Anda di halaman 1dari 24

RESUME

KONSEP DASAR PRAKTIK


KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH:

Nur Lailatul Faizah (1130122001)

DOSEN FASILITATOR:
Nety Mawarda Hatmanti, S.Kep., Ns., M.Kep.

PROGRAM STUDI LINTAS JALUR S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................... 3
1.1 Sistem Pelayanan Kesehatan ............................................................................ 3
1.2 Dinamika Kelompok dalam Keperawatan ........................................................ 6
1.3 Perubahan Konsep dalam Keperawatan ............................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 14
LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 15

Konsep Dasar Praktik Keperawatan Page ii


TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Sistem Pelayanan Kesehatan

System pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam


meningkatkan derajat kesehatan. Melalui system ini tujuan pembangunan
kesehatan dapat tercapai dengan cara efektif, efisien dan tepat sasaran.
Keberhasilan system pelayanan kesehatan tergantung dari beberapa komponen
yang masuk dalam pelayanan kesehatan diantara perawat, dokter atau tim
kesehatan lain yang saling menunjang antara satu sama lain (Hidayat, 2007).

1. Tingkat Pelayanan Kesehatan


Melalui tingkat pelayanan kesehatan akan diketahui kebutuhan dasar
manusia tentang kesehatan. Menurut Leavel dan Clark dalam memberikan
pelayanan kesehatan harus memandang pada tingkat pelayanan kesehatan
yang diberikan, diantara tingkat pelayanan kesehatan dalam system
pelayanan kesehatan sebagai berikut:
a. Health Promotion (promosi kesehatan)
b. Specific Protection (perlindungan khusus)
c. Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini dan
pengobatan segera)
d. Disability Limitation (pembatasan cacat)
e. Rehabilitation (rehabilitasi)
2. Lembaga Pelayanan Kesehatan
Merupakan tempat pemberian pelayanan kesehatan pada masyarakat
dalam rangka meningkatkan status kesehatan. Tempat pelayanan kesehatan
ini sangat bervariasi berdasarkan tujuan pemberian pelayanan kesehatan.
a. Rawat jalan
Bertujuan memberikan pelayanan kesehatan pada tingkat
pelaksanaan diagnosis dan pengobatan pada penyakut yang akut
atau mendadak dan kronis yang dimungkinkan tidak memerlukan
pelayanan rawat inap. Contoh: klinik kesehatan, klinik dokter
spesialis, klinik perawatan spesialis.

Konsep Dasar Praktik Keperawatan Page 3


b. Institusi
Merupakan lembaga pelayanan kesehatan yang fasilitasnya cukup
dalam memberikan berbagai tingkat pelayanan kesehatan, seperti:
rumah sakit, pusat rehabilitasi.
c. Hospice
Bertujuan memberikan pelayanan kesehatan yang difokuskan pada
klien yang mengalami sakit terminal sehingga agar lebih tenang dan
dapat melewati masa-masa terminalnya dengan tenang selama
proses perawatan, Contoh: Home Care.
d. Community Based Agency
Merupakan bagian dari lembaga pelayanan kesehatan yang
dilakukan pada klien dan keluarganya sebagaimana pelaksanaan
perawatan keluarga, seperti: praktik perawatan keluarga.
3. Lingkungan Sistem Pelayanan Kesehatan
Lingkungan system pelayanan kesehatan dapat mencakup pe;ayanan
dokter, pelayanan keperawatan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Subsistem pelayanan kesehatan memiliki tujuan masing-masing dengan
tidak meninggalkan tujuan umum dari pelayanan kesehatan. Pelayanan
kesehatan yang sekarang ini dapat diselenggarakan oleh pihak pemerintah
maupun swasta. Bentuk pelayanan kesehatan terbagi dalam pelayanan dasar
yang dilakukan di puskesmas dan pelayanan rujukan yang dilakukan
dirumah sakit. Berikut tiga bentuk pelayanan kesehatan, yaitu:
a. Primary Health Care (pelayanan tingkat dasar/pertama).
Pelayanan kesehatan tingkat dasar ini bisa dilaksanakan oleh
puskesmas atau balai kesehatan masyarakat.
b. Secondary Health Care (pelayanan kesehatan tingkat rujukan)
Diperlukan bagi yang membutuhkan perawatan dirumah sakit atau
dirawat inap. Dilaksanakan dirumah sakit yang tersedia tenaga
spesialis atau sejenisnya.
c. Tertiary Health Service (pelayanan kesehatan tingkat ketiga)
Merupakan tingkat pelayanan kesehatan tertinggi, biasanya

Konsep Dasar Praktik Keperawatan Page 4


membutuhkan tenaga yang ahli atau subspesialis dan sebagai
rujukan utama, seperti: rumah sakit tipe A dan B.
4. Pelayanan Keperawatan dalam Pelayanan Kesehatan
Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan
yang meliputi pelayanan dasar dan pelayanan rujukan. Sebagai bagian dari
pelayanan kesehatan, maka pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh
tenaga perawat yang memiliki tugas, diantaranya memberi asuha
keperawatan keluarga, komunitas dalam pelayanan kesehatan dasar dan
akan memberikan pelayanan kesehatan secara umum pada pelayanan
rujukan.
Contoh pelayanan keperawatan pada tingkat dasar yang dilakukan di
lingkup puskesmas dengan pendekatan asuhan keperawatan keluarga dan
komunitas, yaitu: mengenali masalah kesehatan secara dini, mengambil
keputusan dalam kesehatan, menanggulangi keadaan darurat bila terjadi
kecelakaan atau penyakit yang sifatnya mendadak, meemberikan pelayanan
keperawatan dasar pada anggota keluarga yang sakit, memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.
Pelayanan keperawatan pada lingkup pelayanan rujukan, tugas perawat
adalah memberikan asuhan keperawatan pada ruang lingkup rujukan seperti
apda anak. Maka perawat memberikan asuhan keperawatan pada anak
melalui proses pendekatan keperawatan anak. Sedangkan untuk lingkup
keperawatan jiwa, perawat akan memberikan asuhan keperawatan pada
pasien dengan gangguan jiwa, dan seterusnya.
5. Factor yang Mempengaruhi Pelayanan Masyarakat
Pelaksanaan pelayanan kesehatan juga akan lebih berkembang atau
terhambat karena dipengaruhi oleh beberapa factor, diantaranya:
a. Ilmu pengetahuan dan teknologi baru
b. Pergeseran nilai masyarakat
c. Aspek legal dan etik
d. Ekonomi
e. Politik

Konsep Dasar Praktik Keperawatan Page 5


1.2 Dinamika Kelompok dalam Keperawatan

Dinamika kelompok berasal dari kata dinamika yang memiliki arti tingkah
laku warga lainnya sehingga terjadi hubungan timbal balik. Secara jelas dinamika
berarti interaksi atau interdependensi antara kelompok yang satu dengan lainnya.
Jadi dinamika kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau
lebih individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara anggota satu
dengan yang lain yang dapat berlangsung dalam situasi yang dialami secara
bersama.

1. Fungsi Dinamika
Dinamika kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu, maka dari
itu dinamika kelompok diperlukan karena dapat berfungsi sebagai berikut:
a. Antar individu satu dengan yang lain akan terjadi kerjasama saling
membutuhkan dalam mengatasi persoalan hidup.
b. Individu akan lebih memudahkan segala pekerjaan karena
dikerjakan secara bersama sehingga dapat mengetahui kelemahan
dalam bekerja
c. Mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar, karena pekerjaan
yang besar akan dibagi-bagi sesuai bagian kelompok masing-
masing
d. Masyarakat lebih demokratis karena tiap individu dapat
memberikan masukan dengan yang lainnya da memiliki peran yang
sama dalam masyarakat
2. Jenis Kelompok Sosial
Merupakan satu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih individu yang
mengadakan interaksi social agar dapat terjadi pembagian tugas,
struktur dan norma yang ada. Kelompok social dapat dibagi menjadi:
a. Kelompok Primer, memiliki hubungan erat sekali dalam kehidupan.
Contoh: keluarga, RT atau kelompok kawan sepermainan,
kelompok agama.
b. Kelompok Sekunder, hubungan tidak langsung, berjauhan dan
sifatnya kurang kekeluargaan. Contoh: partai politik, rekan kerja.

Konsep Dasar Praktik Keperawatan Page 6


c. Kelompok Formal dan Informal, kelompok formal ditandai dengan
adanya peraturan, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga,
sedangkan kelompok informal merupakan sebaliknya. Contoh
formal: kelompok kerja, panitia. Informal: arisan ibu-ibu, kelompok
belajar.
3. Pertumbuhan dan Perkembangan Kelompok
Indicator yang dijadikan pedoman untuk mengukur tingkat
perkembangan kelompok adalah sebagai berikut:
a. Adaptasi, proses adaptasi dapat berjalan dengan baik yang ditandai
dengan setiap anggota terbuka untuk menerima ide, pandangan,
norma dan kepercayaan anggota kelompok tanpa merasa
integritasnya terganggu.
b. Pencapaian tujuan, setiap anggota mampu menyampingkan ego
untuk mencapai tujuan bersama, mampu membina dan memperluas
pola serta mampu terlibat secara emosional untuk mengungkapkan
pengalaman, pengetahuan dan kemampuannya.

Perkembangan kelompok dapat dibagi menjadi tiga tahapan


diantaranya:
a. Tahap pra afiliasi (tahap perkenalan)
b. Tahap fungsional (tahap homogenitas, kecocokan dan kekompakan)
c. Tahap solusi (tahap alternatif)
4. Pentingnya Dinamika Kelompok
Profesi keperawatan merupakan bagian dari profesi kesehatan yang
anggotanya terdiri dari perawat dimana akan terjadi satu ikatan profesi yang
mempunyai tujuan sama untuk kepentingan dalam bidang keperawatan.
Profesi keperawatan terbentuk dari adanya suatu kelompok perawat yang
mempunyai tradisi, norma, prosedur dan terjadi aktivitas yang sama dalam
menjalankan tugas sebagaimana seorang perawat. Setiap anggota saling
tergantung satu sama lain karena saling memerlukan bantuan.
Setiap anggota profesi mempunyai ciri-ciri yang berbeda diantara
anggota seperti:

Konsep Dasar Praktik Keperawatan Page 7


a. Adanya kelompok anggota psikologis, dimana secara psikologis
mempunyai minat untuk berpartisipasi dalam kelompok norma.
b. Kelompok anggota margina,l artinya kelompok menerima baik
keanggotaannya tetapi bersikap menjauh atau tidak ingin terlalu
terlibat dalam kelompoknya.
c. Anggota pemberontak, artinya orang-orang yang telah diterima
kelompok bersikap menentang dan tidak bersedia mengikuti norma
kelas.

Kondisi demikian akan terjadi pada setiap kelompok dan tak terkecuali
kelompok profesi perawat.

1.3 Perubahan Konsep dalam Keperawatan


Perubahan bersifat dinamis, artinya dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang ada. Perubahan dapat mencakup keseimbangan persoalan, social
maupun organisasi untuk dapat menjadikan perbaikan atau menyempurnakan serta
dapat menerapkan ide atau konsep terbaru dalam mencapai tujuan tertentu.

1. Teori – teori Perubahan


Perkembangan profesi keperawatan tidak terlepas dari konsep berubah
yang dimiliki oleh para praktisi, akademisi atau seseorang yang masih ingin
mengembangkan keperawatan, yang memiliki keyakinan dan teori
perubahan yang dimilikinya. Sebagai gambaran dalam merubah profesi
keperawatan kea rah yang lebih professional, ada beberapa teori perubahan
yang dapat diketahui, seperti:
a. Kurt Lewin (1951)
Seseorang yang akan mengadakan suatu perubahan harus memiliki
konsep tentang perubahan yang tercantum dalam tahap proses
perubahan agar proses perubahan tersebut menjadi terarah dan
mencapai tujuan yang ada.

Konsep Dasar Praktik Keperawatan Page 8


Langkah 1 Pencairan (Unfreezing)

Motivasi berubah
Perasaan terhadap perubahan
persiapan berubah

Langkah 2 Bergerak (moving)

dari semula ke yang baru

Langkah 3 Pembekuan (refreezing)

Mempertahankan hasil perubahan

Berdasarkan lanhkah-langkah menurut Kurt Lewin dalam proses


perubahan ditemukan banyak hambatan. Hambatan tersebut yang akan
mempertahankan status quo agar tidak terjadi perubahan. Karena itu
diperlukan kemampuan yang benar-benar ada dalam konsep perubahan
sesuai dengan tahapan berubah.

b. Rogers E (1962)
Menurut Roger E untuk mengadakan suatu perubahan perlu ada
beberapa langkah yang ditempuh sehingga harapan atau tujuan akhir
dari perubahan dapat tercapai. Langkah tersebut adalah:
Tahap Awareness (1)

Tahap Interest (2)

Tahap Evaluasi (3)

Tahap Trial (4)

Tahap Adoption (5)

c. Lippit (1973)
Lippit memandang teori perubahan dapat dilaksanakan dari tinjauan
sebagai seorang pembaharu, dengan memperkenalkan terjadinya
perubahan, sehingga terdapat beberapa langkah yang ditempuh untuk
dapat mengadakan pembaharuan.

Konsep Dasar Praktik Keperawatan Page 9


Langkah 1
Menentukan Diagnosis

Langkah 2
Pengkajian motivasi dan kemampuan

Langkah 3
Pengkajian hasil

Langkah 4
Penetepan Tujuan

Langkah 5
Penetapan peran pembaharu

Langkah 6
Mempertahankan hasil

Langkah 7
Penghentian bantuan

2. Proses Terjadinya Perubahan


Siklus dalam system perubahan merupakan sebuah proses yang akan
menghasilkan sesuatu dan berdampak pada sesuatu. Dalam proses
perubahan terdapat komponen yang satu dengan yang lain dapat
mempengaruhi seperti perubahan perilaku social, perubahan institusional
dan perubahan teknologi. Berdasarkan komponen tersebut, proses
perubahan dapat saling mempengaruhi komponen yang ada, sebagaimana
contoh dengan adanya penemuan teknologi tepat guna, maka di masyarakat
akan terjadi perubahan dalam perilaku social kemunkinan masyarakat akan
menggunakan dari teknologi yang dihasilkan. Perilaku social di masyarakat
akan dapat merubah structural institusional dari system organisasi yang ada
dimasyarakat.

3. Motivasi dalam Perubahan


Perubahan timbul akibat adanya suatu motivasi yang ada dalam diri
manusia. Motivasi itu timbul karena tuntutan kebutuhan dasar manusia
sedangkan kebutuhan dasar manusia yang dimaksut antara lain:
a. Kebutuhan fisiologis
b. Kebutuhan keamanan
c. Kebutuhan social

Konsep Dasar Praktik Keperawatan Page 10


d. Kebutuhan penghargaan dan dihargai
e. Kebutuhan aktualisasi diri
f. Kebutuhan interpersonal
4. Strategi dalam Perubahan
Proses perubahan dibutuhkan cara yang tepat agar tujuan dalam
perubahan dapat tercapai secara tepat, efektif dan efisien. Cara tersebut
membutuhkan strategis khusus dalam perubahan di antaranya:
a. Strategi Rasional Empirik, manusia sebagai komponen dalam
perubahan memiliki sifat rasional untuk kepentingan diri dalam
berperilaku. Dilakukan pada penempatan sasaran yang sesuai
dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki.
b. Strategi Reduktif Normatif, berdasarkkan standar norma yang ada
di masyarakat. Dilaksanakan dengan melibatkan individu atau
kelompok dalam proses penyusunan rancangan perubahan.
c. Strategi Paksaan Kekuatan, adanya penggunaan kekuatan atau
kekuasaan yang dilaksanakan secara paksa dengan menggunakan
kekuatan moral dan kekuatan politik. Dilaksanakan dalam
perubahan system kenegaraan, penerapan system pendidikan dll.
5. Model dalam Perubahan
Berikut beberapa model perubahan yang digunakan sebagai dasar dalam
mengenali perubahan yaitu:
a. Research and Development Model (model penelitian dan
pengembangan), dilakukan dengan cara mengidentifikasi,
menjabarkan atau mengembangkan komponen dalam perubahan,
menyiapkan dan melakukan desiminasi kepada masyarakat tentang
hal-hal yang akan dilakukan.
b. Social Interaction Model (model interaksi sosial), dilakukan
berdasarkan saling kerja sama dalam system social dengan
memfokuskan pada persepsi dan respon dari perubahan yang akan
dilakukan. Model ini menggunakan tahapan langkah dari teori
Roger.

Konsep Dasar Praktik Keperawatan Page 11


c. Problem Solving Model (model penyelesaian masalah), dilakukan
dengan langkah mengidentifikasi masalah, mendiagnosis,
menemukan cara penyelesaikan yang akan digunakan, melakukan
uji coba dan melakukan evaluasi hasil dari uji coba untuk digunakan
dalam perubahan.
6. Hambatan dalam Perubahan
Perubahan tidak selalu mudah utnuk dilaksanakan akan tetapi banyak
hambatan yang akan diterimanya baik hambatan dari luar maupun dari
dalam. Hal yang menjadi hambatan dalam perubahan adalah sebagai
berikut:
a. Ancaman kepentingan pribadi
b. Persepsi yang kurang tepat terhadap informasi yang di dapat
c. Reaksi psikologis dalam merespon atau beradaptasi
d. Toleransi terhadap perubahan rendah
e. Kebiasaan terhadap keyakinan yang dimiliki sangat kuat
f. Ketergantungan terhadap orang lain
g. Perasaan tidak aman terhadap dampak yang akan terjadi
h. Norma yang berlaku tidak mudah untuk dirubah
7. Perubahan dalam Keperawatan
Seiring dengan kemajuan teknologi proses perubahan juga terjadi dalam
perkembangan keperawatan. Hal ini disebabkan karena:
a. Keperawatan sebagai profesi, akan mengalami perubahan kearah
professional dengan menunjukkan agar profesi keperawatan diakui
oleh profesi bidang kesehatan yang sejajar dalam pelayanan
kesehatan.
b. Keperawatan sebagai bentuk pelayanan asuhan keperawatan
profesional, akan terus memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat
dalam penerapan model asuhan keperawatan yang tepat, sesuai
dengan lingkup praktek keperawatan
c. Keperawatan sebagai ilmu pengetahuan, harus selalu berubah dan
berkembang sejalan dengan tuntutan jaman dan perubahan
teknologi.

Konsep Dasar Praktik Keperawatan Page 12


d. Keperawatan sebagai komunitas masyarakat ilmiah, selalu
menunjukkan jiwa professional dalam tugas dan tanggung jawabnya
dan selalu mengadakan perubahan sehingga citra sebagai profesi
tetap bertahan dan berkembang.

Konsep Dasar Praktik Keperawatan Page 13


DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A. A. A. (2007). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan (2nd ed.).


Salemba Medika.

Konsep Dasar Praktik Keperawatan Page 14


LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA

Konsep Dasar Praktik Keperawatan Page 15


Konsep Dasar Praktik Keperawatan Page 16
Konsep Dasar Praktik Keperawatan Page 17
Konsep Dasar Praktik Keperawatan Page 18
Konsep Dasar Praktik Keperawatan Page 19
Konsep Dasar Praktik Keperawatan Page 20
Konsep Dasar Praktik Keperawatan Page 21
Konsep Dasar Praktik Keperawatan Page 22
Konsep Dasar Praktik Keperawatan Page 23
Konsep Dasar Praktik Keperawatan Page 24

Anda mungkin juga menyukai