambil
handal, sedangkan guru merupakan ujung tombak
pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka
dari pendidikan tersebut.
Pendidikan sebagai aktivitas mendidik atau panjang. Jika tujuan pembelajarannya merupakan
meumbuhkan kemampuan untuk meretensi materi
aktivitas belajar mengajar, yang esensinya terletak
pelajaran sama seperti materi yang diajarkan, maka
pada belajar, dan esensi dari belajar terletak pada
mengingat adalah kategori kognitif yang tepat.
berpikir (Sanusi, 2013: 23). Pendidikan
b. Memahami
merupakan upaya untuk mengajari peserta didik
Memahami merupakan proses mengkontruksi
berpikir. Peserta didik harus ditekankan pada
makna dari pesan-pesan pembelajaran, yang
keterampilan berpikir. Peserta didik harus
disampaikan melalui pengajaran, buku, atau layar
diarahkan agar dapat berpikir kritis, berpikir
komputer. Peserta didik memahami ketika mereka
tingkat tinggi dan mandiri dalam kegiatan
pembelajaran. menghubungkan pengetahuan baru dan yang tidak
familier.
Keterampilan berpikir dapat dibedakan
c. Menganalisis
menjadi dua tingkat, yaitu keterampilan berpikir
Menganalisis melibatkan proses memecah
tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills
materi menjadi pengetahuan lama atau
(HOTS) dan keterampilan berpikir tingkat rendah
pengetahuan baru dipadukan dengan kerangka
atau Lower Order Thinking Skills (LOTS).
kognitif yang telah ada.
Keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) sangat
d. Mengaplikasikan
diperlukan pada era globalisasi saat ini guna
Proses kognitif mengaplikasikan
mewujudkan pendidikan yang berkarakter di abad
melibatkan penggunaan prosedur-prosedur
21. Peserta didik bukan lagi digiring untuk diberi
tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau
tahu, melainkan mencari tahu sendiri. Mencari tahu
berarti membutuhkan proses berpikir yang cerdas menyelesaikan masalah. Kategori ini terdiri dari
dua proses kognitif, yaitu mengeksekusi untuk
dan kreatif. Berpikir yang demikian menuntut
tugas yang hanya berbentuk soal latihan dan
peserta didik untuk diarahkan dari mengingat,
mengimplementasikan untuk tugas yang
Analisis Rencana Pelaksanaan … (Galih Kumara) 3
merupakan masalah bagian-bagian kecil dan peserta didik yang di inginkan dan mampu
menentukan bagaimana hubungan antar bagian- menyiapkan peserta didik untuk mampu bersaing
bagian dan struktur keseluruhannya. Kategori pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi maupun
proses menganalisis ini meliputi proses kognitif dapat bersaing di dunia kerja
membedakan, mengorganisasi, dan Sebagai pendidik yang mempunyai peranan
mengatribusikan. penting dalam pembentukan kemampuan berpikir
e. Mengevaluasi tingkat tinggi, maka sekolah harus mampu
Mengevaluasikan didefinisikan sebagai mengembangkan komponen pembelajaran yang
membuat keputusan berdaar kriteria dan standar. tidak hanya terfokuskan pada kemampuan
Kriteria-kriteria yang sering digunakan adalah menghafal saja dan itu dapat dilakukan melalui
kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. desain rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
Masing-masing dari kriteria tersebut ditentukan yang nantinya akan guru gunakan menjadi
oleh peserta didik. Standar yang digunakan bisa pedoman dalam proses berlangsungnya
bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Kategori pembelajaran seperti yang telah dikemukakan oleh
mengevaluasi mencakup proses kognitif Permendikbud RI No. 81a Tahun 2013, yaitu
memeriksa (keputusan yang diambil berdasarkan “Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah
kriteria internal) dan mengkritik (keputusan yang rencana pembelajaran yang telah dikembangkan
diambil berdasarkan kriteria eksternal). secara perinci oleh suatu materi pokok atau tema
f. Mencipta tertentu yang mengacu pada silabus”, pada jenjang
Mencipta melibatkan proses menyusun Sekolah Dasar yang masih dalam tahap
elemen-elemen menjadi sebuah keseluruhan yang menjelaskan pada kompetensi dasar kita tidak akan
koheren atau fungsional. Tujuan yang menemukan aspek HOTS dalam komponen
diklasifikasikan dalam proses mencipta menuntut tersebut tetapi akan terlihat pada komponen
peserta didik membuat produk baru dengan indikator, metode pembelajaran yang digunakan,
mereorganisasi sejumlah elemen atau bagian kegiatan pembelajaran dan penilaian. Dalam
menjadi suatu pola atau struktur yang tidak pernah komponen-komponen tersebut maka dapat terlihat
ada sebelumnya. Proses kognitif yang terlibat guru sudah mengimplementasikan HOTS dalam
dalam mencipta pada umumnya sejalan dengan proses pembelajaran atau belum.
pengalaman belajar yang telah dimiliki
Penelitian yang dilakukan oleh Tri Sejati
sebelumnya. Proses kognitif tersebut yaitu
(2013) menunjukkan bahwa tanggapan guru
merumuskan, merencanakan, dan memproduksi.
sekolah dasar penjasorkes terhadap proses
Keterampilan berpikir tingkat tinggi pembelajaran PJOK melalui pendekatan saintifik
merupakan aspek penting dalam mengajar dan kurikulum 2013 Se-Kecamatan Wates Kabupaten
belajar. Oleh karena itu, keterampilan berpikir ini Kulon Progo menunjukkan sebanyak 11 (68,75%)
dikaitkan dengan proses belajar. Dalam tingkatan guru penjasorkes memiliki tanggapan baik, 5
pada level HOTS dapat meningkatkan kualitas (31,25%) memiliki tanggapan cukup baik dan 0%
4 Analisis Rencana Pelaksanaan … (Galih Kumara)
guru penjasorkes memiliki tanggapan tidak baik. dan sudah menerapkan kurikulum 2013. Peneliti
Diantaranya meliputi nilai rerata sebesar 35,12 akan menggunakan RPP yang telah dibuat oleh
tanggapan guru berdasarkan faktor mengamati, guru-guru PJOK kelas VII di SMP tersebut guna
23,31 tanggapan guru berdasarkan faktor menanya, untuk mengetahui implementasi pembelajaran
27,69 tanggapan guru berdasarkan faktor seperti apa yang diterapkan oleh guru di sekolah
mengumpulkan informasi/menanya 19,06 dan akan terlihat apakah itu sudah mengarah
tanggapan guru berdasarkan faktor mengasosiasi, kepada HOTS untuk meningkatkan keterampilan
16,94 tanggapan guru berdasarkan faktor berpikir siswa atau masih berpusat kepada guru
mengkomunikasikan. saja dan siswa hanya mengamati dan menghafal
Penelitian yang dilakukan oleh Ita materi karena mengaplikasikan HOTS dapat
Purnamasari (2014) dengan judul “Kesiapan Guru menghasilkan peserta didik yang lebih berkualitas
Penjasorkes Sekolah Dasar dalam Menghadapi dari segi sikap, pengetahuan dan keterampilan
Kurikulum 2013 se-Kecamatan Playen Kabupaten sebagaimana semestinya tujuan pendidikan itu
Gunungkidul”. Jenis penelitian ini deskriptif sendiri dan tujuan dari kurikulum 2013 yaitu dapat
kuantitatif. Metode survei dan teknik pengumpulan berfikir kritis, dapat memecahkan masalah dengan
data dengan angket. Populasi penelitian ini cepat dan mempunyai daya mencipta. itu sendiri
sebanyak 31 guru penjasorkes Sekolah Dasar se- serta dapat menyiapkan siswa-siswa pada era
Kecamatan Playen Kabupaten Gunung Kidul. globalisasi yang akan datang yaitu mempunyai
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keterampilan berpikir tingkat tinggi atau kritis,
keseluruhan kesiapan guru penjasorkes Sekolah namun pada kenyatanya dari hasil observasi masih
Dasar dalam Menghadapi Kurikulum 2013 se- ada beberapa guru PJOK yang belum mengetahui
Kecamatan Playen Kabupaten Gunung Kidul HOTS itu sendiri apa dan tujuannya dan beberapa
adalah “sangat siap” mencapai 58,62% dari faktor juga masih menerapkan sistem mengamati guru
materil diantaranya sarana dan prasarana 75,86%, kemudian menghafal materi yang telah diberikan
pemahaman pengembangan kurikulum 20,69%, dan ada beberapa guru juga yang masih mendapati
melaksanakan pembelajaran 44,83%, permasalahan yaitu kesulitan dalam penilaian
mengumpulkan dan berbagi gagasan 37,94%, kurikulum 2013 sehingga guru PJOK disalah satu
menghadiri pertemuan 34,48%, menyelesaikan SMP belum menerapkan pembelajaran berbasis
tugas-tugas administrasi 44,3%.sedangkan dari HOTS ketika mengajar karena memang tidak
faktor non materil mencapai 37,92%, diantaranya mengetahui HOTS itu sendiri.
mengkaji dan memahami kurikulum 71,24%, Oleh karena itu, dengan dilakukannya
menyusun silabus 31,03%. penelitian mengenai keterampilan berpikir tingkat
Wilayah Sleman Timur adalah salah satu tinggi mampu diharapkan dapat memberikan
zonasi dari kabupaten Sleman Provinsi pengetahuan bagi dunia pendidikan terutama untuk
Yogyakarta. Di Wilayah Sleman Timur terdapat 16 pendidik agar tidak hanya menerapkan strategi,
SMP Negeri. Dalam penelitian ini peneliti akan model, metode pembelajaran yang hanya
meneliti |SMP Negeri se- Wilayah Sleman Timur menanamkan kemampuan menghafal saja agar
Analisis Rencana Pelaksanaan … (Galih Kumara) 5
siswa-siswa . maka dari itu kebiasaan pendidik
harus dirubah yang hanya menerapkan strategi,
Target/ Subjek Penelitian
model dan metode pembelajaran pada
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh
keterampilan menghafal harus diarahkan pada
guru kelas VII di SMP Negeri se-Wilayah Sleman
proses penerapan pembelajaran yang mengarah
Timur yang berjumlah 16 Guru. Semua anggota
pada proses kognitif yang mampu mendorong dan
populasi dijadikan subjek penelitian. Teknik
meningkatkan berpikir pada peserta didik.
pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu
Atas dasar uraian dan penjelasan tersebut,
total sampling.
maka peneliti merasa perlu melakukan penelitian
di SMP Negeri se-Wilayah Sleman Timur,
Yogyakarta, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Instrumen Penelitian
yang akan di teliti hanya materi permainan bola Dalam penelitian deskriptif kuantitatif,
besar dan untuk menganalisis Rencana instrumen dalam penelitian ini menggunakan
Pelaksanaan Pembelajaran guru PJOK kelas VII lembar instrumen penilaian yang sengaja disusun
tentang pembelajaran berbasis HOTS di SMP untuk memudahkan pengumpulan data. Validasi
Negeri se-Wilayah Sleman Timur Yogyakarta. dalam instrumen ini melalui validasi isi (contet
validity) dari judgemnet dengan para ahli (expert
METODE PENELITIAN judgement). Adapun judgment dalam penelitian ini
adalah Ibu Dr.Sri Winarni, M.Pd dan Bapak
Jenis Penelitian
Ahmad Rithaudin S.Pd.Jas., M.Or.
Penelitian ini menggunakan desain
penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
deskriptif kuantitatif merupakan sebuah metode
Peneitian ini menggunakan metode survei
yang dilakukan dengan mengdeskripsikan atau
yaitu peneliti mendatangangi semua SMP Negeri
menggambarkan data yang ada, baik itu data yang
untuk di ambil dokumen RPP yang akan di analisis
bersifat ilmiah atau fenomena hasil rekayasa.
menggunakan lembar instrumen RPP, yaitu dengan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
3 kategori penilaian cukup, baik dan sangat baik.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas
Teknik pengumpulan data dengan cara
VII mata pelajaran PJOK dengan materi permainan
menganalisis butiran indikator dalam RPP dengan
bola besar yang telah disusun oleh pendidik di
tiga kriteria tersebut dan kemudian akan dihitung
SMP Negeri se-Wilayah Sleman Timur. Metode
untuk menemukan hasil kategori tersebut.
penelitian yaitu survei dengan mengambil RPP di
Sekolah untuk di analisis.
Teknik Analisis Data
Instrumen penelitian adalah alat atau
Waktu dan Tempat Penelitian
fasilitas yang digunkan oleh peneliti dalam
Penelitian dilakukan pada 10 Maret – 20
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih
Maret 2019 di seluruh SMP Negeri se-Wilayah
mudah dan hasilnya akan lebih baik, dalam arti
Sleman Timur.
6 Analisis Rencana Pelaksanaan … (Galih Kumara)
lebih cermat, lengkat dan sistematis sehingga Tabel 1. Penilaian Acuan Patokan Skala Lima
mudah diolah (Suharsimi, 2013: 203). Interval Skor Kategori

Teknik analisis data yang digunakan dalam Mi + 1,8 SDi< X < Mi+3 SDi Sangat Baik
Mi+3 SDi < X < Mi + 3 SDi Baik
penelitian ini yaitu analisis deskriptif sedangkan
dalam menghitungnya menggunakan teknik Mi – 0,6 SDi < X < Mi + 0,6 SDi Cukup

penyusunan dan pelaksanaan tes hasil belajar Mi – 1,8 SDi < X < Mi – 0,6 SDi Kurang
bentuk obyektif. Pertama-tama RPP dianalisis
Mi – 3 SDi < X < Mi – 1,8 SDi Sangat Kurang
menggunakan instrumen yang ada, lalu setelah
(Anas Sudijono, 2014: 318)
skor diketahui dilanjutkan dengan mencari nilai
Keterangan :
hasil tes.
Mi= Mean Ideal = 1/2 (Max Ideal + Minimal Ideal)
Analisis deskriptif persentase kemampuan
= 1/2 (90 + 30)
guru membuat RPP dapat dilakukan dengan = 60
mencari nilai hasil tes menggunakan rumus: SDi = SD Ideal = 1/6 (Max Ideal - Minimum Ideal)
=1/6 (90 - 30)
%
=10
(Anas Sudijono, 2014: 318)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Keterangan :
Penelitian ini dilakukan pada pada 10 Maret
F = Skor Mentah
– 20 Maret 2019 dengan subyek seluruh Guru
N = Jumlah subyek (responden)
PJOK di SMP Negeri se-Wilayah Sleman Timur
Sedangkan untuk mengetahui kriteria dalam
yang berjumlah 16 guru. Penelitian ini merupakan
penskoran, dilakukan pengolahan dan pengubahan
deskriptif kuantitatif menggunakan metode survei
skor tes hasil menjadi nilai standar. Menurut
kemudian pengambilan data menggunakan lembar
Sudijono (2005: 322) pengolahan dan pengubahan
instrumen penilaian RPP. Deskriptif statistik data
skor tes hasil menjadi nilai standar dapat dilakukan
hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan
dengan mendasarkan pada norma atau kelompok
skor mean, median, modus, nilai maksimum dan
sering dikenal dengan istilah PAN (singkatan dari
minimum yang didapatkan, dan juga standar
Penilaian Acuan Norma) atau PAK (Penilaian
deviasi yang disajikan pada tabel berikut.
Acuan Kelompok). Nilai tersebut kemudian dibuat
kedalam acuan penilaian yang didasarkan pada
mean (M) dan standar deviasi (SD) dengan
meggunakan penilaian patokan skala lima.
Analisis Rencana Pelaksanaan … (Galih Kumara) 7
Tabel 2.Deskripsi Statistik Analisis Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Guru PJOK
Kelas V Tentang Pembelajaran Berbasis Berdasarkan tabel di atas maka dapat
HOTS (Higher Order Thinking Skills) Di
SD Negeri Se-Kecamatan Berbah diketahui analisis Rencana Pelaksanaan
Kabupaten Sleman Pembelajaran Guru PJOK Kelas VII tentang
Statistik
N 15 pembelajaran berbasis HOTS (Higher Order
Mean 75.4 Thinking Skills) Di SMP Negeri se-Wilayah
Median 76 Sleman Timur untuk komponen yaitu identitas
Modus 76
Minimum 56 mata pelajaran, pemilihan kompetensi, perumusan
Maximum 83 indikator, pemilihan materi pembelajaran,
Standar Deviasi 7.52 pemilihan metode pembelajaran, pemilihan sumber
Jumlah 1131
Data yang diperoleh dari penelitian ini belajar, kegiatan pembelajaran, penilaian,

dikonversikan kedalam lima kategori yaitu sangat pemilihan media belajar, prmilihan bahan

baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang. Data pembelajaran dan pemilihan sumber pembelajaran

dari tabel distribusi pengkategorian normatif berada pada kategori “sangat baik” dengan

Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Guru persentase 0%, kategori “baik” dengan persentase

PJOK Kelas VII Tentang Pembelajaran Berbasis 93,75%, kategori “cukup” dengan persentase

HOTS (Higher Order Thinking Skills) Di SMP 6,25%, kategori “kurang” dengan persentase 0%

Negeri se-Wilayah Sleman Timur yaitu sebagai dan kategori “sangat kurang” dengan persentase

berikut: 0%. Berikut adalah diagram hasil untuk komponen

Tabel 3. Pengkategorian Hasil Penelitian Analisis identitas mata pelajaran:


RPP Mapel PJOK kelas VII ditinjau dari
Analisis RPP Guru PJOK kelas VII ditinjau dari
HOTS di SMP Negeri Se-Wilayah Sleman
HOTS di SMP Negeri Se-Wilayah Sleman Timur
Timur
Interval Frekuensi %
Batasan Kategori
Skor
Mi + 15
1,8 15 sangat baik (0%)
Sangat
SDi< X 78 < X < 90 0 0%
Baik
Frekuensi

10 baik (93,75%)
< Mi+3
SDi cukup (6,25%)
5 1
Mi+3 0 0 0 kurang (0%)
SDi < X 0 sangat kurang (0%)
66 < X < 78 Baik 15 93,75%
< Mi + Kategori
3 SDi
Mi – 0,6 Gambar 1. Diagram Hasil Penelitian Analisis
SDi < X
< Mi +
54 < X < 66 Cukup 1 6,25% RPP Guru PJOK kelas VII ditinjau dari
0,6 SDi HOTS di SMP Negeri Se-Wilayah
Mi – 1,8 Sleman Timur
SDi < X
42 < X < 54 Kurang 0 0%
< Mi –
0,6 SDi Pembahasan
Mi – 3
SDi < X Sangat Berdasarkan analisis data keseluruhan
30 < X < 42 0 0%
< Mi – Kurang menunjukkan bahwa hasil analisis rencana
1,8 SDi
Total 16 100% pelaksanaan pembelajaran guru PJOK tentang
8 Analisis Rencana Pelaksanaan … (Galih Kumara)
pembelajaran berbasis HOTS (Higher Order indikator masih menggunakan kata kerja
Thinking Skills) di SMP Negeri se-Wilayah Sleman operasional C1, C2, dan C3 seperti menjelaskan
Timur secara keseluruhan dari 16 yang terdiri dari dan memahami.
berbagai komponen penilaian yaitu komponen Pada komponen materi pembelajaran dari
identitas mata pelajaran, pemilihan kompetensi, keseluruhan data 16 RPP yang terdiri dari indikator
perumusan indikator, pemilihan materi penilaian kesesuaian dengan KD, kesesuaian
pembelajaran, pemilihan metode pembelajaran, dengan karakteristik peserta didik dan kesesuaian
pemilihan sumber belajar kegiatan pembelajaran, dengan alokasi waktu. Materi pembelajaran pada
penilaian, pemilihan media belajar, pemilihan dasarnya harus menurut fakta, konsep, prinsip, dan
bahan pembelajaran dan pemilihan sumber prosedur yang relevan, dan tertulis dalam bentuk
pembelajaran. butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
Adapun pada komponen identitas mata ketercapaian kompetensi. RPP SMP Negeri se-
pelajaran dari keseluruhan 16 data RPP yag terdiri Wilayah Sleman Timur pada komponen materi
dari identitas mata pelajaram atau tema/ subtema, pembelajaran masih terdapat kekurangan yaitu
kelas/ semester, materi pokok dan alokasi waktu. alokasi waktu yang tidak dicantumkan.
RPP SMP Negeri se-Wilayah Sleman Timur pada Pada komponen metode pembelajaran dari
komponen identitas mata pelajaran secara keseluruhan data 16 RPP yang terdiri dari indikator
keseluruhan sudah baik akan tetapi beberapa penilaian metode pembelajaran, digunakan oleh
sekolah tidak mencantumkan alokasi waktu. pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan
Pada komponen pemilihan kompetensi dari proses pembelajaran agar peserta didik mencapai
16 data RPP secara keseluruhan belum KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta
menggunakan kata kerja operasional HOTS didik dan KD yang akan dicapai. Pemilihan model
(Higher Order Thinking Skills) yaitu C4, C5 dan pembelajaran yang dapat Higher Order Thinking
C6. Secara keseluruhan RPP SMP Negeri se- Skills siswa menurut Permendikbud No. 22 Tahun
Wilayah Sleman Timur pada komponen pemilihan 2016 tentang Standar Proses menggunakan 3 (tiga)
kompetensi masih masuk ke dalam C1, C2 dan C3 model pembelajaran yang diharapkan dapat
yaitu masuk dalam Lower Order Thinking Skills membentuk perilaku saintifik, sosial serta dapat
(LOTS). meningkatkan rasa keingintahuan siswa yaitu (1)
Pada komponen perumusan indikator dari menggunakan model pembelajaran melalui
keseluruhan data 16 RPP yang terdiri dari indikator penyikapan/penemuan (Discovery/Inquiry
penilaian kesesuaian dengan KD, kesesuaian Learning), (2) model pembelajaran berbasis
dengan kata kerja operasional yaitu C4, C5 dan C6 masalah (Problem-based Learning/ PBL), (3)
dan kesesuaian dengan aspek sikap, pengetahuan model pembelajaran berbasis Projek (Project-
dan keterampilan, akan tetapi dari keseluruhan data based Learning/PJBL). RPP SMP Negeri se-
RPP pada indikator tidak ditemukan indikator yang Wilayah Sleman Timur pada komponen metode
menggunakan kata kerja operasinal HOTS (Higher pembelajaran diketahui beberapa SMP tidak
Order Thinking Skills) C4, C5 dan C6. Semua mencantumkan metode pembelajarannya.
Analisis Rencana Pelaksanaan … (Galih Kumara) 9
Pada komponen pemilihan sumber belajar keterampilan akan tetapi dari hasil analisis
dari keseluruhan data 16 RPP yang terdiri dari komponen penilaian sebagian besar tidak
indikator penilaian kesesuaian dengan KI dan KD, mencantumkan ketiga penilaian tersebut dan hanya
kesesuaian dengan karakteristik peserta didik. mencantumkan salah satu penilaian saja. Indikator
Pemilihan sumber dapat berupa buku, media cetak kesesuaian soal dengan pencapaian kompetensi
dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar yang terkait dengan HOTS (Higher Order Thinking
lain yang relevan. RPP SMP Negeri se-Wilayah Skills), kesesuaian kunci jawaban dengan soal dan
Sleman Timur pada komponen pemilihn sumber kesesuaian pedoman penskoran dengan soal.
belajar diketahui beberapa sekolah tidak Pada komponen media belajar dari
mencantumkan sumber belajar. keseluruhan data 16 RPP diketahui indikator
Pada komponen kegiatan pembelajaran dari penilaian kesesuaian dengan materi pembelajaran
keseluruhan data 16 RPP yang terdiri dari indikator dan kesesuaian dengan karakteristik peserta didik.
penilaian menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, Media pembelajaran dan alat bantu proses
dan penutup dengan jelas, kesesuaian dengan pembelajaran untuk menyampaikan materi
sintak model pembelajaran yang dipilih, kesesuaian pembelajaran masih ada beberapa sekolah yang
penyajian dengan sistematika materi, kesesuaian belum memasukan alat bantu proses pembelajaran.
alokasi waktu dengan cakupan materi dan memuat Pada komponen pemilihan bahan
inti memuat Higher Order Thinking Skills (HOTS) pembelajaran dari keseluruhan data 16 RPP
yaitu berupa mentransfer pengetahuan (Transfer of Indikator penilaiannya adalah kesesuaian dengan
Knowledge), berpikir kritis dan kreatif (critical materi pembelajaran namun dari hasil analisis data
thinking and creativity) dan penyelesaian masalah hanya sebagian kecil data RPP saja yang
(problem solving). RPP SMP Negeri se-Wilayah melampirkan bahan materi yang akan di ajarkan,
Sleman Timur pada komponen kegiatan sebagian data RPP tidak melampirkan materi bahan
pembelajaran diketahui beberapa sekolah tidak ajar yang akan disampaikan hanya mencantumkan
mencantumkan materi berdasarkan HOTS yaitu materi apa yang akan diajarkan.
transfer pengetahuan (Transfer of Knowledge), Pada komponen pemilihan sumber
berpikir kritis dan kreatif (critical thinking and pembelajaran dari keseluruhan data 16 RPP yang
creativity) dan penyelesaian masalah (problem terdiri dari indikator penilaian kesesuaian dengan
solving) materi pembelajaran dan kesesuaian dengan
Pada komponen penilaian dari keseluruhan karakteristik peserta didik. Pemilihan sumber
data 16 RPP, prosedur dan instrumen penilaian pembelajaran haruslah jelas seperti alamat website
proses dan hasil belajar harus disesuaikan dengan sumber pembelajaran yang telah dipakai ataupun
indikator pencapaian kompetensi yang mengacu buku yang telah dipakai. Karena ada beberapa
kepada Standar Penilaian. Pada penilaian harus sekolah yang tidak mencantumkan alamat website
sesuai dengan teknik autentik dan kesesuaian yang jelas dan sumber pembelajaran yang jelas.
instrumen penilaian autentik, penilaian autentik
meliputi 3 (tiga) yaitu pengetahuan, sikap dan
10 Analisis Rencana Pelaksanaan … (Galih Kumara)
Thinking Skills) supaya dapat meningkatkan
kualitas peserta didik.
SIMPULAN DAN SARAN
2. Bagi guru PJOK SMP Negeri se-Wilayah
Simpulan
Sleman Timur sebaiknya meningkatkan
Berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa
pemahaman beberapa komponen RPP terutama
rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran
pada komponen penilaian autentik agar
PJOK kelas VII yang ditinjau dari HOTS (Higher
kedepannya lebih baik pada bagian penilaian
Order Thinking Skills) di SMP Negeri se-Wilayah
dan pemilihan bahan pembelajaran.
Sleman Timur secara keseluruhan masuk dalam
3. Bagi peneliti yang akan datang, hasil ini dapat
kategori “sangat baik” dengan presentase 0%, dijadikan pembanding untuk penelitian
kategori “baik” dengan presentase 93,75%, berikutnya dan hendaknya subjek penelitian
kategori “cukup” dengan persentase 6,25%, yang digunakan lebih luas, sehingga
penyusunan RPP dapat teridentifikasikan
kategori “kurang” dengan persentase 0% dan dengan luas.
kategori “sangat kurang” dengan persentase 0%.
DAFTAR PUSTAKA
Saran
Sehubungan dengan hasil penelitian tentang Sajidan & Affandi (2018). Stimulasi Keterampilan
Berpikir Tingkat Tinggi. Surakarta:
analisis analisis rencana pelaksanaan pembelajaran Penerbit dan percetakan UNS
guru PJOK tentang pembelajaran berbasis HOTS
Sanusi, A. (2013). Metodologi Penelitian Bisnis.
(Higher Order Thinking Skills) di SMP Negeri se- Cetakan ketiga. Jakarta: Salemba Empat
Wilayah Sleman Timur, peneliti mengajukan Siswoyo, D. (2008). Ilmu Pendidikan.
Yogyakarta: UNY Pers
saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi Lembaga Pemerintahan diharapkan lebih Sudijono, A. (2014). Pengantar Statistik
Pendidikan. Bandung: Rajawali Pers
banyak mengadakan workshop atau pelatihan
tentang penyususnan RPP dan terkait Sudijono, A. (2009). Pengantar Evaluasi
pembelajaran berbasis HOTS (Higher Order Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo.
Thinking Skills) agar pada proses pembelajaran Suharsimi, A. (2013). Prosedur Penelitian Suatu
dapat mencapai level HOTS (Higher Order Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai