Anda di halaman 1dari 40

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 12 Luwu


Pelajaran : SistemKomputer
Kelas/Semester : X /Ganjil
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Pertemuan Ke- :1
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
Kompetensi Inti :

KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


KI-2 Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI-3 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual dan prosedural berdasarkan rasa ingin-tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan
masalah.
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas
spesifik dibawah pengawasan langsung.

Kompetensi Dasar :
1.1. Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan
keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap
kebesaran Tuhan yangmenciptakannya
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif;
jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka;
kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-
hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan
dan berdiskusi
3.1. Memahami sistem bilangan (Desimal, Biner, Oktal,Heksadesimal)
4.1. Memecahkan masalah konversi sistem bilangan pada komputer
(Desimal,Biner,Oktal,Heksadesimal)

Indikator (penjabaran lebih detail dari KD 3 dan KD 4 diawali KKO)


1. Menentukan daftar kebutuhan dan spesifikasi komputer yang telah
tersedia
2. Memasangkan spesifikasi komputer sesuai denganurutan
3. Mempelajari buku manual dan petunjuk pengoperasian komponen
yang telah tersedia

I. Tujuan Pembelajaran(penjabaran lebih spesifik dariindikator)


Setelah berdiskusi dalam kelompok peserta didik dapat
1. Memilih peralatan atau komponen PC secarateliti
2. Menjelaskan diagram blok komputer dan fungsi masing – masing
perlengkapan
3. Menjelaskan jenis – jenis piranti input dan output serta spesifikasi dan
perkembangannya
4. Menjelaskan jenis – jenis piranti proses serta spesifikasi danperkembangan
5. Membuat daftar rencana kebutuhan dan spesifikasiPC
6. Menjelaskan fungsi peripheral yang sudah terintegrasi pada sebuah
personal lomputer

II. Materi Pembelajaran (Pokok-pokok materi yangdiajarkan)


SISTEM BILANGAN KOMPUTER

Sistem Bilanganatau Number System adalah Suatu cara untuk mewakili


besaran dari suatu item fisik. Sistem Bilangan menggunakan suatu
bilangan dasar atau basis (base / radix) yang tertentu. Dalam hubungannya
dengan komputer, ada 4 Jenis Sistem Bilangan yang dikenal yaitu :
Desimal (Basis 10), Biner (Basis 2), Oktal (Basis 8) dan Hexadesimal
(Basis 16). Berikut penjelesan mengenai 4 Sistem Bilangan ini :

III. Materi Pembelajaran (Pokok-pokok materi yangdiajarkan)


SISTEM BILANGAN KOMPUTER

Sistem Bilanganatau Number System adalah Suatu cara untuk mewakili


besaran dari suatu item fisik. Sistem Bilangan menggunakan suatu
bilangan dasar atau basis (base / radix) yang tertentu. Dalam hubungannya
dengan komputer, ada 4 Jenis Sistem Bilangan yang dikenal yaitu :
Desimal (Basis 10), Biner (Basis 2), Oktal (Basis 8) dan Hexadesimal
(Basis 16). Berikut penjelesan mengenai 4 Sistem Bilangan ini :
IV. Materi Pembelajaran (Pokok-pokok materi yangdiajarkan)
SISTEM BILANGAN KOMPUTER

Sistem Bilanganatau Number System adalah Suatu cara untuk mewakili


besaran dari suatu item fisik. Sistem Bilangan menggunakan suatu bilangan
dasar atau basis (base / radix) yang tertentu. Dalam hubungannya dengan
komputer, ada 4 Jenis Sistem Bilangan yang dikenal yaitu : Desimal (Basis
10), Biner (Basis 2), Oktal (Basis 8) dan Hexadesimal (Basis 16). Berikut
penjelesan mengenai 4 Sistem Bilangan ini :

1. Desimal (Basis10)
Desimal (Basis 10) adalah Sistem Bilangan yang paling umum digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Sistem bilangan desimal menggunakan basis
10 dan menggunakan 10 macam simbol bilangan yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6,
7, 8 dan 9. Sistem bilangan desimal dapat berupa integer desimal (decimal
integer) dan dapat juga berupa pecahan desimal (decimalfraction).
Untuk melihat nilai bilangan desimal dapat digunakan perhitungan seperti
berikut, misalkan contoh bilangan desimal adalah 8598. Ini dapat diartikan

Dalam gambar diatas disebutkan Absolut Value dan Position Value.


Setiap simbol dalam sistem bilangan desimal memiliki Absolut Value dan
Position Value. Absolut value adalah Nilai Mutlak dari masing-masing
digit bilangan. Sedangkan Position Valueadalah

Nilai Penimbang atau bobot dari masing-masing digit bilangan tergantung


dari letak posisinya yaitu bernilai basis di pangkatkan dengan urutan
posisinya. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel dibawah ini,

Dengan begitu maka bilangan desimal 8598 bisa diartikan sebagai berikut :
Nilai Penimbang atau bobot dari masing-masing digit bilangan tergantung
dari letak posisinya yaitu bernilai basis di pangkatkan dengan urutan
posisinya. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel dibawah ini,

Dengan begitu maka bilangan desimal 8598 bisa diartikan sebagai berikut :

Sistem bilangan desimal juga bisa berupa pecahan desimal (decimal


fraction), misalnya : 183,75 yang dapat diartikan

2. Biner (Basis2)
Biner (Basis 2) adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 2 simbol yaitu 0
dan 1. Bilangan Biner ini di populerkan oleh John Von Neumann. Contoh
Bilangan Biner 1001, Ini dapat di artikan (Di konversi ke sistem bilangan
desimal) menjadi sebagai berikut :

Position Value dalam sistem Bilangan Biner merupakan perpangkatan dari


nilai 2 (basis), seperti pada tabel berikut ini :

Berarti, Bilangan Biner 1001 perhitungannya adalah sebagai berikut :

3. Oktal (Basis8)
Oktal (Basis 8) adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 8 Simbol yaitu 0,
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Contoh Oktal 1024, Ini dapat di artikan (Di konversikan
ke sistem bilangan desimal) menjadi sebagai berikut :
Position Value dalam Sistem Bilangan Oktal merupakan
perpangkatan dari nilai 8 (basis), seperti pada tabel berikut ini:

Berarti, Bilangan Oktal 1022 perhitungannya adalah sebagai


berikut

4. Hexadesimal (Basis16)
Hexadesimal (Basis 16), Hexa berarti 6 dan Desimal berarti 10 adalah
Sistem Bilangan yang terdiri dari 16 simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
A(10), B(11), C(12), D(13), E(14), F(15). Pada Sistem Bilangan
Hexadesimal memadukan 2 unsur yaitu angka dan huruf. Huruf A mewakili
angka 10, B mewakili angka 11 dan seterusnya sampai Huruf F mewakili
angka15.

Contoh Hexadesimal F3D4, Ini dapat di artikan (Di konversikan ke sistem


bilangan desimal) menjadi sebagai berikut

Position Value dalam Sistem Bilangan Hexadesimal merupakan


perpangkatan dari nilai 16 (basis), seperti pada tabel berikut ini

Berarti, Bilangan Hexadesimal F3DA perhitungannya adalah


sebagai berikut :
V. Metode Pembelajaran

1. BrainStorming ( berpikir secara logis, spontan,dan kreatif )


2. Diskusi
3. PenugasanIndividu
4. PBL ( Problem Base Solving )  pendekatan pembelajaran

VI. Langkah-Langkah KegiatanPembelajaran

Pertemuan1

1. KegiatanPendahuluan

Alokasi
Deskripsi Waktu PPLH
 Guru memberikansalam 10 Menit Membersihka
 Berdoa, Menanyakan kabarpeserta n Kelas
didik (kenyamanan dan kesiapan dan L i n g k
peserta didik dalam belajar) u n g a n
 Menanyakan kehadiransiswa Kelas
 memeriksa kebersihankelas
 Sedikit Tanya jawab mengenai
materi
 Menyampaikan tujuan
pembelajaran tentanggambaran
umum sistem bilangan antara lain
Bilangan Desimal, Biner, Octal, dan
Hexadecimal

2. KegiatanInti

Alokasi
Deskrsi Waktu PPLH
Mengamati Selalu
 Peserta didik mengamati materi mengecek
berupa video dan melakukan menit kebersih an
simulasi kelas
 Peserta didik boleh menambahkan selama pem
pengetahuan dengan membuka be
internet dansebagainya lajaran
berlangsung
 Membagi peserta didik menjadi 3
Kelompok

Menanya
 peserta didik berkelompok
untuk menjawab
pertanyaan- pertanyaan berkaitan
dengan materi pembelajaran
 Mengajukan pertanyaan terkait
tayangan atau simulasi atau hal-hal
yang berhubungan dengan sistem
bilangan

Mengumpulkan Data
 Peserta didik membagi dirimenjadi
3 kelompok dan duduk sesuai dengan
kelompoknya, Pembagian tugas
kelompok diatur sebagai berikut.
 Kel 1 : Menuliskan bilangan 1001
dalam beberapa bentuk sistem
bilangan
 Kel2 : Membuat perbandingan
pemahaman tentang sistem
bilangan pada sistemkomputer
 Kel3: Mengeksplorasi konversi
bilangan ( Desimal, Biner, dan
Heksa)
 Peserta didik mencari jawaban
tentang pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan serta memecahkan kasus
yang diberikan di kelompoknya
dengan menggunakan berbagai
sumber.
 Selama kegiatan berlangsung guru
melakukan pengamatan sikap terkait
dengan materi sistem bilangan, serta
mencatat semua hal yang terjadi di
kelas.

Mengasosiasi
 Setelah informasi untuk menjawab
pertanyaan diperoleh, peserta didik
Membuat kesimpulan tentang garis
besar dari materi.

Mengkomunikasikan
 Guru menjelaskan aturan yang
digunakan saat presentasi dilakukan,
presentasi di lakukan secara
berkelompok satu persatu
 Setiap kelompok selanjutnya
menerangkan materi atau tugas yang
di berikan olehguru
 Menyampaikan hasil dari kerja
kelompokmtersebut
 Guru memberi umpan balik
dan penguatan materi di
akhirdiskusi.
 Peserta didik mengumpulkanhasil

kerja kelompok
3. KegiatanPenutup

Alokasi
Deskripsi Waktu PPLH
 Evaluasi untuk mengukur
ketercapaian tujuan pembelajaran
 peserta didik melakukan refleksi
tentang pelaksanaanpembelajaran
 peserta didik membuat tugas
materi perkembangan sistem
komputer.
 Mengucapkan salam

Pertemuan 2

1. Kegiatan Pendahuluan
a. Menyampaikan tujuan pembelajaran pertemuanhariini.
b. Membuat apersepsi mengenaibesaran
2. Kegiatan
Inti
Mengamati
a. Peserta didik menganalisis hasil kerja kelompoknya dengan informasi yang
ditayangkan oleh guru (mengamati danmengasosiasi).
b. Peserta didik diminta untuk melihat tayangan gambar atau video mengenai
sistem komputer.(mengamati).

Menanya
a. Peserta didik dengan dibimbing guru diminta untukbertanya tentang materi
terseut.
b. Peserta didik yang lain mendengarkan dan memberikan tanggapan
(mengamati danmenanya).
c. Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada peserta didik terkait sistem
komputer untuk menemukan pemecahannya.

Mengumpulkan Data
a. Peserta didik membagi diri menjadi 3 kelompok dan duduk sesuai
dengan kelompoknya, Pembagian tugas kelompok diatur sebagai
berikut.
a. Kel 1 :Menuliskan bilangan 1001 dalam beberapa bentuk sistem bilangan
b. Kel 2 : .Membuat perbandingan pemahaman tentang sistem bilangan pada
sistemkomputer
c. Kel 3 :Mengeksplorasi konversi bilangan ( Desimal, Biner, dan Heksa)

b. Peserta didik mencari jawaban tentang pertanyaan-pertanyaan yang


diajukan serta memecahkan kasus yang diberikan di kelompoknya
dengan menggunakan berbagai sumber.Buku petunjuk dan internet.
c. Selama kegiatan berlangsung guru melakukan pengamatan sikap
terkait dengan kerja sama, serta mencatat semua hal yang terjadi dikelas.
Mengasosiasi
d. Peserta didik diminta untuk bekerja dalam kelompok dan saling belajar
menghargai dari usaha setiap anggota kelompok (mengeksplorasi
danmengasosiasi).

Mengkomunikasikan

a. Pesertadidiksalingbertukarsumberinformasiberupabuku/
bahanreferensilainnyadalammenyelesaikankegiatan
kelompoknya(mengkomunikasikan).

b. Peserta didik yang menjadi juru bicara dari setiap kelompok menyampaikan
hasil kerja kelompoknya (mengkomunikasikan).
c. Guru memberi umpan balik dan penguatan materi di akhir diskusi.
d. Peserta didik mengumpulkan hasil kerja kelompok.

3. KegiatanPenutup
a. Guru menanyakan pendapat peserta didik.
b. Peserta didik menyimak penjelasan tentang topic materi pada
pembelajaran selanjutnya, serta tugas yang diberikan guru terkait
pembelajaranberikutnya.

VII. Alat/ Bahan/ SumberBelajar


1. Video tentang materi yang terkait
2. Internet
3. Modul
4. Lembar tugas/kasus

VIII. PenilaianBelajar
1. KD1 Observasi sikap menggunakan lembar observasi . Non tes.
2. KD2 Observasi sikap. Nontes.
3. KD3 dan KD 4 dengan menggunakan………...
4. Laporan hasil diskusi, berupaportofolio.

Mengetahui Lamasi Pantai, 2021


Kepala Sekolah, Guru yangmengajar,

Agustinus Mathius, S.T Sinda Pratiwi,S.Kom


NIP. NIP.
Lampiran 1 . Lembar Pengamatan Sikap.

Format Lembar Pengamatan Sikap Peserta didik

Indikator Sikap

Mandiri
Menghargaipendapat
Kerjasama

Percayadiri
Komunikasi / tanyajawab

Rasa ingintahu
No

Nama Peserta didik

Pedoman penilaian:
 Rentang skor yang diberikan 1 – 4 (kurang, cukup, baik, sangat baik)

Lampiran 2. Soal Tes Tertulis

Jawablah Pertanyaan-pertanyaan berikut dengan baik dan benar!


1. Bilangan biner merupakan sistem bilangan yang radik paling kecil yaitu....
2. Dalam kode BCD menggunakan kode biner sebanyak........ Bit
3. Jika ditulis dalam kode BCD yang benar adalah....

Jawaban :

1. 2

2. 4

3. 0011 1001
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 12 Luwu


MataPelajaran : Sistem Komputer
Kelas/Semester : X /Ganjil
Tahun Pelajaran : 2021 /2022
Pertemuan Ke- :
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
KompetensiInti :

KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


KI-2 Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual dan prosedural berdasarkan rasa ingin-tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang
spesifik untuk memecahkan masalah.
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik
dibawah pengawasan langsung.

Kompetensi Dasar :
1.2. Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan
keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran
Tuhan yangmenciptakannya
2.2. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis;
kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan
berdiskusi
3.2. Memahami sistem bilangan (Desimal, Biner, Oktal,Heksadesimal)
4.2. Memecahkan masalah konversi sistem bilangan pada komputer
(Desimal, Biner, Oktal,Heksadesimal)

Indikator (penjabaran lebih detail dari KD 3 dan KD 4 diawali KKO)


1. Menentukan daftar kebutuhan dan spesifikasi komputer yang telah
tersedia
2. Memasangkan spesifikasi komputer sesuai denganurutan
3. Mempelajari buku manual dan petunjuk pengoperasian komponen yang
telah tersedia

I. Tujuan Pembelajaran(penjabaran lebih spesifik dariindicator)


Setelah berdiskusi dalam kelompok peserta didik dapat
1. Memilih peralatan atau komponen PC secarateliti
2. Menjelaskan diagram blok komputer dan fungsi masing – masing
perlengkapan
3. Menjelaskan jenis – jenis piranti input dan output serta spesifikasi dan
perkembangannya
4. Menjelaskan jenis – jenis piranti proses serta spesifikasi danperkembangan
5. Membuat daftar rencana kebutuhan dan spesifikasiPC
6. Menjelaskan fungsi peripheral yang sudah terintegrasi pada sebuah
personal komputer

II. Materi Pembelajaran (Pokok-pokok materi yangdiajarkan)

Konversi Bilangan
1. Konversi bilangan biner kedesimal
Seperti yang dikatakan pada artikel sebelumnya, bahwa sistem bilangan biner merupakan
bilangan yang berbasiskan 2 (X2), sehingga digunakan 2X untuk mengkonversikannya
kedalam bentuk bilangan desimal.

Contoh:
① 11102= ……….. 10
11102 = (1 x 23) + (1 x 22) + (1 x 21) + (0 x20)
= 8 + 4 + 2 + 0
= 1410

② 1001,01012= ……….. 10
➥ Bagian bilangan bulat =10012
Nilai desimalnya = (1 x 23) + (0 x 22) + (0 x 21) + (1 x 20) = 8 + 0 + 0
+ 1 = 910
➥ Bagian bilangan pecahan =0,01012
Nilai desimalnya = (1 x 2-1) + (0 x 2-2) + (0 x 2-3) + (1 x 2-4) =
0,312510
∴ 1001,01012= 910+ 0,312510= 9,312510

2. Konversi bilangan desimal kebiner


Sedangkan untuk mengkonversi bilangan bulat desimal ke dalam bentuk bilangan biner,
dilakukan dengan cara membagi secara berulang-ulang bilangan desimal tersebut dengan
angka 2 sampai bilangan desimal tersebut tidak dapat dibagi lagi. Sisa dari setiap
pembagiannya merupakan hasil bit yang didapat. Untuk mengkonversi bagian bilangan
pecahannya, dilakukan dengan cara mengalikan bilangan pecahan tersebut secara
berulang-ulang dengan angka 2 sampai hasil kalinya sama dengan 0 atau hasilnya
berulang. Bilangan didepan koma (carry) dari hasil perkalian adalah hasil bit yang
didapat.
Contoh:
① 62510= ……….. 2
625
/ 2 = 312 Sisa 1 (LSB)
312
/ 2 =156 0
Co
nto =78 0
h:

625
10
=


…..
8

156
/2
78 /
= 39 0
2
39 /
= 19 1
2
19 / = 9
1
2
9 / 2=4 1
4 / 2=2 0
2 / 2=1 0
1 / 2=0 1(MSB)
∴ 62510= 10011100012

② 13,37510= ……….. 2
➥ Bagian bilangan bulat =1310
13 / 2 = 1 (LSB)
6 / 2 = 0
3 / 2 = 1
1 / 2 = 1 (MSB)
Jadi, nilai biner dari 1310= 11012
➥ Bagian bilangan pecahan =
0,375100,375 x 2 = 0,75 dengan carry
0(LSB)
0,74 x 2 = 0,5 dengan carry 1
0,5 x 2 = 0 dengan carry 1 (MSB)
Jadi, nilai biner dari 0,37510= 0,0112
∴ 13,37510= 11012+ 0,0112= 1101,0112

3. Konversi Bilangan Oktal ke/dari Desimal atauBiner


Konversi bilangan oktal kedecimal
Seperti yang dikatakan pada artikel sebelumnya, bahwa sistem bilangan oktal merupakan
bilangan yang berbasiskan 8 (X8), sehingga digunakan 8X untuk mengkonversikannya
kedalam bentuk bilangan desimal.

Contoh:
① 11618= ……….. 10
11618 = (1 x 83) + (1 x 82) + (6 x 81) + (1 x80)
= 512 + 64 + 48 + 1
= 62510
② 137,218= ……….. 10
➥ Bagian bilangan bulat =1378
Nilai desimalnya = (1 x 82) + (3 x 81) + (7 x 80) = 64 + 24 + 7 = 9510
➥ Bagian bilangan pecahan =0,218
Nilai desimalnya = (2 x 8-1) + (1 x 8-2) = 0,25 + 0,015625 ≈ 0,26510
∴ 137,218= 9510+ 0,26510= 95,26510

4. Konversi bilangan desimal keoctal


Sedangkan untuk mengkonversi bilangan bulat desimal ke dalam bentuk bilangan oktal,
cara yang digunakan sama seperti pada konversi bilangan desimal ke biner, namun
bilangan pembagi pada bilangan oktal adalah angka 8, karena sistem bilangan oktal adalah
bilangan dengan basis delapan. Untuk mengkonversi bagian bilangan pecahannya,
dilakukan dengan cara mengalikan bilangan pecahan tersebut secara berulang-ulang
dengan angka 8 sampai hasil kalinya sama dengan 0 atau hasilnya berulang. Bilangan
didepan koma (carry) dari hasil perkalian adalah hasil bit yang didapat.

bilangan pecahan) lalu mengkonversi setiap 3-bit bilangan biner


Konver tersebut kedalam bentuk bilangan oktalnya.
si
bilangan Contoh:
biner ① 10011100012= ……….. 8
ke 001 001 110 001
oktal 1 1 6 1
mengko ∴ 10011100012= 11618
nversi
bilangan ② 1110100,01001112= ……….. 8
biner ke 001 110 100 , 010 011 100
bilangan 1 6 4 ,2 3 4
oktal, ∴ 1110100,01001112= 164,2348
caranya
adalah Konversi Bilangan Heksadesimal ke/dari Desimal atau Biner
dengan Konversi bilangan heksadesimal ke
mengelo desimal
mpokan Sepertiyangdikatakanpadaartikelsebelumnya,bahwasistembilanganoktalmerupa
bilangan kanbilangan
biner
yang 625 / =
bersang 8 78
kutan
menjadi
3-bit
mulai
dari
LSB
(bagian
paling
kanan
untuk
bilangan
bulat
dan
bagian
paling
kiri
untuk
Sisa 1 (LSD)
312 /=
8 9 6
156 /=
8 1 1
=
78 / 8 1 (MSD)
0
∴62510=
11618

② 73,7510= ……….. 8
➥ Bagian bilangan bulat = 7310
73 / 8 = 1 (LSD)
9 / 8 = 1
1 / 8 = 1 (MSD)
Jadi, nilai biner dari 7310= 1118
➥ Bagian bilangan pecahan =
0,75100,75 x 8 = 0 dengan carry 6
Jadi, nilai biner dari 0,7510= 0,68
∴ 73,7510= 1118+ 0,68= 111,68

5. Konversi bilangan oktal ke biner


Mengkonversi bilangan oktal ke bilangan biner caranya lebih mudah dibandingkan dengan
mengkonversi bilangan oktal ke bilangan desimal, yaitu dengan cara mengkonversi setiap
satu digit bilangan oktal kedalam bentuk 3-bit binernya.

Contoh:
① 11618= ……….. 2
1 1 6 1
001 001 110 001
∴ 11618=10011100012

② 374,268= ………..2
3 7 4 ,2 6
011 111 100 , 010 110
∴ 374,268= 11111100,010112

yang berbasiskan 16 (X16), sehingga digunakan 16X untuk mengkonversikannya kedalam bentuk
bilangan desimal.

Contoh:
① 27116= ……….. 10
27116=(2x162)+(7x161)+(1x160)
= 512 + 112 + 1
= 62510

②1E0,2A16=............10
➥ Bagian bilangan bulat = 1E08
Nilai desimalnya = (1 x 162) + (14 x 161) + (0 x 160) = 256 + 224 + 0 = 48010
➥ Bagian bilangan pecahan = 0,2A8
Nilai desimalnya = (2 x 16-1) + (10 x 16-2) = 0,125 + 0,0390625 ≈ 0,16410
∴ 1E0,2A16= 48010+ 0,16410= 480,16410

Konversi bilangan desimal ke heksadesimal


Untuk mengkonversi bilangan bulat desimal ke dalam bentuk bilangan heksadesimal, cara yang
digunakan sama seperti pada konversi bilangan desimal ke biner atau oktal, namun bilangan
pembagi pada bilangan heksadesimal adalah angka 16, karena sistem bilangan heksadesimal adalah
bilangan dengan basis enam-belas. Untuk mengkonversi bagian bilangan pecahannya, dilakukan
dengan cara mengalikan bilangan pecahan tersebut secara berulang-ulang dengan angka 16 sampai
hasil kalinya sama dengan 0 atau hasilnya berulang. Bilangan didepan koma (carry) dari hasil
perkalian adalah hasil bit yang didapat.

Contoh:
① 62510= ……….. 16
625 / 16 = 39 Sisa 1 (LSD)
312 / 16=2 7
156 / 16=0 2(MSD)
∴ 62510= 27116

② 82,2510= ……….. 16
➥ Bagian bilangan bulat = 8210
82 / 16 = 2 (LSD)
5 / 16 = 5 (MSD)
Jadi, nilai biner dari 8210= 5216
➥ Bagian bilangan pecahan =
0,25100,25 x 16 = 0 dengan carry
4 Jadi, nilai biner dari 0,2510=
0,416
∴ 82,2510= 5216+ 0,416= 52,416

Konversi bilangan heksadesimal ke biner


Mengkonversi bilangan heksadesimal ke bilangan biner caranya mirip seperti cara mengkonversi
bilangan oktal ke bilangan biner, namun pada bilangan heksadesimal ada sedikit perbedaan, yaitu
mengkonversisetiapsatudigitbilanganheksadesimalkedalambentuk4-bitbinernya.
Contoh:
① 27116= ……….. 2
2 7 1
0010 0111 0001
∴ 27116=10011100012

②17E,F616=.............2
1 7 E ,F 6
0001 0111 1110 , 1111 0110
∴ 17E,F616= 101111110,11110112
Konversi bilangan biner ke heksadesimal
Untuk mengkonversi bilangan biner ke bilangan heksadesimal, caranya adalah dengan
mengelompokan bilangan biner yang bersangkutan menjadi 4-bit mulai dari LSB (bagian paling
kanan untuk bilangan bulat dan bagian paling kiri untuk bilangan pecahan) lalu mengkonversi
setiap4-bitbilanganbinertersebutkedalambentukbilanganheksadesimalnya.
Contoh:
① 1011010110110010112= ……….. 16
0010 1101 0110 1100 1011
2 D 6 C B
∴ 1011010110110010112= 2D6CB16
② 1011001110,0110111012= ……….. 16
0010 1100 1110 , 0110 1110 1000
2CE,6E8
∴ 1011001110,0110111012= 2CE,6E816

Kesimpulan
Tabel sistem bilangan desimal,
heksadesimal, oktal, dan biner
Desimal Heksadesimal Oktal Biner
0 0 0 0000
1 1 1 0001
2 2 2 0010
3 3 3 0011
4 4 4 0100
5 5 5 0101
6 6 6 0110
7 7 7 0111
8 8 10 1000
9 9 11 1001
10 A 12 1010
11 B 13 1011
12 C 14 1100
13 D 15 1101
14 E 16 1110
15 F 17 1111
Dalam mengkonversi dari satu sistem bilangan ke sistem bilangan lainnya, cara termudah yang
dapat dilakukan adalah dengan menggunakan alur seperti gambar bagan dibawah ini.

Peta konversi sistem bilangan

Gambar diatas menunjukkan bagan konversi antar sistem bilangan yang paling mudah untuk
dilakukan secara langsung. Jika diperhatikan, ada sistem bilangan yang sulit untuk dikonversi ke
sistem bilangan lainnya, yaitu sistem bilangan oktal ke heksadesimal atau sebaliknya.
Pengkonversian bilangan oktal ke heksadesimal (atau sebaliknya), paling mudah dilakukan dengan
cara mengkonversinya kedalam bentuk bilangan biner terlebih dahulu. Namun jika sobat tau cara
termudah lainnya dalam mengkonversi bilangan tersebut secara langsung, mungkin dapat berbagi
dengan menuliskannya di kolom komentar. Dibawah ini merupakan contoh cara konversi bilangan
heksadesimal ke/dari bilangan oktal yang saya maksudkan itu.

Konversi Heksadesimal ke Oktal


Untuk mengkonversi sistem bilangan heksadesimal ke oktal, cara yang paling mudah adalah
dengan mengkonversi bilangan heksadsimal tersebut ke bilangan biner terlebih dahulu kemudian
hasil dari bilangan binernya dikonversi ke bentuk bilangan oktal.

Contoh:
2F,C416=.............8
2 F ,C 4
0010 1111 , 1100 0100 = 101111,1100012
101 111 , 110 001
5 7 ,6 1
∴ 2F,C416=57,618

Konversi Oktal ke Heksadesimal


Untuk mengkonversi sistem bilangan oktal ke heksadesimal, cara yang paling mudah adalah
dengan mengkonversi bilangan oktal tersebut ke bilangan biner terlebih dahulu kemudian hasil dari
bilangan binernya dikonversi ke bentuk bilangan heksadesimal.

Contoh:
762,0138= ……….. 16
7 6 2 ,0 1 3
111 110 010 , 000 001 011 =
111110010,0000010112
0001 1111 0010 , 0000 0101 1000
1 F 2 ,0 5 8
∴ 762,0138= 1F2,05816

III. Metode Pembelajaran


6. BrainStorming
7. Diskusi
8. PenugasanIndividu
9. PBL (Problem Base Solving)
10. ……..
VII. Langkah-Langkah KegiatanPembelajaran

Pertemuan 1

4. KegiatanPendahuluan
a. Mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketika memasuki
ruangkelas
b. Berdoa sebelum membukapelajaran
c. Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran

Mengasosiasi
b. Peserta didik diminta untuk bekerja dalam kelompok dan saling belajar
menghargai dari usaha setiap anggota kelompok (mengeksplorasi
danmengasosiasi).

Mengkomunikasikan

a. Pesertadidiksalingbertukarsumberinformasiberupabuku/
bahanreferensilainnyadalammenyelesaikankegiatan
kelompoknya(mengkomunikasikan).

b. Peserta didik yang menjadi juru bicara dari setiap kelompok menyampaikan
hasil kerja kelompoknya (mengkomunikasikan).
c. Guru memberi umpan balik dan penguatan materi di akhir diskusi.
d. Peserta didik mengumpulkan hasil kerja kelompok.

5. KegiatanPenutup
a. Dengan dibantu guru, siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas.
b. Siswa menyimpulkan nilai-nilai atau manfaat apa yang didapat dari
pembelajaran yang telah selesai dibahas pada hariitu

Pertemuan 2

4. KegiatanPendahuluan
a. Menyampaikan tujuan pembelajaran pertemuanhariini.
b. Membuat apersepsi mengenaibesaran
5. Kegiatan Inti
Mengamati
a. Peserta didik menganalisis hasil kerja kelompoknya dengan informasi yang
ditayangkan oleh guru (mengamati danmengasosiasi).
b. Peserta didik diminta untuk melihat tayangan gambar atau video mengenai
sistem komputer.(mengamati).

Menanya
a. Peserta didik dengan dibimbing guru diminta untukbertanya tentang materi
terseut.
b. Peserta didik yang lain mendengarkan dan memberikan tanggapan
(mengamati danmenanya).
c. Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada peserta didik terkait sistem
komputer untuk menemukan pemecahannya.
Mengumpulkan Data

m. Peserta didik membagi diri menjadi 2 kelompok dan duduk sesuai


dengan kelompoknya, Pembagian tugas kelompok diatur sebagai
berikut.
a. Kel 1 : Menjelaskandiagramblokkomputerdanfungsi
masingmasing perlengkapan
b. Kel 2 : Menjelaskan semua tentang konversi-konversi bilang

n. Peserta didik mencari jawaban tentang pertanyaan-pertanyaan yang


diajukan serta memecahkan kasus yang diberikan di kelompoknya
dengan menggunakan berbagai sumber.buku referensi,internet
media cetak
o. Selama kegiatan berlangsung guru melakukan pengamatan sikap
terkait dengan kerja sama, serta mencatat semua hal yang terjadi dikelas.

Mengasosiasi
p. Setelah informasi untuk menjawab pertanyaan diperoleh, peserta
didikdapatmemberikanulasantentangfungsidanmanfaat Penggunaan
dari materi tersebut.

Mengkomunikasikan
q. Guru menjelaskan aturan yang digunakan saat presentasi dilakukan,
v. Guru memberi umpan balik dan penguatan materi di akhir diskusi.
w. Peserta didik mengumpulkan hasil kerja kelompok.

6. KegiatanPenutup

a. Guru menanyakan pendapat peserta didik tentang macam-macam konversi


bilangan
b. Peserta didik menyimak penjelasan tentang topic materi pada
pembelajaran selanjutnya, serta tugas yang diberikan guru terkait
pembelajaranberikutnya.

VIII. Alat/ Bahan/ SumberBelajar

6. Buku teks pelajaran


7. Referensi lainnya
8. Media cetak/eletronik
IX. PenilaianBelajar
5. KD1 Observasi sikap menggunakan lembar observasi Non tes.
6. KD2 Observasi sikap. Non tes.
7. KD3 dan KD 4 dengan menggunakan………...
8. Laporan hasil diskusi, berupaportofolio.

Mengetahui Lamasi pantai, 2021


Kepala Sekolah, Guru yang mengajar,

Agustinus Mathius, S.T Sinda Pratiwi, S.Kom


NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SatuanPendidikan : SMK Negeri 12 Luwu


Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Kelas/Semester : X /Ganjil
TahunPelajaran : 2021 /2022
PertemuanKe- :
AlokasiWaktu : 2 X 45 Menit
KompetensiInti :

KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


KI-2 Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual dan prosedural berdasarkan rasa ingin-tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang
spesifik untuk memecahkan masalah.
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik
dibawah pengawasan langsung.

Kompetensi Dasar :
1.3. Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan
keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran
Tuhan yangmenciptakannya
2.3. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis;
kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan
berdiskusi
3.3. Memahami sistem bilangan (Desimal, Biner, Oktal,Heksadesimal)
4.3 Memecahkan masalah konversi sistem bilangan pada komputer
(Desimal, Biner, Oktal,Heksadesimal)

Indikator (penjabaran lebih detail dari KD 3 dan KD 4 diawali KKO)


1. Menentukan daftar kebutuhan dan spesifikasi komputer yang telah
tersedia
2. Memasangkan spesifikasi komputer sesuai denganurutan
3. Mempelajari buku manual dan petunjuk pengoperasian komponen yang
telah tersedia

I. Tujuan Pembelajaran(penjabaran lebih spesifik dariindikator)


Setelah berdiskusi dalam kelompok peserta didik dapat
1. Memilih peralatan atau komponen PC secara teliti
2. Menjelaskan diagram blok komputer dan fungsi masing – masing
perlengkapan
3. Menjelaskan jenis – jenis piranti input dan output serta spesifikasi dan
perkembangannya
4. Menjelaskan jenis – jenis piranti proses serta spesifikasi dan perkembangan
5. Membuat daftar rencana kebutuhan dan spesifikasi PC
6. Menjelaskan fungsi peripheral yang sudah terintegrasi pada sebuah
personal lomputer

II. Materi Pembelajaran (Pokok-pokok materi yang diajarkan)

KONSEP DAN JENIS GERBANG LOGIKA DASAR

SEJARAH ALJABAR BOOLE

Berabad-abad para ahli merasa bahwa antara matematika dan logika terdapat hubungan
tertentu. Tetapi sebelum George Boole, tak seorang pun dapat menemukan hubungan yang
hilang tersebut. Pada tahun 1854 Boole menciptakan logika simbolik yang sekarang dikenal
sebagai aljabar Boole. Setiap pengubah (variabel) dalam aljabar Boole memiliki dua harga,
yaitu benar atau salah. Aljabar dua keadaan ini semua dimaksudkan untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan logika.
Aljabar Boole tidak mengenal penerapan-penerapan praktis hinga tahun 1937, yaitu ketika
Claude Shannon menggunakan aljabar Boole dalam analisis rangkaian switching
(pensaklaran) telepon untuk menyatakan keadaan tertutup dan terbukanya relai. Dengan kata
lain, Shannon telah merintis pengunaan baru darialjabar Boole. Karena karya Shannon inilah,
para ahli teknik menyadari bahwa aljabar Boole dapat diterapkan pada ilmu elekronika
komputer.

PENGERTIAN GERBANG LOGIKA (GATE)

Gerbang (Gate) adalah rangkaian dengan satu atau lebih dari sinyal masukan tetapi hanya
menghasilkan satu sinyal keluaran. Gerbang merupakan rangkaian digital (dua – keadaan),
karena sinyal masukan dan sinyal keluaranya hanya berupa tegangan tinggi (high) atau
tegangan rendah (low). Gerbang sering disebut rangkaian logika, karena analisisnya dapat
dilakukan dengan aljabar Boole.

1. GERBANG NOT (NOTGATE)


Sebuah gerbang NOT adalah sebuah Inverter (pembalik) dengan satu sinyal masukan dan
satu sinyal keluaran, dan keadaan keluarannya selalu berlawanan dengan keadaan
masukan.

Rangkaian Ekuivalen Inverter Transistor


Gambar berikut menunjukkan sebuah Inverter transistor. Penguat common emitor tersebut
beralih antara keadaan cutt off dan saturasi (jenuh). Jika Vin (tegangan masuk) rendah
kira-kira 0V, transistor berada pada daerah cutt off, dan Vout (tegangan keluaran) menjadi
tinggi, sebaliknya, bila Vin tinggi maka transistor mengalami penjenuhan, dan memaksa
Vout menjadi rendah.

Operasi ini dirangkum pada tabel 1, dimana masukan rendah menghasilkan keluaran
tinggi, dan masukan tinggi akan memberikan keluaran rendah.

Tabel 2 menyajikan hal yang serupa dalam bentuk biner, 0 mewakili tegangan rendah
(low) dan 1 mewakili tegangan tinggi(high)

Rangkaian Logika

Gambar berikut menunjukkan sebuah rangkaian logika yang ekuivalen dengan sebuah
gerbang NOT

Simbol, Fungsi dan Tabel Kebenaran

2. GERBANG OR (ORGATE)
Gerbang OR memiliki dua atau lebih dari dua sinyal masukan tetapi hanya satu sinyal
keluaran. Jika salah satu sinyal masukannya tinggi maka sinyal keluaran akan semakin
tinggi.

Rangkaian Ekuivalen Gerbang OR Dioda


Gambar berikut menunjukkan satu cara untuk membuat sebuah gerbang OR. Bila Kedua
masukan dalam keadaan rendah, keluarannya akan menjadi rendah. Bila salah satu
masukannya tinggi maka dioda yang mendapat tegangan masuk tinggi akan menghantar
dan keluarannya menjadi tinggi. Karena mempunyai dua buah masukan rangkaian ini
disebut gerbang OR dua masukan
Tabel 4 merangkum operasi dari gerbang OR dua masukan; biner 0 mewakili tegangan
rendah dan biner 1 mewakili tegangan tinggi.
Perhatikan bahwa bila satu atau lebih dari satu masukan dalam keadaan tinggi, maka
kelauarannya menjadi tinggi

Rangkaian Logika
Gambar berikut menunjukkan sebuah rangkaian logika yang equivalen dengan sebuah
gerbang OR

Simbol dan Fungsi

Tabel Kebenaran
Dalam penyusunan tabel kebenaran (truth table), jumlah masukan selalu sama dengan ,
dimana n adalah jumlah bit masukan. Jika OR dengan 2 masukan maka tabel logika terdiri
dari atau 4 buah masukan

Gerbang OR Dengan Masukan Lebih Dari Dua


Gambar berikut menyajikan sebuah gerbang OR 3 masukan. Jika semua masukan rendah,
semua dioda dalam keadaan terputus dan keluarannya berupa keadaan rendah. Jika satu
atau lebih dari suatu masukan tersebut dalam keadaan tinggi maka kelauaranya menjadi
tinggi.
Tabel Kebenaran
Dalam penyusunan tabel kebenaran (truth table), jumlah masukan terdiri dari atau 8 bit
masukan

3. GERBANG AND (AND GATE)


Gerbang AND mempunyai dua atau lebih sinyal masukan tetapi hanya satu sinyal
keluaran. Semua masukan harus tinggi untuk mendapatkan keluaran tinggi.

Rangkaian Ekuivalen Gerbang AND Dioda


Gambar di bawah memperlihatkan rangkaian ekivalen gerbang AND. Masukan rangkaian
ini dapat bertegangan rendah (ground) atau tegangan tinggi (+ 5V)

Apabila kedua masukan rendah, kedua dioda akan menghantar dan menurunkan tegangan
keluaran menjadi tegangan rendah. Jika salah satu masukan rendah dan yang lain tinggi,
dioda yang mendapat tegangan masuk rendah akan menghantar dan menyebabkan
keluarannya bertegangan rendah. Sedangkan dioda masukan tinggi akan mendapat reverse
bias (prategangan mundur) sehingga berada pada daerah cutt off . Jika kedua masukannya
tinggi, semua dioda akan terputus operasinya. Karena tidak ada arus yang mengalir pada
resistor maka tegangan catu akan menahan kelauaran pada tegangan tinggi (+ 5V).
Operasi lengkap gerbang AND dirangkum dalam tabel 7. Dapat dilihat A dan B harus
tinggi untuk memperoleh keluaran tinggi.
Rangkaian Logika
Gambar berikut menunjukkan sebuah rangkaian logika yang equivalen dengan sebuah
gerbang AND

Simbol dan Fungsi

Tabel Kebenaran
Dalam penyusunan tabel kebenaran (truth table), jumlah masukan selalusamadengan ,
dimana n adalah jumlah bit masukan. Jika AND dengan 2 masukan maka tabel logika
terdiridari atau 4 buahmasukan

Gerbang AND Dengan Masukan Lebih Dari Dua

Gambar berikut menyajikan sebuah gerbang AND 3 masukan. Jika semua masukan
rendah, semua dioda dalam keadaan menghantar dan keluarannya berupa keadaan rendah.
Bahkan dengan sebuah dioda saja yang menghantar sudah akan menurunkan keluarannya
menjadi tegangan rendah. Satu-satunya cara untuk menghasilkan tegangan keluaran yang
tinggi adalah memberi tegangan tinggi ke semua masukan.

Tabel Kebenaran

Dalam penyusunan tabel kebenaran (truth table), jumlah masukanterdiridari atau 8 bit
masukan
4. GERBANG NOR (NORGATE)
Gerbang NOR (NOT OR) memiliki dua atau lebih dari dua sinyal masukan tetapi hanya
satu sinyal keluaran. Untuk memperoleh keluaran tinggi, semua masukan harus
berkeadaan rendah. Artinya NOR hanya mengenal masukan yang semua bitnya nol
(rendah).
Gambar di bawah menunjukkan struktur logika dari sebuah gerbang NOR, yang
merupakan gabungan dari sebuah gerbang OR dengan sebuah inverter. Dengan susunan
gerbang tersebut, keluarannya adalah NOT dari hasil operasi OR pada masukan-
masukannya.
Semula gerbang ini dinamakan gerbang NOT-OR tetapi dapat disingkat menjadi gerbang
NOR.

Simbol
Simbol standar dari gerbang NOR ditunjukan dalam gambar dibawah. Perhatikan bahwa
simbol gerbang NOT telah dihilangkan dan lingkaran kecil telah dipindahkan kepada
keluaran gerbang OR. Lingkaran kecil mengingatkan kepada operasi inversi (NOT) yang
menyusul operasi OR

Rangkaian Logika
Gambar berikut menunjukkan sebuah rangkaian logika yang equivalen dengan sebuah
gerbang NOR. Operasi gerbang NOR dapat dijelaskan sebagai berikut. Jika masukan
berupa keadaan rendah (saklar terbuka), keluaran akhirnya adalah tinggi. Jika salah satu
masukannya rendah dan yang lainnya tinggi (saklar tertutup), maka keluarannya menjadi
rendah (0) dan jika kedua masukanya tinggi (kedua saklar tertutup), keluarannya tetap
rendah (0)
Persamaan Gerbang NOR

Persamaantersebut dibaca"Y(bukan)NOTA(OR)B".

Tabel Kebenaran
Hasil lengkap seluruh operasi dirangkum dalam tabel kebenaran. Gerbang NOR hanya
mengenali masukan yang semua bitnya sama dengan 0. Dengan kata lain semua
masukannya harus rendah untuk memperoleh keluaran tinggi.

Gerbang NOR Dengan Masukan Lebih Dari Dua


Berapapun jumlah masukan yang terdapat pada sebuah gerbang NOR, struktur logikanya
tetap ekuivalen dengan gabungan sebuah gerbang OR dan NOT. Pada gambar berikut
menunjukkan gerbang NOR dengan 3 masukan.

Sinyal-sinyal dari ke 3 masukan di-OR-kan kemudian hasilnya di-NOT-kan. Persamaan


aljabar Boole untuk 3 masukan atau lebih adalah :

Analisa rangkaiannya adalah sebagai berikut. Jika semua masukannya rendah, operasi OR
terhadap masukan-masukanya rendah, ini berarti keluran akhir tinggi. Jika satu atau lebih
dari satu masukannya dalam keadaan tinggi, hasil operasi OR adalah tinggi dan keluaran
akhir menjadi rendah.

Tabel Kebenaran
Tabel 11 membuktikan semua kemungkinan operasi gerbang NOR dengan 3 masukan.
Jelas bahwa rangkaian ini hanya mengenali masukan yang semua bitnya 0. Artinya bahwa
untuk mendapatkan keluaran yang tinggi, seluruh masukannya harus rendah.
5. GERBANG NAND (NANDGATE)
Gerbang NAND terdiri dari dua atau lebih dari masukan dan sebuah sinyal keluaran.
Semua masukan harus berharga tinggi untuk menghasilkan keluaran rendah.
Gambar di bawah menunjukkan struktur logika dari gerbang AND dan sebuah gerbang
NOT. Keluaran akhir adalah hasil operasi NOT-AND dari masukannya. Gerbang ini lebih
dikenal dengan gerbangNAND.

Simbol
Simbol gerbang NAND diperlihatkan pada gambar di bawah. Simbol NOT telah dihapus
dan tanda lingkaran dipindahkan pada keluaran gerbang AND.

Rangkaian Logika
Gambar berikut menunjukkan sebuah rangkaian logika yang equivalen dengan sebuah
gerbang NAND. Operasi gerbang NAND dapat dijelaskan sebagai berikut. Jika salah satu
masukannya dalam keadaan rendah (saklar terbuka), maka operasi AND menghasilkan
keluaran rendah (0) sehingga kebalikan (inversi) terhadap hasil ini memberikan keluaran
akhir tinggi (1). Hanya jika seluruh masukan tinggi (kedua saklar tertutup) maka operasi
AND akan menghasilkan keluaran tinggi (1) dan selanjutnya keluaran akhir yang rendah
(0).

Persamaan

Persaman gerbang NOR :

Persamaan tersebut dibaca " Y (bukan) NOT A (AND) B ".


Tabel Kebenaran
Hasil lengkap seluruh operasi dirangkum dalam tabel kebenaran. Gerbang NAND hanya
mengenali salah satu atau lebih masukan dengan bit sama dengan 0. Artinya paling sedikit
salah satu masukannya harus rendah untuk menghasilkan keluaran tinggi (1)

Gerbang NAND Dengan Masukan Lebih Dari Dua

Terlepas dari berapa jumlah masukannya, sebuah gerbang NAND selalu ekuivalen dengan
gabungan gerbang AND dan gerbang NOT. Pada gambar berikut menunjukkan gerbang
NAND dengan 3 masukan
Sinyal-sinyal dari ke 3 masukan di AND kan kemudian hasilnya di NOT-kan.

Persamaan aljabar Boole untuk 3 masukan atau lebih adalah :

Analisa rangkaiannya adalah sebagai berikut. Jika salah satu atau lebih masukannya
rendah, hasil operasi AND terhadap masukan-masukanya rendah, ini berarti keluran akhir
tinggi. Jika semua masukannya dalam keadaan tinggi, hasil operasi AND adalah tinggi
dan keluaran akhir menjadi rendah.
Tabel Kebenaran
Tabel 13 membuktikan semua kemungkinan operasi gerbang NAND dengan 3 masukan.
Jelas bahwa rangkaian ini hanya mengenali semua masukan yang mengandung bitnya 0.
Artinya bahwa untuk mendapatkan keluaran yang tinggi (1), salah satu masukannya harus
rendah (1)

6. GERBANG EXCLUSIVE-OR (X-OR GATE)


Sebuah gerbang OR dalam kondisi tinggi jika salah satu atau lebih masukan berlogika 1.
Tetapi tidak demikian dengan gerbang EXCLUSIVE-OR, gerbang ini akan dalam kondis
tinggi jika masukan yang memiliki logika 1 dalam jumlah ganjil. Untuk lebih
jelasnya,mari ikuti penjelasanselanjutnya.
Gambar di bawah menunjukkan suatu cara untuk membangun sebuah gerbang
EXLUSIVE-OR, yang disingkat X-OR. Gerbang AND atas membentuk persamaan
, dan gerbang ANDbawah menghasilkan

Persamaan aljabar Boole yang berlaku adalah:

Simbol
Simbol gerbang X-OR diperlihatkan pada gambar di bawah
Rangakaian Logika

Cara kerja rangkaian tersebut adalah sebagai berikut. Jika kedua masukan 0 maka keluaran
akan rendah (0). Jika A rendah (0) dan B tinggi (1), maka keluaran akan tinggi (1). Begitu
pula masukan A yang tinggi dan B rendah menghasilkan keluaran yang tingi. Jika kedua
masukan tinggi maka keluaran akan rendah.

Persamaan
Persaman gerbang X-OR :
Persamaan tersebut dibaca “Y sama dengan A (X-OR) B”.
Untuk masukan-masukan tertentu kita dapat mensubstitusikan harga-harganya langsung
ke dalam persamaan itu dan menentukan keluarannya. Misalnya, bila kedua masukan
rendah,maka:

karena operasi X-OR pada masukan 0 dan 0 memberi hasil 0. Bila salah satu masukan
rendah dan yang lain tinggi, maka :

karena 0 di X-OR kan dengan 1 memberi hasil 1 demikian seterusnya.

Empat kemungkinandari penjumlahan X-OR adalah sebagai berikut :

Gerbang X-OR Dengan Masukan Lebih Dari Dua

Dengan menggunakan gerbang X-OR 2 masukan sebagai unsur srtuktur pokok, kita dapat
membuat gerbang X-OR dengan jumlah masukan berapapun, sebagai contoh pada gambar
berikut ditunjukkan simbol sederhana untuk gerbang X-OR 3 masukan dan X-OR untuk 4
masukan. Keluaran akhir gerbang X-OR adalah jumlah X-OR dari masukan-masukannya :
Gambar simbol gerbang X-OR dengan 3 masukan
Hal yang harus diingat dalam penggunaan praktis ini adalah sebuah gerbang X-OR
berapapun jumlah masukannya hanya akan berlogika tinggi (1) jika masukan berlogika 1
dalam jumlah ganjil
Tabel Kebenaran
Hasil lengkap seluruh operasi dirangkum dalam tabel kebenaran. Gerbang X-OR hanya
akan berlogika 1, jika salah satu atau lebih masukan dengan bit sama dengan 1 tetapi tidak
kedua-duanya

7. GERBANG EXCLUSIVE-NOR (X-NORGATE)


Gerbang EXCLUSIVE-NOR yang disingkat X-NOR, secara logika adalah ekuivalen
dengan sebuah gerbang X-OR diikuti oleh gerbang NOT.

Struktur logika gerbang X-NOR


Simbol
Simbol gerbang EX-NOR diperlihatkan pada gambar di bawah. Simbol NOT telah
dihapus dan tanda lingkaran dipindahkan pada keluaran gerbangEX-OR.

Simbol gerbang X-NOR


Rangkaian Logika
Rangkaian logika yang ekuivalen dengan gerbang X_NOR
Persamaan

Persaman gerbangX-NOR:
Tabel Kebenaran
Keluaran akan tinggi bila semua masukannya sama. Karena itu gerbang X-NOR 2
masukan merupakan gerbang ideal untuk pembanding bit, dimana keluaran akan berlogika
1 jika kedua masukannya identik (sama).

X. Metode Pembelajaran
11. Brain Storming
12. Diskusi
13. PenugasanIndividu
14. PBL (Problem Base Solving)

XI. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan1

7. KegiatanPendahuluan
a. Menyampaikan tujuan pembelajaran pertemuanhariini.
b. Membuat apersepsi mengenaibesaran
8. Kegiatan Inti
Mengamati
a. Peserta didik menganalisis hasil kerja kelompoknya dengan informasi yang
ditayangkan oleh guru (mengamati danmengasosiasi).
b. Peserta didik diminta untuk melihat tayangan gambar atau video mengenai
sistem komputer.(mengamati).

Menanya
a. Peserta didik dengan dibimbing guru diminta untukbertanya tentang materi
terseut.
b. Peserta didik yang lain mendengarkan dan memberikan tanggapan
(mengamati danmenanya).
c. Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada peserta didik terkait sistem
komputer untuk menemukan pemecahannya.
Mengumpulkan Data

n. Peserta didik membagi diri menjadi 2 kelompok dan duduk sesuai


dengan kelompoknya, Pembagian tugas kelompok diatur sebagai
berikut.
a. Kel 1 : karakteristik sistem bilangan (Desimal, Biner, Oktal,Heksadesimal)

b.Kel 2: konversisistembilanganpadakomputer(Desimal,Biner,Oktal,
Heksadesimal)
o. Peserta didik mencari jawaban tentang pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan serta memecahkan kasus yang diberikan di kelompoknya
dengan menggunakan berbagai sumberbuku cetak,referensi lainnya.
…..
p. Selama kegiatan berlangsung guru melakukan pengamatan sikap
terkait dengan sikap dan kerja sama, serta mencatat semua hal yang
terjadi dikelas.

Mengasosiasi
m. Setelah informasi untuk menjawab pertanyaan diperoleh, peserta
didikdapatmemberikanulasantentangfungsidanmanfaat Penggunaan dari
materi tersebut.
Mengkomunikasikan
a. Pesertadidiksalingbertukarsumberinformasiberupabuku/
bahanreferensilainnyadalammenyelesaikankegiatan
kelompoknya(mengkomunikasikan).

b. Peserta didik yang menjadi juru bicara dari setiap kelompok menyampaikan
hasil kerja kelompoknya (mengkomunikasikan).
c. Guru memberi umpan balik dan penguatan materi di akhir diskusi.
d. Peserta didik mengumpulkan hasil kerja kelompok.

9. KegiatanPenutup
a. Guru menanyakan pendapat peserta didik.
b. Peserta didik menyimak penjelasan tentang topic materi pada
pembelajaran selanjutnya, serta tugas yang diberikan guru terkait
pembelajaranberikutnya.

Pertemuan 2

7. KegiatanPendahuluan
a. Menyampaikan tujuan pembelajaran pertemuanhariini.
b. Membuat apersepsi mengenaibesaran
8. Kegiatan Inti
Mengamati
a. Peserta didik menganalisis hasil kerja kelompoknya dengan informasi yang
ditayangkan oleh guru (mengamati danmengasosiasi).
b. Peserta didik diminta untuk melihat tayangan gambar atau video mengenai
sistem komputer.(mengamati).

Menanya
a. Peserta didik dengan dibimbing guru diminta untuk bertanya tentang materi
terseut.
b. Peserta didik yang lain mendengarkan dan memberikan tanggapan
(mengamati danmenanya).
c. Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada peserta didik terkait sistem
komputer untuk menemukan pemecahannya.

Mengumpulkan Data
cc. Peserta didik membagi diri menjadi 2 kelompok dan duduk sesuai
dengan kelompoknya, Pembagian tugas kelompok diatur sebagai
berikut.
a. Kel 1 : Konsep Dan Jenis Gerbang Logika Dasar
b. Kel 2 : Operasi Logika Aritmatika
dd. Peserta didik mencari jawaban tentang pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan serta memecahkan kasus yang diberikan di kelompoknya
dengan menggunakan berbagai sumber buku panduan, media
cetak/eletronik dan referensi lainnya.
ee. Selama kegiatan berlangsung guru melakukan pengamatan sikap
terkait dengan sikap dan kerja sama, serta mencatat semua hal yang
terjadi di kelas.

Mengasosiasi
ff. Setelah informasi untuk menjawab pertanyaan diperoleh, peserta
didikdapatmemberikanulasantentangfungsidanmanfaat Penggunaan dari
materi tersebut.
Mengkomunikasikan

a. Pesertadidiksalingbertukarsumberinformasiberupabuku/
bahanreferensilainnyadalammenyelesaikankegiatan
kelompoknya(mengkomunikasikan).

b. Peserta didik yang menjadi juru bicara dari setiap kelompok menyampaikan
hasil kerja kelompoknya (mengkomunikasikan).
c. Guru memberi umpan balik dan penguatan materi di akhir diskusi.
d. Peserta didik mengumpulkan hasil kerja kelompok.

9. KegiatanPenutup
a. Guru menanyakan pendapat peserta didik.
b. Peserta didik menyimak penjelasan tentang topic materi pada
pembelajaran selanjutnya, serta tugas yang diberikan guru terkait
pembelajaranberikutnya.

XII. Alat/ Bahan/ SumberBelajar


a. Buku teks pelajaran
b. Referensi lainnya
c. Media cetak/eletronik
XIII. PenilaianBelajar
9. KD1 Observasi sikap menggunakan lembar observasi Non tes.
10. KD2 Observasi sikap. Nontes.
11. KD3 dan KD 4 dengan menggunakan………...
12. Laporan hasil diskusi,.

Mengetahui Lamasi Pantai, 2021


Kepala Sekolah, Guru yang mengajar,

Agustinus Mathius, S.T Sinda Pratiwi, S.Kom


Nip.

Anda mungkin juga menyukai