Anda di halaman 1dari 11

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN KAYU KOPI KEMANG

DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN

MAKALAH UJIAN TENGAH SEMESTER

METODE PENELITIAN SOSIAL KUALITATIF

MEYTHA DWI CAHYASARI

1211913020

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS BAKRIE

JAKARTA

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Indonesia adalah salah satu negara produsen dan eksportir kopi paling besar di dunia.
Kebanyakan hasil produksinya adalah varietas robusta yang berkualitas lebih rendah. Indonesia
juga terkenal karena memiliki sejumlah kopi khusus seperti 'kopi luwak' (dikenal sebagai kopi yang
paling mahal di dunia) dan 'kopi Mandailing' (lihat di bawah). Berkaitan dengan komoditi-komoditi
agrikultur, kopi adalah penghasil devisa terbesar keempat untuk Indonesia setelah minyak sawit,
karet dan kakao.

Kopi diperkenalkan di Nusantara oleh Belanda yang pada awalnya menanam pohon-pohon
kopi di sekitar wilayah kekuasaan mereka di Batavia namun kemudian dengan cepat mengekspansi
produksi kopi ke wilayah Bogor dan Sukabumi di Jawa Barat di abad ke-17 dan abad ke-18.
Indonesia terbukti memiliki iklim yang hampir ideal untuk produksi kopi dan karenanya
perkebunan-perkebunan segera didirikan di wilayah-wilayah lain di Jawa, Sumatra dan juga di
Sulawesi.

Kopi adalah jenis minuman yang penting bagi sebagian besar masyarakat di seluruh dunia.
Bukan hanya karena kenikmatan konsumen peminum kopi namun juga karena nilai ekonomis bagi
negara-negara yang memproduksi dan mengekspor biji kopi (seperti Indonesia). Bagi beberapa
orang produk ini, dibuat dari biji tanaman kopi yang dipanggang (tanaman berbunga dari famili
Rubiaceae), disebut sebagai “komoditi kedua yang paling banyak diperdagangkan secara legal”
dalam sejarah manusia.

Perkembangan tren bisnis kopi di Indonesia berlangsung cukup pesat selama beberapa
waktu belakangan ini. Lebih dari sekadar aktivitas, minum kopi sudah berkembang menjadi bagian
dari gaya hidup orang Indonesia.

Industri Food & Beverage (F&B) adalah salah satu industri yang telah ada dan berkembang
sejak lama. Jenis bisnis yang dikategorikan masuk dalam industri F&B yaitu bisnis yang
menempatkan makanan atau minuman sebagai poros bisnisnya. Food and beverage merupakan
salah satu bidang yang sangat penting dan vital dalam industri pariwisata, tanpa adanya usaha
bidang ini para wisatawan akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan makan dan minumnya.

Namun tidak dapat dipungkiri juga bahwa persaingan dalam bidang ini begitu ketat. Oleh
karena itu akan semakin baik bagi pengelola usaha food and beverage apabila dapat menanganinya
secara serius dan profesional agar dapat mengikuti arus persaingan yang ada.

Seiring dengan perkembangan zaman dunia F&B ini sendiri makin berkembang,
contohnya saat ini banyaknya bisnis kedai kopi yang bersaing satu dengan yang lain. Kedai kopi
sendiri menawarkan sebuah minuman yang ber-basic kopi dan susu, lalu diimbangi dengan adanya
beberapa makanan ringan sampai makanan besar.

Salah satu kedai kopi yang penulis ambil sebagai contoh adalah Kayu Kopi, letak kedai
kopi ini sendiri terletak di Jakarta Selatan tepatnya di pusat daerah Kemang. Kedai kopi ini tidak
hanya menawarkan minuman kopi saja, minuman yang non-kopi juga disediakan serta
disediakannya juga wifi untuk menambah kenyamanan para konsumen yang dating jika
membutuhkannya.

Penulis mengambil kedai kopi ini sebagai penelitiannya dikarenakan penulis bekerja part-
time di tempat ini. Oleh karena itu, penulis melakukan studi kasus dengan wawancara kepada
Yesaya Sanger selaku salah satu owner Kayu Kopi dan Aldino selaku salah satu penanggung jawab
Kayu Kopi.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka penulis menyimpulkan
pokok permasalahannya yaitu “Bagaimanakah strategi komunikasi pemasaran yang digunakan
Kayu Kopi Kemang dalam meningkatkan jumlah konsumen?”.

1.3 TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk memenuhi tugas ujian tengah semester mata Kuliah metode penelitian sosial
kualitatif.
2. Sebagai media pembelajaraan untuk menambah wawasan tentang dunia bisnis food and
beverage.
3. Untuk mendeskripsikan strategi komunikasi pemasaran “Kayu Kopi Kemang” dalam
meningkatkan jumlah konsumen.
1.4 METODE PENELITIAN

Metode penelitian kualitatif lebih fokus pada penulisan kata-kata deskriptif daripada
penggunaan angka, jadi kualitatif kebalikan dari kuantitatif. Jika penelitian kuantitatif fokus
pada angka, maka pada penelitian kualitatif lebih fokus pada penggalian persepsi atau
pengalaman dari partisipan itu sendiri, sehingga sifatnya subjektif.

Penelitian kualitatif sendiri mempunyai beberapa metode yang dapat membantu seorang
peneliti mendalami suatu objeknya, seperti; etnografi, fenomenologi, penelitian kualitatif, studi
kasus, analisis framing, analisis wacana, dan semiotika.

Dari permasalahan yang penulis bahas di atas yaitu tentang strategi komunikasi
pemasaran kayu kopi kemang dalam meningkatkan jumlah konsumennya, penulis memutuskan
untuk menggunakan metode studi kasus dalam penelitiannya.
BAB II

TEORI DAN PEMBAHASAN

2.1 PENELITIAN KUALITATIF

Metode penelitian kualitatif merupakan metode baru karena popularitasnya belum lama,
metode ini juga dinamakan postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat post positifisme, serta
sebagai metode artistic karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut
metode interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data
yang di temukan di lapangan.metode penelitian kuantitatif dapat di artikan sebagai metode
penelitian yang di gunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang teleh di tetapkan. Metode penelitian kualitatif sering di sebut metode
penelitian naturalistik karena penelitianya di lakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting),
di sebut juga metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak di gunakan untuk
penelitian bidang antropologi budaya.

Menurut Sugiyono (2007: 1), metode penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang
digunakan untuk meneliti pada objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.

Metode penelitian kualitatif juga merupakan metode penelitian yang lebih menekankan
pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah dari pada melihat permasalahan
untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis
mendalam (indepth analysis), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi
kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya.

Menurut teori penelitian kualitatif, agar penelitinya dapat betul-betul berkualitas, maka
data yang dikumpulkan harus lengkap, yaitu berupa data primer dan data sekunder. Data primer
adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau
perilaku yang dilakukan oleh subjek yang dapat dipercaya, dalam hal ini adalah subjek penelitian
(informan) yang berkenaan dengan variabel yang diteliti. Sedangkan data sekunder adalah data
yang diperoleh dari dokumen- dokumen grafis (tabel, catatan, notulen rapat, dll), foto-foto, film,
rekaman video, benda-benda, dan lain-lainyang dapat memperkaya data primer.

Dengan demikian menurut Moleong (2007), sumber data penelitian kualitatif adalah
tampilan yang berupa kata-kata lisan atau tertulis yang dicermati oleh peneliti, dan benda-benda
yang diamati sampai detailnya agar dapat ditangkap makna yang tersirat dalam dokumen atau
bendanya. Sumber data tersebutpun harusnya asli, namun apabila yang asli susah didapat, maka
fotocopy atau tiruan tidak terlalu jadi masalah, selama dapat diperoleh bukti pengesahan yang kuat
kedududkannya. Sumber data penelitian kualitatif secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu manusia dan yang bukan manusia. Namun ketika peneliti memilih manusia sebagai subjek
harus tetap mewaspadai bahwa manusia mempunyai pikiran, perasaan, kehendak, dan kepentingan.

Penelitian kualitatif menekankan bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan
suatu pertukaran pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh individu-individu. Penelitian
kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut atau perspektif
partisipan. Paritsipan adalah orang-orang yang diajak berwawancara, diobservasi, diminta
memberikan data, pendapat, pemikiran, persepsinya. Penelitian kualitatif mengkaji perspektif
partisipan dengan berbagai macam strategi yang bersifat interaktif seperti observasi langsung,
observasi partisipatif, wawancara mendalam, dokumen-dokumen, teknik- teknik pelengkap.
Penelitian kualitatif memiliki dua tujuan utama yaitu untuk menggambarkan dan mengungkapkan
(to describe and explore) dan tujuan yang kedua yaitu menggambarkan dan menjelaskan (to
describe and explain).

2.2 STUDI KASUS DAN WAWANCARA

Studi kasus secara sederhana diartikan sebagai proses penyelidikan atau pemeriksaan
secara mendalam, terperinci, dan detail pada suatu peristiwa tertentu atau khusus yang terjadi. Studi
kasus dapat diperoleh dari metode-metode penelitian formal. Banyak disiplin ilmu yang
menggunakan studi kasus dalam proses penelitiannya, baik itu ilmu sosial maupun ilmu eksakta.

Kata kasus yang terdapat di dalam studi kasus bisa merujuk pada individu, kelompok,
peristiwa, fenomena, perilaku dan banyak lainnya. Makna yang dirujuk oleh kata kasus, dapat
berbeda pada setiap penelitian atau topik. Hal ini tergantung dari si peneliti memaknainya dalam
penelitian yang ia lakukan.
Yin mendefinisikan studi kasus sebagai proses pencarian pengetahuan untuk menyelidiki
dan memeriksa fenomena yang terjadi di dalam kehidupan nyata. Ia menjelaskan bahwa studi kasus
dapat digunakan ketika fenomena dan kehidupan nyata memiliki batas yang samar atau kabur.

Selain batas yang samar, studi kasus juga harus memiliki berbagai sumber untuk dijadikan
alat pencarian bukti dan informasi. Jika syarat tersebut tidak terpenuhi maka penelitian tersebut
tidak dapat menggunakan studi kasus.

Pengertian wawancara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tanya
jawab dengan seseorang (pejabat dan sebagainya) yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau
pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat dalam surat kabar, disiarkan melalui radio, atau
ditayangkan pada layar televisi.

Sedangkan menurut Lexy J Moleong, wawancara adalah percakapan dengan maksud-


maksud tertentu. Pada metode ini peneliti dan responden berhadapan langsung (face to face) untuk
mendapatkan informasi secara lisan dengan tujuan mendapatkan data yang dapat menjelaskan
permasalahan penelitian.

Wawancara atau yang biasa disebut dengan interview merupakan salah satu teknik dalam
mengumpulkan data dan fakta. Wawancara dilakukan dengan melakukan percakapan antara dua
orang atau lebih, antara narasumber dan pewawancara. Wawancara adalah proses yang penting
dalam melaksanakan suatu penelitian khususnya dalam penelitian yang bersifat kualitatif.

2.3 STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN

Strategi adalah keseluruhan konsep bagaimana sebuah perusahaan mengatur dirinya


sendiri dan semua kegiatan dengan tujuan agar bisnis yang dijalankan berhasil, melakukan
persaingan, dan melakukan imbal hasil kepada pemegang saham (Charles, 2010:9).

Strategi pemasaran adalah strategi yang digunakan oleh perusahaan produsen barang atau
jasa secara berkesinambungan untuk memenangkan persaingan pasar secara berkesinambungan.
Penyusunan rencana usaha secara menyeluruh dilandasi oleh strategi pemasaran

Dalam membangun bisnis dibutuhkannya strategi pemasaran, berikut 5 hal yang penting
dalam menyusun strategi pemasaran:
a. Product (Produk)

Produk yang dimaksud adalah produk yang ditawarkan atau diberikan kepada konsumen
bukan hanya sekedar rasa tetapi kualitas lainnya juga menjadi pertimbangan konsumen.

b. Price (Harga)

Harga yang diberikan pun harus sesuai dengan apa yang konsumen terima, jangan sampai
ada persepsi dari konsumen harga yang diberikan tidak worth it dengan penampilan
produk.

c. Promotion (Promosi)

Promosi sendiri ini adalah nilai tambah bagaimana jika bisnis anda ingin lebih banyak
dikenal orang luar sana, bisa dengan mengiklankan atau pun memberikan potongan harga
disaat tertentu.

d. Place (Tempat)

Tempat salah satu hal penting juga, percuma produk mempunyai kualitas yang tinggi tapi
tidak dengan tempatnya. Konsumen akan melihat tempatnya juga strategis atau tidak,
nyaman atau tidak, bersih atau tidak.

e. People (Orang-orang)

Orang biasanya juga dapat dilihat sebagai target pasar atau konsumen, dapat berdampingan
dengan harga dan tempat.

2.4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Menurut narasumber Yesaya dan Aldino, Kayu Kopi sendiri mempunyai kisah sendiri
dalam membangun strategi pemasarannya dalam meningkatkan jumlah konsumennya. Dimulai dari
awal kerja samanya dengan local kitchen, dimana local kitchen sendiri merupakan beberapa
makanan yang dikembangan di luar kota yaitu Bali.

“Jadi, kita disini kerja sama dengan 4 lokal kitchen, yaitu Eatwell, Ibab Bali, Nasi Campur
Karya Rebo, dan Nasi Campur Ibu Oka. Ke-empat makanan ini diproduksi di Bali jadi menurut
kita kalau kita sediakan disini yang sudah mengenal makanannya akan membelinya karena dekat
dan posisinya berada di Kayu Kopi sehingga orang yang membeli akan tau produk minuman kopi
yang kita jual. So, orang pesan makanannya bisa juga dengan pesan minuman dari tempat kita
melalui aplikasi online dengan praktis”. Kata Yesaya, owner Kayu Kopi.

Kayu Kopi sendiri baru-baru ini bekerja sama dengan salah satu makanan milik selebritis
yaitu Joshua Suherman dan pasangannya yaitu “On-Mee”. Bentuk kerja sama ini menurut penulis
merupakan salah satu cara meningkatkan jumlah konsumen dengan adanya makanan yang dijual
milik artis ini menambah konsumen berdatangan yang ingin mencoba makanannya dan memilih
minuman yang tersedia di Kayu Kopi.

Awalnya Kayu Kopi membuat konsep dimana menu dipaparkan di papan agar terlihat
orang menu apa saja yang tersedia tapi sekarang konsepnya diubah dengan menu yang dicetak dan
itu mempunyai alasannya sendiri sebagai salah satu strategi marketingnya.

“Tau ga sih alesan kenapa kita ganti konsep menu yang awalnya di papan jadi kita cetak
sekarang? Alasan kita ubah konsepnya, kalau kita pajang menu di papan dan dilihat orang dari luar,
ketika menu tidak sesuai dengan keinginannya orang tersebut tidak jadi dSating ke tempat kita, tapi
ketika orang masuk dan melihat menu kita secara bentuk fisik dicetak walaupun tidak ada yang dia
inginkan, secara tidak langsung dia akan tetap pesan pilihan yang ada karena adanya perasaan
gengsi atau tidak enak jika tidak jadi beli”.

Setelah melakukan wawancara, penulis sekaligus seorang yang bekerja di tempat tersebut
mengetahui bagaimana strategi pemasaran yang digunakan Kayu Kopi sendiri termasuk dengan
SOP yang berlaku.
BAB III

PENUTUP

3. KESIMPULAN

Perkembangan tren bisnis kopi di Indonesia berlangsung cukup pesat selama beberapa
waktu belakangan ini. Lebih dari sekadar aktivitas, minum kopi sudah berkembang menjadi bagian
dari gaya hidup orang Indonesia.

Namun tidak dapat dipungkiri juga bahwa persaingan dalam bidang ini begitu ketat. Oleh
karena itu akan semakin baik bagi pengelola usaha food and beverage apabila dapat menanganinya
secara serius dan profesional agar dapat mengikuti arus persaingan yang ada.

Oleh karena itu, setiap bisnis mempunyai strategi pemasarannya masing-masing


sebagaimana sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan bersama oleh pemiliknya atau
investornya tanpa berat sebelah demi mengembangkan bisnisnya lebih pesat.
DAFTAR PUSTAKA

UPAYA FOOD & BEVERAGE RESTAURANT DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN TAMU


MELALUI VARIASI PRODUCT. (2013). Hesty Woro Yusnita, 67.

PENGGUNAAN MEDIA KOMUNIKASI BAGI REMAJA PEREMPUAN DALAM PENCARIAN


INFORMASI KESEHATAN. (2018). Ditha Prasanti, 16.

Menggunakan Studi Kasus sebagai Metode Ilmiah dalam Psikologi. (2018). Unika Prihatsanti, 127.

Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Volume Penjualan Pada Perusahaan Genting Ud. Berkah Jaya
(2019). Moh rusdi, 53-54.

Anda mungkin juga menyukai