Anda di halaman 1dari 10

LEMBAR JAWABAN UTS

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2022/2023

NAMA : WAHYU YULIANTO


N.I.M. : 2014190044
MATA KULIAH : MANAJEMEN PAJAK
PROGRAM STUDI : SARJANA AKUNTANSI
KELAS : {PAGI/MALAM}
HARI\TANGGAL : 09 November 2022
WAKTU : 1 Minggu
FAKULTAS : EKONOMI DAN BISNIS

PANITIA UJIAN TENGAH SEMESTER


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS - UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA
Y.A.I
JAKARTA

UTS

UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2022/2023

MATA KULIAH : MANAJEMEN PAJAK


PROGRAM STUDI : SARJANA AKUNTANSI
KELAS : {PAGI/MALAM}
HARI\TANGGAL : 09 November 2022
WAKTU : 1 Minggu
FAKULTAS : EKONOMI DAN BISNIS
SIFAT UJIAN : TAKE HOME EXAM (Open Book/Resources)

Petunjuk Umum
1. Jawaban dikerjakan dirumah dengan waktu pengerjaan maksimal 1 (satu) minggu yang
dimulai pada waktu yang tertera di soal sampai dengan Minggu Kedua UTS
2. Jawaban dikirim dengan cara men-upload ke Portal Mahasiswa SISKAMAYA UTS PALING
LAMBAT adalah 1 (satu) minggu berikutnya di HARI yang sama, maksimal pada JAM kuliah
berakhir. JAWABAN UTS akan tercatat sebagai ABSENSI MENYELESAIKAN UTS.
3. Mahasiswa tidak diperkenankan untuk memasukan/men-upload JAWABAN UTS
melampaui Jadual yang ditetapkan (Sistem Terkunci).
4. Periksalah jawaban saudara sebelum di-upload ke Portal
5. Jawaban yang sama persis (SIMILAR) akan dianggap sebagai kecurangan.
6. Waktu Menyelesaikan Jawaban dipertimbangkan sebagai nilai tambahan.

SOAL 1
PT. Arimbi adalah perusahaan yang bergerak dibidang Alat-alat Berat yang terdaftar di KPP
Jakarta Timur, sedang dalam pemeriksaan Pajak untuk tahun 2018. Pada saat permintaan data oleh
pemeriksa PT. Arimbi tidak dapat memenuhi permintaan Pemeriksa sesuai dengan jadwal yang
ditentukan sehingga pemeriksa mengeluarkan SP1 (Surat Peringatan pertama). Sugito Taslim
adalah Direktur Utama PT. Arimbi tidak ingin hasil pemeriksaan tersebut berlanjut ke Proses
Keberatan di kantor Wilayah Pajak Jakarta Timur dan Pengadilan Pajak.Sugito Taslim
menghendaki hasil pemeriksaan selesai di KPP Jakarta Timur sehingga tidak terjadi sengketa
pajak. Sebagai Tax Advisor langkah atau planning apa yang harus dijalankan agar keinginan Sugito
dapat terpenuhi.
Jawab :
Supaya keinginan Sugito agar tidak terjadi sengketa pajak pada saat pemeriksaan pajak, Sugito
harus melakukan strategi pajak seperti :
❖ Menyelenggarakan pembukuan dan dokumentasi yang baik
❖ Mendokumentasikan kertas kerja penyusunan SPT dengan baik
❖ Pertimbangkan resiko pemeriksaan pajak berdasarkan aspek perpajakan :
• Grey area (tentukan kena pajak atau tidak)
• Tidak diatur
• Diatur dengan tegas, tapi sulit dilakukan

Buat profile perusahaan termasuk alur kerja pekerjaan yang dikerjakan oleh wajib pajak pastikan
adanya permisahan pendapatan dan biaya biaya yang berhubungan langsung dengan pendapatan
apakah bersifat final atau tidak untuk menghindari penerapan pembebanan biaya menggunakan
pehitungan proporsional.

Pada saat dilakukan pemeriksaan pastikan :


❖ Pemeriksaan yang dilakukan benar
❖ Surat perintah pemeriksaan
❖ Surat pemberitahuan pemeriksaan pajak
❖ Alasan pemeriksaaan pajak

Permintaan dan peminjaman dokumen :


❖ Kesesuaian permintaan dengan peminjaman (jangka waktu)
❖ Pembuatan bukti peminjaman
❖ Perhatian khusus pada dokumen tertentu
❖ Minta surat pernyataan atau tanda terima dari pemeriksa atas dokumen yang sudah diminta
❖ Maksimalkan penyerahan copy dokumen yang diminta

Lakukan komunikasi yang baik :


❖ Bersikap kooperatif, bersedia memberikan penjelasan, memberikan peminjaman buku,
catatan , dan dokumen yang diperlukan oleh tim pemeriksa serta tidak berupaya untuk
menghambat jalannya pemeriksaan.
❖ Apabila buku /catatan/ dokumen yang diperlukan tim pemeriksa belum lengkap, sesegera
mungkin memenuhi kelengkapannya.
❖ Memantau perkembangan proses pemeriksaan dan menanyakan hal hal yang mungkin perlu
ditambahkan/ dijelaskan untuk membantu mempercepat proses pemeriksaan
❖ Lakukan pembahasan dari temuan pemeriksa baik pemahaman atau bantahan terhadap
temuan
Pada saat sesudah pemeriksaan pajak :
❖ Perhatikan produk pemeriksaan – jangka waktu penyelesaian produk pemeriksaan
pengaruh tahun tahun terkait
❖ Identifikasi masalah yang dijumpai dan Langkah antisipasi ke depan
SOAL 2
Dalam penyusunan dan penerapan Tax Planning di perusahaan bukan hanya tanggung jawab
Accounting dan Tax Departemen saja melainkan tanggung jawab bersama semua komponen yang
ada di perusahaan. Penerapan tax planning di sebuah perusahaan yang melibatkan tiap-tiap
departemen yang dikaitkan dengan teori dasar manajemen yaitu POAC (Planning, Organisation,
Actuating dan Controlling). Buatkan Analisis dalam sebuah perusahaan tentang penerapan tax
planning yang dikaitkan dengan POAC buatkan skema alurnya dalam sebuah bagan.
Jawab :
POAC yaitu Planning – Organizing – Actuating – Controlling. Fungsi Pertama yaitu Planning
(Perencanaan), perencanaan merupakan dasar yang harus dibentuk oleh perusahaan sebelum
perusahaan menentukan apa yang akan mereka lakukan, melalui perencanaan, perusahaan
membentuk visi dan misi, tujuan perusahaan dan strategi yang akan dilakukan oleh perusahaan
untuk mencapai tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan dasar penting yang harus dibentuk
oleh perusahaan. Berikut bagan tax planning berdasarkan POAC :

Menganalisis
Informasi yang ada

Buat suatu model


atau lebih rencana
besarnya pajak

Evaluasi atas
perencanaan pajak

Mencari Kelemahan
dan kemudian
memperbaiki
perencanaan pajak

Memutakhirkan
rencana pajak

1) Menganalisis Informasi yang Ada


Tahap pertama dari perencanaan pajak adalah menganalisis komponen yang berbeda atas
pajak yang terlibat dalam suatu proyek dan menghitung seakurat mungkin beban pajak yang
ditaanggung. Hal ini hanya bisa dilakukan dengan mempertimbangkan masing-masing
elemen dari pajak, baik secara sendiri-sendiri maupun secara total pajak yang harus dapat
dirumuskan sebagai perencanaan pajak yang paling efisien.
2) Buat Satu Model atau Lebih Rencana Besarnya Pajak
Pilih bentuk transaksi operasi atau hubungan internasional. Pada hampir semua sistem
perpajakan internasional, paling tidak ada dua negara yang ditentukan lebih dahulu. Dari
sudut pandang perpajakan, proses perencanaan tidak bisa berada di luar dari tahapan
pemilihan transaksi, operasi, dan hubungan yang paling menguntungkan.

3) Evaluasi atas Perencanaan Pajak


Tax planning sebagai suatu perencanaan yang merupakan bagian kecil dari seluruh
perencanaan strategis perusahaan. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi untuk melihat
sejauh mana hasil pelaksanaan suatu perencanaan pajak terhadap beban pajak, perbedaan
laba kotor, dan pengeluaran selain pajak atas berbagai alternatif perencanaan.

4) Mencari Kelemahan Dan Kemudian Memperbaiki Kembali Rencana Pajak


Untuk mengatakan bahwa hasil suatu perencanaan pajak baik atau tidak, tentu harus
dievaluasi melalui berbagai rencana yang dibuat. Tindakan perubahaan (up to date
planning) harus tetap dijalankan walaupun diperlukan penambahan biaya atau
kemungkinan keberhasilannya sangat kecil.

5) Memutakhirkan Rencana Pajak


Meskipun suatu rencana pajak telah dilaksanakan dan proyek juga telah berjalan, tetap perlu
diperhitungkan setiap perubahan yang terjadi, baik dari undang-undang maupun
pelaksanaannya sesuai negara di mana aktivitas tersebut dilakukan yang dapat berdampak
terhadap komponen suatu perjanjian.
SOAL 3

Pada tanggal 23 Desember 20XX PT. Sejahtera mengadakan Rapat Umum pemegang Saham
(RUPS) dan PT. Sejahtera mengumumkan pembagian Dividen sebesar Rp. 1.000.000.000. dan
akan dibayarkan pada tanggal 05 Januari tahun berikutnya

Pertanyaan :
a. Kapan PT. Sejahtera Mencatat Dividen yang dibagikan
Jawab :
PT. Sejahtera mencatat Dividen yang dibagikan pada saat pengumuman pembagian
Dividen pada tanggal 23 Desember 20XX

b. Hitunglah Dividen yang akan diterima oleh masing-masing pemegang saham


Jawab :

Dividen Yang Dividen Yang


Kepemilikan
dibagikan Diterima
Rp
PT Arimbi 40%
400.000.000
Rp Rp
CV. Berkah 20%
1.000.000.000 200.000.000
Rp
Entis Sutisna 40%
400.000.000

c. Hitunglah Dampak pajak yang akan dipotong oleh PT. Sejahtera (Gunakan UU No. 11
tahun 2020 Ciptaker) pendekatan Tax Planning diutamakan
Jawab :
Pajak yang dipotong oleh PT. Sejahtera adalah dengan menggunakan tarif pajak PPh 23
yaitu sebesar 15% dari dividen yang dikenakan. Jadi PT. Sejahtera memotong pajak dari
pendapatan dividen tersebut sebesar :
𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑃𝑃ℎ 23 = 15 % × 𝑅𝑝. 1.000.000.000
= 𝑅𝑝. 150.000.000

d. Buatkan Jurnal dari kedua sisi (Pemberi dan penerima Dividen)


Jawab :
PT Sejahtera

General Journal

31 Dec 20XX

Tangal Keterangan Debet Kredit

Rp
Dec 23 Laba ditahan
1.000.000.000
Rp
Utang PPh 23
150.000.000
Rp
Utang Dividen
850.000.000
Pada Saat Pengumuman Pembagian dividen

Rp
Jan 5 Utang Dividen
850.000.000
Rp
Utang PPh 23
150.000.000
Rp
Kas di bank
1.000.000.000

Pada Saat pembagian dividen

PT Arimbi

General Journal

31 Dec 20XX

Tanggal Keterangan Debet Kredit


Rp
Jan 5 Kas Di Bank
340.000.000
PPh 23 Dibayar Rp
dimuka 60.000.000
Pendapatan Rp
Dividen 400.000.000

CV Berkah

General Journal

31 Dec 20XX

Tanggal Keterangan Debet Kredit


Rp
Jan 5 Kas Di Bank
170.000.000
PPh 23 Dibayar Rp
dimuka 30.000.000
Pendapatan Rp
Dividen 200.000.000

Etis Sutisna
General Journal
31 Dec 20XX
Tanggal Keterangan Debet Kredit
Rp
Jan 5 Kas Di Bank
340.000.000
PPh 23 Dibayar Rp
dimuka 60.000.000
Pendapatan Rp
Dividen 400.000.000
SOAL 4

Tuan Bagus seorang Eksekutif Muda dengan penghasilan neto Rp. 100 Juta/bulan, berusia 30
tahun dan berencana menikah tahun ini. Saat ini Tuan Bagus mempunyai 2 (dua) teman Wanita y
ang akan dinikahi yaitu :
a. Nn Nabila Seorang direktur pada perusahaan swasta nasional dengan penghasilan neto Rp
. 40 juta / bulan
b. Nn Zaenab, seorang pengusaha nasi uduk yang terkenal di jalan sabang dengan
penghasilan neto Rp, 35 juta/bulan

Keduanya mempunyai kriteria yang sama dengan skor (A+), baik performance, status, Pendidikan
dan keluarga Siapa yang seharusnya dipilih oleh Tuan Bagus untuk dinikahi dengan pendekatan
Tax Saving.
Buatkan Perhitungan untuk mendukung dalam pengambilan keputusan
Jawab :
Nn Nabila Tuan Bagus Nn Zaenab
Penghasilan Neto Rp
Rp 100.000.000 Rp 35.000.000
Sebulan 40.000.000
Penghasilan Neto Rp
Rp 1.200.000.000 Rp 420.000.000
Setahun 480.000.000
Rp
PTKP(TK/0) Rp 54.000.000 Rp 54.000.000
54.000.000
Penghasilan Kena Rp
Rp 1.146.000.000 Rp 366.000.000
Pajak 426.000.000

Tarif Progresif
Rp
5% Rp 3.000.000
3.000.000
Rp
15% Rp 28.500.000
28.500.000 Tidak terkena PPh 21 dikarena
Rp penghasilan selama 1 tahun belum
25% Rp 62.500.000
18.500.000 mencapai Rp. 500 juta dan Zaenab
30% Rp 1.156.200.000 dikenakan tarif untuk UMKM sebesar 0,5
35% % jika penghasilannya dalam setahun
PPh 21 terhutang Rp telah mencapai Rp. 500 juta
Rp 1.250.200.000
setahun 50.000.000
PPh 21 terhutang Rp
Rp 104.183.333
sebulan 4.166.667

Jadi sebaiknya Tuan Bagus memilih Nn. Zaenab dalam memilih pasangan hidupnya jika
mengkualifikasinya berdasarkan perpajakan
SOAL 5

Berikan Penjelasan Skema Tax Planning PPh 21 dan berikan analisa Penghematannya dengan
perbandingan 3 Metode yaitu
1. Metode Net
Jawab :
Dalam metode ini, PPh 21 yang terutang akan ditanggung oleh perusahaan, sehingga gaji
yang diterima karyawan tidak akan dikurangi dengan PPh pasal 21 karena perusahaan yang
akan menanggung beban/biaya PPh pasal 21. PPh pasal 21 yang ditanggung perusahaan
tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto perusahaan. Net Method (Metode Net)
adalah suatu metode perhitungan PPh Pasal 21 yang ditanggung oleh perusahaan secara
penuh atau sebagian dalam bentuk kenikmatan. Dengan metode ini maka gaji yang diterima
oleh karyawan didapat secara penuh tanpa adanya potongan PPh pasal 21. Dari sisi
perusahaan maka akan dilakukan koreksi fiskal positif karena biaya PPh pasal 21 tidak bisa
di biayakan secara fiskal. Penggunaan Net Method ini membutuhkan analisa komprehensif
karena selain menjadi beban, pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan tidak bisa
dibebankan secara fiskal dalam menghitung PPh Badan.

2. Metode Gross
Jawab :
Dalam metode ini, jumlah PPh 21 yang terutang akan ditanggung oleh karyawan itu sendiri,
sehingga akan benar benar mengurangi penghasilan Gross Method (Metode Gross) adalah
suatu metode perhitungan PPh Pasal 21 yang seluruh pajak yang terutang dibebankan oleh
karyawan itu sendiri. Penghasilan pada karyawan akan berkurang sesuai dengan besarnya
pajak penghasilan pasal 21 terutang dari karyawan tersebut. Perusahaan juga tidak akan
melakukan pembebanan biaya pajak penghasilan pasal 21 karena kewajiban perpajakan
yang dilakukan karyawan ditanggung sendiri oleh karyawan tersebut.

3. Metode Gross Up
Jawab :
❖ Apabila PPh Pasal 21 diberikan dalam bentuk tunjangan, maka tunjangan tersebut
akan menambah penghasilan bagi karyawan dan dikenal PPh Pasal 21. Perhitungan
PPh dilakukan dengan cara gross up, dimana besarnya tunjangan pajak sama dengan
jumlah PPh pasal 21 terutang untuk masing masing karyawan
❖ PPh Pasal 21 karyawan ini dapat dibiayakan
❖ Secara umum, perusahaan akan menanggung PPh Pasal 21 yang besarnya sama
dengan PPh terutang untuk masing masing karyawan. Namun, perusahaan juga bisa
memberikan tunjangan yang besarnya berbeda dengan PPh terutang

Dan buatkan contoh masing masing jurnalnya


Jawab :
1) Metode Gross
Seorang karyawan bekerja di sebuah perusahaan dengan gaji sebulan Rp. 8.000.000 dan
tidak kawin dan tanpa tanggungan. Berikut perhitungan PPh 21 yang terhutangnya :
Metode Net
Gaji Rp 8.000.000
Biaya Jabatan
5% X Gaji Rp 400.000
Penghasilan Neto sebulan Rp 7.600.000
Penghasilan Neto setahun Rp 91.200.000
PTKP (Tk/0) Rp 54.000.000
Penghasilan Kena Pajak Rp 37.200.000
Tarif Progresif
5 % X Rp.37.200.000
Pajak terhutang setahun Rp 1.860.000
Pajak terhutang sebulan Rp 155.000
Jurnalnya :
Tanggal Keterangan Debet Kredit

Des 31 Kas Di Bank Rp 94.140.000

Piutang PPh 21 Rp 1.860.000

Pendapatan Rp
Gaji 96.000.000

Pada saat menerima gaji

2) Metode Net
Seorang karyawan bekerja di sebuah perusahaan dengan gaji sebulan Rp. 8.500.000 dan
tidak kawin dan tanpa tanggungan. Berikut Jurnalnya :
Tanggal Keterangan Debet Kredit

Rp
Des 31 Kas Di Bank
102.000.000
Rp
Pendapatan Gaji
102.000.000

Pada saat menerima gaji

Karena pajak ditanggung perusahaan jadi gajinya tetap Rp. 8.500.000 sebulan atau Rp.
102.000.000 dalam setahun

3) Metode Gross Up
Seorang karyawan bekerja di sebuah perusahaan dengan gaji sebulan Rp. 8.500.000 dan
tidak kawin dan tanpa tanggungan. Berikut perhitungan dan Jurnalnya :
Metode Gross Up

Gaji Rp 11.000.000
Biaya Jabatan

5% X Gaji Rp 550.000
Penghasilan Neto sebulan Rp 10.450.000

Penghasilan Neto setahun Rp 125.400.000

PTKP (Tk/0) Rp 54.000.000

Penghasilan Kena Pajak Rp 71.400.000


Rumus lapisan ke 2
(PKP - Rp. 47.500.000) X 15/85 +Rp. 2.500.000

Tunjangan Pajak Karyawan setahun Rp 6.717.647


Tunjangan Pajak Karyawan sebulan Rp 559.804
Tanggal Keterangan Debet Kredit

Rp
Des 31 Kas Di Bank
138.717.647
Rp
Tunjangan Pajak
6.717.647
Rp
Pendapatan Gaji
132.000.000

Pada saat menerima gaji

Anda mungkin juga menyukai