Pemerintahan Dinasti Chin tidak berlangsung lama, yaitu mulai tahun 221- 207 SM.
Namun mempunyai arti yang penting bagi sejarah Cina, sebab dinasti telah berhasil
meletakkan sistem / bentuk pemerintahan sentaralisasi suatu sistem yang akan diteruskan
dan tetap dipakai oleh dinasti dinasti berikutnya sampai pada dinasti manchu (Ching)
yang berakhir pada tahun 1912. Dinasti Chin telah berhasil mempersatukan seluruh Cina
dan Dinasti ini dalam sejarah Cina disebut" The Impire Builder" (Nio yoe Lan,1952:53).
Luas wilayah Dinasti Chin membentang dari dinding tembok besar sampai dibagian
terbesar disebelah selatan sungai Yang tse dan sejauh-jauhnya sampai daerah Tonkin di
Indo China (H. Paul Clyde, 1965:16).
Sistem hukum dan sistem perpajakan ini bila dibanding sistem sebelumnya nampak
adanya perbedaan yang memeberlakukan sistem masyarakat feodal.
Dalam upaya melidungi serangan dari bangsa Bar-Har yang berada disebelah barat,
terutama suku Shiung-nu Shih Huang Ti membuat suatu karya besar membangun
Tembok raksasa Menurut Nio You Lan dinyatakan bahwa Shih Huang Ti sebenarnya
bukan yang mengawali pembangunan Tembok raksasa, melainkan tinggal menghubung-
hubungkan bangunan tembok yang terpisah-pisah sebelumnya sudah dibangun oleh
penguasa Dinasti Chou. Pembangunan Tembok raksasa ini kemudian akan dilanjutkan
oleh Dinasti-dinasti berikutnya. Bentuk bangunan Tembok besar itu memanjang dan
melingkar-lingkar dari Shanhaikuan sampai ke daerah Kansu dengan panjang nya kurang
lebih 2500 3000 km., dan sebagai arsitek pembangunan Tembok Besar itu adalah
Panglima Meng Tien.
Ibu kota Dinasti Chin terletak di distrik Hsien-Yang adalah kota yang indah. Kota itu
adalah kota metropolitan yang mempunyai jaringan jalan dan menghubungkan keseluruh
negeri. Pada waktu membangun Istana ini mempekerjakan tidak kurang 700.000 orang
dengan cara kerja paksa dari para tawanan yang berasal dari daerah-daerah yang pernah
ditaklukan hingga istana-istana menjadi sangat luas sampai beberapa kilometer
persegi .Shih Huang Ti akhirnya meninggal pada tahun 210, yaitu ketika sedang
mengadakan ekspedisi militer ke luar ibu kota. Dalam banyak hal harapan Shih Huang Ti
banyak yang gagal. Dinasti Chin yang diharapkan berlangsung dalam seribu generasi
ternyata segera berakhir segera berakhir tiga tahun setelah Shih Huang Ti meninggal
dunia.
References
Septianingrum, A. (n.d.). Sejarah Asia Timur Dari Masa Peradaban Kuno Hingga Modern. Yogyakarta:
Socialyt.