Anda di halaman 1dari 3

BAHAN AJAR

KESTABILAN UNSUR DAN IKATAN ION

Unsur-unsur yang ada di alam ada yang


mudah bereaksi dan sulit bereaksi, hal ini
dipengaruhi oleh kestabilannya.
Berdasarkan tabel sistem periodik unsur,
atom-atom unsur yang stabil berasal dari
golongan gas mulia, yaitu Helium (He),
Neon (Ne), Argon (Ar), Kripton (Kr),
Xenon (Xe), dan Radon (Rn).

Sumber: www.google.com
Gambar 1. Balon udara

Gas helium dimanfaatkan pada balon udara karena ringan


dan tidak meledak jika dipanaskan. Neon banyak
dimanfaatkan pada bola lampu, dan sebaginya.
Unsur-unsur lainnya cenderung tidak stabil dan sangat
mudah bereaksi. Salah satu contohnya adalah logam
natrium (Na) yang menimbulkan letupan saat ditambahkan
air (H2O). Di sisi lain garam dapur (Natrium klorida)
dengan rumus kimia NaCl saat ditambahkan air tidak
menimbulkan letupan seperti saat masih dalam bentuk
logam Na. Sumber: www.google.com
Gambar 1. Bola lampu

Pertanyaan yang muncul adalah apa yang menyebabkan gas mulia stabil. Hal ini bisa
dijawab oleh Lewis. Lewis mengemukakan bahwa pada dasarnya sifat unsur ditentukan oleh
susunan elektron dalam atom. Gas mulia memiliki konfigurasi elektron yang memenuhi aturan
oktet dan duplet Lewis, yaitu memiliki elektron valensi 8 dan 2. Pertanyaan selanjutnya yang
muncul adalah Bagaimanakah cara atom-atom dari unsur selain gas mulia mencapai
kestabilannya? Untuk mencapai keadaan stabil seperti gas mulia dapat dilakukan dengan cara
membentuk ion atau membentuk pasangan elektron bersama.
A. Kecenderungan Unsur untuk Mencapai Kestabilan
Kossel dan Lewis mengemukakan bahwa atom-atom unsur bereaksi dengan atom unsur
lain untuk mencapai kestabilan elektron seperti gas mulia (memenuhi aturan oktet atau duplet).
Untuk mencapai kestabilan atom mungkin akan membentuk ikatan dengan atom dari unsur lain.
Pembentukan ikatan kimia dapat terjadi karena adanya perpindahan elektron dari satu atom ke
atom lain. Atom yang melepas elektron membentuk ion positif, sedangkan atom yang menerima
elektron membentuk ion negatif. Ikatan antara ion positif dan ion negatif disebut ikatan ion.
Pembentukan ikatan kimia juga dapat terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron.
Ikatan kimia yang terjadi disebut ikatan kovalen.
Untuk mencapai kestabilan atom mungkin akan menggabungkan, melepas atau berbagi
elektron, proses ini secara umum digambarkan dengan simbol Lewis. Atom dari suatu unsur
dituliskan dengan lambang unsurnya kemudian elektron-elektron di kulit terluar digambarkan
dengan titik di sekeliling atom tersebut.
Contoh:
Gol Gol Gol
Gol IA Gol IIA Gol VA Gol VIIA Gol VIIIA
IIIA IVA VIA

Periode
2
Li Be B C N O F Ne

Periode
3
Na Mg Al Si P S Cl Ar

B. Ikatan Ion
Dalam membentuk ion, suatu atom akan melepaskan atau mengikat elektron. Hal ini
dipengaruhi oleh energi ionisasi dan afinitas dari atom tersebut. Energi ionisasi adalah energi
yang diperlukan untuk melepaskan elektron yang terikat paling lemah oleh suatu atom-atom atau
ion dalam wujud gas. Semakin besar energi ionisasi maka semakin sukar elektron lepas dari
atom. Sebaliknya, semakin kecil energi ionisasi maka semakin mudah elektron terlepas dari
atom. Tidak semua atom unsur mudah melepaskan elektron tetapi ada sebagian atom-atom unsur
yang cenderung lebih mudah menarik elektron. Afinitas elektron adalah besarnya energi yang
dihasilkan atau dilepaskan apabila satu atom menarik sebuah elektron. Afinitas elektron dapat
digunakan sebagai ukuran kemudahan suatu atom menangkap elektron. Semakin besar energi
yang dilepaskan (semakin negatif) maka semakin besar kecenderungan atom tersebut menarik
elektron dan menjadi ion negatif.
Atom-atom yang energi ionisasinya rendah akan melepaskan elektron sedangkan atom-
atom yang afinitas elektronnya tinggi akan mengikat elektron. Atom-atom yang memiliki
energi ionisasi rendah, misalnya atom-atom dari unsur golongan IA dan IIA dalam sistem
periodik unsur, akan mempunyai kecenderungan untuk melepaskan elektronnya. Hal ini
disebabkan karena gaya tarik inti atom terhadap elektron terluarnya tidak terlalu kuat sehingga
untuk melepaskan elektron terluarnya memerlukan energi yang kecil (energi ionisasi kecil).
Ikatan ion terjadi karena adanya gaya tarik-menarik elektrostatis antara ion positif dengan
ion negatif. Contoh pembentukan ikatan ion pada senyawa NaCl:
Atom natrium mempunyai nomor atom 11 dengan konfigurasi elektron:
11Na : 2 8 1
Atom klorin mempunyai nomor atom 17 dengan konfigurasi elektron:
17Cl : 2 8 7
Untuk mencapai kestabilan, atom natrium melepaskan sebuah elektron, sehingga mempunyai
konfigurasi elektron gas mulia Ne.
Na(g) → Na+(g) + e-
(2 8 1) (2 8)
Atom Cl akan mengikat sebuah elektron yang dilepaskan oleh atom Na, sehingga akan
mempunyai konfigurasi elektron sesuai dengan gas mulia Ar.
Cl(g) + 1e- → Cl-(g)
(2 8 7) (2 8 8)

Terjadi tarik-menarik antara sebuah ion Na+ dengan sebuah ion Cl- membentuk membentuk
gabungan ion NaCl.
Na+(g) + Cl-(g) → NaCl(s)

Anda mungkin juga menyukai