Anda di halaman 1dari 3

Kasus:

Ketika ada tenaga kependidik yang meminta ijin/memohon pengertiannya jika beliau tidak
bisa datang ke sekolah tepat waktu karena harus mengurus dulu anaknya yang masih bayi.
Pada awalnya karena merasa kasihan, tendik tersebut diberi dispensasi tapi ternyata setelah
anaknya bertambah umur kebiasaan tersebut tetap beliau lakukan, yang akhirnya membuat
kepala sekolah merasa jengkel karena karena hal tersebut menjadi kecemburuan bagi
pendidik ataupun tenaga kepndidikan yang lainnya. Pada saat itulah Kepala sekolah
menugaskan saya untuk berbicara dengan tenaga kependidikan tersebut.

9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan pada studi kasus:


1. Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut?
Salah seoran tenaga kependidikan meminta dispensasi khusus tentang keterlambatan
beliau dating ke sekolah dengan alasan mempunyai bayi. Pada saat itu kepala sekolah
memberi ijin, tapi lama kelamaan Kepala sekolah merasa kesal karena kebiasaan itu
beranjut sampai sekarang bahkan menjadi kecemburuan bagi yang lainnya.
2. Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut ?
Yang terlibat dalam situasi tersebut adalah Kepala sekolah, tenaga kependidikan
tersebut, saya (yang diberi tugas oleh Kepala sekolah), dan guru yang lain
(meskipun secara tidak langsung)
3. Apa fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut ?
1) Salah seorang tenaga kependidikan meminta dispensasi khusus untuk terlambat
dating ke sekolah karena mempunyai bayi
2) Dengan alasan kasihan kepala sekolah memeberi ijin (sifatnya smentara)
3) Kebiasaan terlambat dating ke sekolah tetap berlanjut
4) Kepala sekolah merasa jengkel
5) Adanya kecemburuan dari guru yang lain
6) Kepala Sekolah menugaskan saya untu menyelesaikan/membicarakan permasalahn
tersebut
4. Mari kita lakukan pengujian benar atau salah terhadap situasi tersebut.
o Apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji legal).
Tidak ada pelanggaran hukum
o Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut?
(Uji regulasi). Kalau berhubungan dengan norma tidak ada, namun jika
dihubungkan dengan prinsip dalam kode etik sudah menyalahi prinsip
tanggungjawab
o Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi
ini? (Uji intuisi).
Menurut saya:
1) Dari awal dengan memberi dispensasi khusus, Kepala sekolah sudah
mengambil keputusan yang kurang tepat meskipun bersifat sementara. Boleh
kalau missal terlambat datangnya sesekali tapi untuk dispensasi secara khusus
rasanya berlebihan
2) Saya merasa tenaga kependidikan pun salah karena meminta dispensasi khusus
padahal sebelumnya tentu beliau sudah diberi cuti melahirkan. Kemudian
harusnya dia faham ketika kita sudah berkomitmen bekerja berarti kita harus
bisa bertanggungjawab terhadap pekerjaan tersebut. Bukan berarti
mengenyampingkan keluarga tapi harus bisa mengkondisikan bukan alih-alih
minta dispensasi secara khusus. Apalagi hal ini berlanjut sampai sekarang
(usia anak bukan bayi lagi)
3) Kepala Sekolah terlalu lembut/berbelas kasih dengan memebri dispensasi
khusus
4) Kurangnya kesadaran diri dari tenaga kependidikan tersebut
5) Bisa saja adanya kesalahfahaman antara Kepala Sekolah dengan tenaga
kependidikan tersebut terkait berlakunya dispensasi tersbuut
o Apa yang anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di media
cetak/elektronik maupun viral di media sosial? Apakah anda merasa nyaman?
(Uji Publikasi). Pastinya tidak merasa nyaman, jangankan untuk dipublikasikan
ke media sejujurnya untuk mengangkat kasus ini sebagai contoh pun saya merasa
tidak nyaman
o Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam
situasi ini? Keputusan yang diambil oleh kepala sekolah adalah memperjelas
situasi tersebut (dispensasi khusus) terhadap tenaga kependidikan, bahwa
dispensasi khusus itu hanya berlaku dulu Ketika anaknya masih bayi. Adapun
sekarang ini, tenaga kependidikan ybs harus datang tepat waktu
5. Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi
tersebut? Paradigma yang terjadi pada kasus tersebut adalah rasa keadilan lawan
rasa kasihan

6. Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, prinsip mana yang akan dipakai?


Prinsip penyelesaian dilemma yang akan dipilih yaitu prinsip berfikir berbasis
peraturan (rule-based thingking). Karena aturan berlaku untuk semua warga sekolah
tanpa kecuali
7. Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk
menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)?
Pendekatan secara pribadi terhadap tenaga kependidikan tersebut
8. Apa keputusan yang akan Anda ambil?
Keputusan yang akan saya ambil terhadap kasus ini, saya akan mencoba berbicara
atau menyampaikan apa yang kepala sekolah tugaskan kepada saya. Yakni tentang
kewajiban datang tepat waktu
9. Coba lihat lagi keputusan Anda dan refleksikan.
Saya merasa keputusan yang diambil sudah baik

Anda mungkin juga menyukai