Anda di halaman 1dari 8

TUGAS DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 3.

Nama CGP A9 : Nopri, S.Pd., Gr.

Tujuan Pembelajaran Khusus:


CGP dapat melakukan suatu analisis atas penerapan proses pengambilan keputusan berdasarkan
pengetahuan yang telah dipelajarinya tentang berbagai paradigma, prinsip, pengambilan dan
pengujian keputusan di sekolah asal masing-masing dan di sekolah/lingkungan lain.

1. Wawancara Bersama Dua Kepala Sekolah


Wawancara Bersama kepala sekolah SD Negeri 235 Palembang
Nama Narasumber : Dra. Emmilianty
Wawancara ini dilakukan melalui via telpon bersama kepala sekolah
SDN 235 Palembang tempat CGP bertugas. Adapun pengalaman
pengambilan keputusan yang pern ah dilakukan oleh kepala sekolah
terkait permasalahan dilema etika adalah pada saat adanya guru baru
masuk berstatus PPPK berjumlah 13 orang sedangkan di sekolah ada
dua guru honorer yang tersisa dan terdapat satu orang yang tidak dapat
kelas. Satu orang guru ini akan diberhentikan atau tetap dipertahankan.
Karena memikirkan nasib guru honorer ini, maka kepala sekolah
mengambil keputusan untuk tetap mempertahankan guru ini dengan
catatan memberikan jam mengajar di mata pelajaran Bahasa inggris
dengan tujuan supaya guru ini tetap bisa berada di Dapodik sekolah
sehingga bisa mengikuti seleksi ASN PPPK tahun 2023 lalu.

Berikut hasil wawancara terkait pengambilan keputusan dilema etika:


CGP : Assalamualaikum Ibu Emmi, Bagaimana kabarnya hari ini?
Kepala Sekolah : Walaikumsalam, Alhamdulillah, kabar baik Nopri.
CGP : Alhamdulillah kalau begitu bu. Oh iya bu, maaf mengganggu waktunya.
Sebelumnya saya mengucapkan terimakasih kepada ibu yang telah
meluangkan waktunya untuk diwawancarai terkait pengalaman ibu pada saat
mengambil keputusan tentang dilema etika. Baik bu, untuk pertanyaan
pertama, Selama ini, bagaimana ibu dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang
merupakan dilema etika atau bujukan moral?
Kepala Sekolah : Sama-sama Nopri. Dari pengalaman ibu, untuk mengidentifikasi masalah
kasus yang termasuk dilema etika atau yang tidak bertentangan dengan hukum
dengan bujukan moral melalui pemikiran ibu apakah dampak yang
ditimbulkan dari masalah ini berkaitan dengan pelanggaran hukum atau tidak.
CGP : Baik bu, terimakasih. Jadi, cara mengidentifikasinya dengan cara melihat
apakah kasusnya ini berupa pelanggaran hukum atau tidak ya bu. Berikutnya
bu.
Selama ini, bagaimana ibu menjalankan pengambilan keputusan di sekolah,
terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama
benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?
Kepala Sekolah : Untuk masalah pengambilan keputusan, yang ibu lakukan adalah menimbang-
nimbang dampak dari keputusan yang bakal ibu ambil. Contohnya pada saat
masalah mempertahankan atau melepas salah satu guru kelas yang berstatus
honorer. Karena beberapa bulan yang lalu sekolah kita ada kedatangan guru
ASN PPPK baru sehingga guru kelas kita tercukupi, sehingga guru honorer
ini mau tidak mau harus tergeser. Awalnya ibu bingung apakah mau
diputuskan kontraknya atau dipertahankan. Kalau dilepas, maka kasihan
dengan nasibnya nanti bagaimana, karena sekarang sekolah-sekolah tidak
boleh menerima guru honor lagi. Sedangkan jika dipertahan guru ini tidak ada
kelas yang bisa dia ajar. Dari kasus ini, ibu berpikir mencari cara untuk
berpihak kepada guru ini. Akhirnya dapatlah solusi untuk tetap
mempertahankan guru ini dengan memberikan jam pelajaran bahasa inggris
untuk kelas dipembelajaran kurikulum merdeka.
CGP : Baik bu, jadi seperti itu ceritanya. Pertanyaan berikutnya bu. Langkah-langkah
atau prosedur seperti apa yang biasa ibu lakukan selama ini dalam
menyelesaikan masalah seperti kasus ini?
Kepala Sekolah : Langkah-langkah yang sering ibu lakukan dalam menyelesaikan masalah,
khususnya masalah seperti yang sudah dijelaskan tadi adalah memikirkan
yang terbaik buat pegawai ibu atau kalau masalah disiswa, ibu mikiri yang
terbaik buat siswa kita.
CGP : Pertanyaan berikutnya bu. Hal-hal apa saja yang selama ini ibu anggap efektif
dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?
Kepala Sekolah : Hal-hal yang ibu anggap efektif dalam mengambil keputusan yaitu dengan
cara memutuskan keputusan yang bisa memihak dan berdampak kebaikan
pada guru-guru dan siswa-siswa disekolah.
CGP : Oh, jadi kalau keputusan dibuat untuk kepentingan guru, insyallah menurut
ibu itu yang paling efektif ya bu. Baik bu pertanyaan selanjutnya. Hal-hal apa
saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada
kasus-kasus dilema etika?
Kepala Sekolah : Yang menjadi tantangan pada saat mengambil keputusan ini adalah harus
berpikir solusi yang bisa menyelamatkan atau membantu menyelesaikan
masalah ini dengan memikirkan apa yang bakal dikorbankan sebagai dampak
dari keputusan yang diambil.
CGP : Baik bu. Pertanyaan berikunya. Apakah ibu memiliki sebuah jadwal tertentu
dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah ibu langsung
menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk
menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang ibu jalankan?
Kepala Sekolah : Untuk waktu penyelesaian masalah ini, tergantung jenis masalahnya. Kalau
seperti kasus guru yang telah dijelaskan tadi, ibu perlu berpikir terlebih dahulu
untuk mempertimbangkan solusi-solusi apa saja yang bisa diambil untuk
membantu guru tersebut.
CGP : Selanjutnya bu, Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini
mempermudah atau membantu ibu dalam pengambilan keputusan dalam
kasus-kasus dilema etika?
Kepala Sekolah : Faktor-faktor yang membantu dalam mengambil keputusan biasanya melalui
diskusi dengan guru-guru disekolah, minta pendapat kawan sesama kepala
sekolah, dan juga bisa melalui faktor daya dukung kamampuan yang sekolah
miliki baik dana maupun fasilitas yang ada.
CGP : Baik bu, pertanyaan terakhir. Dari semua hal yang telah disampaikan,
pembelajaran apa yang dapat ibu petik dari pengalaman ibu mengambil
keputusan dilema etika?
Kepala Sekolah : Pembelajaran yang dapat ibu ambil dari setiap keputusan yang diambil adalah
hidup harus bermanfaat bagi orang lain dengan selalu mengambil keputusan
yang baik-baik dan berpihak kepada yang diputuskan.
CGP : Ok bu. Alhamdulillah sangat luar biasa apa yang telah ibu lakukan.
Terimakasih bu atas waktu dan jawabannya semoga kedepannya ibu semakin
sukses dan dimasa purnabakti ini ibu selalu diberikan kesehatan.
Wassalamualaikum wr wb.
Kepala Sekolah : Walaikumsalam wr wb.

Wawancara Bersama kepala sekolah SD Negeri 1 Tulung Udi an Kab. Ogan Komering
Ilir
Nama Nara Sumber : Rendy Pradifta, S.Pd., Gr.

Wawancara ini dilakukan melalui via telpon wa bersama kepala


sekolah SDN 1 Tulung Udi An Kab. Ogan Komering Ilir. Belau
adalah salah satu kepala sekolah dari sekolah penggerak yang saya
kenal ketika waktu kuliah di FKIP PGSD Universitas Sriwijaya.
Adapun pengalaman pengambilan keputusan yang pernah dilakukan
oleh kepala sekolah terkait permasalahan dilema etika adalah dilema
antara tetap mempertahankan honor yang diterima guru dengan
resiko mengurangi belanja modal dan jasa untuk keperluan sekolah
atau menurunkan honor guru honorer disekolah sehingga uang BOS
bisa dimaksimalkan untuk kepentingan sekolah. Jadi, singkat cerita.
Beliau adalah satu-satunya ASN PNS dan guru-guru yang mengajar
hampir semua berstatus honorer kepala sekolah. Karena beliau
berpihak kepada guru karena rata-rata menjadi tulang punggung
keluarga. Kepala sekolah ini setiap tahun menaikkan gaji honor guru-
guru yang memiliki kinerja baik. Usaha yang dilakukan berdampak
sangat baik terhadap pembelajaran yang ada di kelas. Guru-guru
terlihat semangat dalam mengajar. Namun, muncul keresahan ketika ditahun ajaran baru tahun
2023 yang lalu, dimana jumlah siswa yang masuk ke sekolah tersebut berkurang sehingga
berdampak pada dana yang masuk ke sekolah juga ikut berkurang. Disinilah dilema etika yang
dialami oleh pak Rendi ini. Beliau tetap memberikan honor yang telah diberikan atau
menurunkan dengan segala resikonya. Hasil dari keputusan yang dibuat adalah tetap
mempertahankan honor yang diberikan kepada guru dengan mencari alternatif solusi yaitu
melibatkan wali siswa dan komite sekolah untuk bekerjasama dalam mendukung program
pembelajaran di sekolah.
Berikut hasil wawancara terkait pengambilan keputusan dilema etika
CGP : Assalamualaikum Pak Rendi Bagaimana kabarnya hari ini?
Kepala Sekolah : Walaikumsalam, Alhamdulillah, kabar Pak Nopri bagaimana?

CGP : Alhamdulillah kalau begitu pak Oh iya pak, maaf mengganggu


waktunya. Sebelumnya saya mengucapkan terimakasih kepada Pak
Rendi yang telah meluangkan waktunya untuk diwawancarai terkait
pengalaman Bapak pada saat mengambil keputusan tentang dilema
etika. Baik pak, untuk pertanyaan pertama, Selama ini, bagaimana
Bapak dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika
atau bujukan moral?
Kepala Sekolah : Dari pengalaman saya, untuk mengetahui masalah kasus yang termasuk
dilema etika yaitu dengan melalui pemikiranapakah dampak yang
ditimbulkan dari masalah ini berkaitan dengan pelanggaran hukum atau
tidak. Paling biasanya seperti itu.

CGP : Baik pak. Jadi, cara mengidentifikasinya dengan cara melihat apakah
kasusnya ini berupa pelanggaran hukum atau tidak ya pak?. Berikutnya
pak.

Selama ini, bagaimana pak rendi menjalankan pengambilan keputusan


di sekolah, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan
yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?

Kepala Sekolah : Kalau terkait keputusan dilema etika seperti yang pernah saya alami
yaitu pada saat memutuskan apakah gaji guru honor yang sudah saya
naikkan tetap dipertahankan atau diturunkan karena dana BOS yang
sekolah kami terima turun jauh dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnnya. Pertimbangan saya pada saat itu bagaimana nasib guru
saya jika honornya saya turunkan dan juga bagaiman saya memenuhi
kebutuhan sekolah jika saya tetap mempertahankan honor guru saya
yang sekarang ini. Diantara dua pertimbangan ini saya mengalami
kebingungan. Disatu sisi saya kasihan terhadap guru honorer dan disatu
sisi saya harus bertanggung jawab dengan penggaran dana sehingga
sekolah tetap berjalan dengan baik. Setelah ditimbang-timbang dan
berdiskusi bersama pengawas, pendamping dana BOS dan juga komite
sekolah. Saya memutuskan untuk tetap mempertahankan honor yang
diterima guru-guru di sekolah.

CGP : Baik pak, jadi seperti itu ceritanya. Pertanyaan berikutnya. Langkah-
langkah atau prosedur seperti apa yang biasa bapak lakukan selama ini
dalam menyelesaikan masalah seperti kasus ini?

Kepala Sekolah : Langkah-langkah yang sering saya lakukan dalam menyelesaikan


masalah, ini adalah yang pertama memikirkan dampak dari kedua
keputusan yang akan saya ambil seperti bagaimana dampak terhadap
kinerja guru dan bagaimana dampak terhadap pembelajaran siswa. Saya
juga berdiskusi dengan bendahara sekolah terkait anggaran-anggaran
yang bisa digunakan.
CGP : Pertanyaan berikutnya pak. Hal-hal apa saja yang selama ini bapak
anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema
etika?

Kepala Sekolah : Hal-hal yang saya anggap efektif dalam mengambil keputusan yaitu
dengan cara memikirkan dampak dan berdiskusi dengan teman kepala
sekolah terkait pengalaman dan juga bendahara serta komite sekolah.

CGP : Baik pak pertanyaan selanjutnya. Hal-hal apa saja yang selama ini
merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus
dilema etika?

Kepala Sekolah : Yang menjadi tantangan pada saat mengambil keputusan ini adalah
bagaimana memikirkan keputusan yang saya ambil bisa berdampak
positif terhadap tindaklanjut dari hasil keputusan yang saya buat. Seperti
memetakan apa saya resiko-resiko yang muncul dari keputusan yang
telah dibuat.

CGP : Pertanyaan berikunya. Apakah bapak memiliki sebuah jadwal tertentu


dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah bapak langsung
menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk
menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang bapak
jalankan?
Kepala Sekolah : Untuk waktu penyelesaian masalah ini, tergantung dengan kerumitan
masalahnya. Biasanya saya memerlukan waktu untuk memikirkan
berbagai macam solusi untuk mengatasi masalah yang saya alami.
Kemudian solusi ini juga saya petakan apakah dampaknya bagi guru dan
juga murid.
CGP : Selanjutnya pak, Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama
ini mempermudah atau membantu bapak dalam pengambilan keputusan
dalam kasus-kasus dilema etika?
Kepala Sekolah : Faktor-faktor yang membantu dalam mengambil keputusan biasanya
melalui diskusi dengan guru-guru disekolah, minta pendapat kawan
sesama kepala sekolah, pengawas sekolah, pendamping BOS,
Bendahara, dan juga komite sekolah.

CGP : Baik pak, pertanyaan terakhir. Dari semua hal yang telah disampaikan,
pembelajaran apa yang dapat pak petik dari pengalaman bapak
mengambil keputusan dilema etika?

Kepala Sekolah : Pembelajaran yang dapat diambil yaitu saya dapat memanajemen diri
saya untuk mengambil keputusan yang bijaksana, peka terhadap
kebutuhan guru dan siswa, dan kehati-hatian dalam mengambil
keputusan.
CGP : Ok pak. Alhamdulillah sangat luar biasa apa yang telah bapak lakukan.
Terimakasih pak atas waktu dan jawabannya semoga kedepannya bapak
lebih sukses dan sekolah bapak semakin maju. Wassalamualaikum wr
wb.
Kepala Sekolah : Walaikumsalam wr wb.

2. Pengujian Pengambilan Keputusan Dari Dua Kasus Dari Hasil Wawancara


a. Kasus Pertama
Pengujian pengambilan keputusan yang dilakukan oleh kepala sekolah berdasrkan
9 langkah pengambilan keputusan dilema etika berikut ini.
1. Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut?
Jawaban
Nilai integritas dan nilai rasa kasihan
2. Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut ?
Jawaban
Yang terlibat dalam situasi ini adalah kepala sekolah dan guru honorer
3. Apa fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut ?
Jawaban
a. Adanya guru ASN PPPK baru masuk ke sekolah
b. Guru honorer tidak mendapatkan kelas
4. Mari kita lakukan pengujian benar atau salah terhadap situasi tersebut.
o Apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji legal)
Jawaban : tidak ada unsur pelanggaran hukum dari kedua keputusan yang akan
diambil.
o Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji
regulasi)
Jawaban : tidak ada unsur pelanggaran peraturan/kode etik dari kedua keputusan
yang akan diambil.
o Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini?
(Uji intuisi)
Jawaban : tidak ada yang salah, keputusan yang diambil dapat diterima.
o Apa yang anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di media
cetak/elektronik maupun viral di media sosial? Apakah anda merasa nyaman?
(Uji Publikasi)
Jawaban : jika keputusan yang diambil dipublikasikan, menurut saya akan
merasa nyaman dan tidak khawatir terhadap penilaian orang lain terhadap
keputusan yang telah saya buat.
o Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam
situasi ini?
Jawaban : menurut panutan saya, pasti keputusan yang dibuat akan sama seperti
yang dilakukan oleh kepala sekolah ini.

5. Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada
situasi tersebut?
Jawaban: paradigma Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
6. Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, prinsip mana yang akan dipakai?
Jawaban : Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
7. Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk
menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)?
Jawaban : saya bersependapat dengan keputusan yang telah diambil kepala sekolah.
8. Apa keputusan yang akan Anda ambil?
Jawaban: tetap mempertahankan guru tersebut dan mencarikan jam mengajar
untuknya.
9. Coba lihat lagi keputusan Anda dan refleksikan.
Jawaban: saya menilai keputusan yang diambil tidak merugikan orang lain dan
masih bisa diteriam oleh orang lain. Keputusan yang diambil dapat membantu guru
honorer tersebut.

b. Kasus Kedua
Pengujian pengambilan keputusan yang dilakukan oleh kepala sekolah berdasrkan
9 langkah pengambilan keputusan dilema etika berikut ini.
1. Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut?
Jawaban
Nilai Tanggung jawab dan nilai rasa kasihan
2. Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut ?
Jawaban
Yang terlibat dalam situasi ini adalah kepala sekolah, guru honorer, bendahara,
pendamping BOS, Pengawas sekolah, dan komite sekolah
3. Apa fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut ?
Jawaban
a. Honor guru honorer telah dinaikkan
b. Penerimaan dana BOS menurun
4. Mari kita lakukan pengujian benar atau salah terhadap situasi tersebut.
o Apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji legal)
Jawaban : tidak ada unsur pelanggaran hukum dari kedua keputusan yang akan
diambil.
o Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji
regulasi)
Jawaban : tidak ada unsur pelanggaran peraturan/kode etik dari kedua keputusan
yang akan diambil.
o Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini?
(Uji intuisi)
Jawaban : tidak ada yang salah, keputusan yang diambil dapat diterima.
o Apa yang anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di media
cetak/elektronik maupun viral di media sosial? Apakah anda merasa nyaman?
(Uji Publikasi)
Jawaban : jika keputusan yang diambil dipublikasikan, menurut saya tetap
merasa nyaman dan tidak khawatir terhadap penilaian orang lain terhadap
keputusan yang telah buat.
o Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam
situasi ini?
Jawaban : menurut panutan saya, pasti keputusan yang dibuat akan sama seperti
yang dilakukan oleh kepala sekolah ini.
5. Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada
situasi tersebut?
Jawaban: paradigma Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
6. Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, prinsip mana yang akan dipakai?
Jawaban : Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
7. Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk
menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)?
Jawaban : saya bersependapat dengan keputusan yang telah diambil kepala sekolah.
8. Apa keputusan yang akan Anda ambil?
Jawaban: tetap mempertahankan gaji guru honorer tersebut dengan mengalihkan
penganggaran belanja modal dan jasa lainnya
9. Coba lihat lagi keputusan Anda dan refleksikan
Jawaban: saya menilai keputusan yang diambil tidak mengganggu berjalannya
kebutuhan sekolah, walaupun harus mencari bantuan dari pihak lain untuk
membantu memnuhi kebutuhan sekolah seperti dari komite sekolah.

3. Analisis atas Penerapan Proses Pengambilan Keputusan dari Dua Narasumber


Berdasarkan hasil wawancara dan uji pengambilan keputusan berdasarkan dua narasumber
yang telah diwawancarai, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kedua narasumber ini telah
mengambil keputusan yang berpihak kepada kepentingan murid atau guru. Bila dicermati,
maka proses yang dilakukan oleh kedua narasumber terkait akan memutuskan keputusan yang
terkait dengan kasus dilema etika sudah bisa dikatakan termasuk kedalam prosedus atau
langkah-langkah dalam pengambilan keputusan yang baik. Demikian hasil analisis yang dapat
saya simpulkan terkait hasil wawancara bersama narasumber.
4. Daftar Tugas
Daftar Tugas/Checklist Refleksi Wawancara:

Ada (A)/
No. Tugas
Tidak Ada (TA)

1. Isi: Hal-hal menarik apa yang muncul dari wawancara tersebut,


pertanyaan-pertanyaan mengganjal apa yang masih ada dari
hasil wawancara bila dibandingkan dengan hal-hal yang Anda A
pelajari seperti 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian,
apa yang Anda dapatkan?

2. Isi: Bagaimana hasil wawancara antara 2-3 pimpinan yang Anda


wawancarai, adakah sebuah persamaan, atau perbedaan. Kira-
A
kira ada yang menonjol dari salah satu pimpinan tersebut,
mengapa, apa yang membedakan?

3. Isi: Apa rencana ke depan para pimpinan dalam menjalani


pengambilan keputusan yang mengandung unsur dilema etika?
A
Bagaimana mereka bisa mengukur efektivitas pengambilan
keputusan mereka?

4. Isi: Bagaimana Anda sendiri akan menerapkan pengambilan


keputusan dilema etika pada lingkungan Anda, pada murid-
A
murid Anda, dan pada kolega guru-guru Anda yang lain? Kapan
Anda akan menerapkannya?

5. Teknis: Kejelasan suara/tulisan di video/blog naratif Anda,


format apa yang akan gunakan, sudahkah Anda
A
mengujinya/membacanya dan melihat hasilnya/membayangkan
bila orang lain membaca tulisan Anda?

6. Teknis: Durasi waktu/panjang tulisan, apakah sudah diuji untuk


maksimal dan minimal waktu berbicara, atau apakah sudah
A
ditinjau isi dan panjang tulisan Anda, dan kepadatan/intisari
materi yang Anda ingin sampaikan?

Anda mungkin juga menyukai