Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR ARDUINO

STATE CHANGE DETECTION(EDGE DETECTION) FOR PUSHBUTTONS

Disusun Oleh :
Nama : Mifta Meylinda
NPM : A1E020030
Kelompok : 6 (Enam)
Hari, tanggal : Kamis, 17 November 2022
Dosen Pengampu : Dedy Hamdani, S.Si, M.Si
Asisten Praktikum : Adelia Raudhatul Jannah (A1E019014)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS BENGKULU
2022
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebelum kita membahas hasil praktikum state change detection terlebih dahulu
mengenal apa itu arduino. Arduino ialah mikrokontroler single- board yang bersifat
open- source, diturunkan dari proses wiring platform, serta dirancang untuk
mempermudah periset, hobbies serta pelakon penggemar dibidang elektronika dalam
bermacam aplikasi kehidupan. Fitur keras pada Arduino memakai prosesor Atmel
AVR. Nama AVR sendiri berasal dari" Alf( Egil Bogen) and Vegard( Wollan)
sRiscprocessor" di mana Alf Egil Bogen serta Vegard Wollan merupakan dua
penemu berkebangsaan Norwegia yang menciptakan mikrokontroler AVR yang
setelah itu dibuat oleh Atmel. Fitur Arduino dapat dijalankan di pc/ Komputer dengan
bermacam berbagai platform operating system semacam pada Windows serta Ubuntu.
Source program pada Arduino memakai bahasa C, C++ serta bisa digabungkan
dengan bahasa Assembly. Dikala ini Arduino telah sangat terkenal serta telah banyak
dipakai dalam membuat proyek- proyek elektronika semacam drumer digital,
pengontrol LED, website server, MP3 player, pengendali robot, pengendali motor,
sensor temperatur/kelembaban, pengontrol kamera, dsb. Web resmi Arduino dapat
kita kunnungi pada alamat www. arduino. cc.
Arduino IDE adalah software yang sangat canggih yang ditulis dengan
menggunakan Java. Arduino IDE terdiri dari:

 Editor program, yaitu sebuah window yang memungkinkan pengguna menulis


dan mengedit program dalam bahasa C/C++.
 Compiler, yaitu sebuah modul yang mengubah kode program menjadi kode
biner. Bagaimanapun canggihnya sebuah microcontroller, ia tidak akan bisa
memahami bahasa tingkat tinggi (bahasa C/C++.). Yang bisa dipahami oleh
sebuah microcontroller adalah kode biner. Itulah sebabnya compiler
diperlukan dalam hal ini.
 Uploader, yaitu sebuah modul yang memuat kode biner dari komputer ke
dalam memory di dalam papan Arduino.
Setelah mengenal arduino kemudian kita harus mengetahui alat dan bahan yang
harus dipersiapkan pada praktikum ini.
1. Papan arduino
2. Sakelar
3. Papan PCB
4. Kabel Penghubung
5. LED
6. Resistor
Lalu rangkai semua alat dan bahan yang telah di tentukan ini sesuai gambar di
bawah ini :

Hasil dari rangkaian arduino pada judul State change detection:


Hubungkan tiga kabel ke papan. Yang pertama beralih dari satu kaki tombol
tekan melalui resistor pull-down ke ground. Yang kedua beralih dari kaki tombol
tekan yang sesuai ke suplai 5 volt. Yang ketiga terhubung ke pin I/O digital (di sini
pin 2) yang membaca status tombol.
Hasil output State change detection:
Pada saat pushbutton terbuka (unpressed) tidak ada hubungan antara kedua kaki
pushbutton, sehingga pin dihubungkan ke ground (melalui resistor pull-down) dan
kita membaca LOW. Saat tombol ditutup (ditekan), maka terjadi hubungan antara
kedua kakinya, menghubungkan pin ke tegangan, sehingga kita membaca HIGH. (Pin
masih terhubung ke ground, tetapi resistor menahan aliran arus, jadi jalur dengan
resistansi paling kecil adalah ke +5V.) Jika melepaskan pin I/O digital dari semuanya,
LED mungkin berkedip tidak menentu. Ini karena inputnya "mengambang" - yaitu,
tidak terhubung ke voltase atau ground. Ini akan kurang lebih secara acak
mengembalikan TINGGI atau RENDAH. Itu sebabnya membutuhkan resistor pull-
down di sirkuit.

Anda mungkin juga menyukai