Anda di halaman 1dari 36

Dasar-dasar Organisasi

Kuliah Ke VII

Komunikasi Dalam Organisasi


Komunikasi

Pertukaran informasi antara pengirim


dan penerima, dan kesimpulan
(persepsi) makna antara individu-
individu yang terlibat.

Proses pertukaran informasi dua


arah yang berisi elemen-elemen
yang dihubungkan berurutan.
Komunikasi

• Proses Penyampaian Informasi


• Proses Penyampaian Gagasan
• Proses Penciptaan Arti
Proses Komunikasi

O… dia mengerti Umpan balik Ya, saya mengerti

Decoding

Encoding
KOMUNIKATOR PESAN SALURAN KOMUNIKAN

Gangguan
4
Komunikasi Organisasi

• Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai


arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat
hubungannya saling bergantung satu sama
lain meliputi arus komunikasi vertikal dan
horisontal.
Komunikasi Organisasi

• Komunikasi organisasi adalah suatu sistem yang mapan dari


mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama,
melalui jenjang kepangkatan dan pembagian tugas.
(Everet M. Rogers)
• Komunikasi organisasi adalah sarana dimana manajemen
mengoordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia
melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang.
(Robert Bonnington)

• Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan


berbagai pesan organisasi didalam kelompok fomal maupun
informal dari suatu organisasi.
(Wiryanto, 2005)
Jenis Komunikasi Organisasi

Komunikasi lisan dan tertulis

Komunikasi verbal dan non verbal

Komunikasi kebawah, keatas, dan


kesamping
Komunikasi lisan dan tertulis

• Dasar penggolongan komunikasi lisan dan tertulis ini


adalah bentuk pesan yang akan disampaikan.
• Banyak bentuk komunikasi: terutama komunikasi
antar pribadi
(interpersonal communication), disampaikan secara
lisan maupun tertulis.
Komunikasi verbal dan non verbal

• Jika dua orang berinteraksi, maka informasi


mengenai perasaan dan gagasan atau ide
yang timbul akan dikomunikasikan.
• Perasaan seseorang juga dapat dinyatakan
melalui berbagai isyarat-isyarat atau signal-
signal non verbal.
Komunikasi verbal dan non verbal

• Dalam percakapan tatap muka langsung, perasaan,


keadaan jiwa, atau suasana hati seseorang
dinyatakan melalui gerakan isyarat(gesture),
ekspresi wajah, posisi dan gerakan badan,
postur, kontak fisik, kontak pandangan mata, dan
stimulasi non-verbal lain yang sama pentingnya dng
kata-kata yg diucapkan.
Komunikasi kebawah, keatas, dan
kesamping

Penggolongan komunikasi kebawah, keatas, dan


kesamping (lateral) ini didasarkan pada arah aliran
pesan-pesan dan informasi didalam suatu organisasi.
Komunikasi Kebawah

Aliran informasi dlm komunikasi kebawah


mengalir dr tingkatan manajemen puncak ke
manajemen menengah, manajemen yang
lebih rendah, dan akhirnya sampai pada
karyawan operasional.

Komunikasi ini juga mempunyai fungsi


pengarahan, perintah, indoktrinasi,
inspirasi dan evaluasi.
Komunikasi Kebawah

Komunikasi ke bawah terjadi jika pimpinan


melakukan kegiatan alih pesan kepada bawahan
secara terstruktur dan tidak insidental
Komunikasi Kebawah

Tujuannya adalah membantu mengurangi terjadinya


komunikasi desas-desus (rumor) agar dapat
menumbuhkan suasana kerja yang menyenangkan,
dan secara tidak langsung meningkatkan produktivitas
dan keuntungan perusahaan
Komunikasi Kebawah

Jika komunikasi ke bawah berjalan lancar, biasanya


motivasi bawahan untuk bekerja menjadi lebih baik
dan efisien.
Disinilah peran komunikasi dari atasan ke bawahan
sangat penting
Komunikasi Ke atas

Komunikasi ke atas dalam sebuah organisasi berarti bhw


informasi mengalir dari tingkat yang lebih rendah
(bawahan) ke tingkat yang lebih tinggi (penyelia).

Bentuknya antara lain dalam pelaporan kegiatan,


penyampaian gagasan, dan penyampaian informasi
yang menyangkut masalah-masalah pekerjaan. Bisa
dilakukan secara langsung dan tak langsung atau secara
tertulis.
Komunikasi Ke atas

• Komunikasi ke atas adalah pesan yang mengalir


dari bawahan kepada atasan atau dari tingkat
yang lebih rendah kepada tingkat yang lebih tinggi.
• Tujuan dari Komunikasi ini adalah untuk
memberikan balikan, memberikan saran dan
mengajukan pertanyaan
• Komunikasi ini mempunyai efek pada
penyempumaan moral dan sikap karyawan, tipe
pesan adalah integrasi dan pembaruan
(Muhammad, 2004, p.116).
Komunikasi Ke atas

• Alirannya dalam hirarki wewenang yang lebih


rendah ke lebih tinggi biasanya mengalir
disepanjang rantai komando.
• Fungsi utamanya adalah untuk memperoleh
informasi mengenai kegiatan, keputusan dan
pelaksanaan pekerjaan karyawan pada tingkat
yang lebih rendah.
Komunikasi Kesamping

Terjadi antara dua pejabat atau pihak yang berada


dalam tingkatan hirarki wewenang yang sama
(komunikasi horizontal) atau antara orang atau juga
pihak pada tingkatan yang berbeda yang tidak
mempunyai wewenang langsung terhadap pihak
lainnya (komunikasi diagonal).
Gaya Komunikasi Organisasi
Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss

1 The Controlling Style

2 The Equalitarian Style

3 The Structuring Style

4 The Dynamic style

5 The Relinguishing Style

6 The Withdrawal Style


Gaya Komunikasi Mengendalikan
(The Controlling Style)

• Ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk


membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pikiran dan
tanggapan orang lain.
• Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal
dengan nama komunikator satu arah atau one-way
communications.
• Pihak - pihak yang memakai controlling style of communication
ini, lebih memusatkan perhatian kepada pengiriman pesan
dibanding upaya mereka untuk berharap pesan.
• Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian untuk
berbagi pesan. .
Lanjutan ...
• tidak berusaha ‘menjual’ gagasan agar dibicarakan bersama
namun lebih pada usaha menjelaskan kepada orang lain apa
yang dilakukannya.
• sering dipakai untuk mempersuasi orang lain supaya bekerja
dan bertindak secara efektif, dan pada umumnya dalam
bentuk kritik.
• tidak jarang bernada negatif sehingga menyebabkan orang
lain memberi respons atau tanggapan yang negatif pula.
Gaya Komunikasi Dua Arah
(The Equalitarian Style)

• Komunikasi dilakukan secara terbuka.


• Setiap anggota organisasi dapat mengungkapkan
gagasan ataupun pendapat dalam suasana yang
rileks, santai dan informal.
• memungkinkan setiap anggota organisasi
mencapai kesepakatan dan pengertian bersama.
• Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya
landasan kesamaan.
Gaya Komunikasi Dua Arah
(The Equalitarian Style)

• The equalitarian style of communication ini ditandai dengan


berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan
maupun tertulis yang bersifat dua arah (two-way
communication).

• The Equalitarian Style ini akan memudahkan tindak komunikasi


dalam organisasi, sebab gaya ini efektif dalam memelihara
empati dan kerja sama, khususnya dalam situasi untuk
mengambil keputusan terhadap suatu permasalahan yang
kompleks.
• Gaya komunikasi ini pula yang menjamin berlangsungnya tindak
berbagi informasi di antara para anggota dalam suatu
organisasi.
Gaya Komunikasi Berstruktur
(The Structuring Style)

• Gaya komunikasi ini, memanfaatkan pesan-pesan


verbal secara tertulis maupun lisan guna
memantapkan perintah yang harus dilaksanakan,
penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur
organisasi.
• Pengirim pesan (sender) lebih memberi perhatian
kepada keinginan untuk memengaruhi orang lain
dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan
organisasi, jadwal kerja, aturan dan prosedur yang
berlaku dalam organisasi tersebut.
Gaya Komunikasi Dinamis
(The Dynamic Style)

• Memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan atau


sender memahami bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi
pada tindakan (action-oriented).
• Sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun supervisor
yang membawa para wiraniaga (salesmen atau saleswomen).

• Tujuan utama mestimulasi atau merangsang pekerja/karyawan


untuk bekerja dengan lebih cepat dan lebih baik.
• Gaya komunikasi ini efektif digunakan dalam mengatasi
persoalan yang bersifat kritis, namun dengan persyaratan
bahwa karyawan atau bawahan mempunyai kemampuan yang
cukup untuk mengatasi masalah yang kritis tersebut.
Gaya Komunikasi Mendengarkan
(The Relinguish Style)

• Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk


menerima saran, pendapat ataupun gagasan orang lain,
daripada keinginan untuk memberi perintah, meskipun pengirim
pesan (sender) mempunyai hak untuk memberi perintah &
mengontrol orang lain.

• Pesan dalam gaya komunikasi ini efektif ketika pengirim pesan


atau sender sedang bekerja sama dengan orang-orang yang
berpengetahuan luas, berpengalaman, teliti serta bersedia
untuk bertanggung jawab atas semua tugas atau pekerjaan
yang dibebankannya.
Horizontal Communication

Yaitu komunikasi yang berlangsung di antara para


karyawan ataupun bagian yang memiliki
kedudukan yang setara.
Fungsi Arus Komunikasi Horisontal

• Memperbaiki koordinasi tugas


• Upaya pemecahan masalah
• Saling berbagi informasi
• Upaya pemecahan konflik
• Membina hubungan melalui kegiatan
bersama
Gaya Menarik Diri
(The Withdrawal Style)

Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah


melemahnya tindak komunikasi, artinya tidak
ada keinginan dari orang-orang yang memakai
gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain,
karena ada beberapa persoalan ataupun
kesulitan antar pribadi yang dihadapi oleh orang-
orang tersebut.
Fungsi Komunikasi dalam Organisasi

Fungsi Informatif

Fungsi Regulatif

Fungsi Persuasif

Fungsi Integratif
Fungsi Informatif

• Organisasi dapat dipandang sebagai suatu system


proses informasi (information-processing system).
• Maksudnya, seluruh naggota dalam suatu organisasi
berharap dapat memperoleh informasi yang lebih
banyak, lebih baik, dan tepat waktu.
Fungsi Regulasi

• Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-


peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi.
Fungsi Persuasif

• Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan


kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai
dengan yang diharapkan.
• Adanya kenyataan ini maka banyak pimpinan yang
lebih suka untuk memersuasi bawahannya daripada
memberi perintah.
• Sebab pekerjaan yang oleh karyawan akan
menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding
kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan
kewenangannya.
Fungsi Integratif

• Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan


saluran yang memungkinkan karyawan dapat
melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik.
• Ada dua saluran komunikasi formal, seperti
penerbitan khusus dalam organisasi tersebut
(newsletter, bulletin) dan laporan kemajuan
organisasi; juga saluran komunikasi informal,
seperti perbincangan antarpribadi selama masa
istirahat kerja, pertandingan olahraga, ataupun
kegiatan darmawisata.
• Pelaksanaan aktivitas ini menumbuhkan keinginan
untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri
karyawan terhadap organisasi.
Sekian Untuk Hari Ini
Kuliah VII

Anda mungkin juga menyukai