Anda di halaman 1dari 5

Berkala Fisika ISSN: 1410 -9662

Vol. 23, No. 3, Juli 2020, Hal. 78-82


Original paper

ANALISIS PERMUKAAN NANOPARTIKEL FERIT SENG


BERDASARKAN ADSORPSI ISOTERM GAS NITROGEN
Kadarisman dan Iis Nurhasanah
Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Jl. Prof.
Soedarto, S.H., Semarang 50275
E-mail: nurhasanah@fisika.fsm.undip.ac.id
Received: 8 April 2020; revised: 11 Juli 2020; accepted: 15 Juli 2020

ABSTRACT
This research aims to analyze surface characteristic of zinc ferrite nanoparticles based on the
N2 adsorption isotherm. The morphology and size of zinc ferrite nanoparticles were observed
using a scanning electron microscope. Analysis of N2 adsorption isotherm using the Brunauer-
Emmett-Teller equation obtained a specific surface area of 9.78 m2/g and mesoporous
structure. Zinc ferrite nanoparticles were composed of spherical primary particles with a
diameter of 67 nm. The size of the nanoparticles obtained from the specific surface area
analysis was greater than the scanning electron microscope image analysis. This finding shows
that zinc ferrite nanoparticles are agglomerating to form larger secondary particles.
Keywords: Zinc ferrite, nanoparticle, surface area, agglomeration

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permukaan nanopartikel ferit seng berdasarkan
adsorpsi isoterm N2. Morfologi dan ukuran nanopartikel ferit seng diamati menggunakan
scanning electron microspcope. Analisis adsorpsi isoterm N 2 menggunakan persamaan
Brunauer-Emmett-Teller mendapatkan luas permukaan spesifik nanopartikel ferit seng 9,78
m2/g dan struktur mesopori. Nanopartikel ferit seng tersusun oleh partikel primer berbentuk
bola. Ukuran nanopartikel yang diperoleh dari analisis luas permukaan spesifik lebih besar
dari analisis citra scanning electron microscope. Hal ini menunjukkan nanopartikel ferrite
seng bersifat aglomerasi membentuk partikel sekunder yang berukuran lebih besar .
Kata kunci: ferit seng, nanopartikel, luas permukaan, aglomerasi

PENDAHULUAN spesifik yang besar, sehingga cenderung


tidak stabil dan membentuk keadaan
Nanomaterial dengan ukuran tidak lebih dari
aglomerasi. Aglomerasi mempengaruhi
100 nm memiliki sifat fisis dan kimia unik
sifat fisis dan kimia nanopartikel yang dapat
yang berbeda dari mikromaterial atau bulk
membatasi kinerja aplikasi nanomaterial [2,
material. Secara umum, sifat-sifat unik
3]. Dengan demikian, analisis karakteristik
nanomaterial sangat ditentukan oleh ukuran
permukaan nanomaterial sangat diperlukan
dan karakteristik permukaannya, seperti:
untuk menunjang realisasi aplikasi
luas permukaan spesifik, ukuran dan
nanomaterial, terutama yang melibatkan
distribusi pori, dan morfologi permukaan [1,
interaksi dengan permukaan nanopartikel.
2]. Nanomaterial memiliki luas permukaan

78
Berkala Fisika ISSN: 1410 -9662
Vol. 23, No. 3, Juli 2020, Hal. 78-82

Gambar 1. Citra SEM nanopartikel ferit seng.

Permukaan nanopartikel biasanya ukuran nanopartikel yang diestimasi dari


dianalisis berdasarkan adsorpsi isoterm gas citra SEM untuk menentukan keadaan
pada permukaan material. Jumlah gas yang aglomerasi nanopartikel ferit seng.
teradsorpsi pada permukaan dikorelasikan
dengan luas permukaan dan ukuran pori [4-
6]. Pada penelitian ini, adsorpsi-desorpsi METODE PENELITIAN
gas N2 pada permukaan nanopartikel Nanopartikel ferit seng disintesis
digunakan untuk menganalisis karakteristik menggunakan metode presipitasi dari
permukaan nanopartikel ferit seng. prekursor Fe(NO3)3.9H2O dan
Nanopartikel ferit seng merupakan Zn(NO3)2.4H2O dengan prosedur seperti
semikonduktor magnetik yang memiliki yang dideskripsikan pada literatur [9,10].
potensi aplikasi pada berbagai teknologi Morfologi dan ukuran nanopartikel ferit
komersial. Karakteristik permukaan seng dianalisis menggunakan SEM. Metode
nanopartikel ferit seng sangat berperan pada BET digunakan untuk menentukan luas
aplikasinya, khususnya pada proses katalisis permukaan spesifik dan distribusi ukuran
dan biomedis yang didominasi oleh pori.
mekanisme yang terjadi pada permukaan
nanopartikel ferit seng [7-10]. Luas
permukaan spesifik nanopartikel ferit seng HASIL DAN PEMBAHASAN
ditentukan berdasarkan adsorpsi isotherm N2
menggunakan metode Brunauer-Emmett- Gambar 1 menunjukkan citra SEM
Teller (BET). Morfologi dan ukuran partikel nanopartikel ferit seng, tampak sebaran
dianalisis menggunakan citra scanning partikel-partikel primer yang cenderung
electron microscope (SEM). Selain itu, berbentuk bola. Partikel-partikel primer
ukuran nanopartikel ferit seng ditentukan tersebar dengan diamater dalam rentang 65
secara tidak langsung dari analisis luas s.d 74 nm dan diameter rata-rata 67 nm.
permukaan dan dibandingkan dengan Selain itu, teramati pula partikel-partikel

79
Berkala Fisika ISSN: 1410 -9662
Vol. 23, No. 3, Juli 2020, Hal. 78-82

yang saling berkelompok membentuk 50


(a)
aglomerat. Secara umum, nanopartikel yang
berbentuk bola memiliki energi internal 40
dalam skala volume partikel dan energi

Volume (cc/g)
permukaan dalam skala luasan permukaan. 30
Energi per partikel merupakan penjumlahan
dari energi internal dan energi permukaan 20 desorpsi
per partikel yang berbanding terbalik dengan
ukuran partikel. Dengan demikian, partikel 10
berukuran nano memiliki energi total yang adsorpsi
besar dan cenderung membentuk aglomerat. 0
Selain itu, aglomerasi juga dapat disebabkan 0,0 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0 1,2
oleh kelembaban akibat keberadaan H2O P/P0
pada permukaan nanopartikel. Aglomerasi 0,16
(b)
menghasilkan partikel sekunder berukuran
lebih besar dari partikel primer. 0,12
Gambar 2(a) menunjukkan grafik
dV(log r) (cc/g)

adsorpsi-desorpsi isoterm N2 terhadap


tekanan realtif (P/P0). Proses adsorpsi dan 0,08
desorpi N2 pada permukaan nanopartikel
ferit seng menunjukkan kurva yang hampir
berimpit pada tekanan realtif rendah. Hal 0,04
tersebut menunjukkan pembentukan
monolayer pada permukaan nanopartikel
0
ferit seng. Selanjutnya, diikuti 0 20 40 60 80
pembentukan multilayer pada tekanan relatif Radius pori (nm)
lebih tinggi. Pembentukan multilayer Gambar 2. (a) Grafik adsorpsi dan desorpsi
mengindikasikan bahwa permukaan isotermal N2 dan (b) distribusi radius pori
nanopartikel ferit seng telah ditempati oleh nanopartikel ferit seng.
molekul gas N2. Daerah cekungan (loop)
terbentuk ketika nilai tekanan relatif
mendekati satu. Karakteristik grafik
adsorpsi-desorpsi isoterm tersebut Luas permukaan nanopartikel ferit seng
bersesuaian dengan grafik isoterm tipe IV dianalisis menggunakan metode BET
yang menyatakan jenis adsorpsi pada dengan membuat grafik Persamaan (1) [6].
permukaan mesopori. Dengan demikian P
ferit seng termasuk ke dalam material 𝑃0 1 𝐶−1 𝑃
𝑃 = 𝐶𝑛 + 𝐶𝑛 (𝑃 ) (1)
mesopori yang memiliki ukuran pori sekitar 𝑛[1− ]
𝑃0
𝑚 𝑚 0

2 s.d 50 nm. Hal ini dapat dilihat pada


Gambar 2(b) yang menunjukkan distribusi dengan n adalah jumlah gas yang teradsorpsi
pori nanopartikel ferit seng dominan dalam pada tekanan relatif P/P0, C adalah konstanta
rentang sekitar 5 s.d 20 nm. Pori pada persamaan BET dan nm adalah kapasitas
permukaan nanopartikel ferit seng akan adsopsi monolayer. Luas permukaan
memberikan efek pembatasan jumlah spesifik ditentukan menggunakan
lapisan adsorbat dan terjadi fenomena persamaan (2) [6].
kondensasi kapiler, sehingga terbentuk 𝑛𝑚 𝐿𝑚
histerisis. 𝑆= (2)
𝑚

80
Berkala Fisika ISSN: 1410 -9662
Vol. 23, No. 3, Juli 2020, Hal. 78-82

dengan S adalah luas permukaan spesifik Secara matematis, luas permukaan


(m2/g), L adalah bilangan Avogradro (6,02 × spesifik dikorelasikan dengan ukuran
1023), m adalah luas penampang gas nanopartikel berdasarkan Persamaan
nitrogen (16,2 × 10-20 m2/molekul), m adalah (4)[11].
massa molekul gas nitrogen (28 g/mol), 6
sedangkan nm diperoleh menggunakan 𝑆= (4)
𝜌𝐷
persamaan (3)[6].
1 dengan  adalah kerapatan ferit seng yang
𝑛𝑚 = (3) dalam penelitian ini yaitu 5,38 g/cm 3 dan D
𝑠+𝑖 adalah ukuran partikel. Dengan demikian,
dengan s adalah kemiringan grafik dan i ukuran partikel dapat ditentukan secara tidak
adalah titik potong. langsung dari pengukuran luas permukaan
Gambar 3 menunjukkan grafik spesifik menggunakan persamaan (4) yaitu
persamaan (1) yang merupakan garis lurus 114 nm. Ukuran partikel tersebut lebih besar
dengan kemiringan 355,69 dan titik potong dari ukuran partikel yang diestimasi secara
pada 0,217. Substitusi nilai-nilai tersebut ke langsung dari citra SEM. Hal ini
Persamaan (3) memberikan nilai kapasitas menunjukkan bahwa nanopartikel ferit seng
adsorpsi monolayer sebesar 2,8 × 10-3 cc/g. bersifat aglomerasi membentuk partikel
Luas permukaan spesifik nanopartikel ferit sekunder berukuran lebih besar.
seng yang diperoleh menggunakan
Persamaan (2) adalah 9,78 m2/g. Luas
permukaan spesifik menunjukkan luas KESIMPULAN
permukaan nanopartikel ferit seng yang Karakteristik permukaan nanopartikel ferit
berinteraksi dengan gas N2. Semakin luas seng telah dianalisis menggunakan kurva
pemukaan yang berinteraksi maka semakin adsorpsi-desorpsi gas N2. Nanopartikel ferit
luas pula luas permukaan spesifik yang seng memiliki luas permukaan spesifik BET
teridentifikasi. 9,78 m2/g. Citra SEM menunjukkan
nanopartikel ferit seng tersusun oleh partikel
berbentuk bola dengan diameter rata-rata 67
80 nm. Penentuan ukuran partikel berdasarkan
y = 355,69x + 0,217
R² = 0,9983 analisis permukaan BET menghasilkan
ukuran yang lebih besar dari pengamatan
60
citra SEM. Hal itu menunjukkan
nanopartikel ferit seng bersifat aglomerasi.
1/n[(P0/P-1)]

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk


40
mereduksi aglomerasi nanopartikel ferit
seng.
20
DAFTAR PUSTAKA
0 [1] Kolahalam LA, Viswanath IVK,
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 Diwakar, BS, Govindh B, Reddy V,
P/P0 Murthy YLN. Review on
nanomaterials: Synthesis and
Gambar 3. Grafik persamaan BET adsorpsi applications. Materials Today:
isoterm N2 pada nanopartikel ferit seng. Proceedings. 2019; 18: 2182-2190.

81
Berkala Fisika ISSN: 1410 -9662
Vol. 23, No. 3, Juli 2020, Hal. 78-82

[2] Lorite I, Romero JJ, Fernandez F, adsorption. International Journal of


Influence of the nanoparticles Pharmaceutics. 2019; 568: 118522.
agglomeration state in the quantum- [7] Iqubal MA, Sharma R, Kamaluddin.
confinement effects: Experimental Studies on interaction of
evidences. AIP Advances. 2015; 5: ribonucleotides with zinc ferrite
037105. nanoparticles using spectroscopic and
[3] Bantz C, Koshkina O, Lang T, Galla microscopic techniques. Karbala
HJ, Kirkpatrick CJ, Stauber RH, International Journal of Modern
Maskos M. The surface properties of Science. 2015; 1: 49-59.
nanoparticles determine the [8] Mahmoodi NM. Zinc Ferrite
agglomeration state and the size of the nanoparticle as a magnetic catalyst:
particles under physiological
Synthesis and dye degradation.
conditions. Beilstein Journal of Materials Research Bulletin. 2013; 48:
Nanotechnology. 2014; 5: 1774-1786. 4225-4260.
[4] Ladavos AK, Katsoulidis AP, [9] Karnaji, Nurhasanah I.
Losifidis A, Triantafyllidis KS, Photodegradation of rhodamine B
Pinnavala TJ, Pomonis PJ. The BET using ZnFe2O4 nanoparticles
equation, the inflection points of N2 synthesized by precipitation method.
adsorption isotherms and the IOP Conference Series: Material
estimation of specific surface area of Science and Engineering. 2017: 1757-
porous solids. Microporous and 8981.
Mesopoorous Materials. 2012; 151:
126-133. [10] Hidayatullah M, Nurhasanah I, Budi
WS. ZnFe2O4 nanoparticles for
[5] Scherdel C, Reichenauer G, Wiener potential application in
M. Relationship between pore radiosensitization. Journal of Physics:
volumes and surface areas derived Conference Series. 2016; 694:
from the evaluation of N2-sorption 012028.
data by DR-, BET- and t-plot.
Microporous and Mesoporous [11] Lakshmi M, Kumar KV, Thyagarajan,
Materials. 2010; 132: 572-575. K. An investigation of structural and
magnetic properties of Cr-Zn ferrite
[6] Lapham DP, Lapham JL. BET surface
nanaoparticles prepared by a sol-gel
area measurement of commercial process. Journalof Nanostructure in
magnesium stearate by krypton Chemistry. 2015; 5: 365-373.
adsorption in preference to nitrogen

82

Anda mungkin juga menyukai