DISUSUN OLEH:
DOSEN FASILITATOR:
Nety Mawarda Hatmanti, S.Kep., Ns., M.Kep.
Dinamika kelompok berasal dari kata dinamika yang memiliki arti tingkah
laku warga lainnya sehingga terjadi hubungan timbal balik. Secara jelas dinamika
berarti interaksi atau interdependensi antara kelompok yang satu dengan lainnya.
Jadi dinamika kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau
lebih individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara anggota satu
dengan yang lain yang dapat berlangsung dalam situasi yang dialami secara
bersama.
1. Fungsi Dinamika
Dinamika kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu, maka dari
itu dinamika kelompok diperlukan karena dapat berfungsi sebagai berikut:
a. Antar individu satu dengan yang lain akan terjadi kerjasama saling
membutuhkan dalam mengatasi persoalan hidup.
b. Individu akan lebih memudahkan segala pekerjaan karena
dikerjakan secara bersama sehingga dapat mengetahui kelemahan
dalam bekerja
c. Mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar, karena pekerjaan
yang besar akan dibagi-bagi sesuai bagian kelompok masing-
masing
d. Masyarakat lebih demokratis karena tiap individu dapat
memberikan masukan dengan yang lainnya da memiliki peran yang
sama dalam masyarakat
2. Jenis Kelompok Sosial
Merupakan satu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih individu yang
mengadakan interaksi social agar dapat terjadi pembagian tugas,
struktur dan norma yang ada. Kelompok social dapat dibagi menjadi:
a. Kelompok Primer, memiliki hubungan erat sekali dalam kehidupan.
Contoh: keluarga, RT atau kelompok kawan sepermainan,
kelompok agama.
b. Kelompok Sekunder, hubungan tidak langsung, berjauhan dan
sifatnya kurang kekeluargaan. Contoh: partai politik, rekan kerja.
Kondisi demikian akan terjadi pada setiap kelompok dan tak terkecuali
kelompok profesi perawat.
Motivasi berubah
Perasaan terhadap perubahan
persiapan berubah
b. Rogers E (1962)
Menurut Roger E untuk mengadakan suatu perubahan perlu ada
beberapa langkah yang ditempuh sehingga harapan atau tujuan akhir
dari perubahan dapat tercapai. Langkah tersebut adalah:
Tahap Awareness (1)
c. Lippit (1973)
Lippit memandang teori perubahan dapat dilaksanakan dari tinjauan
sebagai seorang pembaharu, dengan memperkenalkan terjadinya
perubahan, sehingga terdapat beberapa langkah yang ditempuh untuk
dapat mengadakan pembaharuan.
Langkah 2
Pengkajian motivasi dan kemampuan
Langkah 3
Pengkajian hasil
Langkah 4
Penetepan Tujuan
Langkah 5
Penetapan peran pembaharu
Langkah 6
Mempertahankan hasil
Langkah 7
Penghentian bantuan