1
Kegiatan Awal (20 Menit)
1. Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum tentang konsep Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Serta Lingkungan Hidup (K3LH) dan Budaya Kerja Industri
2. Diberikan video tentang APD dan kecelakaan kerja
3. Perwakilan tiap kelompok mendemonstrasikan penggunaan APD dan menjelaskan
fungsinya
4. Guru memberikan tugas formatif pada tiap kelompok untuk dikerjakan
5. Peserta didik membahas jawaban tugas formatif
6. Dengan metode tanya jawab guru memberikan pertanyaan mengenai:
a. Mengapa kita harus menjaga keselamatan di tempat kerja?
b. Apa yang dimaksud dengan APD?
c. Coba sebutkan alat pelindung diri saat bekerja yang kamu ketahui?
d. Selain melindungi diri, apa saja yang harus dijaga di tempat kerja agar kita aman
bekerja?
7. Peserta didik diminta untuk mengerjakan tugas sumatif
2
1. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru
2. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan tugas
3. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
Refleksi
ASESMEN
Jenis Asesmen Teknik Asesmen
Pengetahuan Tes lisan, tertulis (Asesmen Formatif)
Keterampilan Penilaian Unjuk Kerja (Asesmen Sumatif)
Sikap Observasi prilaku
ASESMEN PENGETAHUAN
Asesmen Formatif
3
4. Apakah perlu menggunakan safety Harness untuk pekerjaan penggalian tanah?
5. Jelaskan rambu yang ada dibawah ini!
Soal Penilaian
1. Apa yang dimaksud dengan K3LH? Menjawab
lengkap: 4
Menjawab
kurang
lengkap: 2
Hanya
menjawab
kepanjangan
K3LH: 1
Menjawab
kurang
lengkap: 2
3. APD apa saja yang digunakan seseorang di bawah ini, dan jelaskan Menjawab
fungsinya! lengkap 7
alat disertai
fungsi: 35
Hanya
menjawab 1
alat: 5
5
4. Apakah perlu menggunakan safety Harness untuk pekerjaan penggalian Menjawab
tanah? ya: 1
Menjawab
tidak: 0
Hanya
menjawab 1:
1
6
Menjelaskan
singkat = 2
ASESMEN KETERAMPILAN
Asesmen Sumatif
1. Disiapkan APD, guru menyebutkan jenis APD peserta didik akan mengambil APD
yang dimaksud kemudian memakainya dan menjelaskan fungsinya, digunakan pada
pekerjaan apa, dan resiko jika tidak menggunakannya.
2. Diberikan gambar rambu-rambu K3, guru menyebutkan jenis rambu dan peserta
didik akan menunjuk rambu yang dimaksud dan menjelaskan makna dari rambu
tersebut.
7
dan menyebutkan
digunakan pada pekerjaan
apa serta menjelaskan
resiko bila tidak
menggunakan APD = 50
2 Diberikan gambar rambu-rambu K3, guru menyebutkan jenis Menunjuk rambu yang
rambu dan peserta didik akan menunjuk rambu yang disebutkan = 25
dimaksud dan menjelaskan makna dari rambu tersebut Menunjuk rambu yang
disebutkan dan
menjelaskan makna
dari rambu tersebut =
50
ASESMEN SIKAP
Referensi:
8
Undang-Undang no. tahun 1970 tentang keselamatan kerja
Buku Dasar Keahlian Teknik Konstruksi dan Perumahan (bab Keselamatan, Kesehatan
Kerja, serta Lingkungan Hidup, dan Budaya Kerja Industri)
https://www.youtube.com/watch?v=d_1dmf1MBdo
https://www.youtube.com/watch?v=dwOnM9ribeM
https://www.youtube.com/watch?v=Y66S1fpJOG8
https://www.youtube.com/watch?v=Z0yhlWxALiQ
9
LAMPIRAN MATERI
10
K3LH
Pengertian K3LH
K3LH adalah aturan terkait kesehatan, keselamatan kerja, serta lingkungan hidup. Aturan ini
berkaitan dengan keselamatan pekerja ketika bekerja perusahaan maupun instansi. Program
ini bisa juga diartikan sebagai suatu upaya untuk melindungi tenaga kerja atau karyawan.
Tujuannya agar karyawan senantiasa dalam keadaan sehat serta selamat. Keselamatan
terhadap ketenagakerjaan sendiri tidak hanya berlaku pada tempat kerjanya saja. Program ini
juga berlaku untuk memberikan keamanan dalam proses produksi.
Secara keilmuan, K3LH merupakan ilmu pengetahuan dan penerapan yang berkaitan dengan
upaya pencegahan kecelakaan saat sedang bekerja. K3 sendiri bisa didefinisikan sebagai
bidang yang berkaitan dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan. K3 berlaku setiap
orang dalam bekerja di perusahaan, proyek, maupun instansi.
Secara filosofi K3LH didefinisikan sebagai pemikiran atau upaya untuk menjamin
kemampuan dan keutuhan jasmani serta rohani seseorang ketika sedang bekerja. Upaya
tersebut sangat baik untuk menghasilkan karya yang berkualitas.
Sejarah K3LH
Undang-Undang yang berkaitan dengan bidang keselamatan kerja sudah ditetapkan sejak
tahun 1970. Tepatnya adalah UU No. 1 Tahun 1970 yang mulai berlaku sejak tanggal 12
Januari 1970. Undang-Undang ini mulai dibahas sejak Belanda hadir di Indonesia. Selain itu,
adanya permasalahan pada keselamatan kerja di negara Indonesia juga menjadi latar belakang
UU tersebut. Atas alasan itulah, mulai muncul kesadaran untuk melindungi modal yang
ditanam untuk kebutuhan industri. Meski begitu, UU terkait K3 ini baru dikenal oleh banyak
orang mulai tahun 2000-an. Artinya, selama 30 tahun lebih program K3 ini tidak berjalan
maksimal. Hal ini disebabkan karena masih rendahnya kesadaran pengusaha, Depnakertrans,
dan pekerja terkait program ini. Rendahnya kesadaran dari berbagai pihak terkait hal ini
disebabkan karena memang belum banyak insiden kecelakaan kerja yang terjadi di Indonesia.
Ciri-Ciri K3LH
Bagi yang belum tahu bagaimana ciri-ciri dari aturan keselamatan kerja ini, Anda bisa
membaca detailnya di bawah ini:
11
Peringatan tersebut dapat berupa agar karyawan selalu sadar perihal kesehatan, keselamatan,
dan kebersihan lingkungan perusahaan. Contoh lainnya adalah security memeriksa
perlengkapan para karyawan sebelum masuk ke area produksi.
Undang-Undang K3LH
Pemerintah Indonesia telah menetapkan aturan keselamatan kerja yang harus dilaksanakan
oleh instansi, lembaga, maupun perusahaan. Aturan tersebut tertuang dalam UU No. 1 Tahun
1970.
Undang-Undang tersebut mengatur tentang kewajiban pemilik kerja atau perusahaan dan
seluruh tenaga kerja untuk melaksanakan kegiatan keselamatan kerja.
UU lain yang mengatur program kesehatan kerja adalah UU No. 23 Tahun 1992. Undang-
Undang tersebut berisi tentang kewajiban bagi perusahaan untuk memeriksa kesehatan fisik
maupun mental tenaga kerja yang baru.
Ada pula UU No. 13 Tahun 2003. Undang-Undang ini berisi aturan terkait segala hal yang
berkaitan dengan ketenagakerjaan.
Tujuan K3LH
Tujuan program ini di antaranya adalah melindungi tenaga kerja atau karyawan atas
keselamatannya, baik saat sedang melakukan kegiatan pekerjaan maupun untuk
meningkatkan produktivitas. Program ini juga bertujuan untuk menjamin keselamatan semua
orang yang berada di tempat kerja. Dengan program ini, pemeliharaan sumber produksi juga
bisa digunakan dengan aman dan efisien.
Sasaran K3LH
12
Aturan keselamatan kerja ini tentu saja diciptakan sesuai dengan sasarannya. Adapun sasaran
yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Syarat-Syarat K3LH
Syarat-syarat dari aturan keselamatan kerja ini sudah diatur dalam Undang-Undang yang
berlalu. Berikut ini adalah detail singkatnya:
K3LH tentunya sangat bermanfaat dan berguna bagi karyawan atau tenaga kerja. Setiap
pekerja memiliki hak untuk mendapatkan rasa aman dan nyaman saat berada di tempat kerja.
13
14