Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 2

Kasus
Pembelian Alat Peraga

Endah Pramiasih
Ita Uzzakah
Risto

CGP Angkatan 4 Kab.Brebes


Kami mengambil kasus ini dari

salah satu anggota dan terjadi di


sekolahya. Kasus yang dianalisis

diberi nama Kasus Pembelian Alat

Peraga.

Di sekolah tempat saya mengajar pernah membeli

sebuah alat peraga untuk memandikan jenazah.

Sesungguhnya sebelum pembelian alat peraga

tersebut, semua guru tidak setuju untuk

membelinya, karena itu tidak relevan dengan usia

SD. Dan ditambah lagi harga yang terlalu tinggi

namun kepala sekolah tidak dapat berbuat banyak

karena itu sudah dikondisikan (diwajibkan beli) oleh

Dinas Pendidikan setempat.


Meskipun ada penolakan dari semua guru, kepala

sekolah tetap membeli alat tersebut supaya di

anggap loyal oleh atasannya. Setelah dibeli alat

peraga tersebut akhirnya benar saja alat tersebut

tidak dimanfaatkan dan hanya disimpan di gudang.


9 langkah pengambilan dan pengujian
keputusan pada studi kasus Pembelian Alat
Peraga

1. Nilai-nilai yang saling bertentangan

adalah benar bahwa kepala sekolah

harus loyal dengan atasannya benar

juga jika menolak membeli alat

peraga tesebut karena tidak

relevan dengan usia SD.


2.Yang terlibat dalam situasi ini yaitu kepala

sekolah dan guru-guru.

3. Fakta-fakta yang relevan;


1) Kepala sekolah loyal dengan atasannya (Dinas
Pendidikan setempat),
2) Alat peraga tidak relevan dengan usia SD,
3) Alat peraga harganya terlalu mahal, ,
4) Guru-guru menolak membeli alat peraga
tersebut.
4.Pengujian benar atau salah

1) Uji Legal=tidak ada


:2) Uji Regulasi/Standar Profesional= Dalam kasus
ini tidak di temukan pelanggaran kode etik
profesi.
3.) Uji Intuisi= Dalam kasus ini berdasarkan

perasaan dan intuisi ada yang salah, yakni alat

peraga memandikan jenazah tidak pas untuk siswa

SD. Kemudian harga alat peraga yang terlalu

mahal.
4) Uji Halaman Depan Koran/Publikasi=Keputusan
yang di ambil tidak perlu adanya publikasi
karena dalam pembelian Alat Peraga memang
sudah menjadi kesepakatan bersama antara
pihak Kepala Sekolah dengan Dinas Pendidikan
5) Uji Panutan/Idola=Baik kepala sekolah ataupun
Guru berusaha melakukan Hal yang loyal
terhadap atasan dengan kata lain "Manut"
dengan apa yang sudah menjadi aturan Dinas.

5. pengujian Paradigma Benar lawan


Benar
1) Kasus ini memuat paradigma Individu
lawan Masyarakat (Individual Vs
Community), yaitu Kepala Sekolah
dengan Dewan Guru yang awalnya
tidak sepakat dengan pembelian Alat
peraga
2) kebenaran lawan kesetiaan
6. Prinsip Resolusi
Kasus Ini memuat prinsip Berpikir Berbasis Peraturan

(Rule-Based Thinking) yaitu Kepala Sekolah yang harus

tetap loyal dengan aturan Dinas.


7. Investigasi Opsi Trilema
Penyelesaian lain yaitu dengan tetap membeli alat peraga

tersebut namun Guru harus tetap memanfaatkan Alat

peraga untuk kegiatan pembelajaran yang sesuai.


8. Buat Keputusan
Setelah melakukan 9 langkah dalam mengambil keputusan,

Kepala Sekolah tetap memesan Alat peraga tersebut.Yg

betul, keputusan membutuhkan keberanian utk

meakukannya dan ungkap alasan bahwa alat peraga

kurang pas utk jenjang SD, jd akan mubazir Krn tidak

digunakan

9. Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan

Pihak Sekolah merasa sudah mengambil keputusan

yang tepat dengan tetap memesan Alat peraga

tersebut. Dan hal ini membuat pihak sekolah

terutama Kepala sekolah merasa sudah

memutuskan dengan penuh pertimbangan dan

sepakat akan tetap memanfaatkan Alat Peraga

tersebut sesuai dengan Tingkat SD


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai