Anda di halaman 1dari 7

JURNAL PUBLIKASI

ANALISIS PERBANDINGAN CITRA MEREK PRODUK KOSMETIK DALAM NEGERI DAN


LUAR NEGERI
(Studi Kasus Pada Mahasiswi Perguruan Tinggi Di Kota Bogor)

Siti Nurrohmah, Oktori Kiswati, Z, Aditya Yudha Prima, Dewi Maharani Purbasari
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pakuan, Bogor

Email: sitinurohmah342@gmail.com

ABSTRAK
Perkembangan Industri Kecantikan di Indonesia cukup pesat dalam beberapa tahun ke
belakang, hal tersebut karena didasarkan oleh berbagai macam tren kecantikan yang turut
mempengaruhi pola konsumen di Indonesia. Menurut Kementrian Perindustrian mencatat
Pertumbuhan Industri Kecantikan di Indonesia bisa mencapai dua digit dibandingkan dengan
beberapa negara, selain itu kondisi pasar industri kosmetik di Indonesia yang ekstensinya
meningkat serta respon konsumen pada pengguna kosmetik di Indonesia juga cukup menarik
pasalnya pengguna kosmetik di Indonesia kini rata-rata merupakan generasi milenial. Hal ini
menyebabkan pasar kosmetik Indonesia bisa di katakan potensial karena Indonesia memiliki
jumlah penduduk wanita sebanyak 134,27 jiwa penduduk perempuan yang di dominasi oleh usia
15-29 tahun dimana pada usia tersebut penggunaan kosmetik terbesar. Penelitian ini ditujukan
untuk menjelaskan persepsi konsumen mengenai perbandingan citra merek produk kosmetik
dalam negeri dan luar negeri di kalangan mahasiswi di kota Bogor. Penelitian ini menggunakan data
primer dan data sekunder. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif, dan analisis
komparatif. Hasil penelitian ini diketahui bahwa dari 100 responden menjawab 58% memilih citra
merek produk kosmetik luar negeri, dan sebanyak 42% memilih citra merek produk kosmtik dalam
negeri. Secara keseluruhan rata-rata citra merek produk kosmetik luar negeri sebesar 83,5%
sedangkan citra merek produk kosmetik dalam negeri sebesar 83,25%, artinya citra merek produk
kosmetik luar negeri dan dalam negeri dapat dikatakan baik walaupun citra merek produk kosmetik
luar negeri lebih unggul dari citra merek produk kosmetik dalam negeri dengan selisih 0,25%.
Kata Kunci: Perbandingan, Citra Merek, Kosmetik, Dalam Negeri, Luar Negeri.

ABSTRACT

The development of the Beauty Industry in Indonesia has been quite rapid in the past few years,
this is because it is based on various kinds of beauty trends that have also influenced consumer
patterns in Indonesia. According to the Ministry of Industry, noted that the growth of the Beauty
Industry in Indonesia can reach double digits compared to several countries, besides that the
market conditions for the cosmetics industry in Indonesia are increasing in extension and consumer
response to cosmetic users in Indonesia is also quite interesting because cosmetic users in Indonesia
are now on average millennial generation. This causes the Indonesian cosmetics market to be said
to be potential because Indonesia has a total female population of 134.27 female residents who are
dominated by the age of 15-29 years where at that age the use of cosmetics is the largest. This
study aims to explain consumer perceptions regarding the comparison of the brand image of
domestic and foreign cosmetic products among female students in the city of Bogor. This study uses
primary data and secondary data. The method used is descriptive analysis and comparative
analysis. The results of this study show that of the 100 respondents answered 58% chose the brand
image of cosmetic products abroad, and as much as 42% chose the brand image of domestic
cosmic products. Overall, the average brand image of foreign cosmetic products is 83.5%, while the
brand image of domestic cosmetic products is 83.25%, meaning that the brand image of foreign
and domestic cosmetic products can be said to be good even though the brand image of foreign
cosmetic products is more superior to the brand image of domestic cosmetic products by a
difference of 0.25%.
Keywords: Comparison, Brand Image, Cosmetics, Domestic, Foreign.

1
JURNAL PUBLIKASI

Pendahuluan
Perkembangan Industri HK.00.05.42.1018 No. 23 tahun 2019).
Kecantikan di Indonesia cukup pesat Berikut adalah data penjualan kosmetik di
dalam beberapa tahun ke belakang, hal Indonesia dari tahun 2017 sampai tahun
tersebut karena didasarkan oleh berbagai 2019.
macam tren kecantikan yang turut Tabel 1.1
mempengaruhi pola konsumen di Penjualan Kosmetik di Indonesia tahun
Indonesia. Menurut Kementrian 2017-2019
Perindustrian mencatat Pertumbuhan Tahun Penjualan (US $ juta) Kenaikan (%)
Industri Kecantikan di Indonesia bisa 2017 1372 -
mencapai dua digit dibandingkan dengan 2018 1461 0,060
beberapa negara, selain itu kondisi pasar 2019 1557 0,061
industri kosmetik di Indonesia yang Sumber: sekunder, tirto.id, tahun 2019
ekstensinya meningkat serta respon Berdasarkan data pada tabel
konsumen pada pengguna kosmetik di penjualan kosmetik di atas, menunjukkan
Indonesia juga cukup menarik pasalnya bahwa penjualan kosmetik di Indonesia
pengguna kosmetik di Indonesia kini rata- tahun 2017 sampai dengan tahun 2019
rata merupakan generasi milenial. Hal ini mengalami kenaikan dilihat pada tahun
menyebabkan pasar kosmetik Indonesia 2017 penjualan kosmetik sebesar $1372,
bisa di katakan potensial karena Indonesia pada 2018 penjualan kosmetik mengalami
memiliki jumlah penduduk wanita kenaikan sebesar 0,060% menjadi $1461,
sebanyak 134,27 jiwa penduduk dan pada tahun 2019 penjualan kosmetik
perempuan yang di dominasi oleh usia 15- di Indonesia mengalami kenaikan sebesar
29 tahun dimana pada usia tersebut 0,061% menjadi $1557. Berikut adalah
penggunaan kosmetik terbesar. data penjualan kosmetik dalam dan luar
Arti Kosmetik atau produk negeri tahun 2020.
Kecantikan itu sendiri adalah bahan- Tabel 1.2
bahan yang digunakan untuk memberikan Data penjualan kosmetik Dalam Negeri
dampak kecantikan bagi tubuh. Kosmetik dan Luar Negeri
dikenal sejak berabad-abad yang lalu. No Merek Kosmetik Asal Kosmetik Penjualan (Juta)
Pada abad ke-19, pemakaian kosmetik 1. Nature Republic Korea Selatan 7,37
mulai mendapat perhatian, yaitu selain 2. Wardah Indonesia 5,80
untuk kecantikan juga untuk kesehatan 3. Innisfree Korea Selatan 3,62
(Tranggono dan Fatma, 2013). Kosmetik 4. Emina Indonesia 3,27
adalah bahan atau sediaan yang 5. Purbasari Indonesia 2,10
dimaksudkan untuk digunakan pada 6. Viva Indonesia 1,65
bagian luar tubuh manusia (epidermis, 7. Laneige Korea Selatan 1,55
8. Trulum AS 1,46
rambut, kuku, bibir, dan organ genetal
9. Garnier Prancis 1,20
bagian luar), atau gigi dan membran
10. Makeover Indonesia 1,06
mukosa mulut, terutama untuk
Sumber: sekunder, www.digimind.id, 2020
membersihkan, mewangikan, mengubah
Dapat dilihat dari tabel 1.2 diatas
penampilan, dan atau memperbaiki bau
terkait dengan data penjualan kosmetik di
badan atau melindungi atau memelihara
Indonesia tahun 2020, terdapat 10 merek
tubuh pada kondisi baik. Berdasarkan
kosmetik yang terdiri dari Nature Republic
penggolongannya, kosmetik dibagi
dengan jumlah penjualan sebesar 7,37
menjadi 2 golongan utama yaitu
juta, selanjutnya Wardah dengan jumlah
kosmetika perawatan kulit (skin care) dan
5,80 juta, Innisfree dengan jumlah 3,62
kosmetika dekoratif (tata rias/ makeup)
juta, Emina dengan jumlah 3,27 juta,
(menurut peraturan kepala BPOM
Purbasari dengan jumlah 2,10 juta, Viva
Republik Indonesia nomor

2
dengan jumlah 1,65 juta, Laneige dengan Kajian Literatur & Pengembangan
jumlah 1,55, Trulum dengan jumlah 1,46 Hipotesis
juta, Garnier dengan jumlah 1,20 juta, dan Ho : μ1= μ2 atau Ho : μ1- μ2= 0
Makeover dengan jumlah penjualan Tidak terdapat perbedaan persepsi
sebesar 1,06 juta. konsumen terhadap citra merek produk
Hal ini menyebakan produk kosmetik dalam negeri dengan luar
kosmetik berkembang di Indonesia, negeri.
terdapat bermacam-macam produk dan Ha: μ1 ≠ μ2 atau Ha : μ1- μ2 ≠ 0
merek kosmetik di pasar kosmetik Terdapat perbedaan persepsi konsumen
Indonesia dimulai dari kosmetik yang terhadap citra merek kosmetik dalam
dijual di minimarket hingga kosmetik negeri dengan luar negeri.
premium yang membuka tokonya di mall- Dengan menggunakan tingkat signifikan,
mall. Hal ini dapat menyebabkan dalam penelitian ini adalah 5% untuk
persaingan antara merek kosmetik dalam kedua sisi. Dan kriteria yang digunakan:
negeri semakin ketat, akan tetapi hanya Ho diterima jika probabalitasnya >0,05
beberapa merek kosmetik yang unggul Ho ditolak jika probabilitasnya <0,05
diantara seluruh kosmetik yang beredar di
pasaran, berikut ini adalah merek-merek Metode Penelitian
lokal dan merek luar yang unggul di pasar Jenis penelitian yang digunakan
indonesia. adalah penelitian Deskriptif Eksploratif
Kota Bogor merupakan salah satu dengan metode berupa Studi Kasus.
kota terbesar di Jawa Barat dengan Populasi dalam penelitian ini adalah
jumlah penduduknya 5.840.907 jiwa, mahasiswi di perguruan tinggi di Kota
jumlah penduduk laki-laki sebanyak Bogor yang terdiri dari Universitas
2.573.929 jiwa sedangkan jumlah Pakuan, Universitas Ibnu Khaldun,
penduduk perempuan sebanyak Universitas Djuanda, Universitas Nusa
2.392.692 dengan rata-rata usia di Bangsa, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
dominasi oleh usia 20-24 tahun (BPS Binaniaga, Sekolah Tinggi Intelegen
2019). Bogor dikenal dengan kota hujan Negara, Politeknik AKA Bogor, Institut
karena memang di Kota Bogor memiliki Pertanian Bogor dengan jumlah
curah hujan yang tinggi sekali, selain keseluruhan mahasiswa sebanyak 34.331
dengan julukan tersebut, kota Bogor juga orang mahasiswi.
memiliki banyak Perguruan Tinggi, ada Dalam metode pengumpulan data,
sekitar 8 Universitas di Bogor yaitu peneliti mengumpulkan data primer dan
Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas data sekunder. Metode yang digunakan
Ibnu Khaldun (UIKA), Universitas Pakuan untuk mendapatkan data primer
(UNPAK) Bogor, Politeknik AKA Bogor, diperoleh dengan wawancara tidak
Universitas Djuanda (UNIDA), Universitas langsung dengan menggunakan alat bantu
Nusa Bangsa (UNB). Dengan banyaknya berupa kuesioner. Dalam penelitian ini
Perguruan tinggi di Kota Bogor dapat digunakan metode analisis data yaitu Uji
dipastikan bahwa akan banyak sekali Validitas, Uji Realibilitas, analisis
mahasiwa/i di Kota Bogor. Mengingat Deskripotif, dan AnalisisKomparatif.
penguna atau pemakai kosmetik di
dominasi oleh usia 18-24 tahun yang Hasil dan Pembahasan
merupakan rata-rata usia di perguruan Indikator untuk produk kosmetik
tinggi maka akan banyak sekali konsumen dalam negeri memiliki nilai rata-rata
kosmetik di Bogor dengan beberapa keseluruhan 83,25 % sedangkan untuk
Referensi pilihan merek kosmetik yang indikator pada produk kosmetik luar
ada. neggeri memiliki nilai rata-rata
keseluruhan 83,5%. nilai yang unggul tiap
indikator baik pada produk kosmetik

3
dalam negeri maupun luar negeri adalah dalam negeri sebesar 84%, selanjutnya
pada produk kosmetik dalam negeri lebih pada indikator keunikan dengan
unggul daripada produk kosmetik luar pernyataan variasi manfaat produk
negeri pada indikator Keunggulan dengan kosmetik beragam dan baikunggul produk
pernyataan produk kosmetik memiliki kosmetik luar ngeeri dengan persentase
kemasan yang menarik dan baik dengan sebesar 84,6% sedangkan dalam negeri
persentase 95,6%, sedangkan produk sebesar 80,6%, pada pernyataan produk
kosmetik luar negeri memiliki persentase kosmetik memiliki variasi harga yang
85,2%. beragam lrbih unggul luar negeri dengan
Selanjutnya pada pernyaan persentase sebesar 85,6%, sedangkan
manfaat atau kinerja dari produk dalam negeri sebesar 81,8%.
kosmetik sesuai dengan yang ditawarkan Pada pernyataan bentuk fisisk
dengan persentase pada produk kosmetik produk kosmetik memiliki bentuk yang
dalam negeri sebesar 81,4%, sedangkan unik dan beda dari yang lain unggul luar
pada pernyataan diatas produk kosmetik negeri dengan persentase sebesar 82,6%
luar negeri lebih unggul dari produk sedangkan dalam negeri sebesar 79%,
kosmetik dalam negeri dengan persentase pada pernyataan penyampaian informasi
sebesar 84%, pada pernyataan harga produk kosmetik baik unggul dalam
produk kosmetik terjangkau produk negeri dengan persentase sebesar 81.6%
kosmetik dalam negeri lebih unggul sedangkan luar negeri 81,4%, pada
daripada luar negeri dengan persentase pernyataan privasi pelanggan produk
sebesar 86,8% sedangkan pada produk kosmetik dijaga ketat oleh perusahaan
kosmetik luar negeri sebesar 74%. dengan baik unggul luar negeri dengan
Pada pernyataan produk kosmetik persentase sebesar 84% sedangkan dalam
memiliki kemasan pendukung yang negeri sebesar 83,6%, pada pernyataan
menarik dan baik seperti dikemas dalam prosedur pembelian produk terjamin
kardus atau pouch produk kosmetik unggul luar negeri dengan persentase
dalam negeri kalah dari produk kosmetik sebesar 82.4% sedangkan dalam negeri
luar negeri dengan persentase 81,2% , sebesar 82%. maka dapat disimpulkan
sedangkan produk kosmetik luar negeri bahwa indikator pada produk kosmetik
sebesar 96,6%, pada indikator keunggulan luar negeri memiliki nilai yang unggul
dengan pernyataan produk kosmetik lebih banyak dibandingkan dengan nilai
mudah diucapkan produk kosmetik dalam unggul pada produk kosmetik dalam
negeri dan luar negeri memiliki negeri.
persentase yang sama sebesar 81,2%, Untuk mengetahui dan menguji
pada pernyataan produk kosmetik mudah perbandingan citra merek antar produk
diingat unggul kosmetik dalam negeri kosmetik dalam negeri dan produk
dengan persentase sebesar 84,2%, kosmetik luar negeri maka dilakukan uji
sedangkan pada kosmetik luar negeri beda rata-rata yaitu dengan uji-t
77,4%. Uji- T
Pada pernyataan kesesuai antara Alat analisis digunakan untuk
kesan produk kosmetik dibenak mengetahui apakah terdapat perbedaan
konsumen dengan citra yang diinginkan persepsi konsumen citra merek produk
perusahaan baik lebih unggul produk kosmetik dalam dengan luar negeri.
kosmetik luar negeri dengan persentase Rumusan hipotesisnya adalah:
sebasar 85% sedangkan pada kosmetik Ho : μ1= μ2 atau Ho : μ1- μ2= 0
daam negeri sebesar 82,6%, pada Tidak terdapat perbedaan persepsi
pernyataan penampilan atau nama merek konsumen terhadap citra merek produk
produk kosmetik memberikan kesan kosmetik dalam negeri dengan luar
positif lebih unggul luar negeri dengan negeri.
perseantase sebesar 85% sedangkan Ha: μ1 ≠ μ2 atau Ha : μ1- μ2 ≠ 0

4
Terdapat perbedaan persepsi konsumen hipotesis pada Ho diterima artinya
terhadap citra merek kosmetik dalam persepsi konsumen terhadap citra merek
negeri dengan luar negeri. Dengan produk kosmetik dalam negeri tidak
menggunakan tingkat signifikan, dalam berbeda dengan persepsi konsumen
penelitian ini adalah 5% untuk kedua sisi. terhadap citra merek produk kosmetik
Dan kriteria yang digunakan: luar negeri.
Ho diterima jika probabalitasnya > 0,05
Ho ditolak jika probabilitasnya < 0,05 Penutup
Perbedaan persepsi konsumen terhadap
citra merek produk kosmetik dalam negeri a. Simpulan
dan luar negeri Berdasarkan dari hasil penelitian
Tabel 4.35 mengenai perbandingan Citra Merek
Hasil Independent Sample t-Test
Produk Kosmetik dalam negeri dengan
luar negeri, maka penulis menyimpulkan:
Group Statistics
1. Citra Merek produk Kosmetik
produk Std. Std. dalam negeri pada kalangan
kosmeti Mea Deviati Error
mahasiswi Perguruan Tinggi di
k N n on Mean
Kota Bogor, dikatakan baik,
hasil dalam 57.1 4.3347
42 .66887 dengan hasil jawaban responden
tanggapan negeri 190 8
responden luar rata-rata 83,25% menjawab
58.4 8.6716 1.1386
58 setuju, artinya Citra Merek
negeri 310 2 4
Produk Kosmetik Dalam Negeri
Sumber : Data diolah, 2020 baik. Sedangkan Citra Merek
Produk Kosmetik Luar Negeri
Dari perhitungan diatas diketahui pada kalangan Mahasiswi
persepsi konsumen terhadap citra merek Perguruan Tinggi di Kota Bogor,
produk kosmetik dalam negeri
dikatakan baik, dengan hasil
mempunyai rata-rata 57,12 sedangkan
jawaban responden rata-rata
untuk produk kosmetik luar negeri
mempunyai rata-rata persepsi konsumen 83,5% menjawab setuju, artinya
sebesar 58,43. Data tersebut diperoleh Citra Merek Produk Kosmetik
dari hasil perhitungan jumlah rata-rata Luar Negeri lebih baik
keseluruhan pengguna kosmetik dalam dibandingkan dengan Produk
negeri dan juga jumlah rata-rata Kosmetik Dalam Negeri dengan
keseluruhan pengguna kosmetik luar
rata-rata 83,25%.
negeri dari hasil jawaban responden pada
kuesioner yang dibagikan kepada 100 2. Perbandingan Citra Merek
responden dengan menggunakan media Produk Kosmetik dalam negeri
berupa alat hitung SPSS(indepedent dengan Luar negeri pada
sample t test). kalangan Mahasiswi Perguruan
Dari tabel diatas menunjukan Tinggi di Kota Bogor. Mahasiswi
bahwa t hitung terletak didaerah Ho lebih banyak yang menggunakan
diterima, maka dapat diartikan bahwa
produk kosmetik luar negeri.
tidak terdapat perbedaan dalam citra
merek produk kosmetik dalam negeri 3. Faktor-faktor dominan yang
dengan luar negeri. Dan berdasarkan pada mempengaruhi citra merek
nilai probabilitas, hal ini terlihat pada nilai produk kosmetik luar negeri
probabilitas 0,370 karena, nilai lebih unggul dibandingkan citra
probabilitas dinyatakan > 0,05. maka merek produk kosmetik dalam

5
negeri adalah kualitas produk, Ayuniah,.2017. Analisis Pengaruh Citra
warna produk, pengenalan Merek, Kualitas Produk, Iklan, dan
produk, daya tahan produk, dan Harga terhadap Keputusan Pembelian
harga produk. Produk Kosmetik Wardah (Studi Kasus
b. Saran pada Mahasiswi Jurusan Manajemen
Berdasarkan penelitian yang Fakultas Ekonomi Universitas
dilakukan oleh penulis pada mahasiswi Gunadarma yang mengambil Kuliah di
Perguruan Tinggi di Kota Bogor, maka Kampus Depok. Journal Ekonomi
penulis mengajukan saran sebagai Bisnis Vol.22 No. 3, Desember 2017.
berikut: tersedia di
1. Produsen dari Produk Kosmetik https://ejuournal.gunadarma.ac.id
Dalam Negeri dan Luar Negeri (diakses pada tanggal 7 Maret 2020).
harus melakukan peningkatan Dakhi, Afrika, dan Sumbayak. 2018.
kualitas produk kosmetik dan Pengaruh Citra Merek dan Kualitas
inovasi terbaru berkaitan Produk terhadap Keputusan
dengan Kosmetik agar Pembelian body wash merek Dettol
pelanggan Kosmetik Dalam pada masyarakat kecamatan Pandau
Negeri tetap memilih Hilir Lingkungan VIII. Jurnal Mutiara
menggunakan Produk Kosmetik Manajemen, Vol.3 No.1,2018 e-
dalam negeri sebagai pilihan ISSN:2579-759X. tersedia di https://e-
utama mereka. juornal.sari-mutiara.ac.id (diakses
2. Membuat survey kepuasan pada tanggal 17 April 2020).
pelanggan melalui telepon Hasan,.2018. Pengaruh Persepsi Lebel
interaktif maupun pesan yang Halal, Citra Merek, dan Celebrity
secara langsung kepada Endorser terhadap Tahap Proses
pelanggan dengan tujuan untuk Keputusan Pembelian (Studi Kasus
mengetahui secara langsung dari Pada Pengguna Kosmetik Sariayu).
masing-masing pelanggan Skripsi tersedia di
mengenai kepuasan akan https://repository.uinjkt.ac.id
produk kosmetik dalam negeri (diakses pada tanggal 7 Maret 2020).
maupun luar negeri. https://beasiswa-id.net/universitas-
3. Penelitian lanjutan untuk terbaik-di-bogor/(diakses pada
penelitian selanjutnya yang tanggal 28 Januari 2020)
berhubungan Citra Merek https://editorial.femaledaily.com (diakses
produk kosmetik dalam dan luar pada tanggal 10 April 2020)
negeri. https://jabar.bps.go.id/ (diakses pada
tanggal 28 Januari 2020)
Referensi https.//tirto.id/(diakses pada tanggal 28
Januari 2020)
Assuari, S. 2018. Manajemen Bisnis https://www.cultura.id/sejarah-kosmetik-
Pemasaran. Jakarta: PT. Rajawali pers. dan-konsep-kecantikan-dari-
Assuari, S. 2015. Manajemen Pemasaran: berbagai-bangsa (diakses pada
Dasar, konsep dan strategi. Raja tanggal 10 Juli 2020)
Grafindo Persada, Jakarta. https.//www.kata data.co.id/(diakses
pada tanggal 28 Januari 2020)

6
https://www.merdeka.com/gaya/ini-usia- Kotler, Philip. dan Garry Armstrong. 2015.
yang-tepat-untuk-gadis-mulai-memakai- Marketing and introducing prentice
make-up.html (diakses pada tanggal 28 hall twelfth edition, England: person
Januari 2020) education, Inc.
https://www.sejarahbogor.com/2019/10/ ________ 2014. Principle of marketing,
sejarah-bogor-dan-lambang-kota- 15th edition. Jilid 1 terjemahan Bob
bogor.html (diakses pada tanggal 10 Juli Sabran Jakarta: Erlangga.
2020) _______. dan Kevin L. K. 2016. Marketing
Kasmir. 2016. Pemasaran Bank. Kencana, Manajemen, 15th edition, person
Jakarta. education inc.
Keller, Kevin L. 2015. Brand Management; Manap H. Abdul. (2016). Revolusi
Building, Measuring, and Managing Manajemen Pemasaran, Edisi 1.
Brand Equity. Fourth Edition Harlow, Jakarta: Mitra Wacana Media
English: Pearson Education inc.
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Swastha, B dan Irawan. 2014. Manajemen
dan Makanan (BPOM) Pemasaran Modern. Liberty,
HK.00.05.42.1018 nomor 23 tahun Yogyakarta.
2019. tentang Persyaratan Teknis Tjiptono, Fandy. 2015. Strategi Pemasaran,
Bahan Kosmetika. Edisi 4, Yogyakarta: CV. Andi.
Peraturan kepala Badan POM RI Nomor 19 Venessa, Ike dan Arifin, Z. 2017. Pengaruh
tahun .2015 .tentang Kosmetik. Citra Merek (Brand Image) dan Harga
Parengkuan,. 2015. Analisis Pengaruh Terhadap Keputusan Pembelian
Brand Image dan Celebrity Endorsment Konsumen (Survei pada Mahasiswa
Terhadap Keputusan Pembelian Program Studi Administrasi Bisnis
Produk Shampo Head And Shoulders di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
24 Mart Manado. Jurnal Emba Vol.2 Brawijaya Malang Tahun Angkatan
No.3. Hal.1792-1802. 2013/2014 dan 2014/2015 Pengguna
Sudaryono. 2016. Manajemen Pemasaran Kartu Pra-bayar Simpati). jurnal
Teori Dan Implementasi. Yogyakarta: Administrasi Bisnis(JAB) Vol. 51 no. 1
ANDI Oktober 2017. tersedia di
Sugiyono 2017. Metode Penelitian https://scholar.google.ac.id (diakses
Kualitatif: Untuk penelitian yang pada tanggal 23 April 2020).
bersifat: eksploratif, enterpretif, Wulandari, dan Iskandar.2018. Pengaruh
interaktif, dan konstruktif. Bandung: Citra Merek dan Kualitas Produk
Alfabeta Terhadap Keputusan Pembelian pada
Suparyanto. dan Rosad. 2015. Manajemen Produk Kosmetik.Journal Riset
Pemasaran. In Media: Bogor. Manajemen dan Bisnis (JRMB) Fakultas
Swastha, B dan Handoko, T.H. 2016. Ekonomi UNIAT VOL.03,No.1 Februari
Manajemen Pemasaran Analisa 2018:11-18 P-ISSN2527-7502 E-
Perilaku Konsumen. Yogyakarta: BPFE ISSN2581-2165 tersedia di
http://scholar.google.ac.id (diakses
pada tanggal 7 Maret 2020).

Anda mungkin juga menyukai